6 Penyebab Congenital Ptosis, Gangguan Mata Kecil Sebelah
Mata kecil sebelah, atau congenital ptosis, terjadi saat kelopak mata atas menurun karena otot melemah seiring usia.
Kondisi ini bisa memengaruhi penampilan dan rasa percaya diri. Ingin tahu penyebab dan cara mengatasinya?
Yuk, simak selengkapnya!
Baca Juga: Erlamycetin, Obat untuk Atasi Masalah Mata dan Telinga
Mengenal Congenital Ptosis
Mata kecil sebelah, atau congenital ptosis, merupakan kondisi ketika kelopak mata atas mengalami penurunan.
Kondisi ini bisa ringan atau bahkan sampai menutupi bagian pupil mata.
Melansir Clinical Ophthalmology, pada kondisi yang ringan, ptosis tidak akan menimbulkan gangguan apapun kecuali soal estetika.
Namun, pada kondisi yang parah, turunnya kelopak mata bisa mengganggu penglihatan dan menandakan adanya permasalahan pada saraf, otot, maupun soket mata.
Ptosis adalah kondisi yang dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun, baik anak-anak hingga orang dewasa.
Akan tetapi, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dewasa yang berusia lanjut akibat proses penuaan yang alami.
Otot levator mengangkat kelopak mata dan dapat mengalami peregangan seiring bertambahnya usia, menyebabkan kelopak mata turun.
Sedangkan pada anak-anak, penyebabnya karena otot levator tidak berkembang dengan baik.
Anak-anak yang menderita ptosis juga dapat mengalami ambliopia, yang umumnya dikenal sebagai mata malas.
Gangguan ini juga dapat menunda atau membatasi penglihatan Si Kecil.
Penyebab Congenital Ptosis
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan mata kecil sebelah atau congenital ptosis:
1. Kelainan Kongenital
Kelainan kongenital atau kelainan bawaan adalah kelainan yang terjadi sejak lahir.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan selama masa tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Melansir Journal StatPearls, pada kondisi ini, ptosis dialami sejak lahir sehingga sangat dipengaruhi oleh genetik dan tidak jarang tanpa disertai oleh sebab yang jelas.
Pada beberapa kasus dengan kondisi tersebut, otot levator digantikan oleh jaringan lemak dan fibrosa.
Banyak bayi dengan ptosis juga memiliki masalah terkait mata lainnya.
Ini termasuk tumor mata dan masalah gerakan mata, bahkan kasus ptosis kongenital yang parah dapat menyebabkan masalah terkait penglihatan.
2. Gangguan Saraf
Saraf mata bertugas mengalirkan informasi dari retina ke otak.
Nah, gangguan pada saraf, terutama yang berhubungan dengan kelopak mata, dapat menyebabkan penurunan kelopak mata dan mengakibatkan kondisi mata kecil sebelah.
Kerusakan pada saraf mata dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
Sedangkan tingkat keparahannya ditentukan oleh letak saraf mata yang rusak tersebut.
3. Kerusakan Ligamen
Seseorang dengan riwayat cedera kelopak mata atau penyakit yang memengaruhi otot dan ligamen bisa mengalami penurunan fungsi bukaan mata.
Hal ini karena setiap jaringan di dalam tubuh saling bekerjasama untuk membuat Moms dapat bergerak dengan bebas dan maksimal.
Jika salah satunya rusak atau melemah, hal itu akan mengganggu organ lainnya.
4. Proses Penuaan
Ketika terjadi proses penuaan, kulit dan otot di sekitar mata akan mengalami penurunan kekuatan.
Oleh karena itu, secara perlahan dapat timbul gejala turunnya kelopak mata dan menyebabkan mata kecil sebelah.
5. Tumor Kelopak Mata
Tumor kelopak mata adalah pertumbuhan sel secara tidak normal di bagian kelopak mata.
Sel-sel tumor tersebut umumnya muncul di jaringan atau permukaan kulit kelopak mata.
Adanya benjolan di kelopak mata dapat menimbulkan peregangan pada otot kelopak mata.
Selain itu, jika terdapat benjolan yang berukuran besar, dapat memperberat kerja otot kelopak mata.
Sehingga, kelopak mata semakin sulit untuk terbuka secara penuh dan menimbulkan efek penurunan kelopak mata.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami ptosis kelopak mata:
- Diabetes
- Stroke
- Horner’s syndrome
6. Faktor Keturunan
Faktor genetik atau keturunan bisa menjadi faktor utama dari mata kecil sebelah hingga karakateristik fisik.
Karakteristik mata, seperti bentuk, ukuran, dan warna, diwariskan dari orang tua ke anak melalui gen.
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata yang berbeda ukuran atau bentuk, kemungkinan besar hal itu dapat diwariskan kepada anak.
Sama seperti karakteristik wajah lainnya, variasi ukuran mata antara satu dengan mata lainnya bisa menjadi variasi normal yang tidak memengaruhi fungsi mata.
Variasi ini dapat beragam di antara individu dan ras yang berbeda.
Cara Mengatasi Congenital Ptosis
Jika penyebab ptosis diketahui, sering kali pengobatan dapat berbeda-beda karena akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Berikut beberapa cara mengatasi mata kecil sebelah atau congenital ptosis:
1. Operasi
Dokter akan merekomendasikan operasi ptosis. Selama prosedur ini, otot levator dikencangkan dan ini akan mengangkat kelopak mata ke posisi yang diinginkan.
Untuk anak yang mengalami ptosis, dokter terkadang menganjurkan operasi untuk mencegah timbulnya mata malas (ambliopia).
Namun, operasi membawa risiko tertentu, termasuk:
- Kekeringan pada mata
- Luka gores pada kornea
- Terbentuknya hematoma, yang merupakan penumpukan darah.
Terkadang, kelopak mata dapat ditempatkan terlalu tinggi atau terlalu rendah oleh ahli bedah.
Sebagai alternatif, terdapat prosedur operasi "sling" yang memanfaatkan otot dahi untuk mengangkat kelopak mata.
2. Kruk Ptosis
Kruk ptosis adalah pilihan non-bedah yang melibatkan penambahan lampiran ke bingkai kacamata dengan menahan kelopak mata di tempatnya.
Ada dua jenis kruk ptosis yang dapat disesuaikan dan diperkuat.
Kruk yang dapat disesuaikan dipasang di satu sisi bingkai, sedangkan kruk yang diperkuat dipasang di kedua sisi bingkai.
Kruk dapat dipasang di hampir semua jenis kacamata, tetapi kruk bekerja paling baik pada bingkai logam.
Jika Moms tertarik dengan kruk, konsultasikan dengan dokter mata atau ahli bedah plastik yang menangani orang yang menderita ptosis.
Jika congenital ptosis sudah menyebabkan ambiopia atau astigmatisme, dokter mata akan mengobati dengan mengembalikan penglihatan Moms normal kembali.
Moms juga akan memerlukan pemeriksaan mata secara teratur untuk memastikan ptosisnya telah teratasi dan tidak ada masalah penglihatan yang terdeteksi.
Baca Juga: Kata Dokter soal Mengatasi Mata Anak Merah karena HP, Simak!
Kapan Harus ke Dokter?
Berikut waktu yang tepat untuk diperiksakan ke dokter, Moms.
1. Perbedaan Ukuran Mata yang Terlihat Jelas
Jika seseorang terlihat salah satu mata terlihat lebih kecil dari yang lain, tanpa alasan yang jelas maka perlu diperiksakan ke dokter.
Misalnya, mata kecil sebelah tanpa adanya pencahayaan yang buruk atau kelelahan, ini bisa menjadi tanda gangguan yang memerlukan perhatian medis.
2. Perbedaan Ukuran Pupil
Anisokoria, atau perbedaan ukuran pupil, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti:
- Infeksi mata
- Gangguan saraf
- Masalah di otak.
Jika mengalami perbedaan ukuran pupil yang signifikan dan terus-menerus, mereka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter mata.
3. Gejala Tambahan
Jika perbedaan ukuran mata disertai dengan gejala lain seperti:
- Nyeri mata
- Gangguan penglihatan
- Mata merah
- Mata berair
- Mata terasa sakit saat terpapar cahaya.
Maka kemungkinan dapat menandakan adanya masalah yang memerlukan perhatian medis segera.
4. Riwayat Cedera atau Trauma Mata
Jika memiliki riwayat cedera atau trauma pada mata, terutama ada perubahan dalam ukuran atau bentuk mata setelahnya, sebaiknya mereka segera ke dokter.
Hal ini untuk mencegah adanya kerusakan mata serius.
5. Perubahan Mendadak dalam Ukuran Mata
Jika ukuran mata tiba-tiba berubah tanpa ada alasan yang jelas seperti faktor lingkungan atau fisik, sebaiknya periksakan ke dokter.
Sebab, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan pada mata.
6. Gejala Neurologis Tambahan
Sebaiknya gangguan mata kecil sebelah diperiksakan ke dokter jika ada perbedaan ukuran mata disertai dengan gejala neurologis lainnya.
Seperti:
- Sakit kepala yang parah
- Gangguan bicara
- Kelemahan otot
- Masalah keseimbangan
Kondisi tersebut dapat menandakan adanya masalah neurologis yang mendasarinya dan seharusnya segera diperiksa oleh dokter.
7. Perhatikan Perubahan Lain dalam Kesehatan Mata
Jika seseorang mengalami perubahan lain dalam kesehatan mata, seperti:
- Kabut atau bayangan pada penglihatan
- Fluktuasi dalam penglihatan
- Munculnya benda-benda mengambang di bidang penglihatan.
Nah, kondisi tersebut dapat menjadi tanda adanya masalah yang perlu ditangani oleh spesialis mata.
Moms, sebaiknya tidak mengabaikan gangguan mata kecil sebelah, terutama jika perbedaan ukuran mata terjadi secara konsisten, ya.
Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dan memungkinkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Itu dia Moms penjelasan mengenai mata kecil sebelah atau congenital ptosis.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK568688/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5338973/
- https://www.healthline.com/health/eyelid-drooping#treatment
- https://www.webmd.com/eye-health/ptosis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.