14 March 2025

Child Grooming, Modus Pelecehan Seksual Anak dengan Tindakan Manipulatif

Pahami bagaimana proses tahapan pelaku melakukan child grooming pada korbannya
placeholder
Artikel ditulis oleh Orami Author
Disunting oleh Aprillia

Maraknya fenomena child grooming membuat para Moms harus selalu ekstra waspada terhadap buah hatinya.

Child grooming yang terjadi pada anak-anak ini bisa dialami anak perempuan dan juga anak laki-laki.

Salah satu bentuk kejahatan seksual ini jika dibiarkan akan berdampak buruk pada psikologis, emosional, hingga kesehatan fisik anak.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Child grooming ibarat gunung es yang jika diketahui dan dilaporkan hanya terlihat sedikit atau hanya terlihat pada puncaknya saja.

Padahal, dalam kenyataannya ada banyak anak yang mengalami child grooming.

Hanya saja mereka tidak terlihat dan juga tidak melaporkannya.

Apa Itu Child Grooming?

Child Grooming
Foto: Child Grooming (pexels.com/RODNAE Productions)

Melansir Raising Children, grooming adalah ketika seseorang mencoba untuk membangun hubungan dengan seorang anak di bawah umur.

Kedekatan ini seringnya penuh manipulasi dan eksploitasi anak.

Menurut studi di jurnal Universitas Pattimura, Ambon, memanipulasi menjadi satu kata yang perlu digarisbawahi dalam child grooming.

Perilaku grooming termasuk juga dengan membangun koneksi dengan orang dekat atau keluarga dari anak tersebut hingga mendapat kepercayaan selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan dan juga menahun.

Child grooming bisa dikatakan sebagai modus pelecehan seksual terhadap anak dengan iming-iming pendekatan.

Selain dilakukan secara langsung, child grooming bisa dilakukan secara online, seperti contohnya pelecehan di media sosial.

Child grooming yang terjadi secara langsung biasanya dilakukan oleh orang-orang terdekat.

Misalkan saja tetangga, guru, pekerja di rumah, hingga kerabat terdekat.

Sedangkan child grooming yang dilakukan secara online biasanya terjadi pada anak yang sudah sekolah atau remaja dengan mengajak berkenalan melalui media sosial.

Proses Tahapan Pelaku Melakukan Child Grooming

Cara Pelaku Melakukan Child Grooming
Foto: Cara Pelaku Melakukan Child Grooming (Freepik.com/freepik)

Perlu diketahui kalau para pelaku pelecehan seksual anak selalu punya strategi yang mereka lakukan dalam menentukan korban dan menjalankan aksinya.

Ada beberapa tahapan bagi pelaku child grooming dalam menjalankan aksinya, seperti melansir dari National Office for Child Safety di Australia, yaitu:

1. Menargetkan Sasaran

Meskipun semua anak dapat menjadi korban pelecehan seksual, beberapa pelaku mungkin menargetkan anak-anak yang sangat rentan.

Misalnya, anak-anak dan remaja yang terisolasi secara sosial atau merupakan bagian dari kelompok sosial, ekonomi, ras, atau budaya yang terpinggirkan.

2. Membangun Kepercayaan

Pelaku kejahatan sering kali tampil sebagai orang yang dapat dipercaya, bereputasi baik, murah hati, dan menyenangkan.

Ini membuat pelaku dengan mudah dapat membangun kepercayaan anak atau remaja melalui perhatian khusus atau hadiah.

3. Mengisolasi Anak

Pelaku dapat secara bertahap mengisolasi anak atau remaja dari keluarga dan teman yang mendukung.

Mereka seolah-olah berupaya memberi dukungan pada korban untuk mengisi kekosongan dalam kehidupan anak tersebut.

4. Seksualisasi

Pelaku dapat secara bertahap memperkenalkan konten atau diskusi seksual kepada anak atau remaja untuk menormalkan perilaku ini.

Mereka kemudian akan sering memanfaatkan hal ini untuk mendorong atau memaksa anak terlibat dalam aktivitas seksual, atau dalam obrolan langsung atau virtual yang mengandung unsur seksual.

Perilaku ini dapat meningkat secara perlahan atau cepat.

5. Mengontrol

Pelaku sering kali menggunakan kerahasiaan, rasa malu, menyalahkan, paksaan, dan ancaman untuk mempertahankan kontrol yang dimilikinya.

Ini dilakukan agar ia dapat terus melakukan pelecehan dan memastikan anak atau remaja tidak berbicara.

Baca Juga: Usia Berapa Anak Boleh Pergi Sendiri? Ini Panduannya Moms!

Tanda Anak Kemungkinan Terkena Child Grooming

Ciri-ciri Child Grooming
Foto: Ciri-ciri Child Grooming (raisingchildren.net.au)

Perilaku anak yang terkena child grooming ini bisa Moms deteksi sejak dini sehingga tindakan pencegahan bisa langsung diambil.

Beberapa perilaku anak yang terkena child grooming adalah:

  • Sering absen atau tidak masuk sekolah, melewati pelatihan atau les serta kegiatan lainnya.
  • Menghabiskan waktu dengan lebih sedikit bersama dengan teman atau jarang main dengan temannya secara tiba-tiba.
  • Akan menghilang dalam waktu yang lama saat bermain dan datang dengan kondisi yang tampak sangat lelah.
  • Tiba-tiba membawa pulang banyak hadiah yang tidak diketahui asalnya dari mana dan anak tidak mau memberitahu kepada orangtuanya.
  • Tiba-tiba memiliki uang dalam jumlah besar tapi tidak mengatakan didapat dari siapa dan tidak bisa menjelaskan kepada orangtua dari mana asal uang tersebut.
  • Memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orang yang lebih tua darinya kecuali orangtua.
  • Sering berbohong dan tidak jujur ketika ditanya dari mana mereka pergi dan dengan siapa.
  • Berbicara banyak tentang orang dewasa tertentu dengan antusias.
  • Sering menunjukkan perilaku perubahan suasana hati seperti tiba-tiba merasa cemas, panik, tidak sabar, kesal, agresif, depresi, menarik diri, tertutup, dan lain sebagainya.
  • Menggunakan bahasa yang berbeda dari teman sebayanya.
  • Menjadi sangat tertutup terhadap penggunaan telepon, internet, serta media sosial seolah ada yang disembunyikan.
  • Ketika pergi bermain dijemput di tempat selain rumah. Misalkan saja dijemput di sekolah, tempat les, atau di pinggir jalan.
  • Mendapat banyak pesan secara online dari seseorang yang hanya mereka kenal.
  • Sering menyendiri di kamar tanpa melakukan apapun.
  • Jarang berbicara apalagi mengobrol dengan orangtua tentang perasaan atau pikiran mereka.

Tidak semua tanda-tanda tersebut dialami oleh anak yang terkena child grooming, tapi jika Moms menemukan lebih dari lima tanda yang ada di atas, maka Moms patut bersikap waspada dan mencari tahu.

Baca Juga: Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Anak Remaja dengan Bijak

Cara Mencegah agar Anak Tidak Terkena Child Grooming

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (Freepik.com/freepik)

Lantas bagaimana caranya untuk mencegah agar anak tidak terkena child grooming. Moms bisa menyimak cara-caranya di bawah ini:

  • Kenali dengan baik tanda-tanda perilaku child grooming di atas.
  • Hindari membiarkan anak berduaan saja dengan orang asing atau orang dewasa selain ayah dan ibunya.
  • Tolak orang asing yang ingin menawarkan bantuan kepada Moms dan keluarga.
  • Selalu cari tahu hubungan antara anak dan orang asing melalui teman-teman atau orang di sekitarnya.
  • Selalu pantau orang-orang yang ada di sekitar anak.
  • Caritahu perasaan anak terhadap orang asing yang berusaha mendekatinya.
  • Selalu sisihkan waktu untuk mengobrol dan bermain dengan anak supaya anak bisa terbuka dengan orangtua.

Semoga dengan adanya informasi mengenai child grooming di atas, Moms bisa menghindarinya dengan baik.

  • https://www.childsafety.gov.au/about-child-sexual-abuse/grooming
  • https://raisingchildren.net.au/school-age/safety/online-safety/grooming-signs

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.