Sembelit pada Bayi, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Moms terkadang khawatir ketika bayi sedang buang air besar karena wajah bayi jadi memerah ketika mengejan dan bayi terlihat mengalami kesulitan ketika buang air besar. Sebenarnya, hal ini terbilang hal wajar.
Menurut Kids Health, bayi mengejan merupakan reaksi normal ketika mereka sedang buang air besar.
Bagi bayi, buang air besar lebih merupakan tantangan karena tidak seperti orang dewasa yang buang air besar dengan jongkok atau duduk. Bayi harus buang air besar dalam keadaan berbaring.
Walaupun bayi sering buang air besar atau terlihat berusaha keras mengejan ketika buang air besar, selama feses bayi lunak, maka kemungkinan bayi mengalami konstipasi kecil.
Baca Juga: 7 Cara Alami Mengatasi Sembelit pada Bayi
Penyebab Sembelit pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Sembelit pada bayi tentu bukan tanpa sebab Moms. Ada beberapa kondisi yang jadi penyebab sembelit pada bayi. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Pregnancy, Birth, and Baby.
- Penyebab paling umum sembelit pada bayi adalah karena rasa sakit sehingga menunda buang air besar dan masalahnya malah semakin parah.
- Sembelit pada bayi terjadi biasanya karena mereka tidak mendapatkan cukup cairan dalam makanannya, terutama ketika mereka sudah mulai makan makanan padat.
- Sembelit pada bayi sangat jarang terjadi pada bayi yang hanya diberi ASI. Sembelit pada bayi lebih sering terjadi pada bayi yang telah diperkenalkan dengan makanan padat dan terkadang susu formula.
- Jika sembelit pada bayi terjadi di bawah usia 6 minggu, Moms perlu segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.
Gejala Sembelit pada Bayi
Foto: Unsplash.com/Zelle Duda
Mengetahui frekuensi buang air besar bayi bisa membantu Moms mengidentifikasi apakah bayi mengalami sembelit. Bayi yang mendapat asupan ASI akan lebih sering buang air besar daripada bayi yang diberi susu formula, karena ASI lebih mudah dicerna oleh bayi.
Dan mulai usia sekitar 3-6 minggu, bayi yang mendapatkan ASI akan lebih jarang buang air besar, hanya satu atau dua kali seminggu. Sedangkan bayi yang diberi susu formula biasanya buang ari besar setiap hari.
Konstipasi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada bayi. Bayi yang mengalami sembelit, jarang buang air besar. Selain itu, feses yang keras dan kering juga bisa dialami bayi yang mengalami sembelit.
Salah satu penyebab bayi mengalami sembelit adalah ketika bayi mulai makan makanan padat. Untungnya, sebagian besar kasus sembelit pada bayi bersifat sementara.
Berikut ini merupakan gejala-gejala yang mungkin tampak pada bayi yang mengalami sembelit:
- Bayi buang air besar kurang dari tiga kali seminggu
- Bayi mengalamai kesulitan mengeluarkan feses karena kering dan keras
- Bayi rewel karena kesakitan ketika mengejan saat buang air besar
- Bayi mengalami sakit perut
- Pada bayi, ditemukan bercak feses pada popok, yang merupakan tanda bahwa feses sudah di rektum tapi susah keluar.
Baca Juga: 3 Resep Menu MPASI untuk Mencegah Bayi Sembelit
Gejala Sembelit pada Bayi yang Butuh Pemeriksaan Dokter
Foto: freepick.com
Sembelit pada bayi biasanya bersifat tidak serius. Penanganan sembelit di rumah seperti pijat, pemberian asupan yang berserat dan mandi air hangat, cukup mampu membantu bayi yang mengalami sembelit.
Akan tetapi, jika sembelit pada bayi terus berkelanjutan walaupun sudah mendapatkan penanganan di rumah, Moms sebaiknya segera membawa bayi untuk periksa ke dokter anak.
Berikut ini tanda sembelit harus ditangani oleh dokter yang perlu Moms ketahui.
- Demam
- Nafsu makan berkurang
- Ada darah pada feses bayi
- Terjadi pembengkakan perut
- Terjadi penurunan berat badan bayi
- Bayi mengalami sakit saat buang air besar
- Sebagian dari dinding rektum usus yang keluar dari anus
Komplikasi Penyakit Sembelit pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Ketika sembelit semakin parah dan menjadi kronis, maka bisa terjadi komplikasi penyakit lain. Yang termasuk penyakit komplikasi dari sembelit adalah:
- Fisura Ani, yaitu kondisi ketika ada robekan yang menyakitkan pada kulit anus, yang bisa disebabkan karena feses yang kering dan keras
- Prolaps rektum, ketika sebagian dari dinding rektum usus keluar dari anus
- Encopresis, kondisi keluarnya feses tanpa disengaja karena feses sudah menumpuk di usus besar dan rektum, sehingga keluar dengan sendirinya.
Baca Juga: Cegah Sembelit Pada Bayi dengan Makanan Kaya Serat
Penyakit Penyebab Sembelit pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Walaupun lebih jarang terjadi, sembelit yang dialami bayi merupakan efek dari kondisi penyakit tertentu. Penyakit inilah yang membuat bayi mengalami sembelit. Penyakit yang bisa mengakibatkan bayi mengalami sembelit antara lain:
- Penyakit Hirschsprung, yaitu penyakit yang mempengaruhi usus besar dan menyebabkan gangguan dalam mengeluarkan feses. Kondisi ini muncul sejak lahir (kongenital) sebagai akibat dari sel saraf yang hilang pada otot usus besar bayi.
- Hipotiroidisme, yaitu gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang membuat sel-sel imun menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan terganggunya fungsi kelenjar ini dalam memproduksi hormon.
- Fibrosis kistik, yaitu kelainan bawaan yang menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru, sistem pencernaan, dan organ lain di dalam tubuh. Penyakit ini memengaruhi sel-sel yang menghasilkan lendir, keringat, dan cairan pencernaan.
Mengatasi Sembelit pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Saat terjadi sembelit pada bayi, Moms pasti akan panik. Panik boleh Moms, tapi tidak boleh gegabah ya. Jangan berikan bayi Anda obat untuk sembelit kecuali jika diresepkan oleh dokter.
Jika Moms belum membawa Si Kecil ke dokter, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi sembelit pada bayi seperti dikutip dari Pregnancy, Birth, and Baby.
- Jika Si Kecil bayi ASI, Moms mungkin perlu menyusui bayi lebih sering. Temui dokter atau perawat kesehatan anak untuk mendapatkan nasihat terkait kondisi ini.
- Jika Si Kecil diberi susu formula, bisa jadi formulanya belum dibuat dengan benar, sehingga tidak mengandung cukup air. Periksa kembali apakah Moms mengikuti petunjuk pada kemasan formula dengan benar.
- Pastikan Moms menggunakan sendok takar yang disertakan dengan kaleng susu formula yang digunakan, merek yang berbeda dapat memiliki ukuran sendok takar yang berbeda.
- Pastikan Moms tidak mengemas formula bubuk terlalu padat ke dalam sendok, formula tersebut harus diisi dengan longgar, dan diratakan.
- Pastikan Moms menambahkan air ke botol terlebih dahulu, lalu bubuk formula. Jika Moms menambahkan formula terlebih dahulu, bisa jadi nanti akan menambahkan terlalu sedikit air ke botol.
- Jika bayi sudah makan makanan padat, tawarkan air ekstra di antara waktu makan normal atau jus buah encer dengan 1 bagian jus dengan 3 bagian air.
- Coba dorong Si Kecil untuk makan porsi ekstra buah dan sayuran yang telah dihaluskan atau dicincang (tergantung pada kemampuan mereka mengunyah).
- Gerakkan kaki bayi dengan lembut dalam gerakan bersepeda. Ini dapat membantu merangsang buang air besar mereka.
- Pijat perut bayi dengan lembut.
- Mandi air hangat dapat membantu otot-otot rileks (bayi mungkin akan buang air besar saat mandi, jadi bersiaplah).
Baca Juga: 6 Makanan Penyebab Sembelit pada Bayi, Waspada!
Nah, itulah beberapa gejala sembelit pada bayi yang perlu Moms ketahui. Ketahui juga gejala sembelit yang perlu segera ditangani oleh dokter. Jangan sampai terlambat ya Moms!
Untuk memastikan Si Kecil tumbuh dan berkembang sesuai usianya, Moms bisa pantau tinggi dan berat badannya dengan fitur Growth Tracker di Orami App!
Pada fitur Growth Tracker ini, Moms dapat mengetahui apakah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter.
Yuk, coba fiturnya dengan meng-klik gambar di bawah ini, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.