Kisah Nabi Luth dan Pompeii yang Dijuluki Kota Maksiat
Nabi Luth merupakah salah satu dari 25 Rasul. Seperti Rasul lainnya, Nabil Luth juga punya kisah yang luar biasa.
Nama Luth disebutkan 27 kali dalam Al-Qur'an[a] dan kisahnya disebutkan pada surah:
- Al-A'raf (07): 80-84, Hud (11): 69-83
- Al-Hijr (15): 51-77
- Asy-Syu'ara' (26): 160-175
- An-Naml (27): 54-58
- Al-'Ankabut (29): 28-35,
- Ash-Shaffat (37): 133-138
- Adz-Dzariyat (51): 31-37
- Al-Qamar (54): 33-40.
Kisah Nabi Luth mengajarkan tentang kesabaran dalam menghadapi kaum yang menolak kebenaran dan berperilaku buruk.
Hal ini harus dirasakan oleh Nabi Luth saat menjalankan dakwahnya. Tapi kesabarannya membuat ia tetap menjalaninya.
Nabi Luth diutus Allah SWT untuk menghadapi kaum Sodom. Kaum Sodom merupakan kaum yang paling dibenci Allah SWT.
Sebab kaum Sodom kerap melakukan perbuatan maksiat.
Dengan begitu, Nabi Luth diutus Allah SWT untuk menghadapi kaum Sodom dengan mengajak mereka ke jalan yang benar. Walaupun berat ia tetap menjalankannya.
Baca Juga: Kisah Qarun yang Kaya Raya, Takabur Hingga Dibinasakan
Siapa Nabi Luth?
Secara silsilah, Nabi Luth merupakan anak keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya bernama Haran bin Thareh yang merupakan saudara kandung dari Ibrahim.
Ayah Nabi Luth sendiri kembar dan saudaranya bernama Nahor.
Secara garis keturunan,Nabi Luth adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahor, bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Nabi Luth diangkat menjadi Rasul saat Nabi Ibrahim masih hidup. Kala itu keduanya pernah menyiarkan perintah agama dari Allah di Mesir.
Nabi Luth diperintahkan Allah untuk menetap di daerah bernama Sadum atau Sodom di mana masih berada di kawasan Yordania.
Nabi Luth kemudian menikah dengan seorang wanita bernama Wali'ah dan dikaruniai 2 putri bernama Raitsa dan Zaghrata.
Di Al-Qur'an orang yang tinggal di Sadum merupakan orang tercela dan kerap dianggap memiliki kelakuan yang melampaui batas.
Pada dasarnya mereka tinggal secara bebas dan tidak mematuhi ajaran Allah hingga hampir semua penduduknya menyukai sesama jenis dan melakukan seks bebas.
Kemudian saat itulah Allah mengutus Nabi Luth untuk mengembalikan masyarakat Sadum untuk kembali ke jalan yang sesuai dengan perintah Allah.
Selama tinggal di Sadum, Nabi Luth kerap mendapatkan cemooh dari warga Sadum.
Namun Nabi Luth tetap sabar untuk menghadapi semuanya agar kaum Sodom kembali ke jalan yang benar.
Lama kelamaan Nabi Luth berhasil mengubah pandangan satu persatu kaum Sodom karena kesabarannya.
Baca Juga: Bacakan Kisah Nabi Isa dan Mukjizatnya untuk Si Kecil, Moms!
Kisah Pompeii yang Dijuluki Kota Maksiat
Moms, Pompeii merupakan sebuah kota yang menjadi kisah sejarah di dunia.
Kota ini berada di Italia yang lenyap seketika akibat letusan hebat Gunung Vesuvius di tahun 79 masehi.
Pada 2018 arkeolog meneliti Kota Pompeii menemukan sebuah kerangka dalam posisi yang terbilang mengenaskan.
Kerangka tersebut hanya tersusun dari bagian punggung ke bawah.
Sementara bagian dada hingga kepala tertindih oleh batu yang besar.
Arkeolog menduga bahwa kerangka tersebut adalah warga Pompeii yang sedang mencoba melarikan diri dari letusan gunung Vesuvius pada 24 Agustus 79.
Korban tersebut diperkirakan mengidap penyakit tulang tibia sehingga ia kesulitan untuk berjalan guna melarikan diri.
Musnahnya Kota Pompeii dikaitkan dengan kemiripan azab penduduk Sodom pada zaman Nabi Luth. Bahkan kisah ini tercantum dalam Al Quran.
Sebab kaum Sodom telah melakukan maksiat karena penduduknya yang homoseksual.
Hal ini yang membuat kota tersebut musnah hanya dalam beberapa saat dan ditemukan kembali pada 1748.
Baca Juga: Kisah Istri Nabi Ibrahim, Sarah dan Siti Hajar yang Salihah
Laknat dari Allah untuk Kaum Sodom
Kisah Nabi Luth menunjukkan bagaimana Allah SWT memberikan azab kepada kaum yang telah melampaui batas dalam kemaksiatan.
Meskipun Nabi Luth dengan sabar berusaha mengajak mereka menuju kebaikan, kaum Sodom tetap bersikeras dalam perilaku yang melanggar aturan Allah.
Akhirnya, Allah SWT memerintahkan Nabi Luth untuk pergi dari kawasan itu bersama keluarga dan pengikut setianya.
Hal itu sebagai tindakan penyelamatan atas mereka yang taat kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pada saat yang ditentukan, Allah SWT menurunkan azab yang sangat keras terhadap kaum Sodom.
Hujan batu yang bertubi-tubi turun dari langit, menimpa dan menghancurkan seluruh kaum tersebut yang tak dapat lagi melarikan diri dari kehancuran tersebut.
Pada siang hari, petir menyambar dan mengakhiri mereka, meninggalkan kehancuran yang menyelubungi kawasan itu.
Ini menjadi peringatan keras atas konsekuensi bagi mereka yang menentang kehendak Allah dan melampaui batas kebenaran serta kemanusiaan.
Baca Juga: 12 Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Patut Jadi Teladan!
Wafatnya Nabi Luth
Para kaum sodom datang secara besar-besaran ke rumah Nabi Luth, meminta agar ia membuka pintu untuk memuaskan nafsu mereka yang tidak terkendali, karena mereka telah lama tidak melihat lelaki muda dan tampan.
Dalam peristiwa singkat dalam sejarahnya, Nabi Luth akhirnya mengatakan kepada dua tamunya bahwa ia tidak dapat memberi apa yang mereka inginkan.
Meskipun mereka adalah kerabat dan saudara, mereka menunjukkan sikap tanpa rasa malu.
Nabi Luth tidak memiliki senjata atau cara untuk melawan kekerasan dan keinginan mereka yang tidak sesuai dengan ajaran Allah.
Meskipun demikian, dalam catatan sejarah singkat, Nabi Luth wafat pada usia sekitar 80-an tahun, pada masa hidupnya dari tahun 1950 hingga 1870 SM.
Ini menunjukkan keteguhan dan kesabaran yang luar biasa dalam upayanya untuk membimbing dan mengingatkan kaum sodom.
Baca Juga: Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina
Hikmah dari Kisah Nabi Luth
Dari kisah Nabi Luth AS, kita dapat memetik beberapa hikmah yang penting untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa hikmah yang dapat diambil dari kisah beliau:
1. Keteguhan dalam Menegakkan Kebenaran
Nabi Luth tetap teguh dalam berdakwah meskipun menghadapi banyak tantangan dan ancaman dari kaumnya.
Ini mengajarkan kita tentang pentingnya keteguhan dalam menyampaikan kebenaran dan melakukan yang benar, bahkan dalam situasi yang sulit.
2. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Dalam menghadapi ujian dari Allah SWT, seperti penolakan dan pengkhianatan dari kaum dan keluarganya sendiri, Nabi Luth menunjukkan kesabaran yang luar biasa.
Ini mengajarkan kita untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan selalu mempercayai rencana Allah.
3. Peringatan tentang Akibat dari Perbuatan Maksiat
Nabi Luth mengingatkan dan memperingatkan kaumnya tentang akibat buruk dari perbuatan maksiat, terutama perilaku homoseksual dan lesbian yang mereka lakukan.
Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjauhi perbuatan maksiat dan mengikuti perintah Allah SWT.
4. Keberanian dalam Menentang Kemungkaran
Meskipun mendapat penentangan dan ancaman pengusiran, Nabi Luth tidak gentar untuk menyeru kaumnya meninggalkan perbuatan yang tidak bermoral.
Hal ini mengajarkan kita untuk berani menentang kemungkaran dan mengajak orang lain kepada kebaikan.
5. Iman kepada Adanya Azab Allah
Nabi Luth meyakini bahwa azab Allah adalah nyata dan dapat menimpa siapa saja yang melanggar batasan-batasan-Nya.
Hal ini mengajarkan kita untuk selalu sadar dan takut akan azab Allah yang bisa datang kapan saja jika kita melakukan kejahatan.
Baca Juga: 6 Kisah Penting Ali bin Abi Thalib, Sahabat Nabi Muhammad SAW
Nah itu dia Moms cerita mengenai Nabi Luth sekaligus dengan kisah Kota Pompeii yang dijuluki kota maksiat.
Semoga bisa menambah keimanan kita pada Allas SWT ya.
- https://www.cahayaislam.id/pompeii-musnah-karena-azab-allah-kisahnya-tercantum-dalam-al-quran/
- https://menara.baznas.go.id/cerita/kisah-singkat-nabi-luth-2023-11-M367230004042023872
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.