Ini 3 Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Tummy Time Bayi dan Jawabannya
Setelah tidur terlentang selama berjam-jam saat siang dan malam hari, bayi juga perlu melakukan tummy time.
Kegiatan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik bayi, tapi juga perkembangan motorik Si Kecil yang akan bermanfaat untuk pergerakannya kelak.
Berikut ini tiga pertanyaan yang seringkali ditanyakan para Moms mengenai tummy time bayi dan jawaban para ahli.
Baca Juga : 5 Tips Membuat Tummy Time Bayi Menyenangkan, Yuk Dicoba!
1. Apa dan Mengapa Perlu Tummy Time?
Foto: webmd.com
“Tummy time merupakan saat dimana bayi berbaring tengkurap dengan menumpu pada perutnya saat diawasi,” ungkap Dokter anak, Wendy Wallace, DO, dari Rumah Sakit Anak Philadelphia Care Network, seperti dikutip dari webmd.com.
Jika bayi terus menerus berada pada posisi terlentang, Si Kecil mungkin akan memiliki kecenderungan flat head syndrome (kepala bayi datar).
Tidak hanya itu, kurangnya tummy time juga rentan membuat otot kepala, leher dan bahu bayi kurang aktif bergerak.
Ketika bayi melakukan tummy time, Si Kecil akan terpacu untuk melihat ke atas, ke kiri, dan ke kanan untuk melihat benda atau orang di sekitarnya.
Saat bayi menggerakkan kepalanya ketika tummy time, maka akan memperkuat kepala, leher, bahu dan punggung bayi.
Selanjutnya, kekuatan otot ini akan membantunya belajar duduk. Otot mata saat melakukan tummy time juga menjadi lebih kuat, karena Si Kecil melihat ke sekelilingnya ketika tummy time.
2. Kapan Tummy Time Mulai Bisa Dilakukan?
Foto: thestir.cafemom.com
American Academy of Pediatrics menyarankan para orang tua untuk mengajarkan bayi tummy time sedini mungkin.
Bahkan, bayi baru lahir yang tidak memiliki masalah kesehatan, sudah dapat memulainya di hari pertama Si Kecil keluar dari rumah sakit.
Untuk tummy time pertama kali, letakkan bayi tengkurap di atas dada atau pangkuan Moms selama beberapa menit.
“Pertama kali, bayi mungkin hanya akan bertahan selama satu menit, sebelum akhirnya ia teriak atau menangis," ungkap dokter anak, Michael McKenna, M.D, dari Riley Hospital for Children di Indiana University Health, seperti dikutip dari thebump.com.
Menurut dr. McKenna, bayi berteriak ataupun menangis hanya karena belum terbiasa. Buatlah Si Kecil terbiasa terbiasa dengan posisi tersebut dengan cara mengatur durasi mulai dri singkat dan meningkatkan durasinya seiring waktu.
Di awal, bayi baru lahir bisa melakukan tummy time selama tiga kali dengan durasi tiga menit setiap sesinya.
Seiring bertambahnya usia bayi, tambahkan juga durasi waktu tummy time secara bertahap hingga 20 menit setiap sesi per harinya.
Jangan lakukan tummy time setelah bayi selesai minum atau makan, karena tekanan di perut bayi dapat menyebabkan bayi muntah.
Idealnya, lakukan tummy time saat Si Kecil bangun, seperti ketika bermain atau mengganti popok.
Baca Juga : Pentingnya Tummy Time Untuk Bayi
3. Bagaimana Jika Bayi Tidak Menyukai Tummy Time?
Foto: dockatot.com.au
Tummy time bukanlah sesuatu yang menyenangkan bayi beberapa bayi. Karena bayi harus bekerja ekstra melawan gravitasi untuk mengangkat kepalanya. Untuk itu, tidak adanya memberi Si Kecil waktu.
Jika dia tidak menyukainya hari ini, cobalah kembali dalam beberapa hari. Perlahan Si Kecil akan terbiasa melakukan tummy time.
“Buat tummy time sebagai permainan rutin, bukan tugas yang wajib dijalankan,” ungkap Henry Shapiro, M.D., Direktur Medis untuk Perkembangan dan Perilaku Anak di All Children’s Hospital, St. Petersburg, Florida, seperti dikutip dari parents.com.
Agar membuat bayi bertahan melakukan tummy time, berikan mainan atau hal yang Si Kecil sukai di sekitarnya.
Moms juga bisa berinteraksi dan menemaninya melakukan tummy time, sehingga bayi akan menganggap kegiatan tummy time sebagai permainan yang menyenangkan.
(GS/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.