Budaya WFH Selama Pandemi, Ini Dampak Online Meeting Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik
Apakah Moms sering melakukan online meeting?
Semenjak pandemi COVID-19, masyarakat harus mengubah banyak kebiasaan, termasuk untuk kerja dan sekolah, serta banyak melakukan aktivitas dari rumah demi menjauhi kerumunan dan memperkecil potensi tertular virus corona.
Dampak kebiasaan baru ini tentu ada positif dan negatifnya bagi banyak orang.
Meski tak sedikit orang yang senang karena bisa menghabiskan banyak waktu dengan keluarga, namun di sisi lain banyak pula yang justru merasa semakin lelah karena bekerja di rumah. Terutama dalam melakukan online meeting.
Lalu, bagaimana dampak kegiatan di rumah saja dan juga online meeting yang berlangsung terus-terusan dihadapi selama masa pandemi ini? Yuk simak bersama!
1. Mata Tegang Melihat Layar
Foto: Orami Photo Stock
Ketika hari-hari Moms dipenuhi dengan online meeting yang berurutan, terus-menerus mendapatkan e-mail, dan semua pekerjaan yang dilakukan jarak jauh, membuat Moms 'terikat' ke laptop.
Dampaknya, terjadi risiko ketegangan mata. Ini sering kali merupakan salah satu efek yang lebih menonjol (dan umum) dari rapat virtual.
The Vision Council memperkirakan lebih dari setengah orang dewasa Amerika telah mengalami gejala ketegangan mata setelah hanya dua jam menggunakan perangkat digital.
Berikut ini beberapa gejalanya:
- Sensasi terbakar atau gatal
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya
- Serangan penglihatan kabur atau ganda
- Lebih sulit berkonsentrasi
Ketegangan mata digital ini juga dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri di leher dan bahu.
Jika Moms kebetulan menggunakan beberapa layar sekaligus, kemungkinan Moms dapat menderita ketegangan mata digital ini bisa meningkat.
Baca Juga: 9 Penyebab Bruntusan di Jidat saat WFH, Waspadai!
2. Lelah Secara Mental
Foto: Orami Photo Stock
Online meeting atau rapat virtual adalah kebiasaan normal yang baru (new normal) sejak pandemi COVID-19.
Tim Microsoft mencatat 2,7 miliar menit rapat pada 31 Maret, meningkat 200 persen dari 900 juta pada 16 Maret, seperti yang dikutip dari Medium.
Meski banyak orang yang merasa senang bisa bekerja jarak jauh, banyak yang bertanya apakah masyarakat akan terus membiarkan energi mereka 'disedot' oleh rapat virtual yang entah kapan berakhir.
Menurut survei oleh Twingate yang dilaporkan pada Juni 2020 terhadap 1.000 karyawan jarak jauh menemukan bahwa 40% karyawan pernah mengalami kelelahan mental akibat panggilan video saat bekerja dari jarak jauh.
Untuk tetap terhubung, 45% karyawan menghadiri lebih banyak rapat selama pandemi dibandingkan saat bekerja di kantor, sedangkan hanya 21% yang menghadiri lebih sedikit rapat.
Karyawan rata-rata menghadiri 3 rapat per hari dan lebih memilih dua video call per hari (10 kali seminggu).
Rata-rata, karyawan menghadiri hingga tujuh jam panggilan setiap minggu dan saat ini menghadiri 15 panggilan setiap minggu. Dua dari lima karyawan yang diidentifikasi mengalami kelelahan konferensi video.
Baca Juga: 5 Tips agar Tetap Fokus Bekerja saat WFH
3. Menyebabkan Banyak Kecemasan
Foto: Orami Photo Stock
Ternyata bagi banyak pekerja, terlalu banyak melakukan online meeting dapat menyebabkan banyak kecemasan.
Salah satu kecemasan yang dialami saat rapat virtual di rumah adalah adanya kemungkinan Si Kecil muncul dan membuat kebisingan hingga ingin ikut bergabung di dalam rapat.
Selain itu, banyak juga orang yang lelah dari rapat virtual karena makin tidak punya waktu sekadar untuk istirahat minum kopi.
Dibandingkan dengan rapat tatap muka, selalu ada coffee break, namun tidak dengan online meeting karena hampir tidak ada jeda dari satu rapat ke rapat lain.
Bukan cuma itu, rapat virtual juga membuat seseorang semakin lelah dan cemas karena pikiran kita perlu bekerja lebih keras untuk memproses isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah, dan nada suara.
Hal ini membuat otak bekerja semakin keras dan sulit, dan itu menjadi tugas yang melelahkan.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Saat Tidak WFH di Kala Pandemi COVID-19
4. Membuat Fisik Lelah
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip Lucid Hart, ironisnya online meeting sering kali melibatkan fisik yang lebih tinggi daripada yang mungkin dilakukan dengan rapat tatap muka.
Tapi ada beberapa catatan mengapa hal ini bisa terjadi.
Jika Moms ingin terlihat sebagai peserta rapat yang aktif, ada keinginan untuk tetap mengaktifkan kamera dan menampilkan senyum serta penampilan yang pantas.
Sementara, ketika mematikan kamera, Moms mungkin khawatir akan terlihat tidak hadir atau cuek, terlepas mikrofon aktif, terlibat aktif, dan memberikan perhatian penuh pada diskusi.
Namun perlu diingat, Moms tidak perlu merasa berkewajiban untuk selalu tampil di depan kamera. Wajar jika tubuh dan pikiran butuh beristirahat sejenak dari tampil di depan layar.
Itu dia beberapa dampak dari online meeting yang memengaruhi tubuh dan pikiran. Jangan lupa sempatkan untuk beristirahat ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.