4 Hadis tentang Mertua dan Menantu, Pahami agar Akur, Moms!
Hadis tentang mertua dan menantu mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang baik antara keduanya dalam keluarga baru yang terbentuk setelah pernikahan.
Meskipun tidak banyak hadis yang secara khusus membahas hubungan mertua dan menantu, Islam sangat menghormati orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan pasangan hidup kita.
Di sisi lain, dalam hukum Indonesia, mertua tidak memiliki definisi yang spesifik dalam undang-undang, tetapi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mertua adalah orang tua dari suami atau istri.
Hubungan mertua dan menantu ini terjalin karena adanya ikatan pernikahan, dan menjaga keharmonisan hubungan ini sangat penting dalam membangun keluarga yang penuh kasih.
Temukan berbagai hadisnya di bawah ini, yuk Moms!
Hadis tentang Mertua dan Menantu
Hadis tentang mertua dan menantu sebetulnya tidak ada yang terlalu spesifik atau khusus.
Namun, ada hadis yang bisa dijadikan pedoman dalam membina hubungan keluarga yang harmonis.
1. Hadis tentang Pentingnya Menjaga Hubungan Baik dengan Ibu Suami
“Yang paling berhak atas seorang perempuan adalah suaminya. Yang paling berhak atas seorang lelaki adalah ibunya." (HR. Tirmidzi)
Dengan memahami hadis ini Moms dapat mendukung kewajiban suami terhadap ibunya.
Istri diharapkan ikut mendukung dan memfasilitasi hubungan baik antara suami dan mertua. Ini akan membantu menciptakan keharmonisan dalam keluarga.
2. Hadis tentang Bakti kepada Mertua sebagai Bentuk Taat pada Suami
"Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu." (HR. Ahmad).
Hadis ini muncul dalam kisah ketika seorang perempuan, yang merupakan bibi dari Al-Hushain bin Mihshan, datang kepada Rasulullah SWT.
Rasulullah SWT menanyakan tentang bagaimana sikapnya kepada suaminya. Ketika perempuan tersebut menjawab bahwa dia tidak pernah mengurangi hak suaminya kecuali dalam hal-hal yang tidak ia sanggupi, Rasulullah SWT memberikan nasihat melalui sabdanya tersebut.
3. Hadis tentang Menjadi Istri yang Baik dengan Menghormati Mertua
“Pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, Siapakah wanita yang paling baik?’ Beliau menjawab “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai dan Ahmad).
Meskipun hadis ini berfokus pada kriteria istri salehah dalam hubungannya dengan suami, ajaran ini juga dapat diperluas untuk memperkuat hubungan dengan mertua.
Jika istri mampu menciptakan hubungan harmonis dengan ibu suami, hal ini akan membuat suami merasa lebih tenang dan bahagia dalam rumah tangga.
Istri juga perlu menghormati keputusan suami terkait keluarganya, termasuk bagaimana suami ingin mengatur hubungan dan bantuan kepada orang tuanya.
4. Hadis tentang Menjalin Silaturahmi dengan Mertua
“Orang yang menyambung silaturahmi itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus.” (HR. Muttafaqun ‘alaihi).
Hadis ini menekankan pentingnya menjaga dan memperbaiki hubungan, terutama dalam konteks keluarga dan kerabat.
Dalam hubungan antara menantu dan mertua, mungkin saja sering terjadi gesekan atau kesalahpahaman.
Islam mengajarkan bahwa silaturahmi bukan sekadar mempertahankan hubungan yang baik, tetapi juga memperbaiki dan menjalin kembali hubungan yang retak.
Kewajiban Mertua pada Menantu
Melihat hadis tentang mertua dan menantu di atas, untuk membangun rumah tangga yang harmonis, alangkah baiknya bagi kedua mertua dan menantu untuk menyadari hak dan kewajibannya.
Sejatinya saat berumah tangga, anak telah memiliki keluarga sendiri yang pertanggungjawabannya berbeda dari kedua orang tuanya. Sebagai mertua, terdapat beberapa kewajiban kepada menantu.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk support kepada lembaran kehidupan baru anak bersama pasangannya. Beberapa di antaranya yakni:
1. Menyayangi Menantu Selayaknya Anak Sendiri
Seorang menantu tidak hadir begitu saja di sebuah keluarga, tapi dirinya harus menyesuaikan diri kepada pasangan dan keluarganya yang baru.
Terkadang, adaptasi tersebut akan terasa berat di awal.
Oleh karena itu, kasih sayang yang diberikan oleh mertua menjadi kewajiban untuk meringankan beban dari menantu dalam menjalaninya.
Mertua harus menyadari bahwa menantunya adalah jodoh terbaik yang merupakan pilihan anaknya, yang nantinya akan memberinya cucu dan pembelajaran baru untuk anaknya.
Jadi, mertua berkewajiban memberikan kasih sayang seperti menyayangi anaknya sendiri.
Seperti halnya kasih sayang yang Allah berikan kepada hamba-Nya tanpa mengenal pamrih.
2. Komunikasi dan Silaturahmi
Baik tinggal serumah dengan mertua ataupun tidak, hubungan komunikasi antara mertua dan menantu harus terjalin dengan baik.
Pola komunikasi yang dilakukan juga harus dirawat demi keharmonisan keluarga.
Komunikasi yang dilakukan dengan intens akan menjalin kedekatan dan saling keterbukaan, sehingga akan menimbulkan kenyamanan bagi keduanya.
3. Menghargai dan Menghormati
Karena anak sudah memiliki tanggung jawab baru kepada keluarganya, mertua juga harus menghargai dan menghormati segala keputusan yang dilakukan oleh keluarga anak.
Beri kebebasan untuk menentukan keputusan sendiri.
Boleh memberi saran dan pendapat, tetapi keputusan yang dipilih tetap ditentukan anak dan istrinya.
4. Sharing
Sharing atau bercerita bisa menjadi jalan untuk kedekatan batin antara mertua dengan menantu.
Ini bisa dalam hal apa saja, misalnya tentang kebiasaan suami, apa yang disukai dan tidak, dan banyak lagi.
Tentunya menantu akan merasa sangat senang karena merasa dipercaya bahwa dia mampu merawat pasangannya dengan baik dan mendapatkan cerita yang belum pernah diketahuinya.
Kewajiban Menantu pada Mertua
Setelah menikah, terdapat juga kewajiban menantu pada mertua.
Dalam membangun rumah tangga, sudah seharusnya menjaga hubungan yang baik antar keluarga. Berikut ini beberapa kewajibannya:
1. Memperlakukan Mertua Layaknya Orang Tua Sendiri
Perlakukan ibu suami dengan baik, beri kasih sayang dan perhatian, serta turuti nasehatnya.
Karena sudah dianggap sebagai orang tua sendiri, maka kewajiban menantu berbuat baik terhadap mereka dan jangan mengucapkan tutur kata yang kasar.
3. Menjaga Silaturahmi
Ada banyak kasus di mana seorang menantu memiliki hubungan tak baik dengan mertuanya, sehingga memutuskan silaturahmi. Padahal, ini tidak dibenarkan dalam islam.
3. Biarkan Suami Berbakti
Jangan cemburu jika melihat suami tampak mencintai orang tuanya. Ini dapat menjadi wujud berbakti suami kepada orang tuanya.
Karena, bagaiman pun juga pernikahan dapat terwujud berkat restu dari mertua. Oleh karena itu, beri perhatian dan ringankan bebannya dalam hal apa pun sesuai kemampuan.
Itulah beberapa hadis tentang mertua dan menantu serta kewajiban keduanya yang dapat dipahami agar hubungan keluarga tetap terawat dengan baik dan menambah keharmonisan.
- https://www.hukumonline.com/klinik/a/hubungan-mertua-menantu-di-mata-hukum-lt4e8420a0b0a3b
- https://sedekahlagi.com/artikel/detail/hadits-tentang-mertua-dan-menantu
- https://kbbi.web.id/mertua
- https://rumaysho.com/8692-haruskah-istri-berbakti-pada-mertua.html
- https://dalamislam.com/dasar-islam/kewajiban-mertua-terhadap-menantu
- https://dalamislam.com/info-islami/kewajiban-menantu-wanita-terhadap-mertua
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.