10 Oktober 2023

Ekspansi Bisnis: Tujuan, Contoh, Strategi, dan Risikonya

Pahami hal penting apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum ekspansi
Ekspansi Bisnis: Tujuan, Contoh, Strategi, dan Risikonya

Foto: Freepik.com/freepik

Moms dan Dads mungkin punya usaha atau bisnis yang tengah dijalankan dan terpikir untuk melakukan ekspansi.

Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspansi adalah perluasan peredaran uang ke dalam sirkulasi.

Istilah tersebut cukup umum ditemui dalam bidang ekonomi dan bisnis. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang ekspansi dalam artikel berikut.

Baca Juga: Cara Cek BI Checking, sebagai Syarat Kerja di Perusahaan!

Pengertian Ekspansi

Diskusi Bisnis
Foto: Diskusi Bisnis (Freepik.com/tirachardz)

Dikutip dari laman Upwork, ekspansi bisnis mengacu pada pertumbuhan sebuah bisnis hingga mencapai tahap di mana ia mencari peluang tambahan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Ini merupakan strategi umum yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin berkembang dan meningkatkan pangsa pasar mereka.

Jadi, sebuah perusahaan atau bisnis akan berusaha untuk tumbuh dan memperluas operasinya dengan cara mengejar peluang-peluang baru sehingga bisa meningkatkan keuntungan.

Dalam hal ini, sebuah bisnis akan mencari cara untuk menjangkau pelanggan baru, mendiversifikasi sumber pendapatan, dan meningkatkan daya saing di pasar.

Tujuan Ekspansi Usaha atau Bisnis

Ekspansi Bisnis
Foto: Ekspansi Bisnis (Freepik.com/jannoon028)

Ekspansi usaha atau bisnis biasanya dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari ekspansi:

1. Peningkatan Pendapatan dan Laba

Salah satu alasan utama ekspansi adalah meningkatkan penjualan dan pendapatan.

Dengan memasuki pasar baru atau meningkatkan kapasitas produksi, bisnis bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.

2. Menguasai Pasar Baru

Ekspansi memungkinkan bisnis untuk memasuki pasar area baru atau segmen pasar yang berbeda, sehingga meningkatkan cakupan dan dominasi pasar.

3. Diversifikasi

Ekspansi dapat membantu bisnis mendiversifikasi produk atau layanannya, yang dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan tergantung pada satu segmen pasar atau produk.

4. Peningkatan Daya Saing

Dengan ekspansi, bisnis dapat meningkatkan kapabilitasnya, memanfaatkan teknologi baru, atau memperoleh keuntungan yang dapat meningkatkan daya saingnya di pasar.

5. Sinergi dan Efisiensi

Menggabungkan operasi atau memperluas rantai pasokan dapat menciptakan sinergi dan efisiensi operasional yang meningkat.

6. Pengembangan Merek

Dengan memasuki pasar baru, bisnis dapat meningkatkan kesadaran merek dan reputasinya di mata konsumen di wilayah yang berbeda.

7. Inovasi

Ekspansi dapat memberi bisnis kesempatan untuk menciptakan atau memperkenalkan produk atau layanan inovatif ke pasar yang lebih luas.

8. Mitigasi Risiko

Dengan memperluas wilayah atau memdiversifikasi produk, bisnis dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan fluktuasi di pasar atau daerah tertentu.

Kapan Suatu Usaha atau Bisnis Perlu Melakukan Ekspansi?

Diskusi Kerja
Foto: Diskusi Kerja (Freepik.com/freepik)

Ekspansi usaha atau bisnis sering kali diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan memperluas cakupan pasar.

Namun, keputusan untuk melakukan ekspansi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Berikut adalah beberapa situasi atau kondisi di mana suatu usaha atau bisnis mungkin perlu mempertimbangkan ekspansi:

1. Permintaan Pasar yang Meningkat

Jika permintaan produk atau jasa yang ditawarkan meningkat secara signifikan dan pemilik bisnis merasa kesulitan memenuhinya, ini mungkin adalah tanda bahwa diperlukannya perluasan bisnis.

2. Peluang di Pasar Baru

Jika melihat peluang di pasar baru yang belum digali atau dimasuki oleh pesaing, ini mungkin menjadi kesempatan untuk ekspansi.

3. Kebutuhan untuk Diversifikasi dan Inovasi

Pasar yang selalu berubah dan berkembang pesat memaksa pemilik usaha untuk bisa selalu relevan.

Untuk selalu relevan dengan kebutuhan pasar dan kemajuan zaman, bisa jadi bisnis Moms dan Dads perlu melakukan diversifikasi dan inovasi produk.

Kedua hal ini dapat membantu meningkatkan posisi bisnis yang tengah dijalankan.

4. Permintaan dari Wilayah atau Area Baru

Jika Moms dan Dads menerima banyak permintaan dari wilayah baru di luar cakupan saat ini, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan ekspansi ke area tersebut.

Baca Juga: Beragam Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis dan Rumah Tangga

Jenis atau Contoh Ekspansi Bisnis

Bisnis Online
Foto: Bisnis Online (Freepik.com/jcomp)

Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai cara.

Ada berbagai strategi ekspansi bisnis, mulai dari menjelajahi wilayah geografis baru hingga membentuk usaha patungan (joint ventures) dan waralaba (franchising).

Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis ekspansi bisnis yang perlu dipahami.

1. Merger

Jenis ekspansi bisnis yang pertama adalah merger.

Mengutip Investopedia, merger adalah kesepakatan yang menggabungkan dua perusahaan yang sudah ada menjadi satu perusahaan baru.

Umumnya, kedua perusahaan yang melakukan merger telah berada dalam ukuran, pelanggan, dan skala operasi yang seimbang.

Merger biasanya dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar, mengurangi biaya operasi, ekspansi ke wilayah baru, menggabungkan produk-produk yang serupa, meningkatkan pendapatan, sekaligus meningkatkan laba.

Semua hal ini seharusnya dapat menguntungkan para pemegang saham perusahaan-perusahaan tersebut.

Setelah merger, saham dari perusahaan baru akan didistribusikan kepada pemegang saham yang ada dari kedua perusahaan asal.

Baca Juga: 8 Cara Memulai Usaha Pakaian, Penting untuk Dipahami!

2. Akuisisi

Jenis ekspansi bisnis selanjutnya disebut dengan akuisisi.

Melansir laman CFI, akuisisi didefinisikan sebagai transaksi perusahaan di mana satu perusahaan membeli sebagian atau seluruh saham atau aset perusahaan lain.

Dalam kata lain, satu perusahaan akan mengambil alih kontrol atas perusahaan lain dengan membeli saham-sahamnya atau aset-asetnya.

Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk mengambil kendali atas perusahaan sasaran dan menggabungkan operasinya dengan perusahaan yang melakukan akuisisi.

Dalam akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi biasanya akan membeli saham-saham perusahaan sasaran dari pemegang saham yang ada atau membeli aset-asetnya, seperti fasilitas produksi, merek dagang, atau portofolio produk.

Hal ini memungkinkan perusahaan yang melakukan akuisisi untuk mengambil alih operasi dan aset perusahaan sasaran.

3. Perluasan Produk atau Usaha ke Lokasi Baru

Ekspansi pasar berarti memperluas produk atau layanan ke wilayah geografis baru atau menjangkau segmen pelanggan baru dalam pasar yang sudah ada.

Ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai lebih banyak pelanggan potensial, meningkatkan penetrasi pasar, dan membangun merek.

Dalam hal ini, perusahaan dapat membuka cabang atau kantor baru di lokasi geografis yang berbeda, baik di dalam negeri maupun internasional.

Baca Juga: Mengenal SIUP, Surat Izin Usaha Perusahaan dan Cara Membuatnya

4. Melakukan Ekspor Produk

Melakukan ekspor produk ke negara lain juga termasuk dalam ekspansi bisnis.

Ekspor adalah salah satu bentuk dari ekspansi geografis atau wilayah, di mana bisnis mencoba menjangkau pasar di luar batas-batas negara asalnya.

Mengekspor produk memberikan beberapa keuntungan, seperti menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai negara dan memberikan sumber pendapatan tambahan jika pasar domestik sedang lambat.

5. Perluasan Cara Penjualan Melalui Online

Perluasan cara penjualan melalui online adalah salah satu bentuk ekspansi bisnis.

Ini adalah contoh dari ekspansi melalui kanal distribusi atau saluran penjualan.

Dulu, mungkin sebuah bisnis hanya menjual produk atau jasa secara langsung di toko fisik atau lewat telepon.

Namun, dengan kemajuan teknologi dan internet, banyak bisnis yang memilih untuk menjual produk atau jasanya secara online, baik melalui website pribadi, platform e-commerce, atau media sosial.

Memperluas penjualan ke online memiliki beberapa keuntungan, seperti jangkauan yang lebih luas, hingga biaya yang lebih rendah karena tidak perlu menyewa ruang toko di lokasi strategis yang mungkin mahal.

6. Joint Ventures

Ketika dua perusahaan bekerja sama untuk mendirikan sebuah perusahaan baru, ini disebut sebagai joint ventures.

Biasanya, joint ventures menghasilkan entitas bisnis baru yang terpisah dari perusahaan asal.

Entitas ini bisa berbentuk perusahaan terbatas (limited liability company/LLC), perusahaan patungan (joint-stock company), atau bentuk hukum lainnya.

Contoh joint ventures meliputi kerja sama antara perusahaan otomotif untuk mengembangkan teknologi mobil otonom atau kolaborasi antara perusahaan farmasi untuk mengembangkan obat baru.

Bisa juga dengan cara membentuk kemitraan antara produsen makanan dengan restoran cepat saji untuk menciptakan produk makanan baru.

Joint ventures memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan keahlian, jaringan, sumber daya, dan teknologi yang berbeda untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Joint ventures biasanya memiliki tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya.

Tujuan tersebut bisa berupa pengembangan produk atau layanan baru, ekspansi ke pasar baru, atau mencapai efisiensi operasional.

Nantinya, pembagian keuntungan dan kerugian akan didasarkan pada kontribusi masing-masing perusahaan.

Selain itu, joint ventures dapat berlangsung selama jangka waktu tertentu, atau bisa juga berlanjut secara permanen, tergantung pada kesepakatan antara perusahaan-partner.

7. Franchising

Franchising adalah salah satu strategi ekspansi bisnis di mana pemilik merek atau perusahaan (franchisor) memberikan izin kepada pihak lain (franchisee) untuk menggunakan merek dagang, sistem bisnis, dan dukungan operasional yang telah dibangun.

Dalam hal ini, franchisee akan membayar biaya kepada franchisor dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh franchisor untuk menjalankan bisnisnya.

Nantinya, franchisee mendapatkan hak lisensi untuk menggunakan merek dagang, nama, dan citra merek franchisor.

Ini termasuk hak untuk menggunakan merek dalam operasi sehari-hari dan mengikuti standar merek yang telah ditentukan.

Franchisor biasanya akan memberikan dukungan kepada franchisee dalam bentuk pelatihan, bahan pemasaran, bantuan operasional, dan manajemen rantai pasokan.

Dukungan tersebut membantu para franchisee dalam menjalankan bisnisnya dengan sukses.

Sementara itu, keuntungan bagi franchisor adalah memungkinkan mereka untuk melakukan ekspansi bisnis dengan cepat tanpa perlu modal besar untuk membuka cabang baru.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Ekspansi Bisnis

Berjabat Tangan
Foto: Berjabat Tangan (Istockphoto.com)

Ketika mempertimbangkan ekspansi bisnis, ada berbagai aspek yang harus diperhatikan untuk memastikan keputusan tersebut tepat dan eksekusinya berjalan lancar.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)

Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis Moms dan Dads saat ini.

Ini akan membantu menentukan apakah bisnis tersebut benar-benar siap untuk ekspansi dan apa saja tantangan yang mungkin dihadapi.

2. Kondisi Pasar

Pelajari pasar yang dijadikan target untuk ekspansi, termasuk kebutuhan pelanggan, pesaing, tren, dan regulasi setempat.

3. Stabilitas Keuangan

Sebelum melakukan ekspansi, pastikan bahwa kondisi keuangan bisnis stabil.

Ekspansi memerlukan investasi, dan pemilik usaha harus memiliki dana yang cukup untuk mendanai proses tersebut tanpa mengorbankan operasi sehari-hari.

Buat proyeksi keuangan untuk memahami potensi ROI (return on investment) dan berapa lama mungkin butuh waktu untuk balik modal.

4. Sumber Daya Manusia

Pertimbangkan apakah Moms dan Dads memiliki tenaga kerja yang cukup dan apakah perlu merekrut lebih banyak karyawan.

Pelatihan mungkin juga diperlukan jika memasuki area bisnis yang baru atau berbeda.

5. Kapasitas Produksi

Pastikan Moms dan Dads memiliki kapasitas produksi atau pelayanan yang cukup untuk memenuhi permintaan yang mungkin meningkat setelah ekspansi.

6. Risiko

Evaluasi risiko yang terkait dengan ekspansi, seperti risiko pasar, risiko operasional, atau risiko keuangan, dan pertimbangkan strategi mitigasi.

7. Kerjasama dan Kemitraan

Jika mempertimbangkan ekspansi ke lokasi baru, pertimbangkan apakah lebih baik melakukan kerjasama atau kemitraan dengan bisnis lokal daripada melakukan semuanya sendiri.

8. Infrastruktur dan Teknologi

Pastikan memiliki infrastruktur dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung ekspansi, seperti sistem IT, peralatan, atau fasilitas.

9. Budaya Bisnis

Jika memasuki pasar atau wilayah baru, penting untuk memahami budaya bisnis setempat dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi operasional bisnis.

10. Strategi Pemasaran

Pertimbangkan bagaimana akan mempromosikan bisnis tersebut di pasar baru dan apakah perlu menyesuaikan strategi pemasaran.

11. Rantai Pasokan

Analisis bagaimana ekspansi akan mempengaruhi rantai pasokan usaha, termasuk ketersediaan bahan baku, logistik, dan distribusi.

Ekspansi bisnis adalah keputusan besar yang memerlukan perencanaan dan strategi yang matang.

Penting untuk melibatkan berbagai stakeholder, termasuk karyawan, mitra, dan penasihat, dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan kesuksesan ekspansi.

Strategi dalam Melakukan Ekspansi Bisnis

Presentasi Bisnis
Foto: Presentasi Bisnis (Freepik.com/pressfoto)

Dalam melakukan ekspansi tidak bisa sembarangan agar tidak merugi.

Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan setelah memahami hal apa saja yang perlu dijadikan pertimbangan dalam memperluas bisnis.

1. Tentukan Alasan Ekspansi

Sebelum memulai, tanya pada diri sendiri, "Kenapa saya ingin memperbesar usaha ini?"

Misalnya, mungkin Moms ingin menjual lebih banyak produk, atau ingin buka cabang di tempat lain.

2. Riset Mendalam

Melansir laman Entrepreneur, hal penting yang tidak boleh luput dimasukkan dalam strategi melakukan ekspansi adalah riset pasar.

Cari tahu apa yang diinginkan pelanggan, bagaimana pesaing beroperasi, dan di mana lokasi terbaik untuk ekspansi.

3. Buat Rencana

Gambarlah peta ekspansi, mulai dari mau ke mana, kapan memulainya, apa yang harus disiapkan, dan berapa banyak uang yang dibutuhkan.

4. Siapkan Keuangan

Pastikan Moms punya cukup uang untuk ekspansi. Jangan sampai di tengah jalan kehabisan dana.

5. Pilih Tim yang Tepat

Jika Moms ingin buka cabang baru atau lini produk baru, Moms mungkin perlu lebih banyak karyawan. Pilih orang yang tepat untuk membantu.

6. Lakukan Promosi dan Pemasaran yang Tepat

Beritahu orang tentang ekspansi usaha tersebut.

Misalnya, jika Moms buka cabang baru, bikin iklan atau promo khusus agar banyak yang datang.

7. Evaluasi

Setelah memulai ekspansi, lihat hasilnya. Apa yang berhasil? Apa yang perlu diperbaiki?

Dengarkan apa yang dikatakan pelanggan. Mereka akan memberi tahu Moms apa yang mereka suka dan tidak suka.

Dunia bisnis selalu berubah. Terus belajar dan sesuaikan rencana Moms dengan situasi yang ada.

8. Siapkan Rencana Cadangan

Kadang-kadang, hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Jadi, selalu punya "plan B" untuk berjaga-jaga.

Jadi, memperbesar bisnis itu seperti perjalanan panjang.

Moms perlu tahu alasan melakukannya dan siapkan segala sesuatunya dengan baik. dan terus belajar selama perjalanan untuk memastikan Moms mencapai tujuan dengan sukses.

Risiko Melakukan Ekspansi Tanpa Pertimbangan yang Matang

Ilustrasi Pebisnis Gagal
Foto: Ilustrasi Pebisnis Gagal (Freepik.com/pressfoto)

Sementara ekspansi memiliki potensi untuk memberikan banyak manfaat, juga penting untuk mempertimbangkan risiko dan tantangan yang terkait.

Oleh karena itu, keputusan untuk melakukan ekspansi harus didasarkan pada analisis mendalam dan pemahaman yang kuat tentang kondisi pasar, serta kapabilitas internal bisnis.

Berikut ini risiko yang mungkin menyertai jika melakukan ekspansi bisnis tanpa pikir panjang.

1. Kehabisan Uang

Sama seperti ketika seseorang membeli banyak barang tanpa menghitung dulu, bisa-bisa uangnya tidak cukup dan dia jadi kesulitan bayar hutang atau biaya lainnya.

2. Barang Tidak Laku

Misalnya, buka toko di tempat yang salah atau menjual produk yang tidak disukai orang setempat. Akhirnya, barang jadi menumpuk dan tidak terjual.

3. Sulit Mengatur

Ketika usaha semakin besar tapi pemiliknya tidak siap, bisa jadi dia kebingungan sendiri mengatur semuanya. Akibatnya, banyak hal yang bisa salah atau terlewat.

4. Tidak Mampu Bersaing dengan Kompetitor

Tanpa riset matang, seseorang mungkin buka usaha di tempat yang sudah penuh dengan pesaing yang lebih kuat. Hasilnya, sulit bersaing dan bisa jadi usahanya kalah.

5. Salah dalam Promosi

Misalnya, mengeluarkan banyak uang untuk iklan yang ternyata tidak efektif. Uang habis, tapi tidak ada keuntungan.

Dengan kata lain, memperbesar usaha tanpa rencana yang jelas ibarat berjalan di hutan tanpa peta.

Bisa-bisa tersesat, kehilangan banyak hal, atau bahkan usaha jadi bangkrut.

Baca Juga: 5 Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia untuk Dicontoh

Sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi, penting untuk melakukan analisis bisnis yang mendalam, mempertimbangkan tantangan dan risiko yang mungkin dihadapi, serta memastikan bisnis telah memiliki sumber daya yang cukup.

Juga, konsultasikan dengan ahli atau konsultan bisnis untuk mendapatkan wawasan tambahan.

Apakah Moms dan Dads yang memiliki usaha, tertarik untuk melakukan salah satu contoh ekspansi bisnis di atas?

  • https://kbbi.web.id/ekspansi
  • https://www.upwork.com/resources/business-expansion#:~:text=Business%20expansion%20refers%20to%20the,time%20to%20consider%20business%20expansion.
  • https://www.investopedia.com/terms/m/merger.asp
  • https://www.investopedia.com/terms/m/mergersandacquisitions.asp
  • https://corporatefinanceinstitute.com/resources/valuation/acquisition/
  • https://www.entrepreneur.com/growing-a-business/15-strategies-for-quickly-expanding-your-business/306049

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.