06 Juni 2024

5 Imunisasi Nikah yang Penting Bagi Calon Pengantin

Pastikan Moms mendapatkannya sebelum melangsungkan pernikahan

Imunisasi nikah wajib dilakukan setiap calon pengantin sebelum mleangsungkan pernikahan.

Langkah tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di kemudian hari pada pasangan atau calon anak.

Lantas, apa saja jenis imunisasi nikah yang perlu didapatkan calon mempelai?

Baca Juga: 5 Contoh Surat Cuti Menikah yang Sesuai dengan Tempat Kerja

Jenis Imunisasi Nikah dan Manfaatnya

Suntik Vaksin
Foto: Suntik Vaksin (Freepik.com/jcomp)

Vaksinasi atau imunisasi adalah metode yang paling efektif untuk mencegah penularan penyakit.

Mulai dari penyakit yang menular melalui kontak langsung atau saat melakukan hubungan intim

Imunisasi nikah bertujuan agar penyakit yang dialami oleh salah satu mempelai tidak membahayakan kesehatan pasangan atau anak di kemudian hari.

Berikut ini jenis imunisasi nikah yang sebaiknya dilakukan sebelum acara berlangsung:

Baca Juga: Pernikahan dalam Islam, Ketahui Hukum serta Syarat dan Rukunnya!

1. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, vaksin ini bertujuan mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus HPV, seperti:

  • Kanker serviks, vagina, dan vulva.
  • Ikon peniseksternal pada pria.
  • Ikon anuseksternal pada wanita dan pria.
  • Kanker orofaringeal pada pria maupun wanita
  • Kanker serviks akibat penularan virus melalui hubungan intim.

Sejatinya, vaksin ini sudah bisa diberikan pada remaja baik pria maupun wanita sebelum aktif secara seksual.

Infeksi virus harus dicegah, karena sering kali tidak menimbulkan gejala.

Pada beberapa penderita, gejala ditandai dengan kulit dipermukaan kulit, termasuk kelamin.

2. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dan Vaksin TT (Tetanus Toksoid)

Vaksin DPT berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.

Sementara vaksin TT berfungsi untuk mencegah penyakit tetanus pada calon ibu maupun janin.

Jenis vaksin ini sangat direkomendasikan, apalagi bagi seseorang yang belum melengkapi jadwal pemberiannya saat kecil.

Berikut ini jadwal imunisasi nikah untuk vaksin DPT dan vaksin TT:

  • TT 1: Sebaiknya lakukan dua minggu sebelum menikah.
  • TT 2: Sebaiknya lakukan 1 bulan setelah TT 1. Suntikan kedua dapat melindungi tubuh hingga 3 tahun ke depan.
  • TT 3: Sebaiknya lakukan 6 bulan setelah TT 2. Suntikan ketiga dapat melindungi tubuh hingga 5 tahun ke depan.
  • TT 4: Sebaiknya lakukan 12 bulan setelah TT 3. Suntikan keempat dapat melindungi tubuh hingga 10 tahun ke depan.
  • TT 5: Sebaiknya lakukan 12 bulan setelah TT 4. Suntikan kelima dapat melindungi tubuh hingga 25 tahun ke depan.

3. Vaksin Cacar Air

Cacar Air
Foto: Cacar Air (Zmescience.com)

Dilansir dari Better Health, cacar air atau yang dikenal dengan sebutan varicella adalah penyakit yang sangat menular dan terkadang menyebabkan komplikasi.

Vaksin cacar air sangat bermanfaat jika dilakukan oleh anak-anak di atas 12 bulan dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Semua orang wajib melakukan vaksin cacar air, termasuk calon pengantin.

Jika cacar air dialami saat Moms tengah mengandung, kondisi tersebut dapat membahayakan ibu maupun janin.

Namun, imunisasi nikah ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil.

Sebaiknya lakukan sebelum hamil, dan berikan jeda 1 bulan sebelum merencanakan kehamilan.

Meski dapat sembuh dengan sendirinya, Moms perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala cacar air, seperti:

  • Demam tak kunjung membaik
  • Batuk parah
  • Sesak napas
  • Ruam merah di sekujur tubuh yang diikuti dengan pembengkakan, nyeri ketika disentuh, hangat, dan mengandung nanah.
  • Muncul gejala dehidrasi
  • Sakit kepala berat
  • Sering mengantuk
  • Ruam menyebar ke mata
  • Muntah terus-menerus
  • Tampak linglung dan kebingungan
  • Kaku pada leher

Baca juga: 11+ Keuntungan Nikah Muda, Salah Satunya Lebih Bahagia!

4. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, vaksin MMR termasuk dalam imunisasi nikah yang sangat direkomendasikan.

Vaksin ini dapat mencegah sejumlah penyakit, seperti campak, gondong, dan rubella.

Pastikan untuk mendapatkannya, karena jika hamil dan terpapar ketiga penyakit tersebut, dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.

Sama seperti vaksin cacar air, Moms perlu menunda kehamilan selama 1 bulan setelah menerima imunisasi.

Vaksin MMR sangat aman dilakukan. Jika ragu atau lupa sudah melakukannya, Moms bisa mengulangi pemberian vaksin.


5. Vaksin Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B
Foto: Vaksin Hepatitis B (news-medical.net)

Imunisasi nikah yang terakhir adalah vaksin hepatitis B.

Virus penyakit ini bisa menyebar melalui darah, air liur, dan air mani penderita yang terinfeksi.

Jika penyakit tidak terdeteksi, Moms berisiko menularkan atau ditularkan dari pasangan saat berhubungan intim.

Bahayanya, wanita hamil yang menderita hepatitis B bisa menyebarkan penyakit saat proses persalinan.

Untuk mempermudah pemberiannya, terdapat vaksin kombinasi hepatitis A dan B.

Vaksin tersebut diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan di setiap dosisnya.

Selain serangan jantung, hepatitis B bisa disebut sebagai pembunuh diam-diam, karena gejala yang tidak tampak.

Padahal, penyakit ini sudah ada di tubuh sejak lama, dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Pada penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, gejala bisa saja muncul.

Sejumlah gejala yang muncul disebabkan oleh tidak kuatnya sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus hepatitis B.

Gejala yang muncul bisa menjadi pertanda sudah sampai sejauh mana tingkat keparahan penyakit.

Berikut ini gejala pada pengidap hepatitis B akut:

  • Rasa lelah berlebihan
  • Penurunan nafsu makan
  • Mual dan muntah-muntah
  • Sakit pada perut bagian atas
  • Penyakit kuning

Dalam kasus yang akut, kerusakan hati parah biasanya tidak terjadi, sehingga tidak muncul gejala pendarahan.

Sedangkan gejala hepatitis B kronis biasanya berkaitan dengan kerusakan fungsi organ hati akibat peradangan.

Virus hepatitis B menurunkan fungsi hati dalam memproduksi enzim yang dibutuhkan tubuh dan menyaring zat racun.

Jika dibiarkan begitu saja, infeksi memicu sirosis hati, yang ditandai dengan:

  • Rasa lelah berlebihan
  • Nyeri otot parah
  • Penurunan nafsu makan
  • Perubahan warna feses
  • Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
  • Gatal dan ruam di telapak tangan
  • Demam ringan
  • Mual dan muntah-muntah
  • Penumpukan cairan di rongga perut
  • Sakit perut di bagian atas
  • Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba

Dilansir dari National Health Service UK, vaksin hepatitis B tidak akan bekerja maksimal pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, vaksin juga tidak bekerja maksimal pada seseorang yang sedang menjalani dialisis ginjal.

Pada sejumlah orang dengan kondisi tersebut, dosis tambahan dibutuhkan guna menunjang efektivitas vaksin.

Baca Juga: 59+ Ucapan Selamat Menikah Kreatif dan Penuh Makna untuk Pengantin Baru

Kapan Imunisasi Nikah Dilakukan?

Vaksin HPV
Foto: Vaksin HPV (Freepik.com/freepik)

Imunisasi nikah sebaiknya dilakukan sebelum pernikahan untuk mencegah penyebaran penyakit pada pasangan dan calon buah hati di masa depan.

Berikut jadwal imunisasi nikah yang sebaiknya dilakukan:

  • Vaksin HPV (Human Papillomavirus): Vaksin HPV diberikan minimal 7 bulan sebelum pernikahan.
  • Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella): Vaksin MMR diberikan minimal 4 minggu sebelum pernikahan.
  • Vaksin Hepatitis B: Vaksin hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan di setiap dosisnya, biasanya dimulai sebulan sebelum menikah hingga sekitar 2 tahun setelah pernikahan.
  • Vaksin TT (Tetanus): Vaksin TT diberikan sebanyak 5 kali, dengan jadwal yang dimulai sebulan sebelum menikah hingga sekitar 2 tahun setelah pernikahan.
  • Pemeriksaan Kesehatan Premarital: Pemeriksaan kesehatan premarital dilakukan sebelum pernikahan dan meliputi vaksinasi serta pemeriksaan kesehatan lainnya untuk memastikan kesehatan pasangan dan calon buah hati.

Dalam rangka mempersiapkan pernikahan, imunisasi nikah harus dilakukan dengan teliti dan sebelum menikah.

Hal ini penting untuk memastikan kesehatan pasangan dan calon buah hati di masa depan.

Baca Juga: Simak Bimbingan Pra Nikah, Penting Sebelum Menikah

Akibat Tidak Menjalani Imunisasi Nikah

Jika pasangan calon pengantin tidak melakukan imunisasi nikah, maka berisiko terhadap beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan transplasenta ibu ke anak selama kehamilan.

Berikut adalah beberapa akibat yang dapat terjadi jika tidak dilakukan imunisasi nikah:

  1. Penyakit Tetanus: Suntik TT (Tetanus Toksoid) sangat penting untuk mencegah infeksi tetanus, terutama pada perempuan yang hendak menikah. Bakteri Clostridium tetani sering ditemukan di tempat yang kotor dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Vaksinasi TT membuat tubuh kebal terhadap bakteri tersebut, sehingga mengurangi risiko terkena tetanus.
  2. Penyakit Hepatitis B: Vaksinasi Hepatitis B sangat penting untuk mencegah penularan penyakit ini melalui hubungan seksual. Hepatitis B dapat menular melalui darah, air liur, dan cairan tubuh lainnya, sehingga vaksinasi ini sangat efektif dalam mencegah penularan penyakit ini.
  3. Penyakit Campak (Measles): Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat penting untuk mencegah penularan penyakit campak, khususnya pada wanita yang hendak menikah. Campak dapat menular melalui udara dan dapat menyebabkan penyakit yang serius, seperti katarak, tuli kongenital, dan kelainan jantung pada bayi.
  4. Penyakit Radang Selaput Otak: Jika bayi tidak imunisasi, maka mereka berisiko terkena radang selaput otak yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae. Radang selaput otak dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati tepat waktu.
  5. Penyakit Polio: Vaksinasi polio sangat penting untuk mencegah penularan penyakit ini melalui hubungan seksual. Polio dapat menular melalui feses yang terinfeksi dan dapat menyebabkan paralisis permanen jika tidak diobati tepat waktu

Baca Juga: 5 Contoh Surat Cuti Menikah yang Sesuai dengan Tempat Kerja

Itulah sejumlah imunisasi nikah yang harus dilakukan sebelum acara berlangsung.

Menikah seharusnya menjadi momen yang membahagiakan calon mempelai.

Jika setelah menikah justru menderita gangguan kesehatan tertentu akibat tidak menjalan vaksin, sepertinya momen bahagia menjadi kurang terasa.

Jadi, pastikan Moms mendapatkan imunisasi nikah agar sejumlah penyakit yang bisa saja membahayakan janin dapat dicegah.

  • https://www.cdc.gov/hpv/parents/vaccine/six-reasons.html
  • https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/dtap-tdap-td/hcp/recommendations.html
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/chickenpox-immunisation
  • https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/mmr/public/index.html#:~:text=MMR%20vaccine%20is%20very%20effective,life%20against%20measles%20and%20rubella.
  • https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/hepatitis-b-vaccine/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.