6 Jenis Sampah dan Cara Membuangnya, Jangan sampai Salah!
Penting untuk memisahkan tiap jenis sampah agar aman ketika dibuang maupun diolah kembali.
Moms juga bisa mengajarkan Si Kecil bagaimana memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya.
Tujuannya tentu supaya hunian dan lingkungan sekitar rumah menjadi lebih bersih dan juga menghindari risiko tidak aman karena cara pembuangan yang salah.
Meski terdengar mudah, masih banyak orang yang belum mengerti dan peduli tentang cara memilah dan membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
Misalnya, jenis sampah seperti apa saja yang dipilah, kotak pilah yang sesuai dengan keadaan di rumah, dan kemana saluran yang tepat.
Berikut ini Orami sudah merangkum berbagai jenis sampah serta cara membuangnya. Yuk disimak, Moms!
Baca Juga: 4 Cara Mengajarkan Anak Mengurangi Sampah Makanan Sejak Kecil
Jenis Sampah dan Cara Membuangnya
Sebagai manusia, kita sudah diajarkan sejak dini tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Kesadaran ini memang harus dipupuk sejak kecil karena dampak sampah pada kehidupan sehari-hari bisa memengaruhi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Tidak hanya tahu pentingnya membuang sampah pada tempatnya, kini Moms dan Si Kecil juga harus tahu cara membuangnya sesuai jenis sampah.
1. Sampah Padat (Anorganik)
Sampah padat adalah jenis sampah yang terdiri atas bahan-bahan anorganik.
Melansir 4Waste, sampah anorganik umumnya dibagi menjadi beberapa jenis berikut:
- Sampah Plastik
Sampah plastik terdiri dari tas, wadah, toples, botol, dan banyak produk lain yang dapat ditemukan di rumah.
Plastik tidak dapat terurai secara hayati, tetapi banyak jenis plastik dapat didaur ulang.
Plastik tidak boleh dicampur dengan sampah biasa dan harus dipilah untuk ditempatkan di tempat sampah daur ulang.
- Sampah Kertas/Kartu
Jenis sampah ini termasuk bahan kemasan, koran, kardus, dan produk lainnya.
Kertas dapat dengan mudah didaur ulang dan digunakan kembali, jadi pastikan untuk meletakkannya di tempat sampah daur ulang.
- Sampah Kaleng dan Logam
Jenis sampah ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk di seluruh rumah.
Sebagian besar logam dapat didaur ulang, Moms. Maka, jangan lupa untuk membawa barang-barang ini ke tempat pembuangan sampah atau tempat daur ulang terdekat.
- Keramik dan Kaca
Barang-barang ini dapat dengan mudah didaur ulang. Maka ada baiknya Moms mengalokasikannya ke tempat pengolahan keramik dan kaca.
Cara Membuang Sampah Anorganik
Cara membuang jenis sampah padat bisa langsung ke tempat sampah. Namun, Moms juga tetap harus memerhatikan jenis lain dari sampah padat tersebut.
Jika sampah padat merupakan bahan anorganik, Moms bisa langsung mengelompokkannya atau mendaur ulangnya.
Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sulit membusuk. Sampah ini tidak mudah diurai mikroorganisme tanah.
Apabila dibuang sembarangan, sampah anorganik dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Nah, untuk membuang jenis sampah ini, Moms harus kumpulkan jenis sampah anorganik terpisah-pisah sesuai dengan jenisnya.
Ini akan memudahkan bagian pengelolaan sampah untuk mendaur ulangnya.
Atau, Moms juga bisa mengolahnya sendiri untuk bahan kerajinan. Seperti tas belanja dari plastik atau ayunan dari ban mobil.
Baca Juga: Kurangi Produksi Sampah, Ini Rekomendasi Online Shop yang Jual Alat Makan Ramah Lingkungan
2. Sampah Organik
Jenis sampah yang satu ini tentu tidak asing lagi, ya Moms. Kebanyakan sampah organik berasal dari sisa makanan ataupun sisa memasak di rumah.
Daun-daun kering yang jatuh di halaman rumah pun bisa digolongkan dalam jenis sampah organik.
Moms memang bisa membuangnya secara langsung ke tempat sampah atau menguburnya.
Namun, mengolahnya menjadi pupuk untuk menyuburkan tanaman halaman rumah pun bisa jadi pilihan yang bijak.
Jenis sampah organik adalah bahan terbaik untuk membuat pupuk kompos. Tidak hanya dari makanan dan tanaman, tetapi juga sampah hewan.
Sama seperti manusia, ketika hewan telah selesai mengonsumsi makanan maka akan terjadi sebuah proses pembuangan kotoran.
Kotoran dari hewan tersebut umumnya bisa Moms olah dan manfaatkan menjadi pupuk kandang karena sifatnya yang penuh akan nutrisi.
Sebaliknya, tidak disarankan justru membakar sampah organik karena hanya menimbulkan polusi udara.
Baca Juga: Ajari Anak Membuang Sampah Pada Tempatnya Dengan 4 Cara Mudah Ini
3. Sampah B3
Jenis sampah ini biasanya merupakan sisa dari pengolahan bahan kimia yang berbahaya.
Jenis sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sendiri meliputi:
- Sumber tidak spesifik: Berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pelarutan kerak, mencuci, dan lain-lain.
- Sumber spesifik: Hasil proses industri (kegiatan utama).
- Sumber lain: Sumber tak terduga seperti produk yang kedaluwarsa, sisa kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang termasuk sampah B3 ialah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Sampah B3 ini memiliki ciri lain yakni sampah yang belum dapat diolah dengan cara teknologi dan timbul secara periodik.
Membuang jenis sampah B3 tidak bisa sembarangan, karena bisa merusak lingkungan sekitar.
Contohnya adalah pupuk taman berbasis kimia, herbisida, dan pestisida. Jenis ini tidak boleh dicurahkan ke saluran pembuangan atau dibuang ke tempat sampah.
Pasalnya, pestisida memiliki bahan yang amat berbahaya untuk makhluk hidup maupun ekosistem dalam cakupan luas.
Maka, Moms bisa membawa bahan kimia ke fasilitas Limbah Berbahaya Rumah Tangga setempat untuk dibuang.
Perlu alat khusus untuk menetralkan limbah ini terlebih dahulu sampai akhirnya bisa dibuang bersama sampah lain.
4. Limbah Elektronik
Limbah elektronik dihasilkan dari perangkat listrik dari segala bentuk dan ukuran. Ini mungkin mengandung logam beracun seperti timbal, merkuri, kadmium, dan penghambat api brominasi.
Semuanya berbahaya bagi Si Kecil, anggota keluarga dan juga lingkungan sekitar rumah. Limbah listrik umumnya mengacu pada berbagai perangkat listrik.
Misalnya komputer dan komponen komputer, printer, DVD dan pemutar musik, TV, telepon, penyedot debu dan sebagainya.
5. Sampah yang Dapat Didaur Ulang
Sampah yang dapat didaur ulang mengacu pada barang dan bahan yang dapat diubah menjadi bahan yang dapat digunakan kembali atau disebut biodegradable.
Ini biasanya ditemukan di tempat sampah daur ulang rumah tangga.
Ini membutuhkan pertimbangan yang cermat saat akan dibuang untuk memastikan limbah digunakan kembali dan dampak lingkungan diminimalkan.
Jenis sampah rumah tangga yang dapat didaur ulang yang paling umum termasuk kertas, kardus, wadah minuman dan makanan, logam dan kaca.
Pastikan Moms mencari simbol daur ulang sebelum membuang jenis sampah ini.
6. Puing-puing Konstruksi & Pembongkaran
Ini biasanya material yang besar dan berat, yang dihasilkan selama proyek konstruksi dan renovasi.
Sering kali itu mencakup beragam bahan, dengan proyek renovasi dan konstruksi yang membutuhkan area bangunan, rumah atau halaman untuk dikerjakan ulang sepenuhnya.
Di rumah-rumah tua di mana asbes atau cat timbal mungkin ada, limbah konstruksi dan pembongkaran memerlukan proses pembuangan yang hati-hati.
Limbah konstruksi dapat mencakup bahan seperti langit-langit, ubin kamar mandi, perlengkapan pipa, karpet, insulasi, bingkai kayu, gyprock atau plester, beton, batu bata, skirting, batu, dan tanah pengisi.
Baca Juga: Coba Buat 5 Kreasi dari Botol Bekas, Bisa Kurangi Sampah Plastik!
Manfaat Membuang Sampah Sesuai dengan Jenisnya
Banyak dari Moms yang mungkin tidak terlalu memikirkan pembuangan sampah yang benar, tetapi ada beberapa alasan kuat mengapa pengelolaan sampah sangat penting.
Membuang sampah dengan cara yang tidak tepat memiliki konsekuensi negatif. Misalnya akan mencemari lingkungan dan juga menambah produksi efek rumah kaca.
Selama beberapa dekade, pengelolaan sampah melibatkan pembuangan sederhana sampah ke tempat pembuangan sampah atau area lain yang ditunjuk.
Ini telah menciptakan dampak negatif yang berkelanjutan terhadap lingkungan. Maka, diperlukan adanya manajemen sampah yang tepat untuk mengurangi dampak negatif tersebut.
Beberapa manfaat membuang sampah sesuai dengan jenisnya menurut Right Way Rubbish Removals yakni:
1. Perlindungan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat
Salah satu manfaat paling signifikan dari pengelolaan sampah adalah perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat
Pembuangan sampah yang tepat membantu meningkatkan kualitas udara dan air, serta mengurangi emisi gas rumah kaca
Ini membantu dalam meminimalkan ekstraksi sumber daya bersama dengan mengurangi polusi dan konsumsi energi yang terkait dengan pembuatan bahan baru.
Pembuangan sampah yang tidak tepat memungkinkan penyakit berkembang biak di lingkungan.
Sampah adalah tempat yang sempurna untuk bakteri, dan dapat tumbuh jika tidak dibuang dengan benar.
2. Memudahkan untuk Daur Ulang
Ketika sampah didaur ulang, itu membantu mengubah sampah yang dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat
Dengan mengelola sampah secara cerdas, Moms juga membantu melestarikan sumber daya alam termasuk mineral, air, dan kayu. Jadi inilah efek dari Reduce, Reuse dan Recycle.
Moms dapat membuang sampah melalui penyedia layanan pembuangan sampah, yang kemudian mengirimkan sampah ke organisasi daur ulang untuk memastikan bahwa produk tersebut digunakan sebagai bagian dari area kompos pertanian atau taman setempat.
3. Meminimalisasi Jumlah Sampah di Tempat Pembuangan Akhir
Ketika sampah dibuang secara efisien, akan meminimalisir jumlah sampah yang mencapai tempat pembuangan akhir (TPA).
Dengan menghemat ruang di sana, produksi zat berbahaya berkurang
Baca Juga: 10+ Cara Mengurangi Sampah Plastik, Yuk Cintai Lingkungan!
Tempat Pembuangan Sampah Berdasarkan Jenisnya
Jika Moms masih bingung untuk membuang setiap jenis sampah karena tempat pembuangan yang tidak memadai, Moms bisa mengirimnya ke bank sampah.
Bank sampah akan mengolah jenis sampah menjadi bentuk baru yang aman untuk lingkungan.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Indonesian Plastics Recyclers
Indonesian Plastics Recyclers adalah asosiasi usaha yang mewadahi para pelaku usaha di bidang daur ulang plastik di Indonesia.
IPR bertujuan agar dapat terciptanya ekosistem daur ulang plastik yang harmonis di Indonesia.
Sehingga dapat menjadi bagian Ekonomi Melingkar (Circular Economy) yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan hidup.
Organisasi ini berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan hidup dengan mendorong terciptanya ekonomi melingkar melalui pengembangan aktivitas daur ulang plastik di Indonesia.
Baca Juga: Kurangi Produksi Sampah, Ini Rekomendasi Online Shop yang Jual Alat Makan Ramah Lingkungan
2. BankSampah.id
BankSampah.id adalah aplikasi berbasis web & mobile yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional bank sampah di seluruh Indonesia.
Pengelolaan datanya pun dilakukan secara digital, sehinga dapat meningkatkan paperless activity. Bisa dibilang ini adalah aplikasi zero waste.
Tidak hanya itu, hasil sampah yang Moms berikan juga bisa dijadikan sebuah tabungan, lho. Menarik, bukan?
Makin bijak cara membuang dan mengelola sampah, rumah dan lingkungan bisa semakin sehat.
Yuk, mulai disiplin dan ajak Si Kecil membuang sampah berdasarkan jenisnya!
- https://zerowaste.id/minim-sampah-rumah-tangga/kategori-pemilahan-sampah-rumah-tangga/
- https://www.epa.gov/report-environment/wastes
- https://4waste.com.au/rubbish-removal/5-types-waste-know/
- https://www.gov.uk/how-to-classify-different-types-of-waste
- https://www.plasticsrecyclers.id/
- https://banksampah.id/
- https://www.stevesrubbishremovals.com.au/7-different-types-of-rubbish-you-need-to-dispose-of/
- https://www.rightawayrubbishremovals.com.au/environmental-benefits-waste-disposal/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.