Manfaat dan Bahaya Empeng Bayi, Pahami Sebelum Diberikan pada Anak
Hingga kini, penggunaan empeng bayi masih menjadi kontroversi.
Ada Moms yang setuju karena cukup bermanfaat untuk menenangkan Si Kecil, namun ada juga yang tidak setuju akan penggunaan empeng karena takut Si Kecil terbiasa dan sulit lepas.
Empeng banyak dikatakan menjadi alternatif untuk Si Kecil mengisap jempol atau memasukkan jari ke tangan. Namun, benarkah demikian?
Apa sebenarnya kelebihan dan bahaya empeng bayi? Cek informasinya berikut ini sebelum Moms memutuskan memberikan empeng pada Si Kecil.
Baca Juga: 8 Tips Belanja Baju Anak agar Pengeluaran Tidak Membengkak
Manfaat Empeng Bayi
Apakah Moms salah satu yang suka memberikan empeng untuk Si Kecil?
Empeng ternyata membantu mengurangi risiko terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
American Academy of Family Physicians merekomendasikan penggunaan empeng saat tidur malam dan tidur siang, karena terbukti mencegah SIDS.
"Hingga usia satu tahun, empeng bayi masih berguna untuk menenangkan bayi saat sakit, kelelahan, atau bahkan selama proses tumbuh gigi,” ungkap Dr. Dave Tesini, DMD, MS, Dokter Gigi Anak dan Ortodontik, seperti dikutip dari Romper.com.
Berikut ini manfaat penggunaan empeng yang dapat diketahui.
1. Memuaskan Keinginan Bayi untuk Mengisap
Empeng juga memuaskan refleks bayi untuk mengisap.
Salah satu alasan mengapa beberapa Moms memberikan empeng adalah agar Si Kecil tidak mengisap jempol atau tangannya.
Bayi memang memiliki kebutuhan alami untuk mengisap. Meskipun menyusui melalui botol atau langsung dari payudara Moms memang akan memenuhi kebutuhan ini.
Namun, keinginan untuk mengisap bisa terus ada meski perut bayi sudah terasa kenyang.
2. Menenangkan Bayi
Moms bisa memberikan empeng agar anak tidak mudah rewel dan membuat dirinya nyaman. Empeng membantu menenangkan bayi dan Moms.
Empeng bayi dapat membantu Si Kecil untuk belajar mengontrol perasaan, membuat bayi lebih tenang, dan membuat dirinya merasa aman.
Dengan kondisi bayi yang tenang, Moms dan Dads tentu juga menjadi lebih tenang.
Baca Juga: 5 Resep Sop Kaki Sapi Ala Pedagang Kaki Lima, Dijamin Bikin Ketagihan!
Batas Waktu Pemberian Empeng Bayi
Jika Moms telah memutuskan untuk menggunakan empeng bayi, cek batasan usia yang tepat untuk mulai melepaskan empeng agar tidak menjadi kebiasan.
“Hentikan pemberian empeng bayi saat usia enam bulan.
Di mana risiko SIDS mulai menurun dan kemungkinan infeksi telinga bayi mulai meningkat,” ungkap Sumi Sexton, MD, seperti dikutip dari WebMd.com.
Untuk itu, pastikan empeng tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat mengurangi efek dari bahaya empeng bayi dan lebih mudah melepaskan empeng saat usianya masih dini.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Celana Cargo Wanita Korea dan Tips Memakainya
Tips Penggunaan Empeng pada Bayi
Jika Moms ingin memberikannya pada anak, berikut ini tips yang bisa dilakukan.
1. Pastikan Empeng Bersih
Sebelum memberikan empeng untuk buah hati, pastikan empeng bayi dalam keadaan bersih dan aman.
Bersihkan empeng bayi untuk mencegah sariawan dan infeksi bakteri. Bersihkan dengan sabun pembersih khusus yang bebas paraben dan pewangi.
2. Pastikan Empeng Aman
Empeng tertentu dapat menimbulkan bahaya tertentu seperti tersedak dan terpapar alergen dan kuman
Hindari empeng yang tidak utuh. Empeng yang terbelah menjadi dua bagian dapat menyebabkan bahaya tersedak pada bayi.
Jangan pernah menggantungkan empeng di leher bayi atau menggunakan tali dan pengait apapun, ini akan membuat ia tercekik atau terjerat.
3. Gunakan Ukuran yang Tepat untuk Si Kecil
Banyak merek empeng bayi yang memiliki banyak variasi ukuran. Gunakan ukuran yang tepat untuk Si Kecil.
Selain itu, jangan campurkan empeng anak satu dengan yang lainnya. Usahakan untuk setiap anak memiliki empeng yang berbeda ya Moms.
Hindari empeng lateks jika mengkhawatirkan kemungkinan alergi lateks pada anak.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak, Gampang Kok!
Bahaya Empeng Bayi
Sayangnya, ada juga bahaya empeng bayi, Moms. Apa sajakah efek samping dari penggunaan empeng bayi terlalu lama dari sisi kesehatan?
Mari cari tahu penjelasannya di bawah ini.
1. Bingung Puting
Menurut studi dalamPediatrics, bingung puting salah satu bahaya empeng bayi yang dipakai terlalu lama.
Menyusui adalah proses alami, namun tetap membutuhkan waktu bagi Moms dan bayi untuk saling beradaptasi.
Untuk itu, hindari memberikan empeng bayi di beberapa minggu pertama usia bayi.
Ada baiknya, temukan dahulu pola menyusui yang baik. Sehingga ia tetap lebih menyukai menyusu dibanding menggunakan empeng.
2. Gangguan Pendengeran
Mengutip studi di Family Practice, empeng bayi juga ternyata bisa menimbulkan masalah pendengaran.
Menurut sebuah penelitian, anak yang menggunakan empeng bayi hampir dua kali lebih besar risikonya mengalami infeksi telinga.
Satu studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak menggunakan empeng bayi memiliki 33 persen lebih rendah berisiko infeksi telinga.
Mengisap empeng bayi secara terus menerus menyebabkan pendengaran menjadi terbuka secara tidak normal, yang memungkinkan sekresi dari tenggorokan meresap ke telinga.
Transmisi bakteri dalam sekresi dapat menyebabkan infeksi pada telinga.
Selain itu, infeksi telinga sekitar usia di bawah tahun, dapat memiliki efek signifikan pada perkembangan bicara pada anak.
Baca Juga: Catat ya Moms, Ini 7 Rekomendasi Dokter Anak di Padang
3. Masalah Gigi
Hal yang tidak kalah bahaya adalah masalah gigi bayi. Penggunaan empeng bayi dalam jangka waktu yang lama dapat memengaruhi kesehatan dan bentuk gigi Si Kecil.
Ini mungkin juga menghambat pertumbuhan gigi yang dapat menyebabkan masalah bicara, masalah dengan menelan, struktur mulut, posisi lidah dan risiko kerusakan gigi.
Menurut penelitian, efek berbahaya dari penggunaan empeng bayi yang berkepanjangan biasanya dimulai sekitar usia Si Kecil menginjak 18 bulan.
4. Alergi
Bagi yang memiliki riwayat alergi, empeng bayi berdampak pada kekebalan tubuh Si Kecil.
Penggunaan empeng dapat memicu alergi pada bayi seperti ruam kulit dan infeksi tenggorokan.
Bagi anak yang alergi terhadap bahan lateks, empeng dapat membuat ia mengalami ruam.
Timbul ruam di sekitar mulut dan merah-merah menjadi tanda bahwa Moms harus memberhentikan empeng berbahan lateks.
Tak hanya itu, ini juga dapat memicu alergi dan gangguan pernapasan pada anak. Hal ini dapat berakibat buruk pada kesehatan jangka panjang anak.
5. Ketergantungan
Apakah Moms pernah merasakan Si Kecil jadi ketergantungan dan tidak bisa lepas dari empeng? Ini menjadi bahaya penggunaan empeng terlalu lama.
Anak akan meminta untuk selalu mengempeng dibandingkan menyusu langsung dari payudara. Hal ini sebenarnya tak bagus, apalagi untuk anak berusia 1 tahun ke bawah.
Sebab di masa ini anak membutuhkan ASI ekslusif di mana untuk memenuhi kebutuhan nurisi tumbuh kembangnya.
Menggunakan empeng dalam jangka lama, akan membuat ia berpaling dari menyusui langsung ke empeng. Ini juga membuat ia kesulitan tidur jika belum mengempeng.
Ketika tanda-tanda ini telah muncul, sudah waktunya berhenti menggunakan empeng pada SI Kecil.
Jika anak lebih suka mengisap ibu jari mungkin akan lebih sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Bagaimana pengalaman Moms memberikan empeng bayi selama ini? Share yuk!
- https://www.aafp.org/afp/2009/0415/p681.html
- https://pediatrics.aappublications.org/content/131/4/e1101
- https://academic.oup.com/fampra/article/25/4/233/604965
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.