Kumpulan Campuran Warna Beserta Teknik dan Contohnya
Campuran warna adalah salah satu aspek yang sangat menarik dalam dunia seni dan ilmu pengetahuan.
Warna merupakan elemen visual yang dapat memengaruhi emosi, persepsi, dan bahkan komunikasi dalam berbagai konteks.
Ketika berbicara tentang campuran warna, kita sering kali merujuk pada bagaimana warna dasar dapat digabungkan untuk menciptakan spektrum warna yang tak terbatas.
Pemahaman yang mendalam tentang campuran warna sangat penting dalam seni rupa, desain grafis, fotografi, dan berbagai bidang lainnya.
Dalam artikel ini, akan dibahas macam-macam campuran warna dan teknik mencampurnya, simak yuk!
Baca Juga: 13 Kombinasi Warna Abu-Abu, Cocok untuk Rumah Minimalis!
Jenis-Jenis Warna
Sebelum mengatahui macam-macam campuran warna, kita perlu memahami jenis warna terlebih dahulu.
Warna adalah unsur visual yang sangat beragam dan dapat diidentifikasi dalam beberapa jenis berdasarkan berbagai kriteria.
1. Warna Primer
Warna primer adalah warna dasar yang tidak dapat dihasilkan dari campuran warna lain.
Terdapat tiga warna primer dalam model warna dasar, yakni merah, biru, dan kuning.
Campuran dari warna-warna primer ini dapat menghasilkan seluruh spektrum warna yang lebih luas.
2. Warna Sekunder
Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer dalam proporsi yang sama.
Contohnya adalah campuran merah dan biru menghasilkan ungu, campuran merah dan kuning menghasilkan oranye, serta campuran biru dan kuning menghasilkan hijau.
3. Warna Tersier
Warna tersier adalah hasil campuran antara warna primer dan sekunder dalam berbagai proporsi.
Contoh warna tersier adalah merah-oranye, kuning-hijau, biru-ungu, dan sebagainya.
Warna-warna ini memiliki nuansa yang lebih kompleks daripada warna primer atau sekunder.
Baca Juga: Mengenal Warna Cokelat Susu, Warna Alam yang Sederhana
4. Warna Dingin dan Hangat
Warna dingin dan hangat adalah kategorisasi berdasarkan perasaan atau asosiasi yang umumnya terkait dengan warna tertentu.
Warna dingin, seperti biru dan hijau, sering dianggap menenangkan, sejuk, dan menimbulkan perasaan ketenangan.
Di sisi lain, warna hangat, seperti merah dan kuning, cenderung dianggap energik, hangat, dan bersemangat.
5. Warna Analog
Warna analog adalah warna-warna yang berdekatan satu sama lain di dalam lingkaran warna.
Warna-warna analog sering digunakan dalam seni dan desain untuk menciptakan harmoni visual.
Contohnya, warna merah, oranye, dan kuning adalah contoh warna analog.
6. Warna Komplementer
Warna komplementer adalah pasangan warna yang terletak di sisi berlawanan dalam lingkaran warna.
Warna-warna komplementer cenderung saling meningkatkan dan menciptakan kontras yang kuat ketika digunakan bersama-sama.
Contohnya adalah merah dan hijau, biru dan oranye, atau kuning dan ungu.
7. Warna Netral
Warna netral adalah warna-warna seperti putih, hitam, abu-abu, dan cokelat yang tidak memiliki nuansa yang kuat dari warna primer atau sekunder.
Warna netral sering digunakan sebagai latar belakang atau aksen dalam desain untuk mengimbangi warna-warna yang lebih terang atau berani.
Baca Juga: 10 Teknik Mewarnai dengan Crayon, Ketahui Juga Tipsnya
Macam-Macam Campuran Warna
Berikut warna-warna baru yang dapat dihasilkan dari campuran warna lain:
1. Warna Primer dan Sekunder
- Merah + Kuning = Oranye
- Merah + Biru = Ungu
- Kuning + Biru = Hijau
- Merah + Oranye = Merah Tua
- Merah + Ungu = Merah Maroon
- Kuning + Oranye = Kuning Jingga
- Kuning + Hijau = Hijau Kuning
- Biru + Hijau = Biru Hijau
- Biru + Ungu = Biru Tua
- Oranye + Ungu = Ungu Muda
2. Campuran Warna Tersier
- Merah + Oranye + Kuning = Salmon
- Merah + Ungu + Biru = Coklat
- Kuning + Hijau + Biru = Toska
- Merah + Oranye + Putih = Peach
- Merah + Ungu + Putih = Pink
- Kuning + Hijau + Putih = Lime Green
- Biru + Hijau + Putih = Aqua
- Oranye + Ungu + Putih = Lilac
- Merah + Oranye + Hitam = Terracotta
- Merah + Ungu + Hitam = Burgundy
3. Warna Analog
- Merah, Merah Muda, Merah Tua
- Kuning, Kuning Jingga, Oranye
- Biru, Biru Hijau, Hijau
- Ungu, Merah Ungu, Ungu Muda
- Hijau, Hijau Kuning, Kuning
- Oranye, Kuning Jingga, Merah
4. Warna Komplementer
- Merah dan Hijau
- Kuning dan Ungu
- Biru dan Oranye
- Merah Muda dan Hijau Tua
- Kuning Jingga dan Biru Tua
- Hijau Kuning dan Ungu Muda
5. Warna Netral
- Putih, Abu-abu, Hitam
- Putih Gading, Beige, Coklat
- Cream, Khaki, Taupe
6. Warna Metalik
- Emas, Perak, Perunggu
- Tembaga, Kuningan, Rose Gold
7. Warna Pastel
- Pink Pastel, Biru Pastel, Kuning Pastel
- Hijau Pastel, Ungu Pastel, Oranye Pastel
8. Warna Neon
- Hijau Neon, Kuning Neon, Merah Neon
- Biru Neon, Ungu Neon, Oranye Neon
9. Campuran Warna Baru
- Periwinkle: Campuran biru muda, ungu, dan putih.
- Terracotta: Campuran merah, oranye, dan sedikit hitam.
- Salmon: Campuran merah, oranye, dan kuning.
- Maroon: Campuran merah dan ungu.
- Fuchsia: Campuran merah, ungu, dan putih.
- Magenta: Campuran merah dan biru.
- Lemon: Campuran kuning dan putih.
- Lime: Campuran kuning dan hijau.
- Olive: Campuran kuning, hijau, dan hitam.
- Chartreuse: Campuran kuning, hijau, dan putih.
- Teal: Campuran biru dan hijau.
- Navy: Campuran biru dan hitam.
- Indigo: Campuran biru dan ungu.
- Lavender: Campuran biru, ungu, dan putih.
- Mauve: Campuran ungu, sedikit merah, dan putih.
Baca Juga: Ini 7 Arti Bunga Lily Menurut Warna dan Mitologi Yunani
Teknik Campuran Warna
Berikut beberapa teknik campuran warna yang dapat digunakan saat melukis maupun membuat desain.
1. Teknik Mencampur Langsung
Metode pencampuran warna yang sederhana, di mana dua atau lebih warna dicampurkan secara langsung pada palet atau langsung di atas media lukis.
Teknik ini cocok untuk pemula karena mudah dilakukan, tetapi sulit untuk mengontrol hasil campuran warna dengan tepat.
2. Teknik Mencampur Secara Bertahap
Teknik ini melibatkan penambahan satu warna ke warna lain secara perlahan sambil terus diaduk hingga mencapai hasil yang diinginkan.
Dengan cara ini, lebih mudah untuk mengontrol campuran warna, meskipun memerlukan kesabaran dan waktu yang lebih lama.
3. Teknik Glazing
Teknik ini melibatkan pengaplikasian lapisan tipis warna secara berulang-ulang untuk menciptakan efek gradasi warna yang halus.
Meskipun menghasilkan efek yang menarik, teknik ini memerlukan keterampilan dan waktu yang cukup.
4. Teknik Impasto
Merupakan metode yang melibatkan pencampuran cat dengan media yang kental sehingga menghasilkan tekstur yang tebal dan dramatis.
Walaupun menciptakan efek yang mencolok, impasto memerlukan waktu lama untuk kering dan keterampilan yang cukup.
5. Teknik Layering
Mencakup penggunaan media transparan untuk mencampurkan warna, menciptakan efek tumpang tindih yang kompleks dan menarik.
Seperti sebelumnya, teknik ini memerlukan waktu dan keterampilan yang cukup.
6. Teknik Airbrush
Teknik ini melibatkan penggunaan alat semprot (airbrush) untuk mengaplikasikan campuran warna pada media lukis.
Teknik ini menghasilkan efek yang merata dan halus, tetapi memerlukan peralatan khusus dan keterampilan yang cukup.
7. Teknik Blending
Melibatkan pencampuran dua warna atau lebih dengan cara menyapukan kuas secara halus.
Teknik ini menciptakan efek gradasi warna yang halus, meskipun memerlukan waktu dan keterampilan yang cukup untuk menguasainya.
Baca Juga: 18 Jajanan Korea yang Sering Muncul di Drakor, Sudah Coba?
Demikian informasi seputar campuran warna dan teknik menggabungkannya.
Semoga informasi ini dapat memperkaya wawasan kita tentang keindahan warna, ya!
- https://www.youtube.com/watch?v=jEWusEG1auI
- https://www.youtube.com/watch?v=lMGSvvT-V-k
- https://webflow.com/blog/best-color-combinations
- https://99designs.com/blog/creative-inspiration/color-combinations/
- https://looka.com/blog/color-combinations/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.