Kumpulan Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Inspiratif
Selain cerita Khulafaur Rasyidin seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin ‘Affan, dan Ali bin Abi Thalib, ada banyak kisah sahabat Nabi yang menginspirasi umat Islam
Para sahabat Nabi Muhammad SAW merupakan generasi terbaik.
Mereka juga generasi yang paling memahami Al-Qur'an dan Sunnah, hingga dijamin masuk surga.
Melansir laman NU Online, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam al-Ishâbah fi Tamyîzis Shahâbah menyebutkan bahwa sahabat Nabi adalah orang-orang yang berjumpa dengan Nabi dalam keadaan beragama Islam, dan meninggal juga dalam keadaan Islam.
Yuk, Moms, cari tahu tentang kisah sahabat Nabi yang menginspirasi!
Baca Juga: Kisah Istri Nabi Ibrahim, Sarah dan Siti Hajar yang Salihah
Kisah Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga
Semua orang pasti ingin masuk surga.
Sayangnya, tidak semua orang bisa mendapatkan kenikmatan tersebut.
Ada banyak tantangan dan cobaan yang mesti dilewati, sebelum akhirnya 'ditimbang' guna menentukan layak/tidaknya masuk surga.
Agar lebih paham tentang hal tersebut, Moms bisa mencontoh dari kisah sahabat Nabi yang dijamin masuk surga berikut ini.
Mereka telah mengalami berbagai ujian keimanan selama hidupnya.
Yuk, simak kisah sahabat Nabi, Moms!
1. Thalhah bin Ubaidillah
Kisah sahabat Nabi yang pertama adalah Thalhah bin Ubaidillah.
Meski tidak populer seperti Abu Bakar atau Umar bin Khattab, namun Nabi Muhammad SAW menyebut Thalhah sebagai sahabat yang dijamin masuk surga.
Saat Islam datang, Thalhah tidak ragu untuk menerima ajaran Rasulullah SAW dan langsung masuk Islam.
Selama Rasulullah SAW berdakwah, Thalhah ikut berjuang, salah satunya dalam peperangan.
Beliau SAW menjulukinya dengan Thalhah si Baik Hati, Thalhah si Pemurah, Thalhah si Dermawan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa ingin melihat seorang Syahid berjalan di muka bumi, maka hendaknya ia melihat Thalhah bin ‘Ubaidillah.” (HR Tirmidzi)
2. Umar bin Khattab
Umar adalah sahabat yang dikenal dengan ketegasan dan keadilannya.
Ia juga menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar dan memimpin dengan kebijaksanaan, memperluas wilayah Islam secara signifikan.
Selama masa kepemimpinannya, Umar berhasil menaklukkan banyak wilayah penting seperti Persia dan sebagian besar Kekaisaran Bizantium.
Ia juga dikenal karena reformasi administrasi yang dilakukannya, termasuk pembentukan dewan-dewan pemerintahan dan pengaturan pajak yang lebih adil.
Umar sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dan sering menyamar untuk melihat langsung kondisi mereka.
Keberanian dan ketegasannya membuatnya sangat dihormati dan ditakuti oleh musuh-musuh Islam.
Umar wafat setelah ditikam oleh seorang budak Persia yang merasa dendam, namun warisannya tetap dikenang hingga kini.
Nabi Muhammad SAW bersabda tentang Umar bin Khattab: "Jika ada nabi setelahku, itu pasti Umar bin Khattab." (HR. Tirmidzi)
3. Sa’ad bin Abi Waqqash
Kisah sahabat Nabi selanjutnya Sa’ad bin Abi Waqqash.
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah paman dari ibu Nabi Muhammad SAW.
Sa’ad sangat mengenal Nabi SAW, sehingga percaya dengan agama Allah.
Ia bahkan langsung menghampiri beliau untuk bersyahadat saat Islam datang.
Yang membuatnya dijamin masuk surga adalah kesetiaannya kepada Rasulullah SAW, terutama saat berperang.
Selain kesetiaannya terhadap Islam, Sa’ad juga sangat menyayangi ibunya dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Meski di awal masuk Islam sempat ditentang oleh ibunya, Sa’ad tetap mempertahankan agamanya dan bersikap baik kepada ibunya meski berbeda keyakinan.
Baca Juga: Ini Silsilah Nabi Muhammad SAW, Benarkah Ada di Indonesia?
4. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar adalah sahabat dekat dan mertua Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal karena keimanannya yang kuat dan pengorbanannya yang besar untuk Islam.
Abu Bakar selalu berada di sisi Nabi, termasuk saat hijrah ke Madinah.
Sebagai khalifah pertama setelah wafatnya Nabi, Abu Bakar memimpin dengan penuh kebijaksanaan dan kesabaran, mengatasi berbagai tantangan yang muncul setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Ia juga berperan penting dalam mengumpulkan dan menyusun Al-Qur'an menjadi satu mushaf.
Abu Bakar dikenal sangat dermawan, sering menyumbangkan hartanya untuk keperluan umat Islam.
Nabi Muhammad SAW bersabda tentang Abu Bakar: "Tidaklah seorang pun lebih berjasa kepadaku dengan jiwa dan hartanya daripada Abu Bakar bin Abu Quhafah.
Seandainya aku mengambil kekasih selain Tuhanku, niscaya aku mengambil Abu Bakar sebagai kekasih. Tetapi dia adalah saudaraku dan sahabatku." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kisah Sahabat Nabi yang Kaya Raya
Diterima di berbagai kalangan karena sifatnya, sebelum dan setelah membawa agama Islam, Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sahabat.
Setelah Islam datang, ada banyak sahabat yang masuk ke dalam golongan konglomerat.
Mereka memiliki harta kekayaan yang luar biasa.
Meski begitu, mereka tidak menjadi orang yang tamak dan serakah.
Bahkan para sahabat Nabi tersebut sangat rela memberikan harta kekayaannya untuk kepentingan Islam.
Tentu kisah sahabat Nabi ini bisa menjadi pengingat untuk kita agar tidak sombong.
Siapa saja mereka? Cek kisah sahabat Nabi yang kaya di bawah ini, ya, Moms!
1. Abdurrahman bin Auf
Salah satu saudagar kaya dan dermawan yang dimiliki Islam adalah Abdurrahman bin Auf.
Dirinya tidak pernah ragu untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT.
Ketika mendengar Rasulullah SAW menyebut nama Abdurrahman bin Auf sebagai salah satu sahabat yang masuk surga, ini tidak membuatnya merasa angkuh.
Abdurrahman bin Auf malah khawatir akan tersebut.
Kekhawatiran datang karena ia merasa tidak layak masuk surga dan merasa bukan siapa-siapa.
Padahal, jasanya untuk pembangunan dan perkembangan Islam sangatlah besar.
Berkat keahliannya dalam berbisnis, dirinya memiliki 3.200.000 Dinar atau sekitar Rp6.212 triliun saat wafat.
Menjelang akhir hayatnya, Abdurrahman bin Auf memberikan hartanya kepada 100 orang yang mengikuti perang Badar dengan masing-masing 400 Dinar.
2. Zubair bin Awwam
Dirinya memiliki kekayaan senilai 57.600.000 Dirham atau setara dengan Rp3.543 triliun.
Menurut shahih Bukhari, ketika wafat, Zubair bin Awwam meninggalkan aset-aset berupa tanah yang berada di Ghabah.
Ia pun meninggalkan 11 rumah di Madinah, 2 rumah di Bashrah, dan 1 rumah di Kufah dan Mesir.
3. Utsman bin Affan
Dalam riwayat al Bidayah wa an Nihayah disebutkan bahwa kekayaan Utsman bin Affan ketika wafat bernilai Rp2.532 triliun.
Itu berupa uang tunai 30 juta Dirham atau Rp1.845 triliun, dan 150.000 Dinar atau Rp291 miliar.
Ada juga berbentuk sedekah berupa 200.000 Dinar atau Rp388 miliar, 1.000 ekor unta atau jika dinominalkan senilai Rp7.740 triliun.
Baca Juga: 6 Kisah Penting Ali bin Abi Thalib, Sahabat Nabi Muhammad SAW
Kisah Sahabat Nabi yang Menginspirasi
Selain yang disebutkan di atas, ada pula kisah sahabat Nabi yang menarik perhatian.
Para sahabat ini memiliki cerita hidup yang istimewa, namun tetap menginspirasi.
Siapa saja mereka?
1. Zaid bin Haritsah
Zaid bin Haritsah bin Syarahil atau Abu Usamah adalah kisah sahabat Nabi yang istimewa.
Dia adalah satu-satunya sahabat yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al Ahzab ayat 37.
Penyebab turunnya ayat ini adalah karena Zaid menisbatkan namanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Namun, Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini bahwa anak angkat namanya tetap melekat pada ayah kandungnya.
Oleh karena itu, Allah SWT memuliakan namanya dengan menurunkan ayat tersebut.
Selain namanya berada dalam Al-Qur'an, dirinya adalah anak angkat Rasulullah SAW meski hanya beberapa tahun karena Allah SWT melarangnya.
Zaid merupakan sahabat dan juga pelayan Rasulullah SAW yang setia.
Selain ikut hijrah ke Madinah, dirinya juga mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam.
2. Uwais Al-Qarni
Meski belum pernah berjumpa dengan Nabi SAW, pemuda ini memiliki kisah yang menginspirasi tentang bakti kepada orang tua.
Tinggal di pinggiran Yaman, pemuda ini bernama Uwais Al-Qarni.
Dia adalah orang yang tidak terkenal, miskin, dan memiliki penyakit kulit.
Tak ada orang yang mengenalnya.
Namun, dia merupakan pemuda yang pernah disebut oleh Rasulullah SAW sebagai seseorang yang sangat dicintai oleh Allah SWT dan terkenal di langit.
Allah SWT mencintainya, karena ia patuh dan menghormati ibunya yang lumpuh.
Pada suatu waktu, ibunya meminta Uwais untuk mengantarkannya pergi haji.
Uwais tidak menolak, meski mereka merupakan keluarga yang miskin.
Dengan sekuat tenaga, dia menggendong ibunya yang lumpuh itu untuk berkunjung ke Baitullah.
Rasulullah SAW memuji Uwais dengan mengatakan kepada para sahabatnya, yang artinya:
“Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” (HR Ahmad).
3. Sa’id bin Zaid
Sa’id bin Zaid adalah salah satu sahabat yang dijamin masuk surga dan memiliki keutamaan karena doanya yang mudah terkabul.
Sebelum era kenabian, ia dikenal sebagai orang yang taat mengikuti agama Nabi Ibrahim AS.
Ia pun tidak sujud kepada berhala dan tidak mengonsumsi sembelihan atas nama berhala.
Dirinya juga tidak pernah absen dari semua peristiwa penting dan peperangan bersama Rasulullah SAW, kecuali perang Badar.
Dari Said bin Zaid bin ‘Amr bin Nufail, bahwa Arwa memperkirakannya terkait sebuah rumah.
Said pun berkata, yang artinya:
“Biarkan dia, karena aku mendengar Rasulullah SAW: ‘Siapa yang mengambil sejengkal tanah yang bukan haknya, maka tanah itu dikalungkan padanya dalam tujuh bumi pada hari kiamat.‘ Ya Allah, jika ia dusta, maka butakan penglihatannya dan jadikan kuburnya di rumahnya.”
Perawi mengatakan, “Aku melihat wanita itu dalam kondisi buta, ia meraba-raba dinding sambil berkata, ‘Aku terkena doa jelek dari Sa’id bin Zaid.’
Saat berjalan di dalam rumah, ia melewati sumur yang berada di dalamnya, lantas terjatuh ke dalamnya. Sumur inilah yang menjadi kuburnya,” (HR Muslim).
4. Abu Ubaidah bin Jarrah
Abu Ubaidah dikenal sebagai sosok yang lemah lembut namun tangguh seperti singa.
Ia memiliki sifat amanah dan bertanggung jawab.
Abu Ubaidah termasuk golongan pertama yang bersyahadat setelah Abu Bakar.
Dalam Pertempuran Badar, Abu Ubaidah dengan berani menyusup ke pasukan musuh tanpa takut.
Ia selalu hadir dalam pertempuran untuk membela agama Islam.
Ia setia dalam membela Nabi Muhammad dalam segala situasi.
Abu Ubaidah bin Jarrah ikut hijrah ke Habasyah bersama Rasulullah untuk mengajak masyarakat setempat memeluk Islam.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Abu Ubaidah menjadi kandidat calon Khalifah bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Umar sangat menginginkan Abu Ubaidah sebagai penerus kepemimpinan Islam.
Namun, nasib berkata lain karena Abu Ubaidah meninggal dunia akibat terjangkit wabah penyakit.
Keutamaan Memahami Kisah Sahabat Nabi
Memahami dan meneladani kisah sahabat Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting dalam Islam, yaitu:
1. Memperkuat Iman
Kisah sahabat nabi mencerminkan keimanan yang kokoh dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup, seperti hijrah, jihad, dan dakwah.
Hal ini dapat menguatkan keyakinan umat Islam terhadap kebenaran Islam dan janji-janji Allah SWT.
Mengetahui bagaimana sahabat Nabi dengan tekun melaksanakan ibadah, seperti sholat, puasa, dan sedekah, juga dapat memberi inspirasi untuk meningkatkan semangat beribadah.
Dengan begitu, kita bisa menjadi umat Muslim yang selalu beriman dan taat kepada Allah SWT.
2. Menghindari Bid'ah dan Kesesatan
Para sahabat Nabi merupakan orang-orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW dan yang paling memahami ajaran Islam secara langsung dari beliau.
Dengan memahami kisah dan perilaku mereka, kita bisa mengikuti teladan yang benar dalam menjalankan ibadah dan praktek keagamaan sesuai dengan ajaran yang sebenarnya.
Jadi, kita dapat membedakan antara praktik yang benar (sunnah) dengan bid'ah yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.
3. Mendapatkan Teladan yang Baik
Para sahabat Nabi adalah teladan yang ideal dalam menjalani kehidupan berdasarkan ajaran Islam.
Mereka menunjukkan bagaimana cara hidup yang seharusnya bagi seorang muslim dalam beribadah, berinteraksi sosial, dan menjalankan kewajiban mereka kepada Allah SWT dan sesama manusia.
Sahabat Nabi juga termasuk orang-orang yang mencapai derajat kesempurnaan dalam iman dan amal perbuatan.
Mereka adalah generasi yang paling dekat dengan Rasulullah SAW dan paling memahami ajaran Islam secara langsung dari beliau.
Oleh karena itu, mereka bisa menjadi panutan yang tepat dalam menjalankan ajaran Islam dengan baik dan benar.
4. Sebagai Bentuk Penghormatan
Memahami kisah sahabat Nabi Muhammad SAW juga membantu kita untuk memberikan rasa hormat dan penghargaan terhadap sejarah Islam dan pengorbanan yang mereka lakukan.
Dengan menghargai perjalanan hidup mereka, kita bisa lebih menghargai nilai-nilai yang mereka perjuangkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, menghormati dan memahami kisah sahabat Nabi Muhammad SAW bisa membawa keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Allah SWT telah menyanjung sahabat-sahabat Nabi dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis Rasulullah sebagai teladan yang patut diteladani.
Dengan menghormati mereka, kita berharap mendapatkan berkah dan pahala dari Allah SWT atas niat baik dan usaha kita dalam meneladani mereka.
5. Memperkaya Pengetahuan Sejarah Islam
Kisah sahabat Nabi mencakup perjuangan mereka dalam menyebarkan dan mempertahankan ajaran Islam.
Mereka adalah tokoh Islam yang berperan penting dalam menyiarkan dakwah dan membangun pondasi masyarakat Muslim sejak awal.
Dengan memahami peran mereka, kita dapat mengeksplorasi bagaimana Islam menyebar dari Mekah ke seluruh penjuru dunia Islam.
Jadi, pengetahuan kita akan sejarah Islam yang dimiliki pun bisa semakin banyak.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Mukjizat serta Keteladanannya
Pelajaran dari Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW
Dari kisah sahabat Nabi Muhammad SAW, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil antara lain:
1. Keberanian dan Pengorbanan
Sahabat seperti Abu Bakar dan Umar menunjukkan keberanian luar biasa dalam membela Islam dan pengorbanan pribadi demi kebaikan umat.
2. Kejujuran dan Integritas
Usman bin Affan dikenal karena kejujuran dan integritasnya dalam memimpin dan mengelola kekayaan untuk kepentingan umat.
3. Kesetiaan dan Persahabatan
Ali bin Abi Thalib menunjukkan kesetiaan dan dedikasi yang tinggi kepada Nabi Muhammad dan ajarannya.
4. Ketekunan dalam Belajar
Para sahabat selalu tekun dalam menuntut ilmu dan menyebarkannya, seperti yang dilakukan oleh Abdullah bin Abbas.
Baca Juga: 7 Cucu Nabi Muhammad dan Cerita Kedekatannya, Masya Allah!
Demikian beberapa kisah sahabat Nabi yang menginspirasi untuk terus berbuat kebaikan dan memupuk keimanan kepada Allah SWT.
Jangan lupa untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang dipetik dari kisah sahabat Nabi kepada Si Kecil, ya, Moms!
- https://zakat.or.id/kisah-sahabat-nabi-masuk-surga/
- https://www.dhiragama.com/2021/10/5-sahabat-nabi-yang-kaya-raya.html
- https://www.dhiragama.com/2021/10/kisah-zaid-bin-haritsah.html
- https://infakyatim.id/inspirasi/kisah-uwais-alqarni
- https://rumaysho.com/27147-said-bin-zaid-sosok-sahabat-yang-doanya-mudah-terkabul.html
- https://nu.or.id/ilmu-hadits/siapakah-yang-disebut-sahabat-nabi-itu-xCpmp
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.