04 Desember 2024

10 Adab Bermajelis dan Keutamaannya, Muslim Wajib Tahu!

Salah satu keutamaannya adalah dimudahkan jalan menuju surga
10 Adab Bermajelis dan Keutamaannya, Muslim Wajib Tahu!

Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Adab bermajelis merupakan cerminan akhlak seorang Muslim dalam menjaga hubungan sosial.

Terapkanlah adab bermajelis seperti berbicara sopan dan menghormati sesama, agar tercipta suasana yang harmonis dan penuh keberkahan.

Karena majelis ilmu menjadi wadah umat muslim untuk meningkatkan pemahaman akan keislaman dan keimanannya.

Sehingga penting bagi pendakwah atau pembicara dengan para hadirin untuk saling menjaga adab bermajelis.

Baca Juga: 5 Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Islam, Bisa Jadi Jalan Menuju Surga, Masya Allah!

Adab Bermajelis

Adab Majelis Ilmu
Foto: Adab Majelis Ilmu (Nuischool.org)

Rasulullah SAW telah memberi teladan adab yang harus diterapkan, termasuk saat menghadiri majelis ilmu, yaitu:

1. Memberi Salam

Dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Bila salah seorang kamu sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk maka duduklah ia.

Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah yang pertama lebih berhak daripada yang selanjutnya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).

2. Membaca Doa Pembuka dan Penutup Majelis

Membaca doa pembuka majelis bertujuan untuk memohon keberkahan, kelancaran, dan perlindungan Allah selama berlangsungnya majelis.

Hal ini juga menjadi tanda bahwa majelis tersebut dimulai dengan niat baik dan dalam ketaatan kepada Allah.

Selain doa pembuka, penting juga membaca doa penutup majelis.

Doa ini bertujuan untuk memohon ampunan atas kesalahan yang mungkin terjadi selama majelis berlangsung, baik disengaja maupun tidak.

Ini juga termasuk meminta keberkahan dari ilmu atau diskusi yang telah dilakukan.

3. Tidak Berbisik Berdua

Ibnu Mas`ud RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila kamu tiga orang, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih.” (HR Muttafaq’alaih)

4. Duduk di Kursi Kosong

Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang tidak boleh memindahkan orang lain dari tempat duduknya, lalu ia menggantikannya, akan tetapi berlapanglah dan perluaslah.” (HR Muttafaq’alaih)

5. Tidak Banyak Tertawa

Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada Abu Hurairah RA:

وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Artinya: “Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR At-Tirmidzi)

Baca Juga: 8 Pondok Pesantren di Semarang, Seimbangkan Ilmu Agama dan Dunia

6. Tidak Duduk di Tengah antara 2 Orang

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seseorang memisah di antara dua orang kecuali seizin keduanya.” (HR. Ahmad).

7. Tidak Menempati Kursi Orang Lain

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang di antara kamu bangkit (keluar) dari tempat duduknya, kemudian kembali, maka ia lebih berhak menempatinya.” (HR. Muslim).

8. Saling Menghormati

Rasulullah SAW bersabda:

ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه

Artinya: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta yang tidak mengerti hak ulama.” (HR. Ahmad).

Ini menunjukkan bahwa keutamaan majelis ilmu akan daa saat seseorang menghormati orang yang sama-sama berada di sana, dan juga ustaz atau mubaligh yang sedang ceramah.

9. Berani Bertanya

Rasulullah SAW bersabda:

أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ

Artinya: “Seandainya mereka bertanya! Sesungguhnya obatnya kebodohan adalah bertanya.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi).

10. Tidak Merendahkan Orang Lain

Saat berada di majelis ilmu, setiap orang harus menjaga sikap dengan tidak merendahkan siapa pun, baik peserta lain maupun pengajar.

Rasulullah SAW menekankan pentingnya menghormati sesama muslim, terlepas dari perbedaan latar belakang atau tingkat pemahaman mereka.

"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya; ia tidak menzhalimi, merendahkan, atau menghinanya. Takwa ada di sini (sambil menunjuk dadanya tiga kali). Cukuplah seseorang dianggap buruk jika ia merendahkan saudaranya sesama muslim." (HR. Muslim).

Peran Majelis Ilmu

Menjadi tempat untuk meningkatkan pemahaman dan juga keimanan, merupakan salah satu keutamaan majelis ilmu dalam Islam.

Dalam Academic Journal of Homiletic Studies, dijelaskan bahwa majelis taklim atau majelis ilmu memiliki peranan menumbuhkan kesadaran beragama, membentuk kepribadian muslim, hingga membimbing umat ke arah pandangan hidup yang Islami.

Keutamaan Majelis Ilmu

Keutamaan Majelis Ilmu
Foto: Keutamaan Majelis Ilmu (El.shafaqna.com)

Sebagai bagian dari memperkuat keimanan, terdapat keutamaan majelis ilmu yang harus diketahui oleh umat Islam. Beberapa di antaranya yakni:

1. Dimudahkan Jalan Menuju Surga

Orang yang keluar dari rumahnya menuju masjid untuk menuntut ilmu, maka jalannya ke surga akan dipermudah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.” (HR At Tirmidzi dan Abu Daud)

1. Mendapatkan Ketenangan, Rahmat, dan Dimuliakan Malaikat

Keutamaan majelis ilmu selanjutnya adalah memberikan ketenangan kepada orang yang mendatanginya. Rasulullah SAW bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه

Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR Muslim)

2. Termasuk Jihad fi Sabilillah

Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

مَن دخَل مسجِدَنا هذا لِيتعلَّمَ خيرًا أو يُعلِّمَه كان كالمُجاهِدِ في سبيلِ اللهِ ومَن دخَله لغيرِ ذلكَ كان كالنَّاظرِ إلى ما ليس له

Artinya: “Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarinya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah.

Dan barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya.” (HR Ibnu Hibban)

Jihad fi sabilillah atau orang yang sedang berjihad di jalan Allah SWT.

Baca Juga: 85 Kata-kata Ali Bin Abi Thalib tentang Ilmu, Perasaan, dan Kebijaksanaan

3. Dicatat sebagai Orang yang Salat hingga Kembali ke Rumah

Rasulullah SAW bersabda:

إذا تَوضَّأَ أحدُكُم في بيتِهِ ، ثمَّ أتَى المسجدَ ، كان في صلاةٍ حتَّى يرجعَ ، فلا يفعلْ هكَذا : و شبَّكَ بينَ أصابعِهِ

Artinya: “Jika seseorang berwudhu di rumah, kemudian mendatangi masjid, maka ia terus dicatat sebagai orang yang salat hingga ia kembali. Maka janganlah ia melakukan seperti ini.. (kemudian beliau mencontohkan tasybik dengan jari-jarinya)” (HR Al Hakim)

Tasybik adalah menjalin jari-jemari.

4. Dicatat Amalannya di ‘Illiyyin

Rasulullah SAW bersabda:

صلاةٌ في إثرِ صلاةٍ لا لغوَ بينَهما كتابٌ في علِّيِّينَ

Artinya: “Seorang yang setelah selesai salat (di masjid) kemudian menetap di sana hingga salat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) di antara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di ‘illiyyin” (HR Abu Daud)

Dijelaskan oleh Syaikh Sulaiman bin Amir Ar Ruhaili hafizhahullah:

والكتاب في العلِّيِّينَ كتاب لا يكسر و يفتح إلى يوم القيامة محفوظ لا ينقص منه شيئ

Artinya: “Catatan amal di ‘illiyyin adalah catatan amal yang tidak akan rusak dan tidak akan dibuka hingga hari kiamat, tersimpan awet, tidak akan terkurangi sedikit pun.”

Baca Juga: Pengertian dan Dasar-dasar Ilmu Tasawuf, Yuk Amalkan!

5. Mendapat Perlindungan di Akhirat

Ini menjadi keutamaan majelis ilmu lainnya. Rasulullah SAW bersabda: “Satu di antara tujuh golongan di akherat kelak yang mendapat perlindungan Allah yaitu ‘ijtama’a alaihi wa tafarroqo alaihi’, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.” (HR Bukhari Muslim)

Itulah penjelasan mengenai adab bermajelis yang perlu diperhatikan dan keutamaan majelis ilmu.

Semoga dapat mendorong keinginan untuk terus mengingkatkan ilmu agama.

  • https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/idajhs/article/view/355
  • https://muslim.or.id/39642-keutamaan-menghadiri-majelis-ilmu-di-masjid.html
  • https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-berada-di-majelis-ilmu
  • https://dalamislam.com/akhlaq/adab-dalam-majelis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.