Bryophyta atau Lumut: Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Manfaatnya
Tumbuhan bryophyta atau lebih dikenal dengan sebutan lumut banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Tumbuhan ini mudah sekali dijumpai di daerah yang dingin dan lembap.
Orang awam mungkin mengira lumut tidak memiliki varietas yang beragam karena bentuknya yang itu-itu saja.
Namun, siapa sangka, ada sekitar 16.000 spesies lumut yang ada di bumi ini.
Kali ini kita akan mengulas seluk beluk bryophyta, mulai dari ciri-ciri sampai contoh tanamannya.
Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Baca Juga: Ini 10 Manfaat Air bagi Makhluk Hidup, Moms Sudah Tahu Semuanya?
Mengenal Bryophyta
Bryophyta (tunggal) atau bryophyte (jamak) berasal dari kata bryon yang artinya lumut dan phyton yang artinya lembap/basah.
Jadi, bryophyta merupakan tumbuhan yang hidup di tempat lembap atau basah.
Tumbuhan ini masuk kategori tumbuhan rendah yang hidup secara berkelompok.
Lumut sangat mudah dijumpai di permukaan tanah, bebatuan, di dalam air, maupun menempel di batang pohon.
Kekayaan hayati ini juga dikenal punya kemampuan beradaptasi dan bertahan hidup yang tinggi di alam liar.
Kalau lumut sudah tumbuh di tempat tertentu, biasanya akan muncul bibit-bibit tanaman lainnya di sekitar tempat itu.
Jadi, tidak heran kalau lumut juga dikenal sebagai tumbuhan pionir dan berperan penting dalam keberlangsungan ekosistem.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Hias Depan Rumah yang Cantik
Ciri-Ciri Tumbuhan Bryophyta
Meskipun punya banyak spesies, tumbuhan bryophyta memiliki beberapa ciri-ciri umum, di antaranya:
- Tingginya hanya beberapa milimeter saja.
- Berwarna hijau karena mengandung sel plastida yang menghasilkan klorofil A dan B.
- Bersifat autotrof (bisa membuat makanan sendiri lewat proses fotosintesis).
- Tidak memiliki akar, bunga, biji, batang, dan daun sejati.
- Tidak memiliki struktur jaringan pengangkut xylem dan floem.
Banyak orang yang salah paham dengan akar pada lumut.
Pada dasarnya, lumut atau tumbuhan bryophyta lainnya tidak memiliki akar.
Namun, mereka memiliki struktur yang mirip dengan akar yang disebut rizoid yang berfungsi menyerap air dan melekatkan diri pada tanah, bebatuan, maupun pepohonan.
Klasifikasi Bryophyta
Secara garis besar, tumbuhan bryophyta diklasifikasikan dalam 3 kategori berdasarkan perkembangan gametofit dan sporofitnya, yaitu:
1. Lumut Hati (Hepaticae)
Lumut hati mudah dikenali karena bentuknya yang pipih dan menyerupai bentuk hati.
Namun, struktur daunnya berbeda dengan daun yang ada di pepohonan atau tanaman hias pada umumnya.
Daun lumut hati disebut daun tidak sejati karena tidak memiliki pelepah, melainkan hanya terdiri dari susunan sel-sel yang berjajar dan menebal.
Lumut ini bisa tumbuh dengan baik di tanah mineral yang lembap, lereng gunung atau bukit, dan hutan.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Makhluk Hidup, Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya
2. Lumut Tanduk (Anthocerotae)
Lumut tanduk memiliki ciri-ciri yang unik, yaitu adanya sporofit yang berbentuk seperti tanduk.
Dalam berkembangbiak, lumut ini akan mengeluarkan spora terus-menerus dari sporangiumnya.
Lalu, tumbuh menjadi lumut tanduk yang baru.
Lumut tanduk bisa hidup di darat maupun air.
Cocok banget nih buat hiasan aquarium Moms dan Dads!
3. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun disebut lumut sejati karena bentuk tubuhnya yang kecil, memiliki rizoid, batang, dan daun.
Lumut yang dapat berdiri tegak ini memiliki jumlah spesies terbanyak mencapai 12.000 spesies di seluruh dunia.
Selain hidup di tempat yang lembap, lumut daun juga bisa hidup di tanah gersang, berpasir, batuan cadas, rawa-rawa, dan batang pohon.
Baca Juga: Mengenal Tanaman Cocor Bebek, Cocok Dijadikan Tanaman Hias
Peranan Tumbuhan Bryophyta
Tumbuhan bryophyta sebagai tumbuhan pionir berperan penting dalam ekosistem.
Berikut ini di antaranya:
- Lumut digunakan untuk pengobatan.
- Bisa menahan air di kawasan hutan hujan tropis.
- Menjadi media hidup tumbuhan epifit seperti anggrek dan tanaman paku-pakuan.
- Membantu biji tanaman lain tumbuh di sekitarnya.
- Bisa melepaskan air secara bertahap sehingga mampu mencegah banjir, tanah longsor, dan erosi.
- Lumut di lahan gambut berperan sebagai penyerap karbon.
- Mampu mengikat air dengan baik sehingga kelembapan lingkungan terjaga.
Manfaat dari Bryophyta
Lumut memiliki kemampuan mengikat air yang baik bisa dibuktikan dengan cara memeras lumut langsung dengan tangan.
Lumut tersebut pasti akan mengeluarkan air dalam jumlah tertentu, tergantung kelembapan habitatnya.
Dalam jangka waktu tertentu, kemampuan ini bisa membantu mengontrol aliran air di habitat tersebut.
Secara langsung lumut bisa mencegah terjadinya banjir, tanah longsor, dan erosi.
Selain itu, lumut juga bermanfaat bagi keberlangsungan hidup flora dan fauna.
Burung dan hewan amfibi di hutan pegunungan tropis biasanya memanfaatkan lumut sebagai tempat bersarang mereka.
Contohnya lumut Papillaria, Floribundaria, Meteorium, Squamidium, Frullania, dan Plagiochila yang digunakan untuk membentuk sarang.
Baca Juga: 10 Cara Tumbuhan Melindungi Diri dari Serangan Musuh, Ada yang Mengeluarkan Getah dan Bau Menyengat!
Sementara itu, lumut juga bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Orang-orang Amerika Utara dan China telah menggunakan lumut sebagai bahan obat tradisional.
Hal ini karena lumut memiliki sifat antibiotik, misalnya ekstrak lumut daun yang mengandung senyawa fenolik menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri patogen.
Ada pula Sphagnum kering yang dulunya digunakan sebagai perban di Perang Dunia I karena memiliki daya serap yang lebih baik daripada kapas.
Selain itu, lumut daun dan lumut hati juga digunakan mengobati beberapa penyakit, di antaranya obat penyakit kulit, hepatitis, dan antiseptik.
Jenis lumut yang digunakan untuk antiseptik, yaitu Marchantia polymorpha, Marchantia stemanii bischler, marchantia geminata, dan marchantia paleacea.
- https://www.researchgate.net/profile/Marheny-Lukitasari/publication/336146835_MENGENAL_TUMBUHAN_LUMUT_Bryophyta_DESKRIPSI_KLASIFIKASI_POTENSI_DAN_CARA_MEMPELAJARINYA/links/5d92bc76458515202b77766c/MENGENAL-TUMBUHAN-LUMUT-Bryophyta-DESKRIPSI-KLASIFIKASI-POTENSI-DAN-CARA-MEMPELAJARINYA.pdf&ved=2ahUKEwiKk83Bje75AhWnSWwGHWtcBpAQFnoECD4QAQ&usg=AOvVaw27xO_tR3PG9dt1DN2fU6uA
- https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/12887/1/Naja%2520Fitria%252C%2520140207156.%2520FTK%252CPBL%252C%2520082164985582%2520.pdf&ved=2ahUKEwiKk83Bje75AhWnSWwGHWtcBpAQFnoECEAQAQ&usg=AOvVaw2WK6iiviCOtHnhw4lD8anD
- https://www.britannica.com/plant/bryophyte&ved=2ahUKEwjirZCi9e75AhUX0XMBHQy-BcYQFnoECAcQAQ&usg=AOvVaw0kg45wchlzq3tbU1bTgfdZ
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.