Human Papillomavirus (HPV), Apakah Pengaruhi Kesuburan?
Human papillomavirus atau HPV memang menjadi sumber kekhawatiran tersendiri bagi setiap wanita.
Salah satu alasannya tidak lain karena beberapa jenis HPV dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti kanker.
Namun, apa HPV mempengaruhi kesuburan?
Baca Juga: Pap Smear setelah Vaksin HPV, Perlukah?
Mengenal Human Papillomavirus (HPV)
Foto: medicalnewstoday.com
Human papillomavirus (HPV), sebagaimana dijelaskan oleh Healthline, adalah virus yang menginfeksi sel epitel (permukaan) pada selaput lendir mulut atau genital dan bagian kulit seperti tangan maupun kaki.
Setiap kontak yang terjadi dengan orang-orang yang memiliki virus ini dapat menyebabkan terjadinya penularan.
Virus ini sangatlah umum ditemukan pada orang dewasa yang aktif secara seksual dan hingga saat ini setidaknya ada sekitar 150 varietas HPV.
Terkadang, tubuh dapat melawan HPV dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua tahun.
Namun, ada pula beberapa jenis HPV yang tidak dapat ditangani sendiri oleh sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan masalah kesehatan serius seperti masalah kulit dan kanker.
Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Fakta Vaksinasi HPV yang Dapat Mencegah Kanker Serviks
Apa HPV Mempengaruhi Kesuburan Wanita?
Foto: freepik.com
Meskipun Moms mungkin pernah mendengar bahwa HPV dapat menyebabkan masalah kesuburan, umumnya hal tersebut tidak ditemukan pada semua kasus infeksi.
Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility tidak menemukan adanya bukti bahwa infeksi HPV berkaitan dengan risiko infertilitas faktor wanita, baik untuk tes HPV positif tunggal ataupun infeksi HPV persisten.
Akan tetapi, beberapa jenis HPV dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Di mana tindakan yang dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker atau pra-kanker dari serviks atau leher rahim inilah yang kemudian mempengaruhi kesuburan.
Prosedur seperti cryotherapy, LEEP, dan biopsi kerucut telah diketahui dapat mempersempit serviks dan mengubah konsistensi lendir serviks, yang keduanya dapat mengganggu pergerakan sperma dan membuatnya lebih sulit untuk mencapai ataupun membuahi sel telur.
“Meskipun begitu, risiko kesuluran Anda mengalami infertilitas sangat rendah,” kata Bradley J. Monk, MD, seorang profesor di divisi onkologi ginekologi di California Irvine School of Medicine, seperti dikutip dari Parents.
Dr. Monk menyebutkan bahwa prosedur-prosedur tersebut hanya mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil kurang dari 5 persen.
Selain itu, Dr. Monk menyarankan untuk menghindari hubungan seksual selama sebulan atau lebih setelah menjalani salah satu prosedur di atas guna menunda terjadinya konsepsi.
Baca Juga: Mengenal Human Papillomavirus (HPV), Virus Penyebab Kanker Serviks
Apa HPV Mempengaruhi Kesuburan Pria?
Foto: dailymail.co.uk
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2011 di Opinion Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa pria dengan semen yang terinfeksi HPV dapat mengalami infertilitas. Bahkan jika sperma yang terinfeksi tersebut berhasil membuahi sel telur, dapat meningkatkan risiko keguguran dini.
Sementara penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Medicina (Kaunas), menemukan bahwa HPV dapat berdampak pada spermatogenesis karena hasil sperma abnormal lebih sering ditemukan pada pria yang terinfeksi HPV.
Para peneliti menyebutkan bahwa HPV 52 risiko tinggi adalah genotipe yang paling umum ditemukan pada pasangan yang menjalani IVF (18% dari semua sampal HPV positif), sedangkan genotipe risiko tinggi lainnya kurang umum.
HPV 52 juga paling sering ditemukan dalam kasus-kasus oligospermia dan menyebabkan motilitas sperma berkurang (astenospermia).
Jadi, apa HPV mempengaruhi kesuburan? Jawabannya tentu tergantung dengan jenis HPV yang menginfeksi dan tingkat keparahannya.
Namun, tentu saja masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi kebenaran tersebut. Selalu konsultasikan dengan dokter jika Moms berencana hamil saat terinfeksi HPV atau memiliki masalah kesehatan lainnya.
Apakah Saya Memiliki HPV?
Foto: Orami Photo Stocks
Karena HPV adalah infeksi umum yang biasanya hilang dengan sendirinya, kebanyakan orang tidak pernah tahu bahwa mereka mengidap HPV.
Jika ternyata Moms ketahuan mengidap HPV, biasanya itu karena hasil tes Pap yang abnormal.
Tes Pap, terkadang disebut Pap smear, adalah tes yang sangat penting untuk menemukan sel-sel abnormal pada serviks Moms, biasanya disebabkan oleh HPV.
Tes Pap mendeteksi perubahan sel yang mungkin disebabkan oleh HPV, tetapi tidak mendeteksi HPV itu sendiri.
Ada juga tes HPV yang dapat menemukan beberapa jenis virus berisiko tinggi secara langsung, tetapi hanya digunakan dalam situasi tertentu.
Jika hasil tes HPV Moms positif, jangan panik dulu. Belum tentu Moms menderita kanker atau tidak subur.
Kemungkinan besar dokter akan melakukan tes lebih sering, setidaknya untuk sementara waktu, untuk memastikan Moms sehat.
Saat ini tidak ada tes untuk mendeteksi HPV risiko tinggi pada laki-laki, jadi hal terbaik yang dapat Dads lakukan adalah mendapatkan vaksin, menggunakan kondom, dan melakukan pemeriksaan rutin.
Untuk sebagian besar orang, infeksi akan hilang tanpa menimbulkan masalah.
Namun, penting untuk disadari bahwa meskipun Anda tidak memiliki gejala apa pun, Moms tetap dapat menularkan HPV ke pasangan Anda.
Ingatlah untuk mempraktikkan seks yang lebih aman.
Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Fakta Vaksinasi HPV yang Dapat Mencegah Kanker Serviks
Haruskah Melakukan Vaksin HPV?
Foto: Orami Photo Stocks
Tentu. Vaksin HPV membantu melindungi Moms dari jenis HPV tertentu yang dapat menyebabkan kanker atau kutil kelamin.
Juga dikenal dengan nama merek Gardasil 9, vaksin HPV melindungi dari:
- HPV tipe 16 dan 18 - 2 jenis penyebab 80% kasus kanker serviks.
- HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan 90% kasus kutil kelamin.
- 5 jenis HPV lainnya (tipe 31, 33, 45, 52, dan 58) yang dapat menyebabkan kanker serviks, anus, vulva / vagina, penis, atau tenggorokan.
Vaksin HPV diberikan dalam serangkaian suntikan. Untuk usia 15-45 tahun, vaksin HPV tersedia dalam 3 suntikan terpisah.
Suntikan kedua diberikan 2 bulan setelah tembakan pertama, dan tembakan ketiga diberikan 4 bulan setelah suntikan kedua.
Jadi, secara keseluruhan, dibutuhkan sekitar 6 bulan untuk mendapatkan semua suntikan.
Itulah penjelasan tentang human papillomavirus dan kesuburan. Semoga kini Moms dan Dads bisa lebih paham, ya!
Baca Juga: Berapa Biaya Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks dan Kapan Harus Dilakukan?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.