20 November 2024

Dongeng Situ Bagendit, Cerita Rakyat dari Jawa Barat

Ceritakan pada Si Kecil juga tentang pesan moralnya
Dongeng Situ Bagendit, Cerita Rakyat dari Jawa Barat

Foto: YouTube.com/Dongeng Kita

Dongeng Situ Bagendit merupakan salah satu cerita rakyat Indonesia terkenal dari Jawa Barat yang mengandung pesan moral mendalam.

Kisah ini menceritakan seorang janda kaya bernama Nyai Bagendit yang terkenal akan sifat tamaknya.

Melalui legenda ini, masyarakat diajarkan pentingnya berbagi dengan sesama dan dampak buruk dari keserakahan.

Tidak hanya sarat makna, dongeng ini juga menjadi bagian dari warisan budaya yang terus diceritakan dari generasi ke generasi.

Yuk, Moms bacakan untuk Si Kecil dongeng Situ Bagendit!

Dongeng Situ Bagendit

Ini kisahnya, Moms.

1. Kisah Nyai Endit, Janda Kaya yang Tamak

Pada zaman dahulu, di sebuah desa subur di daerah Garut, Jawa Barat, hiduplah seorang janda kaya raya bernama Nyai Endit.

Ia memiliki kekayaan yang melimpah, termasuk lumbung padi yang penuh dan harta benda yang tak terhitung.

Namun, kekayaannya tidak membuatnya menjadi orang yang murah hati. Sebaliknya, ia terkenal sebagai sosok yang tamak, pelit, dan sombong.

Penduduk desa hidup dalam kemiskinan, tetapi Nyai Endit tidak pernah peduli.

Bahkan, ia memaksa para petani menjual hasil panen dengan harga sangat murah.

Nyai Endit lalu menjual kembali hasil panen tersebut dengan harga tinggi.

Penduduk desa membencinya, namun mereka takut melawannya karena kekuasaannya yang besar.

Kekikiran dan keangkuhan Nyai Endit membuatnya semakin jauh dari masyarakat.

Baca Juga: 3 Contoh Dongeng Mite yang Populer di Indonesia, Yuk Baca!

2. Pertemuan dengan Pengemis Tua yang Misterius

Dongeng Situ Bagendit
Foto: Dongeng Situ Bagendit (YouTube.com/Dongeng Kita)

Suatu hari, Nyai Endit mengadakan pesta besar di rumahnya untuk memamerkan kekayaannya.

Pesta itu penuh dengan makanan lezat, musik, dan hiburan. Penduduk desa hanya bisa melihat dari jauh tanpa diundang.

Di tengah pesta, seorang pengemis tua dengan pakaian lusuh datang ke rumahnya. Pengemis itu memohon makanan karena ia kelaparan.

Namun, alih-alih merasa kasihan, Nyai Endit mengusir pengemis tersebut dengan kasar.

“Pergi dari sini! Jangan kotori tempatku!” katanya dengan nada marah. Pengemis itu tetap memohon, tetapi Nyai Endit memanggil penjaga untuk mengusirnya.

Sebelum pergi, pengemis tua itu berkata, “Nyai, ingatlah, keserakahan tidak akan membawa kebaikan. Waktumu akan tiba.”

3. Kemunculan Tongkat Ajaib di Tengah Desa

Situ Bagendit
Foto: Situ Bagendit (YouTube.com/Dongeng Kita)

Keesokan harinya, sebuah kejadian aneh terjadi di tengah desa.

Sebuah tongkat kayu besar tiba-tiba muncul tertancap di tanah, menarik perhatian penduduk.

Banyak orang mencoba mencabut tongkat tersebut, tetapi tidak ada yang berhasil. Kejadian ini membuat warga desa semakin bingung.

Tidak lama kemudian, pengemis tua yang sebelumnya diusir oleh Nyai Endit kembali datang ke desa.

Dengan mudah, ia mencabut tongkat itu dari tanah. Tiba-tiba, dari lubang bekas tongkat tersebut, air memancar sangat deras.

Aliran air itu tidak berhenti dan mulai membanjiri desa. Penduduk desa panik dan segera menyelamatkan diri.

4. Nyai Endit dan Akhir yang Tragis

Ketika air terus naik, penduduk desa berusaha memperingatkan Nyai Endit agar meninggalkan rumahnya.

Namun, ia menolak karena tidak ingin meninggalkan harta bendanya.

Ia mencoba menyelamatkan emas, perhiasan, dan lumbung padinya. Sayangnya, usaha tersebut sia-sia.

Air yang terus meluap menenggelamkan seluruh desa, termasuk rumah Nyai Endit dan dirinya.

Daerah yang tenggelam tersebut kemudian menjadi sebuah danau yang dikenal sebagai Situ Bagendit.

Nama "Bagendit" berasal dari julukan masyarakat terhadap Nyai Endit, sebagai simbol dari keserakahan dan akibat buruknya.

Legenda ini menjadi pengingat bahwa keserakahan, keangkuhan, dan ketidakpedulian terhadap sesama dapat membawa kehancuran.

Sebaliknya, kebaikan dan kemurahan hati akan membawa kebahagiaan dan kedamaian.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Buku Dongeng dengan Kisah Menarik untuk Anak

Pesan Moral Dongeng Situ Bagendit

Berikut adalah pesan-pesan moral yang dapat dipetik dari dongeng Situ Bagendit yang sekaligus bisa Moms ajarkan ke Si Kecil.

1. Keserakahan Membawa Kehancuran

Pesan Moral Situ Bagendit
Foto: Pesan Moral Situ Bagendit (YouTube.com/Dongeng Kita)

Nyai Endit kehilangan segalanya karena sifat tamaknya.

Kekayaan yang dimiliki tidak membawa kebahagiaan, melainkan menjadi penyebab kehancuran hidupnya.

Pelajaran ini mengingatkan bahwa sikap serakah hanya akan mendatangkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

2. Pentingnya Berbagi dan Peduli terhadap Sesama

Nyai Endit menolak membantu penduduk desa yang hidup dalam kemiskinan, bahkan tidak menunjukkan belas kasihan kepada pengemis tua yang meminta makanan.

Cerita ini mengajarkan bahwa berbagi dengan orang lain dapat menciptakan kebahagiaan dan menghindarkan kita dari keburukan.

3. Kesombongan Tidak Membawa Kebahagiaan

Nyai Endit terlalu bangga dengan hartanya dan menganggap orang miskin tidak layak dihormati.

Kesombongan ini akhirnya menghancurkannya.

Pesannya adalah untuk selalu rendah hati, karena apa yang kita miliki hanyalah titipan yang tidak abadi.

4. Harta Benda Bukanlah Segalanya

Nyai Endit rela mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kekayaannya, tetapi akhirnya tenggelam bersama harta tersebut.

Harta benda tidak dapat menyelamatkan kita dari malapetaka. Kebaikan hati dan hubungan dengan sesama jauh lebih berharga.

5. Keadilan Akan Selalu Datang

Pengemis tua yang diremehkan ternyata menjadi alat keadilan untuk menghukum Nyai Endit.

Ini mengajarkan bahwa keadilan akan datang pada waktunya, dan setiap perbuatan kita akan menuai konsekuensi.

6. Kebaikan Hati Mendatangkan Kedamaian

Jika Nyai Endit menunjukkan belas kasihan kepada pengemis tua, kemungkinan besar ia tidak akan mengalami akhir yang tragis.

Bersikap baik kepada sesama akan membawa keberkahan dan menciptakan kehidupan yang damai.

Dengan pesan moral dari dongeng Situ Bagendit, bisa menjadi pengingat akan pentingnya hidup dengan hati yang terbuka, rendah hati, dan penuh empati terhadap orang lain.

Itulah dongeng Situ Bagendit yang bisa Moms bacakan ke Si Kecil.

Orami juga punya banyak dongeng anak yang bisa Moms bacakan untuk Si Kecil. Seperti dongeng Si Kancil atau dongeng dinosaurus.

  • http://p4tkipa.kemdikbud.go.id/perpustakaan/index.php?p=show_detail&id=3661&keywords=
  • https://www.youtube.com/watch?v=A5orbZ5OFAY

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.