Jangan Anggap Sepele, Berikut Cara Pencegahan COVID-19 pada Anak
Di masa pandemi seperti saat ini, para orang tua dianjurkan lebih waspada karena jumlah masyarakat yang terpapar semakin banyak. Tidak hanya pada orang dewasa, COVID-19 pada anak juga kian meningkat.
Oleh karena itu, penting bagi Moms dan Dads untuk mengedukasi terkait COVID-19 pada anak. Misalnya, dengan cara membiasakan anak untuk mematuhi protokol kesehatan.
Moms juga perlu memahami gejala dan cara perawatan pasien COVID-19 pada anak sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar proses penyembuhan lebih cepat, jika anak sudah terpapar.
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin COVID-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun, Moms Wajib Tahu!
Gejala COVID-19 pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
"Penyakit COVID-19 pada anak yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) ini bisa menyerang semua usia, termasuk bayi, anak, dan remaja," jelas dr. Cynthia Rindang, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah Puri - Indah.
Menurut dr. Cynthia, kelompok usia anak pada umumnya bergejala ringan. Namun, anak juga bisa mengalami gejala berat jika mereka mengalami komorbid, seperti asma, diabetes, dan obesitas.
Umumnya, gejala COVID-19 meliputi:
Gejala COVID-19 yang bisa menyerang anak-anak ini tidak bisa disamaratakan karena bisa saja berbeda satu sama lain. Meski demikian, anak-anak yang terinfeksi COVID-19 walaupun tanpa gejala yang signifikan tetap akan berpotensi menularkan virus pada orang lain.
"Cara penularan virus Corona ini biasanya melalui droplet dari bersin, batuk, pilek, atau berbicara. Selain itu, virus bisa melalui udara (aerosol). Jadi, ketika orang yang sehat menghirup udara dari orang yang terinfeksi COVID-19, virus pun akan masuk ke paru-paru," tambah dr. Cynthia dalam Webinar: COVID-19 pada Anak dan Penanganannya yang diselenggarakan pada Jumat, 16 Juli 2021.
Penularan virus COVID-19 juga dapat terjadi saat seseorang menyentuh permukaan tempat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Permukaan benda-benda tersebut bisa saja meliputi gagang pintu, tombol lift, bahkan gadget yang dipakai sehari-hari.
Baca Juga: Vaksin COVID-19 untuk Anak 3-11 Tahun Belum Dapat Lampu Hijau, Ini Alasannya!
Pencegahan COVID-19 pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
"Meskipun virus Corona ini memiliki tingkat kesembuhan hingga mencapai 80%, tetapi virus ini tetap berbahaya. Hal ini karena COVID-19 sangat mudah menular, sangat cepat untuk bermutasi, dan perjalanan klinisnya tidak selalu dapat diprediksi," ujar dr. Cynthia.
Jadi, setiap orang tua perlu waspada dan sebisa mungkin mencegah penularan COVID-19 pada anak.
Cara mencegah COVID-19 pada anak, yakni dengan melakukan 5M yang berarti:
1. Memakai Masker
Penting bagi Moms untuk mengajarkan anak menggunakan masker, terutama jika hendak beraktivitas di luar rumah.
Namun berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya menganjurkan penggunaan masker untuk anak 2 tahun ke atas.
"Anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak disarankan menggunakan masker karena berisiko mengalami kesulitan bernapas. Jadi solusinya, sebisa mungkin tidak perlu ke luar rumah jika tidak ada urusan yang mendesak. Jika ada hal-hal mendesak, seperti harus ke dokter untuk vaksin, maka boleh menggunakan face shield untuk wajah atau penutup yang ada di stroller sehingga mencegah penularan aerosol," jelas dr. Cynthia.
Saat ini, Centers for Disease Control bahkan merekomendasikan penggunaan double mask. Dengan mengenakan masker medis di bagian dalam dan menggunakan masker kain di bagian luar untuk perlindungan yang lebih tinggi dari paparan virus Corona.
"Jadi tidak boleh ada celah, penggunaan masker double ini akan memberikan perlindungan hingga 80% dibandingkan hanya menggunakan satu masker saja." tambahnya.
2. Mencuci Tangan
Cara pencegahan COVID-19 pada anak yang selanjutnya adalah membiasakan Si Kecil untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Dalam jurnal American Society for Microbiology, disebutkan bahwa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lebih efektif daripada menggunakan setetes gel hand sanitizer yang belum digosokkan.
Berikut langkah-langkah mencuci tangan berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan RI:
- Basahi seluruh tangan dengan air bersih mengalir.
- Gosok sabun ke telapak, punggung tangan, dan sela jari.
- Bersihkan bagian bawah kuku-kuku.
- Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
- Keringkan tangan dengan handuk/tisu atau keringkan dengan diangin-anginkan.
Lakukan langkah-langkah mencuci tangan dengan sabun dan air ini setidaknya selama 20 detik. Moms dan Dads bisa mengajari anak-anak dengan cara yang menyenangkan di rumah. Misalnya, menggunakan lagu dan bernyanyi bersama anak sehingga aktivitas mencuci tangan terasa lebih menyenangkan.
Baca Juga: 3 Panduan Merawat Anak yang Positif COVID-19, Wajib Dipahami!
3. Menjaga Jarak
Selanjutnya, berikan juga pemahaman pada anak untuk selalu menjaga jarak ketika beraktivitas di luar sehingga anak-anak terhindar dari penularan COVID-19.
Batas jarak yang disarankan ialah 2 meter karena semakin dekat dan banyaknya kontak dengan orang lain ketika di luar rumah, maka akan semakin tinggi kemungkinan untuk terinfeksi virus Corona.
4. Membatasi Mobilitas
Selain menjaga jarak, Moms dan Dads pun sebaiknya membatasi mobilitas Si Kecil karena semakin sering anak bertemu orang lain di luar rumah, akan semakin berisiko juga bagi mereka untuk tertular virus COVID-19.
"Virus Corona butuh waktu untuk menyebar. Maka, batasi kontak erat dengan orang lain di bawah waktu 15 menit. Kalau pertemuan dengan orang lain mencapai waktu lebih dari 15 menit, sebaiknya lakukan komunikasi online untuk mencegah penularan," saran dr. Cynthia.
5. Menghindari Kerumunan
5M yang terakhir adalah menghindari kerumunan saat berada di luar rumah.
Apabila ada hal darurat yang mengharuskan anak untuk ke luar rumah, maka pastikan ventilasi ruangan/tempat beraktivitas benar-benar baik.
"Ventilasi atau ruangan yang tertutup itu mengakibatkan sirkulasi udara menjadi kurang baik sehingga kemungkinan penularan COVID-19 pada anak semakin tinggi," jelas dr. Cynthia.
Jika ventilasinya kurang bagus, usahakan untuk tidak melepas masker.
Ajarkan juga Si Kecil untuk melakukan etika batuk atau bersin yang baik karena dua kondisi ini memungkinkan penyebaran droplet.
"Beri tahu anak untuk selalu menggunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung ketika mereka bersin atau batuk. Jika tidak ada tisu, bisa menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam. Lalu segera buang tisu dan cuci tangan mengenakan sabun serta air mengalir," ujar dr. Cynthia.
Baca Juga: 7+ Panduan Isolasi Mandiri untuk Anak dengan COVID-19 dari IDAI, Catat!
Cara Merawat Anak yang Terpapar COVID-19
Foto: Orami Photo Stock
Apabila anak Moms terpapar COVID-19, inilah syarat isolasi mandiri yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
- Tidak bergejala/asimtomatik.
- Gejala ringan (batuk, pilek, demam, diare, muntah dan ruam-ruam).
- Anak aktif (bisa makan dan minum).
- Memantau gejala atau keluhan.
- Pemeriksaan suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam).
- Lingkungan rumah memiliki ventilasi baik.
Selain itu, berikut cara mengasuh anak COVID-19:
- Orang tua tetap dapat mengasuh anak yang positif COVID-19.
- Orang tua atau pengasuh disarankan yang berisiko rendah terhadap gejala berat COVID-19.
- Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama.
- Namun, jika orang tua dan anak berbeda status COVID-19, disarankan berikan jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah.
- Selalu berikan dukungan psikologis pada anak.
Adapun protokol isoman terkait masker yang direkomendasikan oleh IDAI, yakni:
- Tetap di rumah, menggunakan masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, dan menerapkan etika batuk.
- Anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah dapat menggunakan dan melepaskan masker.
- Dianjurkan untuk tetap menggunakan masker di rumah dan terpasang tepat.
- Berikan "istirahat masker" jika anak berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari pengasuh.
- Masker tidak perlu digunakan saat anak tidur.
- Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.
Selain masker, orang tua juga harus memeriksa suhu tubuh anak di pagi dan sore hari, pun dengan saturasi oksigen dan frekuensi nadinya.
Pantau laju napas, dan jangan lupa berikan bayi ASI dan anak dengan makanan bergizi.
Persiapkan juga:
- Termometer (pengukur suhu),
- Oxymeter (pengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi),
- Obat demam,
- Multivitamin.
"Obat demam yang umum digunakan, yakni paracetamol, tapi perhatikan dosis agar penggunaannya tepat. Multivitamin atau suplemen yang diberikan itu meliputi vitamin C, vitamin D3, dan zinc," tutup dr. Cynthia.
Nah, itulah penjelasan mengenai gejala, cara pencegahan, dan panduan perawatan COVID-19 pada anak. Semoga Moms dan Si Kecil sehat selalu dan terhindar dari virus Corona, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.