Kenali Fase Hepatitis Akut, Mulai dari Masa Inkubasi sampai Fase Pemulihan!
Moms, seperti yang diketahui, baru-baru ini marak dengan kemunculan hepatitis akut. Fase hepatitis akut sendiri secara keseluruhan mirip dengan hepatitis lainnya.
Bahkan tidak jarang hepatitis akut ini dikaitkan dengan adenovirus 41. Namun sejauh ini keduanya tidak bisa dikaitkan, lho Moms!
Secara umum, hepatitis merupakan kondisi yang merujuk pada peradangan hati, Biasanya diakibatkan oleh infeksi virus atau kerusakan hati.
Hepatitis sendiri bisa terjadi sebagai penyakit yang menimbulkan komplikasi serius dan bertahan lama, menyebabkan sirosis pada hati, hilangnya fungsi hati, hingga kanker hati.
Baca Juga: Adenovirus 41, Benarkah Berkaitan dengan Hepatitis Akut Misterius?
Sedangkan hepatitis akut tidak jauh berbeda dengan hepatitis secara umum. Hepatitis akut merupakan kondisi perangan hati yang disebabkan oleh virus hepatotropik yang memiliki cara penularan dan epidemiologi yang beragam.
Gejala yang bisa terjadi akibat hepatitis akut adalah anoreksia atau gangguan makan, mual, hingga sering demam. Seiring berkembangnya gejala, penyakit kuning lama kelamaan akan timbul.
Melansir dari artikel jurnal Overview of Acute Viral Hepatitis, sebagian besar kasus hepatitis akut bisa sembuh tapi tidak menutup kemungkinan bisa menjadi hepatitis kronis.
Hepatitis kronis bisa membuat penderitanya mengalami gagal hati akut.
Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut Misterius, Ini Gejala dan Cara Penularannya!
Fase Hepatitis Akut
Foto: Orami Photo Stock
Hepatitis akut biasanya dapat terlihat dengan beberapa fase. Jika pasien hepatitis akut menunjukkan adanya tahapan dan fase hepatitis akut, yang akan disebutkan di bawah ini, dapat dikatakan seseorang memang menderita hepatitis akut.
Hepatitis akut memiliki 4 fase, seperti melansir dari Overview of Acute Viral Hepatitis yaitu
1. Masa Inkubasi
Seperti yang sudah dipaparkan di atas, hepatitis akut terjadi akibat virus yang berkembang biak dan menyebar. Mulanya memang tidak akan terlihat dan tidak muncul gejala.
Namun apabila virus sudah masuk ke tubuh walaupun belum menimbulkan gejala, virus masih bisa menular ke orang lain.
2. Fase Prodromal (Pra-Ikterik)
Pada fase kedua ini, mulai timbul berbagai gejala seperti anoreksia berat, malaise atau perasaan lelah tanpa alasan jelas, mual dan muntah, rasa tidak nyaman pada tubuh, demam hingga nyeri perut kanan atas.
Tidak jarang menunjukkan gejala urtikaria atau kulit melepuh dan ruam kulit, hingga artralgia atau nyeri sendi, terutama pada infeksi HBV (hepatitis B).
Baca Juga: Fakta Mengenai Adenovirus dan Penularan yang Perlu Diwaspadai
3. Fase Ikterik
Setelah 3 sampai 10 hari, urin berubah menjadi gelap, diikuti dengan penyakit kuning. Gejala awal biasanya berkurang dan timbul gejala baru.
Bahkan tidak jarang pasien hepatitis akut menganggap dirinya sudah sehat secara keseluruhan. Namun biasanya pada fase ini, kondisi liver akan membesar dan melunak.
Penyakit kuning ini biasanya akan memuncak dalam waktu 1 hingga 2 minggu.
4. Fase Pemulihan
Selama periode waktu 2 hingga 4 minggu, penyakit kuning lama kelamaan akan hilang. Nafsu makan kembali namun biasanya setelah minggu pertama setelah pemulihan.
Kondisi ini biasanya sembuh secara spontan dalam kurun waktu 4 sampai 8 minggu setelah fase awal di mana munculnya gejala.
Baca Juga: Hepatitis A, Cari Tahu Gejala, Penyebaran, hingga Cara Mencegahnya
Diagnosis Hepatitis Akut
Foto: Orami Photo Stock
Setelah Moms mengetahui fase hepatitis akut, jangan terlebih dahulu menyimpulkan kondisi yang dialami. Sebab, tentunya untuk memasitkan fase hepatitis akut, harus menjalankan serangkaian tes.
Melansir dari artikel jurnal berjudul Acute and Chronic Hepatitis diagnosis hepatitis akut umumnya berupa anamnesis atau proses memeriksa riwayat kesehatan sebelumnya.
Lalu dilanjutkan dengan tes darah. Untuk tahap awal diagnosis hepatitis akut, tes pencitraan tidak akan digunakan. Tes pencitraan hanya digunakan ketika kondisi fisik seseorang sudah menunjukkan tanda adanya komplikasi.
Biasanya tes yang digunakan adalah USG atau ultrasonografi guna melihat komplikasi hati yang berupa gagal hati, sirosis hati, dan karsinoma hepatoseluler.
Lebih jauh lagi, diagnosis hepatitis akut bisa dilihat dengan tes serologi virus. Tes ini digunakan untuk mencari jumlah atau banyaknya virus yang ada di tubuh yang menyebabkan hepatitis akut.
Baca Juga: Penularan Hepatitis B lewat Mana Saja? Simak Penjelasannya!
Pencegahan Hepatitis Akut
Foto: Orami Photo Stoc
Meskipun hepatitis akut sejauh ini masih dicari tahu mengenai penyebab dasarnya, agar Moms tidak cemas, Moms bisa mengupayakan hal-hal berikut untuk mencegahnya.
Melansir dari Healthline, upaya pencegahan hepatitis pada umumnya adalah tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain. Beberapa pencegahan lainnya bisa berupa
- Mempraktekkan kebiasaan hidup bersih.
- Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain, seperti peralatan makan, hingga handuk.
- Tidak menggunakan sikat gigi yang sama
- Tidak menyentuh darah orang lain, misalnya ketika membersihkan luka
- Mencuci tangan ketika mengganti popok Si Kecil
- Mencuci tangan setelah menggunakan toilet.
- Menghindari tranfusi darah jika memungkinkan sebab tidak jarang hepatitis ditemukan ketika pasca seseorang mendapatkan tranfusi darah.
Nah, itu dia Moms informasi seputar fase hepatitis akut beserta diagnosis dan pencegahannya. Sejauh ini hepatitis akut yang marak di sejumlah negara masih diteliti lebih lanjut.
Terlebih hepatitis akut yang sering dikaitkan dengan adenovirus 41. Jadi bijak mengolah informasi, ya Moms!
- https://www.msdmanuals.com/professional/hepatic-and-biliary-disorders/hepatitis/overview-of-acute-viral-hepatitis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551570/
- https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/acute-hepatitis
- https://www.msdmanuals.com/professional/hepatic-and-biliary-disorders/hepatitis/causes-of-hepatitis
- https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis/
- https://www.healthline.com/health/hepatitis#prevention
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.