Kisah Nabi Zakaria, Doa Minta Keturunan yang Dikabulkan
Memahami kisah nabi dan rasul bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Hal ini termasuk kisah Nabi Zakaria.
Iman kepada nabi dan rasul merupakan bagian dari enam rukun iman.
Salah satu cara mengimaninya adalah dengan mengetahui kisah serta perjuangan nabi semasa hidupnya.
Sudah tahu kisah Nabi Zakaria? Simak selengkapnya berikut ini, ya Moms!
Baca Juga: Pentingnya Doa di Sujud Terakhir, Insya Allah Dikabulkan!
Sekilas tentang Nabi Zakaria
Selayaknya kisah dan perjalanan para nabi dan rasul lainnya, kisah Nabi Zakaria pun hadir dengan pelajaran dan hikmah tersendiri yang sangat menginspirasi.
Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) adalah kaum Bani Israil yang hidup di Palestina dan lahir pada tahun 91 Sebelum Masehi.
Beliau merupakan salah satu dari 25 nabi utusan Allah SWT yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri.
Nabi Zakaria diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT di usia yang sudah mulai senja, yaitu 90 tahun.
Penjelasan mengenai kisah Nabi Zakaria ketika beliau masih kanak-kanak hingga masa mudanya tidak dijelaskan di dalam Al-Qur'an.
Karena itulah, sejarah mengenai beliau dimulai ketika akhir masa dewasa.
Al-Qur'an merekam dan menceritakan kisah sejarah perjalanan Nabi Zakaria sebanyak 8 kali, yaitu dalam Surat Ali Imran ayat 3 serta surat Surat Maryam ayat 19 dan ayat 2-11.
Semasa hidupnya, Nabi Zakaria bekerja sebagai tukang kayu untuk menghidupi keluarganya.
Nabi Zakaria adalah nabi termasyhur yang merupakan keturunan dari Nabi Sulaiman AS.
Nama lengkap istri Nabi Zakaria AS adalah Ilyasya binti Faqud bin Qabil, berasal dari keluarga Nabi Harun AS.
Nabi Zakaria dan istrinya yang sama-sama keturunan nabi, lalu memiliki anak yang juga diutus oleh Allah SWT sebagai nabi, yaitu Nabi Yahya AS.
Semasa hidupnya, Nabi Zakaria juga berperan sebagai pelindung dari Maryam (Ibunda Nabi Isa AS).
Baca Juga: 6 Tugas Para Rasul yang Perlu Diketahui Si Kecil, Ajarkan Yuk!
Kisah Nabi Zakaria dengan Keluarga Imran
Sebenarnya tak banyak literatur yang menjelaskan tentang hubungan Nabi Zakaria dengan Imran.
Meski begitu, dijelaskan bahwa istri Imran merupakan ipar dari Nabi Zakaria.
Suatu ketika, istri Imran melahirkan seorang putri yang kemudian dinamai Maryam.
Namun, Imran selaku ayah Maryam ternyata meninggal di usia yang masih muda sehingga Maryam kecil terpaksa kehilangan sosok ayah.
Peristiwa ini pun memunculkan permasalahan terkait siapa yang harus menggantikan Imran dalam merawat Maryam.
Orang-orang Bani Israil saat itu menginginkan kehormatan untuk bisa mengasuh Maryam.
Supaya adil, dibuatlah undian untuk menentukan siapa yang berhak merawat Maryam.
Setiap orang diminta untuk menuliskan nama mereka dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah.
Lalu, di antara nama-nama yang sudah tercampur dalam wadah itu, diambillah satu nama secara acak.
Saat pengambilan pertama, nama Nabi Zakaria muncul.
Akan tetapi, orang-orang Bani Israil rupanya tidak puas dan melakukan pengundian ulang.
Pada pengambilan nama kedua, ternyata nama Nabi Zakaria muncul lagi.
Begitu juga dengan pengambilan nama seterusnya, nama Nabi Zakaria terus saja muncul.
Baca Juga: Kisah Nabi Adam: Manusia dan Nabi Pertama yang Diciptakan oleh Allah SWT
Hal ini membuat orang-orang Bani Israil akhirnya pasrah dan membiarkan Maryam berada dalam pengasuhan Nabi Zakaria.
Walau Maryam bukan anak kandungnya, Nabi Zakaria tetap mengasuh gadis kecil itu dengan sepenuh hati seperti anak kandungannya sendiri.
Ia bahkan membuatkan ruang khusus di Baitul Maqdis untuk Maryam beribadah, yang dinamakan Mihrab.
Perjuangan dan doa sang nabi untuk memiliki keturunan menjadi bagian dari kisah Nabi Zakaria yang paling sering diceritakan.
Ia beserta istrinya tak henti berdoa kepada Allah SWT agar dapat diberikan keturunan.
Nabi Zakaria sangat menginginkan kehadiran seorang anak sehingga kelak akan ada yang meneruskan perjuangannya dalam berdakwah.
Saat itu, dirinya sudah semakin menua dan sang istri juga mengalami kondisi mandul.
Meski begitu, ia bersama istrinya selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Salah satu doa Nabi Zakaria bahkan diabadikan dalam Al-Qur'an, yakni pada Surah Maryam ayat 4-6 yang artinya:
“Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub, dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."
Ada pula doa lainnya yang dipanjatkan Nabi Zakaria pada Surah Ali Imran ayat 38 yang artinya:
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau maha Pendengar doa."
Baca Juga: Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina
Doa Nabi Zakariya Terkabul
Setelah berdoa tanpa henti, akhirnya permintaan Nabi Zakariya dikabulkan oleh Allah SWT.
Momen tersebut juga tercatat dalam Al-Qur'an Surah Maryam ayat 7-9 yang artinya:
“Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki bernama Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya’.
Dia (Zakaria) berkata ‘Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai usia sangat tua?’.
(Allah) berfirman, ‘Demikianlah, hal itu mudah bagi-Ku; sungguh engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali."
Mendapatkan kabar gembira bahwa ia akan memiliki anak, Nabi Zakaria pun begitu senang dan merasa tak sabar.
Ia memohon kepada Allah SWT agar memberikan pertanda jika nanti sudah dekat waktunya ia memiliki anak.
“Dia (Zakaria) berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.’ Allah berfirman, ‘Tanda bagimu adalah engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat.
Dan sebutlah (nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.” (QS. Ali Imran: 34)
Baca Juga: Ini Doa Nabi Zakaria untuk Mendapatkan Keturunan, Yuk Amalkan!
Hikmah Kisah Nabi Zakaria
Dalam kisah Nabi Zakaria ini, salah satu hikmahnya adalah kita harus percaya dengan rencana Allah SWT dan Dia lah sebaik-baik perencana.
Sebagai orang yang beriman, perlu disadari jika semua manusia hanya mampu berencana sedangkan hasil akhirnya bergantung pada keputusan Allah SWT.
Hikmah selanjutnya yang bisa dipetik dari kisah Nabi Zakaria adalah soal keutamaan istikomah dalam berdoa kepada Allah.
Hal itu ditunjukkan dari tindakan Nabi Zakaria dan istrinya yang terus-menerus berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keturunan, meski harus menunggu dalam waktu lama.
Berkat kegigihannya dalam berdoa, akhirnya Allah pun mengabulkan dengan menganugerahkan dengan seorang putra.
Baca Juga: 9 Kumpulan Doa Nabi Musa, Kisah saat Melawan Firaun
Kumpulan Doa Meminta Keturunan
Selain mengamalkan doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria, Moms juga dapat mengamalkan doa meminta keturunan berikut ini:
1. Surah Al-Baqarah 128
Doa meminta keturunan yang pertama adalah dengan membaca salah satu ayat surat Al-Baqarah, yakni Ayat 128:
رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
"Rabbanā waj'alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub 'alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm."
Artinya:
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 128).
2. Doa Nabi Ibrahim AS
Istri Nabi Ibrahim yakni Sarah merupakan perempuan mandul dan sudah memasuki usia lanjut.
Nabi Ibrahim AS lalu memanjatkan doa pada Allah SWT supaya bisa diberikan keturunan anak saleh dengan berkata:
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
“Rabbi habliiminashshoolihin."
Artinya:
”Ya Tuhanku, anugerahkan kepadaku seorang anak yang termasuk orang saleh.” (QS. As-Shaffat: 100).
3. Doa Meminta Keturunan Saleh dan Salihah
Doa meminta keturunan saleh dan salihah berikut bisa diamalkan agar keluarga diberi kesehjahteraan dan keselamatan.
Keselamatan bisa merujuk apa pun termasuk selamat dari godaan dunia dan siksa neraka. Berikut lafalnya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
"Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin shohibin nasabisy syarifi wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallim."
Artinya:
"Ya Allah, berikanlah selawat dan salam sejahtera kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, pemilik nasab yang mulia dan semoga selawat tercurah kepada para keluarga dan para sahabat beliau, dan juga berikanlah keselamatan."
4. Doa Meminta Keturunan QS Al Furqon Ayat 74
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon: 74).
Baca Juga: Bacaan Doa Selapanan Bayi dan Makna Tradisinya dalam Islam
Itu dia kisah Nabi Zakaria yang patut diteladani. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan mengamalkan ajaran baiknya, ya Moms!
- https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-nabi-zakaria/
- https://www.islamawareness.net/Prophets/zakariyah.html
- https://www.islam.ms/en/prophet-zakariya-birth-mary
- https://quranforkids.com/prophet-zakariya-story/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.