30 Agustus 2024

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik, Praktis!

Manfaatkan bahan sisa di dapur untuk membuat kompos
Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik, Praktis!

Foto: Orami Photo Stock

Bagi Moms yang hobi berkebun di rumah, penting untuk mengetahui cara membuat pupuk kompos.

Kompos adalah bahan organik yang telah terurai melalui proses pelapukan oleh mikroorganisme.

Meskipun membuat pupuk kompos cukup mudah, prosesnya membutuhkan kesabaran karena bisa memakan waktu beberapa bulan.

Berikut adalah cara membuat pupuk kompos serta manfaatnya bagi tanaman.

Baca Juga: Moms Suka Berkebun? Coba Buat Pupuk Organik di Rumah, Yuk!

Bahan Pupuk Kompos

Bahan-bahan yang Dapat Dijadikan Pupuk Kompos
Foto: Bahan-bahan yang Dapat Dijadikan Pupuk Kompos (Shutterstock.com)

Sebelum membuat pupuk kompos, Moms perlu tahu bahan-bahan yang bisa digunakan.

Meski sebagian besar adalah sisa makanan, tidak semua sampah dapur cocok untuk kompos.

Berikut bahan-bahan alami yang dapat dijadikan kompos:

  • Potongan buah
  • Potongan sayuran
  • Ampas kopi
  • Kulit telur
  • Potongan rumput dan tanaman
  • Daun kering
  • Kayu dan kulit kayu yang dicincang halus
  • Kertas bekas, tisu, atau koran yang sudah tak terpakai lagi
  • Sedotan
  • Serbuk gergaji dari kayu yang tidak diolah
  • Bumbu dapur kedaluwarsa
  • Debu dari belakang lemari es

Baca Juga: 13 Tanaman Pembawa Hoki, Moms Harus Punya!

Bahan yang Perlu Dihindari dalam Pembuatan Pupuk Kompos

Jangan tambahkan bahan-bahan berikut ke dalam campuran kompos.

  • Apa pun yang mengandung daging, minyak, lemak, atau lemak.
  • Tumbuhan yang terkena penyakit.
  • Serbuk gergaji atau serpihan dari kayu yang diberi perlakuan tekanan.
  • Kotoran anjing atau kucing.
  • Gulma yang menjadi benih.
  • Produk susu.
  • Kertas kado metalik.
  • Bekas minuman yang dilapisi bahan metalik.
  • Kaca, besi, alumunium.
  • Boks kardus makanan bertekstur greasy (seperti boks pizza).
  • Plastik, botol atau kaleng bekas makanan atau minuman.

Barang-barang ini tidak hanya akan menyebabkan masalah di kebun, tetapi juga dapat membuat kompos Moms berbau tidak sedap yang dapat menarik binatang dan hama.

Tidak hanya itu ada bahan-bahan organik lainnya yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam pupuk kompos.

Seperti, kulit jeruk, kulit bawang merah, dan kulit bawang putih karena dapat mengusir cacing tanah, yang penting bagi tanaman.

Proses pelapukan alami bahan organik bisa memakan waktu puluhan tahun, tetapi dengan bantuan manusia, proses ini bisa dipercepat menjadi hanya 1-3 bulan.

Cara Membuat Pupuk Kompos

Cara Membuat Pupuk Kompos (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Membuat Pupuk Kompos (Orami Photo Stock)

Inilah bahan-bahan, alat, dan cara membuat pupuk kompos yang bisa Moms ikuti:

1. Siapkan Bahan untuk Membuat Pupuk Kompos

  • Sampah rumah tangga.
  • Tanah.
  • Air secukupnya.
  • Arang sekam.
  • Aktivator, yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran, salah satu yang umum digunakan adalah EM4.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Cocor Bebek, Cocok Dijadikan Tanaman Hias

2. Siapkan Peralatan Membuat Pupuk Kompos

  • Alat pemotong atau pencacah, misalnya pisau.
  • Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
  • Alat pengaduk dan sarung tangan.
  • Ember atau wadah untuk melarutkan aktivator.

3. Lakukan Proses Pembuatan Pupuk Kompos

Lakukan cara di bawah ini sebagai cara membuat pupuk kompos:

  • Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung).
  • Tambahkan kompos jadi atau tanah atau pupuk kandang atau serbuk gergaji sebagai inokulan.
  • Larutkan aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator atau starter kompos (contoh : EM4) ke bahan kompos. Aduk rata.
  • Tambahkan  lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering.
  • Masukkan dalam wadah pengomposan dan tutup rapat.
  • Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik.
  • Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik yang menandakan bahwa mikroorganisme sedang bekerja.
  • Memasuki minggu 7 - 8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah pun akan normal kembali.
  • Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Sudah bisa dilakukan pengayakan. Kompos yang baik berwarna cokelat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

Manfaat Pupuk Kompos

Cara Membuat Pupuk Kompos (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Membuat Pupuk Kompos (Orami Photo Stock)

Ternyata, ada banyak sekali manfaat membuat pupuk kompos, lho.

Tidak hanya bermanfaat bagi aktivitas berkebun Moms di rumah, ada juga manfaat lain dari pupuk kompos.

Berikut ini manfaat pupuk kompos yang perlu diketahui.

1. Meningkatkan Organisme Tanah

Pupuk kompos bermanfaat untuk meningkatkan organisme tanah, seperti bakteri, cacing, jamur, dan serangga kecil.

Organisme ini penting dalam menjaga kesehatan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Mereka membantu memecah bahan organik menjadi nutrisi yang bisa diserap tanaman, serta memperbaiki struktur tanah dan aerasi.

Selain itu, mikroorganisme juga melindungi tanaman dari penyakit dengan menghasilkan zat antibiotik alami dan bersaing dengan patogen.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Jenis Tanaman Air untuk Akuarium dan Kolam, Cantik!

2. Memperbaiki Struktur Tanah

Manfaat pupuk kompos selanjutnya yaitu dapat memperbaiki struktur tanah.

Struktur tanah mengacu pada bagaimana partikel tanah (pasir, debu, dan lempung) berkumpul bersama membentuk agregat.

Struktur yang baik memungkinkan air, udara, dan akar tanaman untuk bergerak dengan mudah melalui tanah.

Struktur tanah yang baik mendukung tanaman, mengurangi erosi, dan meningkatkan daya tahan air tanah.

3. Menambah Aktivitas Mikroorganisme Tanah

Dengan menyediakan sumber makanan yang kaya nutrisi dan menciptakan kondisi tanah yang optimal, kompos meningkatkan populasi dan aktivitas mikroorganisme bermanfaat.

Hal ini tidak hanya meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah, tetapi juga mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia.

Menggunakan pupuk kompos adalah cara alami dan efektif untuk menjaga dan meningkatkan kualitas tanah.

4. Mengurangi Limbah Rumah Tangga

Mengubah sampah organik menjadi kompos mengurangi sampah, emisi gas rumah kaca, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Mengomposkan limbah rumah tangga adalah langkah praktis dan efektif untuk mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan.

5. Menghemat Biaya

Pupuk kompos memiliki banyak manfaat yang dapat membantu menghemat biaya bagi petani, pekebun, dan rumah tangga.

Dengan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia, kompos menawarkan solusi yang ekonomis dan berkelanjutan untuk pengelolaan tanah sekaligus limbah.

Baca Juga: Warso Farm Bogor, Wisata Makan Durian Langsung di Kebun Buah

Itulah cara membuat pupuk kompos yang dapat Moms lakukan sendiri di rumah. Bisa dicoba untuk Moms yang gemar berkebun di rumah, ya!

  • https://www.bhg.com/gardening/yard/compost/how-to-compost/
  • https://www.thespruce.com/how-to-easily-make-a-compost-2539473
  • https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-tangga.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.