Echo Chamber, Ketika Seseorang Hanya Mencari Informasi yang Memperkuat Pendapat Sendiri
Informasi dapat datang dari berbagai sumber dan perspektif. Namun, ketika hanya mendengar perspektif dan pendapat yang sama berulang kali, Moms mungkin berada dalam echo chamber.
Sebuah studi di jurnal The Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa echo chamber sebagai efek yang muncul dari kecenderungan manusia, seperti paparan selektif, penularan, dan polarisasi kelompok.
Echo chamber saat ini menjadi salah satu perhatian khusunya terkait dengan berita COVID-19 yang beredar di masyarakat.
Simak selengkapnya dalam artikel ini yuk, Moms!
Baca juga: 19+ Lokasi Vaksin COVID-19 di Depok, Catat Jadwalnya dan Segera Daftar!
Arti dari Echo Chamber
Foto: media sosial (Orami Photo Stock)
Echo chamber atau ruang gema adalah lingkungan di mana seseorang hanya menemukan informasi atau pendapat yang mencerminkan dan memperkuat pendapat mereka sendiri.
Hal ini dapat membuat informasi yang salah dan mendistorsi perspektif seseorang sehingga mereka kesulitan mempertimbangkan sudut pandang yang berlawanan dan mendiskusikan topik yang rumit.
Mereka sebagian besar didorong oleh bias konfirmasi, yang merupakan kecenderungan untuk menyukai info yang memperkuat keyakinan yang ada.
Echo chamber dapat terjadi di mana saja informasi dipertukarkan, baik itu online atau dalam kehidupan nyata. Namun, hal ini akan menjadi masalah saat berada di dunia maya.
Internet juga memiliki tipe unik dari echo chamber yang disebut filter bubble yang dibuat oleh algoritme untuk melacak apa yang Moms klik.
Situs web kemudian akan menggunakan algoritme tersebut untuk menunjukkan kepada Moms konten yang serupa dengan apa yang telah diminati.
Hal ini dapat mencegah Moms menemukan ide dan perspektif baru secara online.
Baca juga: 29+ Lokasi Vaksin COVID-19 di Kota dan Kabupaten Bogor, Catat Jadwal dan Syarat Pendaftarannya!
Penyebab Echo Chamber
Foto: penyebaran informasi (Orami Photo Stock)
Echo chamber merupakan masalah yang dapat mempengaruhi berbagai hal, termasuk isu kesehatan.
Pasalnya, Moms yang terkena fenomena ini akan sulit menerima informasi jika bukan dari kelompok mereka.
Fenomena ruang gema bukan hanya berasal dari internet dan media sosial, tetapi bagaiman hal-hal itu berinteraksi dengan sifat dari manusia itu sendiri.
Yuk, simak beberapa penyebab echo chamber sehingga dapat diwaspadai.
1. Homofili
Satu hal yang mendorong echo chamber adalah kecenderungan Moms untuk bergaul dengan orang-orang dengan sifat yang sama. Para sosiolog menyebutnya sebagai homofili.
Hal ini berlaku untuk etnis, usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan (dan, tentu saja, geografi), serta berbagai dimensi lainnya.
2. Bias Confirmation
Faktor lain yang mendorong ruang gema adalah kecenderungan psikologis Moms untuk mencari informasi yang menegaskan apa yang sudah diketahui atau dikenal dengan bias confirmation.
Parahnya lagi, bahkan ketika disajikan dengan bukti sebaliknya, Moms menunjukkan kecenderungan untuk mengabaikannya dan bahkan mengeraskan keyakinan dalam diri.
3. Berita sebagai Informasi dan Identitas
Media sosial mengambil kecenderungan alami untuk bergaul dengan orang-orang yang berpikiran sama dan mencari informasi untuk menegaskan dan memperkuat keyakinan.
Dan Kahan, profesor hukum dan psikologi di Yale, menjelaskan masing-masing dari Moms beralih di antara dua mode pemrosesan informasi – penegasan identitas dan pencarian kebenaran.
Hasilnya adalah bahwa untuk isu-isu menjadi terkait dengan identitas kelompok, bahkan yang paling berpengetahuan atau berpendidikan tinggi dapat mempercayai hal-hal yang sangat berbeda.
Sebab, mempercayai hal-hal itu terkait dengan pensinyalan identitas kelompok lebih dari sekadar mengejar bukti.
Baca juga: 9+ Lokasi Vaksin COVID-19 di Kota dan Kabupaten Bekasi, Tersedia Vaksin Pfizer!
Cara Mengenali Echo Chamber
Foto: mengenali echo chamber (freepik.com/freepik)
Ruang gema juga bisa sulit dikenali, terutama jika Moms sudah berada di dalamnya.
Jika Moms pernah bertanya-tanya apakah grup sosial atau situs web mungkin merupakan ruang gema, berhentilah dan pikirkan beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apakah mereka cenderung hanya memberikan satu perspektif tentang suatu masalah?
- Apakah sudut pandang itu terutama didukung oleh rumor atau bukti yang tidak lengkap?
- Apakah fakta diabaikan setiap kali bertentangan dengan sudut pandang itu?
Jika Moms menjawab ya untuk semua pertanyaan ini, kemungkinan Moms telah menemukan ruang gema.
Baca juga: 41+ Lokasi Vaksin COVID-19 di Tangerang Raya, Tersedia Vaksin Pfizer dan Moderna!
Echo Chamber COVID-19
Foto: informasi seputar Covid-19 (Orami Photo Stock)
Echo chamber COVID-19 pertama kali dipopulerkan oleh akun Pandemic Talks di media sosial.
Istilah ini timbul ketika banyak Moms yang tidak percaya pendapat ilmu pengetahuan tentang COVID-19.
Fenomena ini muncul ketika banyak Moms yang tidak ingin menerima gagasan dari orang lain, khususnya yang berbeda paham.
Moms hanya mau berkomunikasi dan berkumpul dengan orang-orang yang sepaham saja. Jika ada yang berbeda, maka akan diabaikan.
Mengutip jurnal Health Security, konsumsi berita online yang terlalu berlebihan menjadi salah satu penyebab timbulnya echo chamber.
Sementara itu, akun Pandemic Talks menjelaskan ada 3 jenis efek echo chamber yang saat ini terjadi di Indonesia, yaitu:
- Penganut teori konspirasi.
- Percaya COVID-19, tetapi dianggap tidak terlalu menyeramkan.
- Tidak peduli dengan apa yang terjadi sepenuhnya saat terjadi pandemi COVID-19.
Moms yang terkena fenomena ini biasanya tidak akan mendapat informasi baru. Sebab, informasi yang didapatkan hanya itu-itu saja sesuai yang ada di kelompok.
Kalaupun ada, itu hanya yang sesuai dengan selera Moms.
Menghindari Echo Chamber
Foto: menghindari echo chamber (Orami Photo Stock)
Tidak ada cara sempurna untuk menghindari ruang gema. Namun, berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Moms tetap berada di jalur yang benar.
- Biasakan memeriksa beberapa sumber berita untuk memastikan Moms mendapatkan info yang lengkap dan objektif.
- Tidak langsung menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya.
- Berinteraksi dengan orang-orang dari perspektif yang berbeda.
- Berhati-hatilah ketika mendiskusikan ide-ide baru. Utarakan dengan fakta, kesabaran, dan rasa hormat.
- Ingatlah bahwa hanya karena Moms menginginkan sesuatu menjadi kenyataan, tidak menjadikannya fakta.
Echo chamber memang menjadi hal yang menjadi konsentrasi setiap orang, khususnya di tengah pandemi COVID-19.
Jadi, penting untuk Moms memeriksa ulang berita atau informasi yang ada sehingga tidak terjebak di dalam ruang gema.
Demikian penjelasan mengenai echo chamber yang perlu Moms ketahui. Saat ini, berbagai informasi bisa dengan cepat kita terima.
Semoga Moms tetap bijak dalam menerima informasi agar tidak terjebak dalam echo chamber, ya!
- https://www.pnas.org/content/118/9/e2023301118
- https://edu.gcfglobal.org/en/digital-media-literacy/what-is-an-echo-chamber/1/
- https://theconversation.com/how-to-check-if-youre-in-a-news-echo-chamber-and-what-to-do-about-it-69999
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.