Ingin Menjalani Program Hamil di Usia 43 Tahun? Simak Informasi Lengkapnya di Sini!
P=erempuan sering diberitahu bahwa waktu terbaik untuk memiliki anak adalah sebelum menginjak usia 35 tahun. Namun apakah program hamil di usia 43 tahun dapat berhasil?
Mengutip dari Healthline, menurut data Centers for Disease Control and Preventiom kelahiran pertama kali di antara perempuan usia 40-44 tahun meningkat 2 kali lipat pada tahun 2012.
Mungkin hadir beberapa pertimbangan mengapa perempuan menunggu untuk memiliki anak, seperti:
- Perawatan kesuburan
- Karier awal
- Serta kesepakatan bersama suami
Meskipun tidak ada waktu yang tepat untuk hamil. Namun, stigma yang hadir di masyarakat bahwa memiliki kehamilan di atas usia 40 tahun meningkatkan banyak risiko.
Hal ini terjadi karena kesuburan pada perempuan telah menurun, namun tetap tidak menutup kemungkinan kehamilan. Sehingga, banyak munculnya kekhawatiran.
Jika Moms penasaran bagaimana keberhasilan program hamil di usia 43 tahun, simak informasinya disini.
Baca Juga: Cryptic Pregnancy atau kehamilan Samar, Kasus Kehamilan yang Gagal Terdeteksi
Fakta Program Hamil di Usia 43 Tahun
Foto: Orami Photo Stock
Salah satu hambatan terbesar untuk hamil di usia 40-an adalah masalah kesuburan, namun tidak menutup kemungkinan akan kehamilan.
Tetapi, hal yang perlu diperhatikan Moms mungkin membutuhkan bantuan perawatan kesuburan ketika mencoba untuk melakukan program hamil di usia 43 tahun.
Kemudian, peluang Moms untuk hamil dalam satu tahun tanpa bantuan kesuburan di akhir usia 30-an adalah sekitar 60%.
Lalu, jika berusia 43 tahun, kemungkinan untuk hamil dalam satu tahun berkisar kurang lebih 6,6%. Selain itu, tingkat keguguran juga mulai meroket tinggi di usia 40-an
Selain itu, Moms mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit dan nyeri karena persendian dan tulang seiring bertambahnya usia.
Bahkan mungkin menjadi lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Kelelahan terkait kehamilan mungkin lebih terasa seiring bertambahnya usia juga.
Baca Juga: Sedang Program Hamil? Simak Panduannya di Sini!
Langkah Program Hamil di Usia 43 Tahun
Foto: Orami Photo Stock
Butuh beberapa waktu untuk hamil, berapa pun usianya. Jadi meskipun berusia di atas 40 tahun, kemungkinan kehamilan tetap datang.
Tetapi jika Moms berusia di atas 40 tahun dan gagal memiliki bayi secara alami selama 6 bulan, mungkin ini waktu yang tepat untuk hadir ke dokter spesialis.
Spesialis kesuburan akan menjalankan tes untuk melihat apakah ada faktor yang memengaruhi kesuburan, seperti:
- Tes ultrasound untuk melihat rahim dan ovarium
- Tes darah untuk memeriksa cadangan ovarium
Jika ingin melakukan program hamil di usia 43 tahun, Moms mungkin disarankan untuk melakukan perawatan kesuburan.
Perawatan kesuburan bisa berupa berbagai upaya, antara lain:
- Minum obat oral
- Melakukan hubungan intim secara teratur
- Menggunakan sel telur donor atau mencoba untuk hamil dengan fertilisasi in vitro (IVF)
Karena, sekitar sepertiga wanita di atas 35 tahun akan mendapatkan bantuan dari spesialis kesuburan, dan jumlah itu meningkat seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil!
Apakah Usia Memengaruhi Persalinan?
Foto: Orami Photo Stock
Persalinan normal atau persalinan pervaginam mungkin lebih kecil kemungkinannya setelah usia 40 tahun.
Hal ini terutama disebabkan oleh perawatan kesuburan yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Selain itu, Moms juga mungkin berada pada peningkatan risiko preeklamsia, yang mungkin memerlukan persalinan sesar untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Banyak perempuan yang berhasil melahirkan bayi yang sehat pada atau di atas usia 40 tahun.
Sehingga, bicaralah dengan dokter tentang proses persalinan terbaik dan buat rencana cadangan.
Baca Juga: Birthing Ball untuk Ibu Hamil, Ini Manfaat dan Cara Menggunakannya
Manfaat Program Hamil di Usia 43 Tahun
Foto: Orami Photo Stock
Terkadang manfaat memiliki bayi di usia yang lebih matang lebih besar daripada memiliki anak saat Moms berusia 20-30 tahun. .
Pertama, Moms mungkin telah memiliki karier yang tetap dan stabil atau situasi keuangan Moms telah berada di tahap yang nyaman.
Sehingga Moms dapat mendedikasikan lebih banyak waktu untuk membesarkan anak-anak.
Selain itu, melansir dari Healthline beberapa penelitian menunjukkan potensi manfaat lain dair program hamil di usia 40 tahun ke atas, termasuk:
- Berkurangnya penurunan kognitif
- Rentang hidup lebih lama
- Hasil pendidikan yang lebih baik pada anak-anak, seperti nilai ujian yang lebih tinggi dan tingkat kelulusan
Beberapa manfaat ini mungkin dapat menjadi pertimbangan Moms untuk melakukan program hamil di usia 43 tahun.
Baca Juga: 13 Cara KB Alami untuk Cegah Kehamilan
Risiko Program Hamil di Usia 43 Tahun
Foto: Orami Photo Stock
Setiap kehamilan membawa risiko keguguran, dan risiko itu meningkat seiring bertambahnya usia.
Selain itu, risiko selanjutnya dari kehamilan di usia 43 tahun adalah Moms cenderung memiliki kondisi kronis daripada sebelumnya.
Kondisi kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit tiroid dapat mempersulit kehamilan dan berpotensi meningkatkan risiko keguguran termasuk lahir mati.
Sehingga ini adalah salah satu alasan mengapa perawatan prakonsepsi sangat penting untuk program kehamilan di atas usia 40 tahun.
Kemudian, kemungkinan masalah genetik juga melonjak seiring bertambahnya usia.
Misalnya, pada usia 43 tahun, peluang Moms memiliki anak dengan down syndrome adalah 1 berbanding dari 100.
Hal ini dikarenakan risiko masalah genetik meningkat seiring bertambahnya usia.
Maka, para ahli merekomendasikan bahwa perempuan di usia 40-an harus melakukan pemeriksaan janin secara mendetail dan rutin.
Kehamilan di usia 40-an berpotensi lebih rumit. Selain risiko yang sudah disebutkan di atas, menjalani kehamilan di atas usia 40 tahun mungkin akan menghadapi:
- Kelahiran caesar
- Berat badan lahir rendah
- Komplikasi kehamilan, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan preeklamsia
- Persalinan prematur dan kelahiran prematur
Perempuan di usia di atas 40 tahun juga memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki anak kembar, lho Moms!
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
Tips Kehamilan di Usia 43 Tahun
Foto: Orami Photo Stock
Jika Moms berusia di atas 40 tahun, bidan, dokter umum, dokter kandungan atau tim spesialis mungkin akan terlibat dalam perawatan selama kehamilan.
Hal ini dikarenakan, Moms memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, sehingga mungkin akan ditawari lebih banyak tes untuk memeriksa kesehatan bayi.
Selain mendapat perawatan ekstra dari ahli, hal terbaik yang dapat Moms lakukan jika hamil pada usia 40 tahun adalah berkonsentrasi pada upaya untuk menjadi sehat, seperti:
- Tidak merokok
- Makan makanan yang sehat dan seimbang
- Menurunkan berat badan sebelum hamil
- Mengelola kenaikan berat badan
- Mencoba menghindari infeksi tertentu selama kehamilan, termasuk rubella
- Menghindari makanan tertentu selama kehamilan
- Tidak minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilan
- Tetap aktif
- Membatasi asupan kafein sebelum dan selama kehamilan
- Mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi
- Tidak lupa mengonsumsi vitamin, khususnys Vitamin C
- Mulailah suplemen prenatal dan omega-3 yang berkualitas setidaknya tiga bulan sebelum kehamilan
Baca Juga: Ketahui Mengenai Kehamilan Geriatri, Kehamilan di Usia Lanjut
Itulah informasi mengenai program hamil di usia 43 tahun yang bisa Moms ketahui.
Sebelum mengambil keputusan besar, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan, ya Moms.
- https://www.babycenter.com/getting-pregnant/preparing-for-pregnancy/age-and-fertility-getting-pregnant-in-your-40s
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/having-a-baby-at-40#benefits
- https://www.verywellfamily.com/having-a-healthy-pregnancy-in-your-forties-4144736
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/ask-a-midwife/what-happens-if-im-pregnant-over-age-40
- https://www.allinahealth.org/healthysetgo/care/preparing-for-pregnancy-in-your-40s
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.