Cara Stimulasi Bayi agar Mudah Berguling
Ketika bayi lahir ke dunia, seluruh hidup Moms berubah seratus persen. Seluruh perhatian dan cinta kasih orang tua menjadi milik anaknya, karena kelahiran anak menjadi sebuah anugerah yang tak ternilai harganya.
Makanya, seluruh perkembangan anak sejak masih bayi menjadi penting dan selalu jadi perhatian, termasuk perkembangan motoriknya.
Perkembangan motorik bayi terbentuk ketika ia mulai bisa mengangkat kepala, berguling, merangkak, hingga akhirnya nanti bisa duduk dan berjalan sendiri. Tentunya hal tersebut berjalan seiring dengan perkembangan usianya.
Gerakan motorik yang dilakukan bayi menjadi gerakan sederhana yang akan berkembang menjadi gerakan kompleks, begitu yang diungkapkan oleh seorang early childhood practitioner bernama Carmelia Riyadhni.
Adapun gerakan sederhana yang dimulai dari bayi, bisa dilihat dari perkembangan usianya, yaitu sebagai berikut:
- Usia 0-3 bulan: bayi dapat memutar dan mengangkat kepala.
- Usia 3-6 bulan: bayi mampu berguling dan belajar duduk.
- Usia 6-12 bulan: bayi belajar untuk berdiri.
Tentunya tahapan di atas dapat berbeda pada setiap bayi. Untuk itu, perlu banyak stimulasi pada bayi sehingga ia mampu mengasah kemampuannya lebih baik. Cara stimulasi bayi harus diberikan perlahan, konsisten, dan dalam kondisi yang menyenangkan.
Stimulasi bayi agar bisa berguling menjadi awal agar ia mampu duduk dengan tegap dan akhirnya bisa berdiri sendiri. Lalu, seperti apa cara stimulasi bayi agar mudah berguling? Ini ulasannya.
Baca Juga: Cara Menstimulasi Indra Bayi Saat Mandi dengan Menyenangkan
Menguatkan Otot sebelum Berguling
Foto: parentlane
Seperti halnya belajar berjalan membutuhkan otot kaki yang kuat atau otot leher yang kuat agar ia bisa mengangkat kepala sendiri, maka belajar untuk berguling sendiri membutuhkan otot pinggang yang kuat.
Cara stimulasi bayi agar mudah berguling adalah dengan memperbanyak kesempatan untuk tummy time dulu di alas datar. Untuk berguling sendiri artinya anak memerlukan kekuatan pinggang untuk berguling.
"Moms bisa membantu dulu bayi berguling dengan memegang tangan dan pinggangnya dari tiduran menjadi tengkurap lalu ke posisi tidur lagi,” ungkap Carmelia saat bincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, Selasa (5/3) lalu.
Cara stimulasi bayi tersebut membantu menginformasikan pada bayi bagaimana cara untuk berguling. Nantinya, seiring berjalannya waktu, ia akan belajar dan ketika otot tubuhnya sudah cukup kuat maka ia akan melakukannya sendiri.
“Moms juga bisa mencoba permainan ini untuk menguatkan otot tangan dan kaki bayi, yaitu dengan melakukan gerak silang seperti saat senam. Pegang tangan kiri dan kaki tangan, tekuk kaki sehingga tangan kiri menyentuh lutut kanan. Lakukan beberapa hitungan lalu ganti sisi,” lanjut Carmelia.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menstimulasi Pola dan Warna Pada Bayi
Lakukan Ini Sebelum Stimulasi pada Bayi
Foto: babycenter
Melakukan stimulasi pada bayi ketika usia 3 bulan pertamanya agak menantang, karena Moms bisa saja merasa khawatir untuk menggerakkan tubuh bayi yang masih kecil. Namun, cara stimulasi bayi penting dilakukan bahkan sejak sebulan pertamanya, yang penting disesuaikan dengan usia anak.
Sebelum stimulasi pada bayi, Moms harus percaya pada kemampuan diri sendiri dengan mempelajari tahapan perkembangan motorik anak sehingga orang tua memahami dalam memberikan permainan sesuai usia anak.
Baca Juga: 5 Stimulasi Untuk Memperkuat Leher Bayi
Selain itu, lakukan observasi pada kemampuan dan kondisi anak. Jika dirasa membutuhkan bantuan ahli untuk skrining tumbuh kembang, ya tidak ada salahnya, ya Moms.
Pastikan juga stimulasi diberikan pada waktu yang tepat, hindari setelah anak minum susu. Lalu, lakukan stimulasi dengan rasa antusiasme dan ciptakan suasana menyenangkan. Antusiasme orang tua saat bermain akan menular pada anak, lho!
Untuk memastikan Si Kecil tumbuh dan berkembang sesuai usianya, Moms bisa pantau tinggi dan berat badannya dengan fitur Growth Tracker di Orami App!
Pada fitur Growth Tracker ini, Moms dapat mengetahui apakah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter.
Yuk, coba fiturnya dengan meng-klik gambar di bawah ini, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.