Eloknya Gunung Butak di Jawa Timur, Punya Hamparan Sabana
Nama Gunung Butak mungkin tidak sepopuler gunung dan jalur pendakian lain seperti Gunung Salak dan Gunung Merbabu.
Kendati demikian, gunung berapi stratovolcano yang ada di Jawa Timur ini tidak kalah menarik untuk “ditaklukan”.
Bagi yang gemar menjelajah alam, yuk simak informasi seputar wisata Gunung Butak!
Cocok dijadikan referensi untuk hiking saat liburan nanti.
Baca Juga: 16 Wisata Gunung Kidul, Kaya Panorama Alam yang Indah!
Mengenal Gunung Butak
Gunung Butak terletak di Jawa Timur, berada di perbatasan antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.
Gunung ini termasuk ke dalam kategori gunung stratovolcano (gunung berapi komposit).
Meski termasuk dalam kategori gunung berapi, hingga saat ini belum ada informasi yang valid mengenai apakah gunung ini pernah mengalami erupsi atau tidak.
Sekalipun salah satu gunung berapi di Indonesia, Gunung Butak aman untuk dikunjungi.
Baca Juga: Wisata Bukit Sekipan Tawangmangu, Tersedia Ragam Wahana!
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Gunung dengan ketinggian 2.868 mdpl ini memiliki jalur pendakian dengan tingkat kesulitan yang sedang, sehingga sangat cocok didaki oleh wisatawan umum maupun pendaki pemula.
- Harga tiket masuk ke Gunung Butak: Rp10 ribu.
- Jam operasional: Setiap hari selama 24 jam penuh.
Daya Tarik Gunung Butak
Di sepanjang jalur pendakian Gunung Butak, kita akan disuguhkan panorama alam yang menakjubkan.
Keindahan panorama di gunung ini dijamin akan membuat rasa lelah yang dirasakan terbayar puas.
Penasaran panorama apa saja yang jadi daya tarik Gunung Butak? Berikut informasinya.
1. Sabana yang Luas
Nama “Butak” di dalam padanan nama Gunung Butak berarti sabana yang mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba.
Keringnya musim kemarau membuat puncak Gunung Butak dikelilingi oleh warna kecokelatan akibat hamparan sabana kering di sana.
Oleh karena itu pula lah, nama Gunung Butak tercipta, alasannya karena adanya hamparan sabana yang luas sebagai salah satu daya tarik utama di ujung titik pendakian.
Eits, sekalipun dipenuhi hamparan sabana kering yang luas, ada momen tertentu ketika sabana tersebut ditumbuhi oleh bunga edelweiss yang cantik.
Bila ingin menyaksikan indahnya hamparan bunga edelweiss yang bermekaran datanglah di sekitar bulan Juli hingga Agustus, ya!
2. Perbukitan
Sama seperti jalur pendakian gunung biasanya, terdapat perbukitan di Gunung Butak.
Deretan perbukitan di sekeliling sabana luas tersebut menambah kesan eksotis pemandangan Gunung berapi ini.
Latar belakang perbukitan Gunung Butak ini bisa dijadikan spot foto yang menarik lho, Moms.
Jadi, jangan ragu untuk berswafoto dengan latar belakang perbukitan ini ya.
3. Pemandangan Indah dari Puncak
Mendaki Gunung Butak tak puas rasanya bila tidak sampai ke puncaknya.
Meski melelahkan, tapi begitu sampai di puncak rasa lelahnya akan terbayar dengan pemandangan yang tersaji di depan mata.
Dari puncak Gunung Butak, kita akan dimanjakan dengan pemandangan Gunung Arjuno, salah satu gunung tertinggi di Jawa Timur, yang berdiri gagah berselimutkan awan putih.
4. Sunrise di Gunung Butak
Menikmati indahnya sunrise atau matahari terbit dari puncak Gunung Butak merupakan momen yang berkesan dan akan sulit dilupakan.
Jika beruntung, di sini kita bisa menyaksikan cahaya kuning keemasan perlahan naik dari sela-sela hamparan awan putih.
Tidak kalah menakjubkan dari pemandangan saat sunset tiba, lho.
Pastikan membawa kamera untuk mengabadikan momen terbaik ini, ya.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Wisata Sulawesi Selatan, Surganya Pantai!
Pantangan di Gunung Butak
Dibalik keindahan alam Gunung Butak yang mempesona, ada sejumlah kabar mengenai berbagai pantangan yang harus dipatuhi oleh para pendaki.
Pantangan tersebut tidak terlepas dari kepercayaan warga sekitar yang meyakini adanya sosok putri dan keris Kyai Ampal Bumi di Gunung Butak.
Pantangan yang harus dipatuhi di antaranya:
- Harus berlaku sopan dan santun.
- Tidak diperbolehkan berkata kasar.
- Tidak diperbolehkan melakukan tindakan yang senonoh.
Baca Juga: Wisata Bukit Mongkrang, Surga Indah Dekat Gunung Lawu
Estimasi Jalur Pendakian Gunung Butak
Untuk bisa mendaki Gunung Butak, ada 2 jalur pendakian resmi yang bisa dipilih, yaitu jalur pendakian via Panderman dan jalur pendakian via Sirah Kencong.
Berikut ini adalah rute yang harus dilalui jika melakukan pendakian di Gunung Butak:
1. Jalur Pendakian Panderman
Jalur pendakian via Panderman merupakan jalur yang kerap dipilih oleh para pendaki.
Meski tergolong jauh, jalur ini memiliki medan yang cukup landai sehingga cocok didaki oleh pendaki pemula.
Jalur Panderman dimulai dari Desa Pesanggrahan, Batu, Malang, menuju ke Gunung Panderman.
Setelah melewati jalan berpaving, kita akan bertemu dengan persimpangan yang menuju arah Gunung Butak.
Setelah itu, ambillah jalan ke kanan memasuki hutan rimbun sampai ke pos 1.
Setelah sampai di sana, kita bisa melanjutkan perjalanan menuju pos 2 dan 3 dengan melalui jalan yang berkelok-kelok.
Begitu sampai di pos ke 3, kita akan melalui jalan menanjak untuk bisa sampai di pos ke 4 dan ke 5.
Jalur menanjak masih mendominasi pendakian sampai akhirnya tiba di sabana.
Di sini para pendaki biasanya memanfaatkan sabana sebagai lokasi berkemah atau sekedar beristirahat sebelum sampai di puncak Gunung Butak.
Sayangnya, belum banyak informasi mengenai estimasi waktu perjalanan yang harus ditempuh bila memilih jalur ini untuk sampai ke puncak Gunung Butak.
2. Jalur Pendakian Sirah Kencong
Jalur pendakian via Sirah Kencong dapat ditempuh dengan waktu yang lebih cepat. Namun, jalur ini memiliki medan yang lebih ekstrem.
Selain itu, jalur Sirah Kencong juga tidak memiliki sumber mata air.
Tandanya, kita harus mempersiapkan logistik naik gunung dengan baik dan seksama.
Jalur pendakian Sirah Kencong dimulai dari perkebunan teh milik Persero Perkebunan Bantaran PTPN XII yang terletak di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Blitar.
Kita harus berjalan hingga ujung perkebunan sampai bertemu dengan tanah lapang yang merupakan gerbang utama menuju hutan. Daerah ini disebut Wukir.
Selama perjalanan melewati hutan, kita akan menemui tanjakan yang curam untuk menuju ke pos 1.
Pos 1 ditandai dengan plang petunjuk lokasi di batang pohon.
Pos 1 biasanya kerap dijadikan sebagai area beristirahat atau bahkan berkemah.
Ini karena kontur tanahnya yang landai sehingga aman dijadikan tempat melepas lelah sementara.
Setelah beristirahat, pastikan mengatur energi dan napas sebelum melakukan pendakian selanjutnya ya.
Sebab, masih ada 4 pos lagi yang harus dilalui untuk bisa sampai ke puncak.
Begitu sampai di pos ke 5 atau pos terakhir, kita sudah bisa melihat puncak Gunung Butak dari sini.
Berdasarkan informasi dari blogger Manusia Lembah, estimasi waktu pendakian yang ia tempuh untuk menuju Gunung Butak via Sirah Kencong adalah sekitar 5,5 jam dimulai dari pos perijinan.
Begini pembagian estimasi waktu tempuhnya:
- Ke Pos Perijinan di Wukir Negara: ±1 jam
- Dari Wukir Negara ke Pos 1: ±50 menit
- Dari Pos 1 ke Pos 2: ±45 menit
- Dari Pos 2 ke Pos 3: ±1 jam
- Dari Pos 3 ke Pos 4: ±30 menit
- Dari Pos 4 ke Pos 5: ±1 jam 30 menit
- Dari Pos 5 sampai ke puncak: ±30 menit
Baca Juga: Pemandian Air Panas Gunung Pancar, Cocok untuk Relaksasi!
Tips Mendaki Gunung Butak
Meski sudah mengecek rute menuju Gunung Butak, ada juga beberapa tips mendaki lainnya yang perlu diketahui.
Berikut ini tips mendaki Gunung Butak yang bisa diikuti agar perjalanan aman dan nyaman hingga puncak.
1. Persiapkan Fisik dan Mental
Mendaki Gunung Butak membutuhkan kondisi fisik yang baik karena medannya cukup menantang.
Jadi, persiapkanlah diri dengan melakukan latihan fisik secara teratur sebelum mendaki, seperti berlari, bersepeda, atau hiking di medan yang mirip.
Latihan ini membantu memperkuat otot-otot utama seperti kaki, punggung, dan bahu yang dibutuhkan untuk menangani perjalanan mendaki yang panjang dan berat.
Selain fisik, persiapkan juga mental yang kuat.
Hal ini karena mendaki gunung dapat menghadirkan berbagai tantangan seperti kelelahan, cuaca buruk, atau jalan yang terjal.
Oleh karenanya, diperlukan mental yang kuat untuk mengatasi rasa lelah dan kesulitan yang mungkin timbul selama pendakian.
Berlatihlah untuk tetap tenang dan fokus agar dapat menghadapi situasi yang tidak terduga selama mendaki gunung.
2. Periksa Cuaca
Sebelum memulai pendakian, pastikan untuk memeriksa kondisi cuaca secara teliti.
Cuaca yang buruk seperti hujan deras, badai petir, atau kabut tebal dapat membuat pendakian menjadi lebih berisiko dan sulit.
Jadi, periksalah ramalan cuaca dari sumber yang terpercaya dan pertimbangkan untuk menunda pendakian jika cuaca diperkirakan buruk.
Keputusan ini penting untuk menjaga keselamatan selama perjalanan.
3. Persiapkan Peralatan
Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang sesuai untuk mendaki Gunung Butak.
Beberapa peralatan penting yang perlu dipersiapkan meliputi pakaian yang nyaman, sepatu gunung, peralatan navigasi, alat penerangan, serta peralatan keselamatan.
Dengan peralatan yang lengkap, kita dapat meningkatkan kenyamanan, keselamatan, dan pengalaman secara selama petualangan mendaki Gunung Butak.
4. Bawa Persediaan yang Cukup
Meskipun ada warung di sekitar basecamp, tidak ada jaminan bahwa mereka akan selalu buka, terutama di luar hari libur atau akhir pekan.
Oleh karena itu, lebih baik membawa makanan dan minuman yang cukup untuk memastikan tidak kekurangan selama perjalanan.
Pilih makanan dan minuman yang ringan, mudah dibawa, dan memberikan nutrisi yang cukup.
Hindari membawa makanan dan minuman yang terlalu berat atau mudah rusak untuk mengurangi beban dan risiko sampah di gunung.
Baca Juga: 17 Tempat Wisata di Payakumbuh, Lagi Hits dan Instagramable!
Nah, itu dia informasi lengkap soal Gunung Butak dan jalur pendakiannya. Apakah tertarik untuk mendaki ke sana?
- https://www.alltrails.com/trail/indonesia/east-java/gunung-buthak
- https://www.manusialembah.com/2015/03/pendakian-gnbuthak-2868-mpdl-sirah.html
- https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/gunung-butak-pendakian-menantang-di-timur-jawa/13967
- https://salsawisata.com/wisata-gunung-butak/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.