5 Fakta Vaksin COVID-19 Sinovac yang Baru Datang ke Indonesia
Vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac asal China dikabarkan telah sampai di Indonesia.
Rencananya, vaksin Sinovac itu akan melalui tahap uji klinis sebelum diproduksi masalah dan disebarkan ke masyarakat sebagai alat untuk menghentikan dan menyembuhkan infeksi COVID-19.
Ketahui beberapa fakta tentang vaksin COVID-19 berikut ini.
Baca Juga: Perkembangan Vaksin COVID-19 di 5 Negara, Angin Segar untuk Dunia Kesehatan!
5 Fakta Vaksin COVID-19 Sinovac
Selain Indonesia, sejumlah negara lainnya juga akan melakukan uji klinis terhadap vaksin COVID-19 tersebut.
Vaksin COVID-19 dikatakan lolos uji coba apabila orang yang telah disuntikkan vaksin kebal terhadap infeksi COVID-19. Selain itu, ada fakta lain terkait vaksin COVID-19 yang perlu Moms ketahui.
1. Jumlah Dosis
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip Detik Health, sebanyak 2.400 dosis vaksin Sinovac tiba di Bio Farma pada Minggu (19/7) untuk melakukan uji klinis tahap III. Vaksin tersebut dibuat dari patogen COVID-19 yang dinonaktifkan melalui reaksi kimia.
2. Uji Klinis Dilakukan pada Agustus 2020
Foto: Orami Photo Stock
Uji klinis vaksin tahap tiga akan dimulai pada bulan Agustus 2020 dengan mengambil 1.620 subjek sampel di Kota Bandung. Subjek sampel tersebut dipilih dengan kriteria tertentu.
Beberapa di antaranya ialah harus berusia antara 18-59 tahun dan memiliki kondisi kesehatan yang baik. Jika terdapat sisa vaksin, maka sisa vaksin tersebut akan diuji lab di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (BPOM).
Baca Juga: Benarkah Vaksin Flu Kurangi Risiko Terkena Covid-19?
3. Memakan Waktu 6 bulan
Foto: Orami Photo Stock
Bio Farma memperkirakan bahwa uji klinis vaksin Sinovac tahap tiga ini akan membutuhkan waktu selama 6 bulan dan ditargetkan akan selesai pada Januari 2021.
Jika uji klinis tahap tiga ini berhasil dan berjalan lancar, maka Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin secara massal pada kuartal 1 tahun 2021.
Menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, Bio Farma telah mempersiapkan fasilitas untuk produksi massal vaksin sebanyak 250 juta dosis.
Selain itu, Sinovac juga telah membangun fasilitas untuk memproduksi vaksin hingga 100 juta dosis per tahun.
4. Teknologi Vaksin COVID-19
Foto: Orami Photo Stock
Honesti menyebut bahwa metode pembuatan vaksin COVID-19 yang digunakan oleh Sinovac jadi salah satu faktor utama Bio Farma menggandeng perusahaan farmasi asal China itu.
Metode yang digunakan ialah metode inaktivasi yakni metode pembuatan vaksin dengan cara menonaktivkan jenis virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit tertentu.
Selain bekerjasama dengan Sinovac, vaksin COVID-19 ini menggunakan metode campuran yang dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Products.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Saat Pandemi COVID-19? Ini Panduan Amannya
5. Ada Negara Lain yang Juga Melakukan Uji Klinis
Foto: Orami Photo Stock
Selain Indonesia, ada beberapa negara lainnya yang juga melakukan uji klinis tahap III vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac. Mengutip Reuters, beberapa negara tersebut ialah Bangladesh dan Brasil.
Bangladesh telah menyetujui uji klinis tahap II vaksin COVID-19 Sinovac. Rencananya, uji klinis di Bangladesh akan dilakukan oleh Pusat Penelitian Penyakit Diarrheal Internasional di Bangladesh (ICDDR, B) pada bulan Agustus 2020 dengan melibatkan 4.200 relawan.
Sementara itu, Brasil juga dilaporkan akan ikut serta dalam uji klinis tahap III tersebut. Badan Regulasi Kesehatan Brasil (ANVISA) yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Biologi di Brasil yakni Instituto Butantan telah memberikan izin uji klinis tahap III tersebut.
Itulah lima fakta mengenai vaksin COVID-19 Sinovac. Selagi menunggu hasil uji klinis tahap III, jangan lupa untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.