17 Jadwal Imunisasi Anak Menurut Rekomendasi IDAI 2024
Penting bagi Moms untuk tahu jadwal imunisasi agar Si Kecil mendapatkan imunisasi sesuai usia yang dianjurkan.
Tubuh anak, apalagi bayi dan balita, cenderung rentan terhadap serangan penyakit.
Maka itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Kementerian Kesehatan RI, mengharuskan bayi dan balita mendapat imunisasi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin adalah alat atau produk yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, vaksinasi atau imunisasi harus dilakukan secara teratur atau harus rutin mengikuti jadwal imunisasi bayi terbaru yang disarankan IDAI tahun 2024.
Di tahun 2024 ini, IDAI mengeluarkan Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi 7 Tahun 2024 pada 18 September 2024.
Kira-kira, apa saja rekomendasi jadwal imunisasi IDAI 2023 terbaru? Simak artikel ini hingga akhir, yuk!
Baca juga: Bolehkah Bayi Mandi Setelah Imunisasi?
Jadwal Imunisasi Bayi yang Diberikan Sesuai Usianya
Jangan takut bila anak demam setelah vaksin atau imunisasi.
Gejala demam sebenarnya wajar terjadi karena itu tanda bahwa tubuh Si Kecil sedang melawan virus.
Imunisasi atau vaksin sesungguhnya mengandung jenis virus yang "tidur" alias tidak aktif.
Virus yang tidak aktif ini sengaja dimasukkan ke dalam tubuh anak, supaya tubuhnya menjadi terbiasa melawan virus tersebut.
Jadi, jika nanti virus sewaktu-waktu menyerang, tubuh sudah tahu cara yang paling tepat untuk membunuhnya.
Maka itu ada beragam jenis imunisasi yang mesti dipenuhi ketika Si Kecil masih berusia di bawah 1 tahun.
Nah, dalam rekomendasi jadwal imunisasi IDAI 2024 tampaknya tidak ada perubahan untuk jadwal imunisasi bayi.
Bahkan untuk waktu pemberian vaksin atau imunisasi dan usia pemberian imunisasi juga masih sama seperti sebelumnya.
Supaya tidak salah, berikut adalah jadwal imunisasi bayi di bawah 1 tahun.
1. Hepatitis B: 0 & 18 Bulan
Sesaat setelah lahir, jadwal imunisasi bayi pertama yang wajib dilakukan adalah hepatitis B.
Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap virus hepatitis B.
Jika melansir jadwal imunisasi tahun 2017, dosis pertama diberikan 12 jam setelah lahir dengan tidak ada vaksin selanjutnya di usia 18 bulan.
Namun kini, dosis pertama akan diberikan sebelum bayi berusia 24 jam.
Sedangkan dosis keduanya diberikan ketika bayi sudah memasuki usia 18 bulan.
Sedangkan untuk bayi dengan berat lahir lebih dari 2 kilogram, pemberian imunisasi akan ditunda hingga usia 1 bulan.
Untuk dosis imunisasi hepatitis B kedua dan ketiga, biasanya akan dibarengi dengan imunisasi lainnya seperti DTP.
2. Bacillus Calmette Guerin (BCG): 0–1 Bulan
Jadwal imunisasi bayi selanjutnya yang harus diingat oleh Moms adalah BCG.
Dilansir dari jadwal Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017, pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal di usia 2 bulan.
Namun di jadwal terbaru tahun 2023, imunisasi untuk vaksin BCG akan diberikan segera setelah lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan.
Imunisasi ini penting diberikan untuk Si Kecil karena dapat melindunginya dari serangan virus Mycobacterium tuberculosis, yaitu penyebab penyakit tuberkulosis.
Beragam penelitian membuktikan bahwa imunisasi BCG dapat menghindarkan anak dari TBC selama kurang lebih 15 tahun.
3. Difteri Pertusis Tetanus (DTP): 2, 3, 4 Bulan
DTP adalah imunisasi dasar bayi yang bisa mencegah beberapa penyakit infeksi sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Jadwal imunisasi bayi pada 2017, harus dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu ketika Si Kecil berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Kemudian, akan diberikan booster DTP pada usia 5 tahun.
Sedangkan pada jadwal imunisasi anak tahun 2023 yang berbeda pada pemberian booster DTP.
Yang diberikan pada anak usia 5–7 tahun (Bias/Bulan Imunisasi Anak Sekolah 1 SD) dan 10–18 tahun (Bias 5 SD).
Imunisasi DTP akan diberikan beberapa kali lagi sebagai imunisasi lanjutan.
Hal ini dilakukan supaya kekebalan si kecil semakin kuat dan terhindar dari tiga penyakit tersebut.
Baca Juga: Aturan Imunisasi IPV untuk Cegah Polio pada Anak dan Dewasa
4. Hemophilus Influenza type B (Hib): 2, 3, 4 Bulan
Jadwal imunisasi bayi HiB biasanya akan digabung dengan DTP dan hepatitis B karena harus diberikan ketika sang buah hati berusia:
- 2 bulan, sebanyak 1 dosis
- 3 bulan sebanyak 1 dosis
- 4 bulan sebanyak 1 dosis
Oleh karena dikombinasikan dengan jenis imunisasi lain, imunisasi ini juga disebut dengan DPT-HB-Hib.
Meski nama vaksin ini ada kata influenza, tapi vaksin ini bukan untuk mencegah penyakit flu ya Moms.
Melainkan jenis vaksin yang dapat melindungi bayi dari serangan penyakit yang lebih berbahaya, seperti penyakit pneumonia, meningitis, infeksi telinga (otitis media), serta epiglotitis, dan lain-lain.
Supaya tubuh balita semakin kebal terhadap bakteri hemophilus influenza ini, jadwal imunisasi bayi lanjutan akan diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan.
Apa yang harus Moms ketahui juga, imunisasi Hib hanya dapat mencegah meningitis dan pneumonia yang disebabkan oleh kuman Hib.
Meningitis dan pneumonia bisa juga disebabkan oleh kuman pneumokokus yang dapat dicegah dengan pemberian vaksin pneumokokus (PCV).
5. Polio: 1, 2, 3, 4 Bulan
Polio merupakan penyakit yang rentan terjadi pada bayi dan balita.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat hingga menyebabkan otot lumpuh.
Maka itu, penyakit ini kerap kali disebut dengan lumpuh layu.
Untuk mencegahnya, jadwal imunisasi bayi pada tahun 2017 untuk polio dilakukan sebanyak 4 kali. Pertama kali ketika anak baru lahir hingga berusia satu bulan.
Dosis selanjutnya diberikan pada usia ke 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan berturut-turut.
Hingga nantinya, imunisasi lanjutan polio akan diberikan ketika sang buah hati sudah lebih dari 1 tahun.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Mandi Setelah Imunisasi?
Untuk booster Hib diberikan pada usia 15–18 bulan.
Perbedaan dengan jadwal imunisasi bayi terbaru tahun 2023, booster Hib diberikan saat bayi tepat berusia 18 bulan dengan alasan agar lebih optimal.
6. Campak: 9, 12, 15 Bulan
Anak yang terkena campak akan berisiko mengalami radang paru hingga gangguan fungsi otak.
Karena hal ini berdampak sangat serius, Moms harus memberikan sang buah hati imunisasi campak pertama kali saat mencapai usia 9 bulan.
Dosis selanjutnya akan diberikan ketika Si Kecil genap berumur 12 bulan.
Biasanya, jadwal imunisasi bayi lanjutan akan diberikan lagi sebanyak satu dosis saat anak berusia 15 bulan.
Namun, imunisasi lanjutan ini tak perlu dilakukan jika sebelumnya Si Kecil sudah mendapatkan imunisasi MMR.
7. Rotavirus: Mulai dari Usia 6 Minggu
Meski termasuk imunisasi tambahan, imunisasi rotavirus tetap penting dilakukan untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi.
Jika mengacu pada jadwal imunisasi bayi IDAI tahun 2023, Moms harus memberikan vaksin ini pada:
- Monovalen
Sebanyak 2 kali, dosis pertama mulai dari usia 6 minggu, interval 4 minggu, dan selesai usia 24 minggu.
- Pentavalen
Sebanyak 3 kali, dosis pertama diberikan 6-12 minggu.
Dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu, dan selesai di usia 32 minggu.
8. Pneumococcus (PCV): Mulai dari 7–12 Bulan
Vaksin tambahan yang satu ini juga mampu melindungi Si Kecil dari serangan meningitis, pneumonia, dan infeksi pada telinga.
Baca Juga: 65 Inspirasi Nama Bayi Laki-laki Sansekerta, Bermakna Baik
Jika mengacu pada jadwal imunisasi bayi terbaru tahun 2023, vaksin PCV diberikan pada:
- Umur 7–12 bulan: sebanyak 2 kali, dengan jarak minimal 1 bulan. Booster diberikan setelah usia 12 bulan dengan jarak minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya.
- Umur 1–2 tahun: sebanyak 2 kali, dengan jarak 2 bulan.
- Umur 2–5 tahun: pemberian PCV10 sebanyak 2 kali dengan jarak dua bulan, lalu ditambah PCV13 satu kali.
9. Influenza (Flu): Mulai dari 6 Bulan
Jenis vaksin flu ini direkomendasikan diberikan setiap tahun untuk anak-anak usia 6 bulan dan lebih tua:
- Anak-anak di bawah usia 9 tahun yang mendapatkan vaksin flu untuk pertama kalinya (atau yang hanya memiliki satu dosis sebelum Juli 2019) akan mendapatkannya dalam 2 dosis terpisah setidaknya satu bulan berselang.
- Mereka yang usianya lebih kecil dari 9 tahun yang memiliki minimal 2 dosis vaksin flu sebelumnya (pada musim yang sama atau berbeda) hanya akan membutuhkan 1 dosis.
- Anak-anak yang lebih tua dari 9 bulan hanya perlu 1 dosis saja.
Vaksin ini diberikan melalui suntikan dengan jarum (suntikan flu) atau dengan semprotan hidung.
Kedua jenis vaksin ini dapat digunakan pada musim flu karena keduanya berfungsi sama baiknya.
Dokter anak akan merekomendasikan yang digunakan berdasarkan usia anak Moms dan kesehatan umum lainnya.
Semprotan hidung biasanya hanya diperuntukkan bagi orang sehat dengan rentang usia 2-49 tahun.
Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau beberapa kondisi kesehatan lainnya (seperti asma), dan wanita hamil tidak boleh mendapatkan vaksin semprotan hidung.
10. Vaksin Meningokokus: Mulai dari 8 Minggu
Vaksin meningokokus dapat diberikan kepada anak-anak yang berusia baru 8 minggu (tergantung pada merek vaksin) yang berisiko mengalami infeksi meningokokus, seperti meningitis.
Ini termasuk anak-anak yang mengalami beberapa gangguan kekebalan tubuh.
Anak-anak yang tinggal di negara-negara di mana meningitis merupakan penyakit yang umum, atau di mana ada wabah, juga harus mendapatkan jenis vaksin ini.
Baca Juga: 11+ Imunisasi Lanjutan untuk Si Kecil, Jangan Terlewat ya Moms!
11. Vaksin Mumps, Measles, Rubella (MMR): Mulai dari 6 Bulan
Vaksin MMR dapat diberikan kepada bayi berusia 6 bulan jika mereka akan melakukan perjalanan secara internasional.
Anak-anak ini harus tetap mendapatkan dosis rutin yang direkomendasikan dalam jadwal imunisasi bayi pada usia 12–15 bulan dan 4–6 tahun.
Tetapi bisa mendapatkan dosis kedua dalam waktu 4 minggu setelah vaksin yang pertama didapatkan, jika mereka masih bepergian dan berisiko terjangkit.
Menurut jadwal imunisasi bayi IDAI terbaru, jika bayi sudah berusia 12 bulan belum mendapat vaksin MR, segera berikan vaksin MMR.
Untuk booster akan diberikan pada usia 18 bulan dan usia 5–7 tahun.
Jadwal Imunisasi Anak yang Harus Diulang
Pada dasarnya jenis-jenis imunisasi di atas yang diberikan pada tahap ini sama dengan imunisasi dasar untuk Si Kecil.
Hanya saja, jadwal imunisasi bayi harus diulang beberapa kali supaya tubuh benar-benar kebal dari serangan virus penyakit tertentu.
Baca Juga: Penyakit Polio: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan dengan Vaksinasi
Beberapa jenis imunisasi yang harus diulang yaitu:
- Polio, dosis keempat harus diberikan ketika anak berusia 18 bulan.
- DTP, dosis keempat ketika anak berusia 18 bulan dan dosis kelima ketika anak berusia 5 tahun.
- HiB, dosis keempat sebaiknya diberikan ketika anak berusia antara 15 sampai 18 bulan.
- PCV, dosis keempat mesti diberikan saat anak berusia antara 12 sampai 15 bulan.
- Campak, dosis kedua kembali diberikan ketika sang buah hati berusia 18 bulan. Sedangkan dosis ketiga dapat dilakukan jika anak sudah berusia 6 atau 7 tahun.
Jadwal Imunisasi Anak Lengkap
Selain jadwal imunisasi bayi di atas, masih ada beberapa imunisasi yang harus Moms berikan pada Si Kecil agar lengkap.
Di rekomendasi jadwal imuniasai IDAI terdapat perubahan dalam penerima dan jadwal dua imunisasi anak, yaitu imunisasi dengue dan HPV.
Yuk, simak jadwal imunisasi bayi lengkap berikut ini.
12. Vaksin Japanese Encephalitis (JE): Mulai Umur 9 Bulan
Pernahkah Moms mendengar tentang vaksin ini?
Vaksin JE diberikan pada bayi mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis.
Untuk perlindungan jangka panjang jadwal imunisasi bayi lanjutan adalah 1–2 tahun kemudian.
13. Vaksin Varisela: 1 Tahun
Jadwal imunisasi bayi diberikan setelah bayi berusia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar.
Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
14. Vaksin Hepatitis A: Mulai Umur 1 Tahun
Jadwal imunisasi bayi untuk vaksin hepatitis A diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun.
Dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Imunisasi PCV Gratis di Jakarta, Jangan Sampai Terlewat!
15. Vaksin Tifoid Polisakarida: Mulai Umur 2 Tahun
Vaksin Tifoid Polisakarida adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella Typhi yang menyebabkan penyakit tifus.
Vaksin ini terbuat dari polisakarida (karbohidrat kompleks) dari dinding sel S. Typhi yang dimurnikan.
Vaksin Tifoid Polisakarida direkomendasikan untuk individu yang berusia 2 tahun ke atas dan diulang setiap 3 tahun.
16. Vaksin Human Papilloma Virus (HPV): 9–14 Tahun
Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan yang sudah lebih besar.
Jadwal imunisasi ini diberikan saat anak berumur 9–14 tahun 2 kali dengan jarak 6–15 bulan atau pada program BIAS kelas 5 dan 6 atau usia sekitar 12 tahun.
Umur 15 tahun atau lebih, diberikan vaksin HPV 3 kali dengan jadwal 0, 1 , 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).
17. Vaksin Dengue: 6–16 Tahun
Jika sebelumnya, vaksin dengue diberikan pada anak dengan umur 6 tahun, mengacu pada rekomendasi jadwal imunisasi IDAI, kini vaksin dengue bisa diberikan dimulai dari anak usia 6 tahun
Dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
Supaya lebih mudah, gunakan buku khusus Kesehatan Ibu dan Anak yang biasanya diberikan dari Puskesmas, ya, Moms.
Baca Juga: Mengenal Vaksin MR yang Penting untuk Anak, dari Manfaat hingga Efek Samping
Ingat untuk tidak melewatkan jadwal imunisasi bayi!
- http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/apakah-vaksin-aman-bagi-anak
- https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-penting-untuk-mencegah-penyakit-berbahaya
- https://www.idai.or.id/publications/buku-idai/pedoman-imunisasi-di-indonesia-edisi-7-tahun-2024
- https://ayosehat.kemkes.go.id/download/hohj/8781a7a9f38a04055d6aef6045114843.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.