Menelusuri Keunikan Benteng Belgica, Cagar Budaya dan Wisata di Banda Neira yang Bersejarah
Jika Moms ingin berjalan-jalan ke suatu tempat yang berbeda, Benteng Belgica bisa menjadi pilihan yang cocok.
Tidak banyak orang yang mengenal tempat ini.
Berlokasi di Banda Neira, Maluku, benteng ini dibangun oleh bangsa Portugis di masa penjajahan. Nama lain dari benteng ini adalah Fort Belgica.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang lokasi bersejarah ini, silahkan baca ulasan lengkapnya!
Baca Juga: 24+ Tempat Wisata Jogja Paling Instagramable dan Mengagumkan, Wajib Kunjungi, Nih Moms!
Fakta dan Sejarah dari Benteng Belgica
Foto: dispar.malukuprov.go.id
Awalnya benteng ini dibangun di bukit di Banda Neira oleh bangsa Portugis pada abad ke-16 dan dibangun kembali oleh VOC atas perintah Gubernur Jenderal Pieter Both di tahun 1611.
Ada 2 buah benteng di lokasi ini, yaitu Benteng Belgica dan Benteng Nassau.
Bangunan ini dibuat bertujuan untuk menghadapi perseteruan dengan warga Banda yang menentang monopoli perdagangan pala yang dilakukan oleh VOC.
Dikutip dari Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, monopoli VOC terhadap komoditi rempah di Banda dilakukan pada tahun 1605.
Namun, masyarakat setempat masih menjual rempah ke pihak selain VOC.
Maka dari itu, pihak VOC mengutus pasukan yang dipimpin oleh Laksamana Pieterszoon Verhoeven.
Karena gejolak penolakan tersebut, maka benteng bekas reruntuhan yang dibangun Portugis dipugar ulang.
Pertempuran semakin tegang saat Pieterszoon Verhoeven dengan beberapa pasukannya tewas saat pembangunan Benteng Nassau.
Di tahun 1611, VOC membangun benteng kedua, yaitu Benteng Belgica I atas perintah Gubernur VOC, yaitu Pieter Both.
Setelah itu, dibangun lagi benteng tambahan di atas Benteng Belgica I, yaitu Benteng Neira.
Di sekitar tahun 1660, kedua benteng tersebut dibongkar dan diganti dengan benteng baru, yaitu Benteng Belgica II.
Pada tahun 1667, perencanaan pendirian Benteng Belgica III dilakukan dan selesai di tahun 1673.
Di tahun 1795, benteng tersebut dipugar oleh Francois van Boeckholtz, gubernur Banda dari VOC yang terakhir.
Pemugaran juga dilakukan di banyak benteng lainnya sebagai persiapan saat akan menerima serangan Inggris.
Di tahun 1796, benteng Belgica sukses direbut oleh Inggris dan menguasai Banda secara keseluruhan.
Pada tahun 1915, Benteng Belgica secara resmi telah terdaftar sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional.
Hal ini terdaftar dalam SK Menteri No.PM.31/PW.007/MKP/2008. Peninggalan sejarah ini dipugar oleh Indonesia di tahun 1991.
Benteng ini telah dicalonkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995.
Baca Juga: 6 Tempat Bersejarah di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
Keunikan dari Benteng Belgica
Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Benteng ini mempunyai berbagai keunikannya tersendiri. Salah satunya adalah bentuk segi lima dari bangunan tersebut.
Selain itu, letaknya juga berada 30 meter di atas permukaan laut.
Lapisan pertama dari benteng ini tebal dan kokoh dengan setiap panjang sisinya sekitar 40 meter.
Tinggi dinding dari benteng ini mencapai 5,4 meter yang di setiap sudutnya terdapat ruang jaga.
Baca Juga: Bukit Bintang Bandung, Tempat Melihat Pemandangan Kota Malam Hari
Pada bangunan kedua, bagian dalamnya berbentuk segi lima dan setiap sudutnya terdapat menara setinggi 13,8 meter.
Di bangunan kedua ini, ada sekitar 18 ruangan yang bisa digunakan untuk para prajurit atau menyimpan amunisi.
Ruangan tersebut memiliki langit yang melengkung. Ukuran ruang terbesar sekitar 8,5 x 3,5 meter dan yang terkecil 6,5 x 3 meter.
Ada juga tangga yang menuju ke lorong bawah tanah. Benteng Belgica dapat menampung sekitar 400 tentara.
Baca Juga: 8+ Tempat Wisata di Tomohon yang Seru, Ada Danau Linow dan Gunung Lokon
Cara Mengunjungi Benteng Belgica
Foto: tribunnewswiki.com
Melansir dari laman Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Maluku, benteng ini terletak di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Jika Moms datang dari pelabuhan Banda Neira, cukup berjalan kaki sekitar 500 meter hingga sampai di benteng ini.
Alternatifnya adalah menggunakan ojek dengan harga yang cukup murah dan tentu tidak membuat lelah.
Benteng Belgica sangat cocok untuk Moms dan keluarga yang ingin berwisata dan mendapatkan pemandangan indah.
Lokasinya sangat cocok untuk berfoto. Terlebih jika latar belakangnya saat matahari terbenam.
Gunung Api Banda juga dapat menambah kesan indah dari foto yang diambil.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui jika ingin berkunjung ke Benteng Belgica:
1. Alamat
Tempat bersejarah ini terletak di Banda Neira, Banda, Kabupaten Maluku Tengah, provinsi Maluku, Indonesia.
Untuk mencapainya tidak mudah karena harus menyeberangi lautan dari Ambon. Kapal yang memiliki tujuan ke Banda Neira hanya beroperasi sebanyak 2 kali per minggu.
Harga tiketnya pun tidak murah karena dimulai dari Rp400 ribu.
Jika ingin menyewa speedboat, uang yang harus dikeluarkan sekitar 3-4 juta.
2. Harga Tiket Masuk
Harga tiket untuk masuk ke Benteng Belgica ini sama pada weekday atau weekend dan tanggal merah.
Kocek yang musti dirogoh hanya sebesar Rp 20.000 per orang.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Ruteng dengan Daya Tarik Keindahan Alam yang Eksotis
3. Jam Operasional
Benteng ini buka dari jam 08.00 dan tutup pada jam 17.00. Tentu saja jam ini mengikuti zona waktu setempat, yaitu Waktu Indonesia Bagian Timur.
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang Benteng Belgica.
Tempat ini tentu saja berbeda dari lokasi wisata lainnya yang umum dikunjungi banyak orang.
Jika Moms ingin mengunjungi sesuatu yang berbeda yang penuh sejarah bisa mengunjungi benteng ini.
- http://p2k.unkris.ac.id/en1/3065-2962/Benteng-Belgica_104926_p2k-unkris.html
- https://dispar.malukuprov.go.id/portfolio/benteng-belgica/
- http://kk.sttbandung.ac.id/id3/1-3060-2940/Benteng-Belgica_104926_ensiklopedia-bebas-q-sttbandung.html
- http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016011100011/benteng-belgica
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.