23 Oktober 2023

13+ Keutamaan Majelis Ilmu dan Adabnya, Muslim Wajib Tahu!

Salah satu keutamaannya adalah dimudahkan jalan menuju surga
13+ Keutamaan Majelis Ilmu dan Adabnya, Muslim Wajib Tahu!

Foto: freepik.com/rawpixel.com

Menjadi tempat untuk meningkatkan pemahaman dan juga keimanan, merupakan salah satu keutamaan majelis ilmu dalam Islam.

Dalam Academic Journal of Homiletic Studies, saat ini perkembangan majlis taklim terus mengalami peningkatan.

Majelis taklim atau majelis ilmu memiliki peranan penting, khususnya melalui kegiatan pengajian dalam menumbuhkan kesadaran beragama.

Juga dalam membentuk kepribadian muslim, meningkatkan kemampuan ilmu baca tulis Alquran dan pemahamannya, serta membimbing dalam pandangan hidup yang Islami.

Baca Juga: 5 Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Islam, Bisa Jadi Jalan Menuju Surga, Masya Allah!

Keutamaan Majelis Ilmu

Keutamaan Majelis Ilmu
Foto: Keutamaan Majelis Ilmu (El.shafaqna.com)

Sebagai bagian dari memperkuat keimanan, terdapat keutamaan majelis ilmu yang harus diketahui oleh umat Islam. Beberapa di antaranya yakni:

1. Dimudahkan Jalan Menuju Surga

Orang yang keluar dari rumahnya menuju masjid untuk menuntut ilmu, maka jalannya ke surga akan dipermudah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.” (HR At Tirmidzi dan Abu Daud)

2. Mendapatkan Ketenangan, Rahmat, dan Dimuliakan Malaikat

Keutamaan majelis ilmu selanjutnya adalah memberikan ketenangan kepada orang yang mendatanginya. Rasulullah SAW bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه

Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR Muslim)

3. Termasuk Jihad fi Sabilillah

Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

مَن دخَل مسجِدَنا هذا لِيتعلَّمَ خيرًا أو يُعلِّمَه كان كالمُجاهِدِ في سبيلِ اللهِ ومَن دخَله لغيرِ ذلكَ كان كالنَّاظرِ إلى ما ليس له

Artinya: “Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarinya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah.

Dan barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya.” (HR Ibnu Hibban)

Jihad fi sabilillah atau orang yang sedang berjihad di jalan Allah SWT.

Baca Juga: 85 Kata-kata Ali Bin Abi Thalib tentang Ilmu, Perasaan, dan Kebijaksanaan

4. Dicatat sebagai Orang yang Salat hingga Kembali ke Rumah

Rasulullah SAW bersabda:

إذا تَوضَّأَ أحدُكُم في بيتِهِ ، ثمَّ أتَى المسجدَ ، كان في صلاةٍ حتَّى يرجعَ ، فلا يفعلْ هكَذا : و شبَّكَ بينَ أصابعِهِ

Artinya: “Jika seseorang berwudhu di rumah, kemudian mendatangi masjid, maka ia terus dicatat sebagai orang yang salat hingga ia kembali. Maka janganlah ia melakukan seperti ini.. (kemudian beliau mencontohkan tasybik dengan jari-jarinya)” (HR Al Hakim)

Tasybik adalah menjalin jari-jemari.

5. Dicatat Amalannya di ‘Illiyyin

Rasulullah SAW bersabda:

صلاةٌ في إثرِ صلاةٍ لا لغوَ بينَهما كتابٌ في علِّيِّينَ

Artinya: “Seorang yang setelah selesai salat (di masjid) kemudian menetap di sana hingga salat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) di antara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di ‘illiyyin” (HR Abu Daud)

Dijelaskan oleh Syaikh Sulaiman bin Amir Ar Ruhaili hafizhahullah:

والكتاب في العلِّيِّينَ كتاب لا يكسر و يفتح إلى يوم القيامة محفوظ لا ينقص منه شيئ

Artinya: “Catatan amal di ‘illiyyin adalah catatan amal yang tidak akan rusak dan tidak akan dibuka hingga hari kiamat, tersimpan awet, tidak akan terkurangi sedikit pun.”

Baca Juga: Pengertian dan Dasar-dasar Ilmu Tasawuf, Yuk Amalkan!

6. Mendapat Perlindungan di Akhirat

Ini menjadi keutamaan majelis ilmu lainnya. Rasulullah SAW bersabda: “Satu di antara tujuh golongan di akherat kelak yang mendapat perlindungan Allah yaitu ‘ijtama’a alaihi wa tafarroqo alaihi’, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.” (HR Bukhari Muslim)


Adab Berada di Majelis Ilmu

Adab Majelis Ilmu
Foto: Adab Majelis Ilmu (Nuischool.org)

Setelah mengetahui keutamaan majelis ilmu yang salah satunya tercatat sebagai jihad fii sabiilillah, tentunya seseorang yang menghadirinya tidak boleh berkelakuan seenaknya.

Terdapat beberapa adab yang harus dilakukan oleh umat Islam untuk mendapatkan keutamaan majelis ilmu. Sebab, adab menunjukkan kepribadian dari seorang muslim.

Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan bagaimana seharusnya beradab dalam setiap aktivitas, termasuk saat menghadiri majelis ilmu, yakni:

7. Memberi Salam

Dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Bila salah seorang kamu sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk maka duduklah ia.

Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah yang pertama lebih berhak daripada yang selanjutnya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)

8. Tidak Berbisik Berdua

Ibnu Mas`ud RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila kamu tiga orang, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih.” (HR Muttafaq’alaih)

9. Duduk di Kursi Kosong

Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang tidak boleh memindahkan orang lain dari tempat duduknya, lalu ia menggantikannya, akan tetapi berlapanglah dan perluaslah.” (HR Muttafaq’alaih)

10. Tidak Banyak Tertawa

Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada Abu Hurairah RA:

وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Artinya: “Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR At-Tirmidzi)

Baca Juga: 8 Pondok Pesantren di Semarang, Seimbangkan Ilmu Agama dan Dunia

11. Tidak Duduk di Tengah

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seseorang memisah di antara dua orang kecuali seizin keduanya.” (HR Ahmad)

12. Tidak Menempati Kursi Orang Lain

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang di antara kamu bangkit (keluar) dari tempat duduknya, kemudian kembali, maka ia lebih berhak menempatinya.” (HR Muslim)

13. Saling Menghormati

Rasulullah SAW bersabda:

ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه

Artinya: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta yang tidak mengerti hak ulama.” (HR Ahmad)

Ini menunjukkan bahwa keutamaan majelis ilmu akan daa saat seseorang menghormati orang yang sama-sama berada di sana, dan juga ustaz atau mubaligh yang sedang ceramah.

14. Berani Bertanya

Rasulullah SAW bersabda:

أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ

Artinya: “Seandainya mereka bertanya! Sesungguhnya obatnya kebodohan adalah bertanya.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi)

Itulah penjelasan mengenai keutamaan majelis ilmu. Semoga dapat mendorong keinginan untuk terus mengingkatkan ilmu agama.

  • https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/idajhs/article/view/355
  • https://muslim.or.id/39642-keutamaan-menghadiri-majelis-ilmu-di-masjid.html
  • https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-berada-di-majelis-ilmu
  • https://dalamislam.com/akhlaq/adab-dalam-majelis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.