18 Desember 2023

Sejarah Lambang Gender Pria dan Wanita, Sudah Tahu?

Berkaitan dengan Mars dan Venus

Ketika berada di toilet umum, Moms tentu sering melihat lambang gender pria dan wanita sebagai penanda.

Bentuk bulat dengan panah melambangkan pria, dan bentuk bulat dengan tanda (+) melambangkan wanita.

Pernahkah Moms bertanya-tanya, dari mana asal lambang gender pria dan wanita yang saat ini banyak digunakan?

Menariknya, lambang tersebut telah digunakan selama ribuan tahun, lho!

Artinya, bisa jadi ada sejarah panjang di balik penciptaan lambang tersebut.

Ingin tahu lebih lanjut?

Yuk, simak pembahasannya!

Baca Juga: Cari Tahu Fakta Mendasar tentang Non Binary dan Identitas Gender dalam Lingkupnya

Sejarah Panjang Lambang Gender Pria dan Wanita

Lambang Gender
Foto: Lambang Gender (todayifoundout.com)

Mewakili dua planet, besi, tembaga, dan sepasang dewa Olympian, lambang gender klasik untuk pria dan wanita memiliki banyak arti.

Kelihatannya mungkin hanya beberapa garis berlekuk-lekuk.

Namun, simbol-simbol itu sendiri sudah kuno, dan asosiasi yang mereka buat berasal dari awal peradaban.

Orang dahulu, setelah mengamati bagaimana pergerakan benda-benda langit seperti Matahari dan planet-planet.

Mereka menandai perubahan yang sesuai dalam peristiwa di planet, dan percaya bahwa ada hubungan sebab akibat.

Kemudian, para sarjana kuno mulai mempelajari langit untuk memprediksi dan mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.

Baca Juga: 7 Jenis Mainan Netral Gender untuk Balita

Mereka juga datang untuk mengasosiasikan benda-benda langit yang berbeda dengan dewa-dewa mereka yang kuat.

Misalnya Merkurius, Venus, Mars, Zeus (Jupiter) dan Cronus (Saturnus).

Setiap benda langit, bersama dengan dewanya, juga dikaitkan dengan logam tertentu.

Jadi, misalnya, Matahari (Helios) dikaitkan dengan emas.

Mars (dalam bahasa Yunani, Thouros) diasosiasikan dengan logam merah keras yang digunakan untuk membuat senjata, yaitu besi.

Lalu, Venus (dalam bahasa Yunani, Fosfor) dikaitkan dengan logam lunak yang dapat berubah menjadi hijau, yaitu tembaga.

Menulis tentang logam ini, orang Yunani akan menyebut mereka dengan nama dewa masing-masing.

Lantas, dari mana lambang gender untuk pria dan wanita ini berasal?

Baca Juga: Cara Mengajarkan Konsep Gender pada Balita

Asal dari Lambang Gender Pria dan Wanita

Lambang Gender Pria dan Wanita
Foto: Lambang Gender Pria dan Wanita (Everypixel.com)

Jawaban atas pertanyaan ini dapat ditemukan dalam artikel British Medical Journal pada 2005, yang ditulis oleh konsultan ahli saraf GD Schott.

GD Schott menulis bahwa lambang-lambang tersebut berasal dari kontraksi dalam tulisan Yunani.

Tepatnya dari nama-nama Yunani planet Thouros (Mars) dan Fosfor (Venus).

Mars dikaitkan dengan pria, sementara Venus dikaitkan dengan wanita.

Ini mungkin karena gambar Mars dikaitkan erat dengan dewa perang Romawi.

Sementara gambar Venus dikaitkan dengan dewi cinta Romawi (setara Romawi dengan Aphrodite).

Tombak dan Perisai Mars diduga merupakan asal mula lambang gender pria.

Menurut ilmuwan Aulus Gellius dan Cassius Dio, relik keagamaan yang dianggap sebagai tombak Mars diduga disimpan di bekas kediaman raja-raja Roma (Regia).

Mengenai Mars dan Venus sebagai Lambang Gender

Lambang gender seperti yang kita kenal adalah simbol planet Mars.

Cermin Venus, sebaliknya, dikaitkan dengan cermin tangan dewi Venus.

Ini mencerminkan martabat dan kebanggaan seorang wanita.

Di samping alasannya, lambang gender ini juga digunakan sebagai simbol planet untuk Venus.

Dalam jurnalnya, GD Schott kemudian menyatakan bagaimana peran Carl Linnaeus, seorang ahli botani pada tahun 1700-an.

Carl Linnaeus berperan penting dalam mengembangkan simbol-simbol alkimia, kimia, dan farmasi menjadi botani.

Menurut Schott, Linnaeus menggunakan simbol sebagai singkatan untuk menghemat waktu dan ruang.

Schott menyatakan, lambang gender pria dan wanita yang digunakan saat ini sering digambarkan sebagai persegi dan lingkaran.

Schott kemudian menjelaskan tentang Pliny Earle, dokter di Bloomingdale Asylum for the Insane di New York.

Pliny Earle menemukan lingkaran dan bujur sangkar pada tahun 1845 saat mempelajari buta warna di keluarganya.

Ia kemudian menciptakan bagan silsilah, dengan pria menjadi kotak dan wanita menjadi lingkaran.

Dalam jurnalnya, Schott juga menjelaskan bahwa Earle tidak benar-benar menjelaskan mengapa dia memilih simbol-simbol tertentu.

Namun, Schott telah mendengar teori dari Edward Nettleship.

Edward Nettleship adalah rekan di Royal Society dan konsultan ahli bedah mata di Royal London Ophthalmic.

Nettleship menyatakan, Earle tidak dapat menemukan simbol printer untuk simbol pria dan wanita standar.

Namun, ia menemukan satu dengan simbol musik dan beberapa simbol yang menyerupai lingkaran dan kotak, jadi dia menggunakannya sebagai gantinya.

Baca Juga: 4 Cara Membesarkan Anak dengan Prinsip Kesetaraan Gender

Penggunaan Lambang Gender Dulu hingga Sekarang

Simbol Gender
Foto: Simbol Gender (freepik.com)

Lambang gender pada dasarnya digunakan untuk mewakili jenis kelamin biologis dan gender dalam biologi atau kedokteran.

Selain itu juga dalam silsilah, atau dalam bidang sosiologis politik gender, subkultur LGBT, dan politik identitas.

Namun, lambang gender tersebut pertama kali digunakan untuk menunjukkan jenis kelamin tanaman. Ini dilakukan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1751.

Linnaeus juga orang pertama yang menggunakan lambang gender ini dalam konteks biologis dalam disertasinya Plantae hybridae pada 1751.

Ia menggunakan simbol Venus untuk menunjukkan induk betina dari tanaman hibrida dan simbol Mars untuk menunjukkan induk jantan.

Sejak saat itu, Linnaeus terus menggunakan lambang gender untuk membedakan jantan dan betina.

Lalu, pada 1753 Species Plantarum, ia menggunakan simbol secara bebas.

Mengikuti jejak Linnaeus, ahli botani lain juga memasukkan simbolisme.

Seperti yang dilakukan ilmuwan dari bidang lain termasuk zoologi, biologi manusia dan, genetika.

Ahli genetika modern tidak lagi menggunakan lambang gender yang sudah dikenal ini.

Sebaliknya, mereka menggunakan gambar kotak (untuk pria) dan lingkaran (untuk wanita).

Lambang gender kotak dan lingkaran ini dikembangkan oleh Pliny Earle.

Baca Juga: Mengenal Transeksual, Mengubah Gender Melalui Prosedur Medis

Sebenarnya, tidak diketahui dengan jelas alasan Earle menyimpang dari lambang gender klasik.

Hingga saat ini, baik lambang gender klasik dan yang dibuat Earle masih digunakan untuk mewakili pria dan wanita.

Nah, itulah sejarah panjang mengenai lambang gender pria dan wanita.

Semoga informasi ini bermanfaat!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC1322246/
  • https://www.jstor.org/stable/1217734
  • https://www.legit.ng/1346019-male-female-signs-meaning-historical-background-uses.html
  • http://bytesizebio.net/2012/03/08/the-origin-of-gender-symbols-in-biology/
  • http://www.todayifoundout.com/index.php/2015/05/origin-male-female-symbols/
  • https://mashedradish.com/2017/02/24/where-do-the-male-%E2%9A%A6-and-female-%E2%99%80-symbols-come-from/
  • https://www.timesdaily.com/archives/origin-of-male-female-symbols/article_8bc802ee-6ba0-5e33-83ae-58465bc33205.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.