15 Kewajiban Istri Terhadap Suami dan Bunyi Dalilnya
Kira-kira apa saja yang jadi kewajiban istri terhadap suami, ya?
Dalam agama Islam mengajarkan kepada para suami untuk sebisa mungkin mencukupi semua kebutuhan istri.
Dengan dipenuhkan haknya, istri diharapkan dapat memaksimalkan perannya sebagai pendamping suami di dalam rumah tangga.
Di balik peran dan hak tersebut, ada kewajiban istri terhadap suami yang harus dipenuhi.
Ingin tahu daftar kewajiban istri terhadap suami? Cari tahu di artikel ini hingga akhir ya, Moms!
Baca Juga: 20 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Islam dan Adat Jawa!
Kewajiban Istri Terhadap Suami
Selain memiliki hak yang harus ditunaikan suami, istri juga memiliki kewajiban terhadap suami yang tak bisa diabaikan.
Berikut ini beberapa kewajiban istri terhadap suami yang harus dilakukan.
1. Taat pada Suami
Kewajiban istri terhadap suami yang pertama adalah diwajibkan untuk selalu taat pada suami kecuali dalam hal-hal yang melarang aturan agama dan atau kesusilaan.
Misalnya, istri harus taat saat suami menyuruh untuk melaksanakan salat di awal waktu, melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban lain seperti menutup aurat.
Meski begitu, sebenarnya ada hal-hal yang bisa dibicarakan bersama.
Sebab, istri harus meminta izin kepada suami terkait apapun yang akan dilakukannya.
Misalnya terkait dengan pekerjaan, karier, keuangan, keluarga, pendidikan, dan sebagainya.
Ini menunjukkan bahwa kata taat dalam hubungan suami istri bukan berlaku instruksional dengan menempatkan seperti posisi atasan dan bawahan.
Tetapi ini lebih merupakan ajaran untuk melibatkan suami dalam pengambilan keputusan-keputusan penting.
Tentu saja dalam proses semacam itu, baik suami maupun istri sama-sama menyuarakan pendapat sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik dan tidak merugikan pihak manapun.
Allah berfirman: “Maka istri-istri yang saleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” (QS. An Nisa: 34)
2. Bermuka Manis dan Menyenangkan Suami
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah bermuka manis dan menyenangkan suami.
Perintah ini secara khusus berkaitan dengan psikologi perempuan yang terkadang tidak stabil, baik karena faktor biologis maupun non-biologis.
Untuk itu, kewajiban istri terhadap suami lainnya adalah dapat mengontrol dan mengelola emosi sebaik mungkin.
Maksud dari bermuka manis dan menyenangkan suami ini tentu bisa berbeda berdasarkan kebiasaan dan pola dalam sebuah rumah tangga.
Bagi seorang istri, menyenangkan suami bisa dilakukan dengan memasak makanan kesukaannya.
Sedangkan bagi istri lainnya, menyenangkan suami bisa berarti mengajak suami liburan, dan lain sebagainya.
Mengenai hal ini, ada sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Sebaik-baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau melihatnya, engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya."
Baca Juga: Perasaan Suami Jika Istri Menolak Berhubungan Intim, Marah?
3. Menjaga Harta, Rumah, dan Kehormatan Suami
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami.
Ini juga sebuah prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga.
Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas untuk mengelola keuangan keluarga.
Menanggapi hal ini, Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar Islam mengatakan,
“Di luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada istri sebagai ‘gaji’ karena telah menjaga rumah dan mengasuh anak, dalam kasus istri yang tidak bekerja dan memilih untuk tinggal di rumah”.
Bagi Al-Ghazali, uang untuk keperluan keluarga dengan uang nafkah untuk istri pribadi harus dibedakan.
Poin pentingnya adalah bahwa istri harus turut serta aktif menjaga dan mengelola harta yang dimiliki sebuah keluarga.
Dengan demikian, pembagian kerjanya adalah jika suami bekerja, maka istri yang bertugas merawat dan menjaganya.
Perintah menjaga rumah sebagai salah satu kewajiban istri ini berlaku untuk istri yang bekerja ataupun menghabiskan waktunya di rumah.
Perintah ini berkait erat dengan nilai etika lain yang diajarkan dalam Islam.
Selain itu, istri juga perlu menjaga kehormatan suami dengan tidak membeberkan aib suami pada orang lain.
Sebab hal ini secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri yang tidak bisa menjaga rahasia keluarga.
Selain itu, Ibnu Thaimiyah pun berkata dalam kitabnya:
“Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya. Bila istri keluar rumah suami tanpa izinnya, berarti dia telah berbuat nusyuz (membangkang), bermaksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa."
4. Mencari Kerelaan dan Menghindari Kemarahan Suami
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah mencari kerelaan dan menghindari kemarahan suami.
Kerelaan suami disebut sebagai tiket seorang istri untuk meraih kebahagiaan akhirat dan mendapat surga.
Karena itu, seorang istri harus berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kerelaan suami.
Ini utamanya terkait dengan hal-hal di luar kewajiban istri terhadap suami, seperti:
- Tindakan-tindakan lain yang disenangi suami dan dapat membahagiakan hatinya
- Membantu suami menyelesaikan pekerjaan
- Mengatasi masalah bersama
- Terampil mengurus rumah
- Peka terhadap kebutuhan suami
Hal penting terkait poin ini adalah menghindari rasa marah pada suami.
Sebab, jika suami marah, maka hal itu tidak hanya akan menghapus usaha untuk mencari kerelaan suami, tapi juga akan mengancam keutuhan rumah tangga.
Baca Juga: 12 Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam
5. Paham dalam Urusan Ranjang
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah paham dalam urusan ranjang.
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk itu, istri harus dapat memenuhi kebutuhan suami di atas ranjang terkecuali ada halangan seperti sakit, haid, nifas, dan lain-lain.
Maka bicarakanlah secara baik-baik dengan suami terkait hal tersebut, ya.
6. Menghormati Keluarga Suami
Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah menghormati keluarga suami dan menjaga hubungan yang baik.
Hal ini mencakup menghormati orang tua suami, menghargai saudara suami, dan menjaga keharmonisan dalam hubungan keluarga besar.
Baca Juga: Istri Diselingkuhi Suami, Ini Sudut Pandang Islam!
Dalil Kewajiban Istri Terhadap Suami dari Al-Qur'an
Untuk mendapatkan kebahagiaan rumah tangga bersama suami di dunia dan akhirat, mengetahui hak dan kewajiban masing-masing tentu merupakan suatu keharusan.
Hal ini juga mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa dalil mengenai kewajiban istri terhadap suami, di antaranya:
7. Taat pada Suami
فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ
"Faṣ-ṣāliḥātu qānitātun ḥāfiẓātul lil-gaibi bimā ḥafiẓallāh."
Artinya: "Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (QS An-Nisa: 34)
8. Hak dan Kewajiban
وَلَهُنَّ مِثْلُ ٱلَّذِى عَلَيْهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Wa lahunna miṡlullażī 'alaihinna bil-ma'rụfi wa lir-rijāli 'alaihinna darajah, wallāhu 'azīzun ḥakīm."
Artinya: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Al-Baqarah: 228)
9. Memberi Nasihat
وَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
"Wallātī takhāfụna nusyụzahunna fa'iẓụhunna wahjurụhunna fil-maḍāji'i waḍribụhunn, fa in aṭa'nakum fa lā tabgụ 'alaihinna sabīlā, innallāha kāna 'aliyyang kabīrā."
Artinya: “Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” (QS An-Nisa: 34)
Baca Juga: 20 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Islam dan Adat Jawa!
10. Melayani Suami
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
"Nisā`ukum ḥarṡul lakum fa`tụ ḥarṡakum annā syi`tum wa qaddimụ li`anfusikum, wattaqullāha wa'lamū annakum mulāqụh, wa basysyiril-mu`minīn."
Artinya: “Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” (QS Al-Baqarah: 223)
11. Jaga Nama Baik Suami
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ نَقِيْرًا
"Wa may ya'mal minaṣ-ṣāliḥāti min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa ulā`ika yadkhulụnal-jannata wa lā yuẓlamụna naqīrā."
Artinya: “Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.” (QS An-Nisa: 124)
12. Tanggung Jawab Istri
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
"Wa'lamū annamā amwālukum wa aulādukum fitnatuw wa annallāha 'indahū ajrun 'aẓīm."
Artinya: “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (QS Al-Anfal: 28)
13. Harus Berpergian atas Izin Suami
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ ٣٣
wa qarna fî buyûtikunna wa lâ tabarrajna tabarrujal-jâhiliyyatil-ûlâ wa aqimnash-shalâta wa âtînaz-zakâta wa athi‘nallâha wa rasûlah, innamâ yurîdullâhu liyudz-hiba ‘angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuthahhirakum tath-hîrâ
Artinya: Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al Ahzab: 33)
14. Istri Harus Bertutur Kata Baik
يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ ٣٢
yâ nisâ'an-nabiyyi lastunna ka'aḫadim minan-nisâ'i inittaqaitunna fa lâ takhdla‘na bil-qauli fa yathma‘alladzî fî qalbihî maradluw wa qulna qaulam ma‘rûfâ
Artinya: Wahai istri-istri Nabi, kamu tidaklah seperti perempuan-perempuan yang lain jika kamu bertakwa. Maka, janganlah kamu merendahkan suara (dengan lemah lembut yang dibuat-buat) sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.
15. Istri Menghindari Perilaku Keji
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌࣖ ٢٦
al-khabîtsâtu lil-khabîtsîna wal-khabîtsûna lil-khabîtsât, wath-thayyibâtu lith-thayyibîna wath-thayyibûna lith-thayyibât, ulâ'ika mubarra'ûna mimmâ yaqûlûn, lahum maghfiratuw wa rizqung karîm
Artinya: Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.
Baca Juga: 12 Cara Membuat Suami Takut Kehilangan Istri, Moms Harus Tahu!
Cara Menambah Kebahagiaan Suami Istri
Saat dapat memenuhi hak dan kewajiban istri terhadap suami serta sebaliknya, pasangan tersebut tentu akan memiliki kebahagiaan yang dirasakan bersama.
Menurut penelitian, ada beberapa hal lain yang bisa menambahkan kebahagiaan tersebut, seperti:
- Memiliki Teman yang Sama-Sama Telah Menikah
Menurut penelitian dari Brown University, sekitar 75% survey menunjukkan ini mampu menurunkan risiko untuk bercerai jika teman atau kerabat dekat telah melakukannya.
Artinya, lebih baik berteman dengan seseorang yang sudah menikah sebagai bentuk dukungan atau nasihat pada rumah tangga yang dijalani.
- Berjuang Bersama
Dr. Herb Goldberg, seorang psikolog menyarankan bahwa sebuah rumah tangga seharusnya ada 'drama' di dalamnya.
Artinya, pasangan harus menghadapi permulaan yang sulit, sehingga ini akan membuat mereka menyelesaikan masalah bersama.
Kemudian, mereka akan menantikan kabar bahagia dalam hubungan yang tidak stabil tersebut.
Penelitian di Florida State Study menemukan bahwa pasangan yang bisa marah secara terbuka pada awalnya, lebih bahagia dalam jangka panjang.
- Pembagian Pekerjaan Rumah
Menurut sebuah studi UCLA, pasangan yang setuju untuk berbagi pekerjaan di rumah cenderung lebih bahagia dalam hubungan.
Alhasil, cara ini bisa dikomunikasikan demi hubungan rumah tangga lebih baik.
- Berhubungan Seks Rutin
Studi yang berjudul "Money, Sex, and Happiness: An Empirical Study" mengambil sampel 16.000 orang dewasa Amerika.
Salah satu kesimpulan utamanya yakni, aktivitas seksual termasuk kegiatan positif yang bisa menimbulkan kebahagiaan.
Baca Juga: 11 Bagian Tubuh Istri yang Disenangi Suami, Wajib Tahu!
Itulah beberapa kewajiban istri terhadap suami dalam Islam.
Dengan terpenuhinya hak dan kewajiban di antara suami dan istri, maka akan terciptalah keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
Kira-kira apakah Moms sudah menjalankan kewajiban terhadap suami?
- https://www.garnesia.com/news/read/752/menguak-surah-dan-ayat-di-dalam-al-quran-tentang-kewajiban-seorang-istri-terhadap-suami.html
- https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/kewajiban-istri-terhadap-suami-dalam-islam
- https://www.inc.com/melanie-curtin/science-says-happy-couples-have-these-13-characteristics.html
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3990282/
- https://www.sciencedaily.com/releases/2012/08/120802133649.htm
- https://www.theatlantic.com/sexes/archive/2013/03/the-difference-between-a-happy-marriage-and-miserable-one-chores/273615/
- https://www.nber.org/papers/w10499
- https://worldquran.com/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.