25 Juli 2024

Berapa Kali Seminggu Sperma Harus Keluar? Cari Tahu, Dads!

Simak jawabannya di sini, yuk Dads!

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ejakulasi punya beberapa manfaat bagi Dads. Namun, sebenarnya berapa kali seminggu sperma harus keluar, ya Dads?

Pertanyaan mengenai berapa kali seminggu sperma harus keluar sering kali muncul dalam diskusi kesehatan pria.

Topik ini penting karena ejakulasi tidak hanya berperan dalam kesehatan reproduksi, tetapi juga berpengaruh pada kesejahteraan fisik dan mental secara keseluruhan.

Untuk itu, temukan jawaban tentang berapa kali seminggu sperma harus keluar di bawah ini, yuk Dads!

Baca Juga: 9 Obat Ejakulasi Dini Permanen yang Ampuh, Simak Dads!

Benarkah 5 Sampai 6 Kali Seminggu Sperma Harus Keluar?

Dailymail menuliskan bahwa ejakulasi setidaknya 21 kali dalam sebulan secara signifikan, dapat mengurangi risiko pria terkena kanker prostat.

Itu berarti Dads harus melakukan hubungan seks setidaknya 5 sampai 6 kali seminggu. Dan itu berarti juga, dalam 5 sampai 6 kali seminggu sperma harus keluar.

Apakah mungkin Dads melakukan hubungan seks atau setidaknya masturbasi sebanyak 5 sampai 6 kali dalam seminggu itu?

Sedangkan agar cairan semen tidak encer, Dads harus memberi jeda untuk hubungan seks atau masturbasi yang membawa Dads menuju ejakulasi.

Baca Juga: 8 Jenis Buah yang Bagus untuk Sperma dan Kesuburan Pria

Berapa Kali Seminggu Sperma Harus Keluar?

Ilustrasi Ejakulasi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Ejakulasi (Orami Photo Stock)

Dalam salah satu artikelnya, Medical News Today menyebutkan bahwa tidak ada pedoman frekuensi ideal berapa kali seminggu sperma harus keluar, baik itu lewat hubungan seksual maupun masturbasi.

Namun, ejakulasi sekitar 2-4 kali seminggu dianggap bermanfaat untuk kesehatan pria. Salah satu manfaat utama dari ejakulasi teratur adalah penurunan risiko kanker prostat.

Dikutip dari Planned Parenthood juga mengungkapkan bahwa tidak ada bukti bahaya seringnya masturbasi.

Demikian pula, banyak juga orang yang menganggap bahwa seringnya melakukan hubugan seks dengan pasangan tidaklah berbahaya.

Namun perlu diingat, Dads dan Moms keduanya harus sama-sama merasa nyaman. Kalian harus menghindari aktivitas seksual yang menyebabkan nyeri, dan lakukan posisi seks yang lebih aman.

Selain itu, Dads penting untuk diingat bahwa frekuensi ejakulasi yang ideal juga bergantung pada faktor-faktor lain seperti usia, gaya hidup, dan kondisi kesehatan umum.

Baca juga: Ejakulasi Dini pada Pria: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi

Normalkah Frekuensi Ejakulasi Dads?

Dads mungkin termasuk salah satu dari banyak pria yang bertanya-tanya, apakah kebiasaan seksual mereka selama ini normal.

Beberapa dari mereka takut kalau mungkin saja mereka tidak melakukan hubungan seks sebanyak teman-teman mereka. Atau mereka takut karena terlalu sering masturbasi.

Medical News Today menyebutkan bahwa yang benar ya memang tidak ada frekuensi yang disebut normal untuk pertanyaan berapa kali seminggu sperma harus keluar itu.

Frekuensi ejakulasi tiap pria berbeda-beda karena beberapa faktor, seperti usia, kesehatan, dan termasuk status hubungan.

Dalam sebuah jurnal penelitian tentang eksplorasi seksual di Amerika pada 2015 disebutkan, hubungan seks dengan pasangan hingga terjadi ejakulasi, paling sering terjadi pada pria berusia 25 sampai 29 tahun.

68,9 persen di antaranya mengaku telah melakukan hubungan seksual melalui vagina selama sebulan terakhir.

Angka tersebut turun menjadi 63,2 persen saat diaplikasikan pada responden berusia 30-an. Dan angkanya pun terus menurun seiring bertambahnya usia di setiap dekade. Dads termasuk yang mana nih?

Baca Juga: 5 Olahraga Ejakulasi Dini, Bisa Bantu Atasi, Dads!

Frekuensi Ejakulasi Menurunkan Risiko Kanker Prostat?

Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)

Healthline menuliskan bahwa meskipun dalam hasil penelitian menunjukkan hubungan langsung antara frekuensi ejakulasi dan risiko kanker prostat, tapi tetap diperlukan penelitian tambahan untuk lebih mengeksplorasi penemuan tersebut.

Seperti yang tertulis di Harvard Health Publishing disebutkan bahwa penelitian tentang seberapa sering para pria berejakulasi itu dilakukan pada rentang tahun 1992 hingga 2000.

Studi tersebut mengandalkan jawaban dari para responden yang tentu hasilnya dipengaruhi oleh ingatan akan kebiasaan mereka.

Artinya, hasil dari survei tersebut belum tentu sepenuhnya akurat, karena ingatan manusia tidaklah sempurna.

Selain itu, kebanyakan orang mungkin juga merasa tidak nyaman untuk jujur secara brutal tentang berapa kali mereka melakukan hubungan seks atau masturbasi sampai ejakulasi.

Perlu dicatat juga bahwa dalam penelitian pada kelompok yang sama, seperti yang ditulis di Pubmed, tidak menemukan signifikansi statistik antara ejakulasi dan risiko kanker prostat.

Meskipun penelitian di tahun 2016 dilakukan dengan tambahan data dari satu dekade sebelumnya itu, tapi tak banyak yang berubah dalam metodenya.

Penelitian lain pun juga menghadapi keterbatasan yang sama. Seperti yang dilakukan pada 1000 pria di tahun 2003, mereka juga mengandalkan kuesioner untuk mengumpulkan datanya.

Di dalamnya diajukan beberapa pertanyaan rinci yang bahkan respondennya mungkin tak tahu jawabannya dengan tepat.

Well, penting juga untuk dicatat bahwa para responden sudah didiagnosa kanker prostat, sehingga sulit untuk menentukan bagaimana peran ejakulasi tanpa mengetahui lebih jauh tentang kondisi kesehatan mereka sebelum didiagnosis.

Jadi, belum bisa dipastikan berapa kali seminggu sperma harus keluar untuk mengurangi risiko kanker prostat.

Baca Juga: Bahaya Toksin pada Produk Rumah Tangga terhadap Infertilitas


Manfaat Ejakulasi

Kegiatan ejakulasi selalu dikaitkan dengan gairah dan kepuasan seksual yang memang erat kaitannya dengan peningkatan oksitosin dan dopamin.

Mungkin Dads juga sudah tahu kalau oksitosin berkaitan dengan emosi positif, kenyamanan baik dalam lingkungan sosial maupun hubungan intim, serta berkurangnya stres.

Sedangkan dopamin, seperti tertulis di Pubmed, juga dikaitkan dengan emosi positif.

Jika disimpulkan secara sederhana, peningkatan oksitosin dan dopamin ini bisa membuat Dads merasa nyaman.

Kalau sudah begitu, maka semangat Dads untuk melakukan hal-hal lain pun ikut meningkat, sehingga Dads akan merasa bahagia dan produktif.

Namun, selain itu terdapat beberapa manfaat ejakulasi lainnya, seperti:

  • Meningkatkan Kesehatan Mental dan Emosional

Ejakulasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Aktivitas seksual yang sehat, termasuk ejakulasi, merangsang pelepasan hormon endorfin dan oksitosin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan."

  • Meningkatkan Kualitas Tidur

Ejakulasi juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Setelah ejakulasi, tubuh melepaskan hormon prolaktin yang dapat memberikan efek menenangkan dan membantu seseorang tertidur lebih cepat dan tidur lebih nyenyak.

  • Meningkatkan Sistem Imun

Ejakulasi dikatakan dapat meningkatkan sistem imun karena aktivitas seksual meningkatkan produksi imunoglobulin A (IgA), antibodi yang membantu melawan infeksi.

Baca Juga: 12+ Cara Mengentalkan Sperma, Bisa Bikin Subur Lho!

Adakah Alasan Mengontrol Frekuensi Ejakulasi?

Kondisi Penis Pria
Foto: Kondisi Penis Pria (Pexels.com)

Mungkin Dads ingin tahu apakah ada alasan untuk mengontrol berapa kali seminggu sperma harus keluar.

Sedikit keluar dari pembahasan ilmiah, ada kepercayaan lama Taoisme bahwa mengontrol seberapa sering ejakulasi dapat membantu Dads mempertahankan keyakinan akan energi tak terbatas yang dihasilkan.

Dalam sebuah artikel Taoisme dan seks disebutkan bahwa jika pria tidak melakukan ejakulasi dianggap memungkinkan energi yang terkandung dalam sperma akhirnya kembali ke otak dan memberinya energi.

Inilah asal mula dari ide '24 kali dalam setahun'. Beberapa guru Tao menganjurkan para pria hanya mengalami ejakulasi 20 hingga 30 persen ketika berhubungan seks.

Itu berarti hanya ada 2 sampai 3 kali ejakulasi dari 10 sesi hubungan seksual. Namun ide-ide ini memang tidak didukung oleh dasar ilmiah yang kuat.

Baca Juga: Kenali dan Pahami Ejakulasi Retrograde yang Menganggu Keseburuan Pria

Bisakah Dads Kehabisan Sperma?

Ilustrasi Sperma (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Sperma (Orami Photo Stock)

Kalau memang nantinya ditemukan dasar ilmiah bahwa beberapa kali seminggu sperma harus keluar, lalu apakah Dads nanti bakal kehabisan sperma?

Dengan tegas jawabannya adalah tidak. Hal ini karena tubuh Dads akan selalu mempertahankan surplus sperma.

Faktanya, sekitar 1500 sperma diproduksi setiap detiknya. Kalau dihitung, dalam sehari bisa mencapai berapa juta tuh?

Well, berapa kali seminggu sperma harus keluar bukanlah masalah yang mendasar.

Bahkan sebanyak apapun Dads berhubungan seks atau masturbasi hingga ejakulasi, sperma pun tak akan ada habisnya.

Jika masih belum yakin apakah frekuensi ejakulasi Dads bakal berpengaruh pada kesehatan, ada baiknya konsultasi langsung dengan dokter ahlinya.

  • https://www.healthline.com/health/mens-health/how-often-should-a-man-ejaculate
  • https://www.dailymail.co.uk/health/article-4666798/Ejaculating-significantly-reduces-risk-cancer.html
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326586#what-is-normal
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/sex-pleasure-and-sexual-dysfunction/masturbation
  • https://www.health.harvard.edu/mens-health/ejaculation_frequency_and_prostate_cancer

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.