31 Oktober 2023

Leher Bayi Merah? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Salah satu penyebabnya karena sisa ASI yang tumpah ke leher

Leher bayi merah atau ruam, sering muncul pada bayi baru lahir.

Dalam beberapa minggu pertama kelahiran, bayi mungkin menghadapi beragam kondisi kulit, tapi kebanyakan bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Menurut Healthline, kondisi ini juga sangat umum pada bayi berusia 4 bulan.

Hal ini disebabkan karena kulit di dalam lipatan leher yang selalu bergesekan menimbulkan panas dan kelembapan, sehingga menyebabkan iritasi pada kulit.

Ruam leher bukan masalah serius, namun penanganan harus segera diperlukan untuk menjaga tekstur kulit bayi yang masih lembut.

Baca Juga: 4 Salep Mata untuk Bayi, Aman Digunakan untuk Newborn

Gejala Leher Bayi Merah

Ilustrasi Bayi Tidur
Foto: Ilustrasi Bayi Tidur (Orami Photo Stocks)

Salah satu gejala utama dari leher bayi merah adalah kemunculan bintik-bintik merah di lipatan leher.

Gejala lainnya meliputi rasa gatal, nyeri, dan kehilangan nafsu makan pada bayi.

Selain itu, bayi jadi lebih rewel dan mudah kesal. Hal ini yang membuat moms prihatin jika Si Kecil mendapatkan ruam leher.

Lalu beberapa gejala lainnya bisa berupa.

  • Kemerahan pada area lipatan
  • Terasa lembap
  • Bercak merah dengan tekstur kulit bersisik atau kasar
  • Kemerahan dan kulit terkelupas
  • Kemerahan dengan adanya benjolan-benjolan kecil
  • Perbuahan warna kulit
  • Kemerahan yang disertai dengan bengkak
  • Menyebar hingga area lainnya

Baca Juga: Cairan Infus: Jenis, Manfaat, dan Risiko Efek Sampingnya

Penyebab Leher Bayi Merah dan Lecet

Leher Bayi Merah
Foto: Leher Bayi Merah

Beberapa faktor dapat menyebabkan leher bayi merah.

Pada bayi baru lahir, perkembangan otot leher yang belum sempurna dapat menyebabkan gesekan pada kulit leher.

Hal ini juga disebutkan oleh dr. Sander D. Teddy, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, di RS Pondok Indah, Pondok Indah.

"Sebelum otot leher bayi berkembang, bayi masih belum bisa menyokong kepala mereka dengan tegak.

Lipatan pada leher mengakibatkan kulit leher bayi cenderung mudah merah dan lecet," jelas dr. Sander.

1. Terjadi Gesekan di Kulit Leher

Memiliki ruam di bawah leher sangat umum terjadi karena kulit lipatan leher saling bergesekan.

Banyak faktor yang menyebabkan iritasi kulit pada leher bayi yang kemudian mengganggu lapisan pelindung kulit luar yang normal.

Leher bayi pendek cenderung memiliki lipatan juga.

Lipatan kulit ini cenderung lebih tebal ketika bayi gemuk dan dapat terus-menerus bergesekan satu sama lain dan menyebabkan gesekan.

Gesekan dan kelembapan yang konstan karena berkeringat dapat menjadi penyebab ruam leher.

Ruam ini terus berulang pada bayi sampai mereka belajar mengangkat kepala tanpa dukungan (yang mungkin memakan waktu beberapa bulan).

Ruam ini terkadang akan terus dialami bayi sampai mereka mulai bisa duduk dan menegakkan leher.

2. Sisa ASI yang Tumpah ke Leher

Ketika bayi menyusu, baik dari botol atau dari payudara, terkadang ada susu yang menetes keluar dari mulut.

Susu yang menetes ini akan turun ke arah leher bayi, yang jika tidak dibersihkan, akan menyebabkan kondisi lembap tempat tumbuhnya bakteri.

Faktor gesekan kulit leher menjadi penyebab lain pengembangan ruam di leher.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

3. Air Liur

Air Liur Bayi
Foto: Air Liur Bayi

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa peningkatan air liur selama tumbuh gigi dapat membantu melindungi dan menenangkan gusi bayi yang lembut.

Air liur merupakan salah satu tanda perkembangan umum pada bayi dan produksi air liur pada bayi semakin tampak pada usia tiga sampai enam bulan.

Air liur ini sering berpindah dari mulut ke lipatan kulit di daerah leher.

Bila tidak segera dibersihkan, endapan uap air di lipatan kulit ini dapat menyebabkan ruam kulit akibat gesekan dan infestasi mikroba.

4. Biang Keringat

Biang keringat bisa menjadi penyebab ruam leher.

Pada musim panas, bayi mengeluarkan keringat lebih banyak.

Tetesan keringat yang turun menuju leher akan terperangkap pada lipatan kulit.

Ditambah gesekan dan udara panas, kulit lembut bayi akan mengalami iritasi.

Penyebab lainnya yang bisa ditemukan dalam kondisi leher bayi merah berupa infeksi jamur maupun bakteri, lho Moms!

"Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan keadaan seperti ini misalnya biang keringat, iritasi kulit, eksim, infeksi jamur ataupun bakteri, gigitan serangga, dan sebagainya," tambah dr. Sander D.

Gatal yang ditimbulkan akibat leher bayi merah bisa diperparah jika digaruk.

Maka untuk menghindari gatal, Moms perlu menjaga kebersihan di area lipatan bayi.

"Terlebih, saat bayi atau anak merasa gatal, mereka cenderung menggaruknya sehingga dapat memperparah keadaan kulit.

Selain itu faktor lainnya adalah keringat serta kebersihan yang kurang baik," kata dr. Sander D.

5. Alergi Produk Perawatan Kulit

Reaksi alergi terhadap produk perawatan kulit, seperti sabun, losion, atau tisu basah, dapat menjadi salah satu penyebab leher bayi merah dan lecet.

Produk yang mengandung bahan kimia tertentu atau pewangi mungkin tidak cocok untuk kulit bayi yang sensitif.

Sehingga, ketika produk tersebut bersentuhan dengan kulit bayi, bisa memicu reaksi alergi yang menyebabkan iritasi, kemerahan, dan lecet pada area leher.

Penting bagi Moms untuk selalu memeriksa komposisi produk dan memilih yang khusus dirancang untuk kulit bayi atau yang bebas dari bahan-bahan alergenik.

Baca Juga: 16 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Bisa Bantu Mengeluarkan Racun dalam Tubuh

Bahaya dari Leher Bayi Merah

Bayi
Foto: Bayi

Untuk menentukan tingkat bahaya dari leher bayi merah, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit, Moms.

Sebab dokter bisa membantu menentukan penyebab leher bayi merah.

Pada kasus yang ringan, ruam di leher bayi bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak perlu dicemaskan.

Sebaliknya jika parah, perlu adanya pengobatan khusus.

"Beberapa kemerahan pada kulit bayi dapat sembuh tanpa adanya pengobatan khusus. Namun di sisi lain, bisa berkembang menjadi infeksi," kata dr. Sander D.

Leher bayi merah yang parah, biasanya disertai beberapa gejala fisik lainnya.

Seperti rewel, demam, pembesaran kelenjar (benjolan) pada leher, penurunan napsu makan, dan kondisi tidak membaik.

Hingga kondisi Si Kecil memburuk, gejala inilah yang menjadi tanda bahwa Si Kecil harus segera di bawa ke dokter atau rumah sakit guna mendapatkan perawatan khusus.

Baca Juga: 9 Manfaat Milk Cleanser dan Cara Pakainya dengan Benar


Cara Mengatasi Leher Bayi Merah

Leher Bayi Merah
Foto: Leher Bayi Merah

Meski banyak kasus leher bayi merah yang menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, beberapa langkah pencegahan dan perawatan dapat membantu meringankan gejala.

Tetapi mereka dapat membuat bayi sangat tidak nyaman selama periode ini, karena rasa panas yang terus menerus dan rasa gatal.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Moms lakukan untuk meringankan ketidaknyamanan bayi.

1. Baju Berbahan Ringan

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang pertama adalah pilih baju berbahan ringan.

Gunakan baju berbahan ringan, terlebih lagi jika udara di luar sana sedikit panas atau membuat gerah.

Jangan gunakan baju yang berbahan kaku, tidak nyaman, dan berat untuk Si Kecil ya Moms.

Selalu pilih baju yang ringan seperti katun.

Saat hari sedang panas, Moms bisa mengenakan popok dan baju berbahan katun untuk Si Kecil.

Moms juga jangan pernah mencuci pakaian bayi menggunakan pemutih dan deterjen yang kuat.

Bahan kimia yang keras ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan menyebabkan ruam pada kulit Si Kecil.

Selalu pilih deterjen yang ramah untuk kulit anak agar aman.

"Saat cuaca panas, pilihlah pakaian yang menyerap keringat, tidak ketat, dan tidak terlalu tebal. Pada beberapa ruam, dapat dilakukan kompres air dingin untuk membantu mengatasi gejala," tambah dr. Sander D.

2. Krim Ruam

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang selanjutnya adalah gunakan krim ruam.

Oleskan krim dan lotion kulit ke ruam bayi.

Ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter anak bayi sebelum Moms menggunakan krim kulit dan lotion apa pun pada bayi.

Terutama yang berusia di bawah 6 bulan untuk menyingkirkan kemungkinan alergen yang mungkin terjadi.

Untuk kehati-hatian ekstra, Moms juga dapat melakukan tes dengan mengoleskan krim pada siku bayi terlebih dahulu.

Tunggu dan periksa gejalanya. Jika tidak ada gejala, gunakan krim pada area yang terkena.

"Menggunakan obat dari dokter spesialis anak yang biasanya berupa krim, salep, atau sabun khusus, yang dapat keluarga lakukan di rumah," jelas dr. Sander D.

3. Tepung Jagung

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang selanjutnya adalah dengan tepung jagung.

Studi dalam The Journal of Pediatric Dermatology menunjukkan tepung jagung mencegah pertumbuhan ragi di kulit dan melindungi dari cedera gesekan.

Jadi, Moms dapat mencoba menaburkan tepung jagung di leher bayi sebelum membawanya keluar atau setelah mandi.

Ini dapat menjaga daerah leher kering dan bebas lembap.

Tetapi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang hal itu terlebih dahulu.

Baca Juga: 15+ Manfaat Air Garam untuk Kesehatan, Bisa Atasi Jerawat!

4. Oatmeal

Oatmeal
Foto: Oatmeal (Healthline.com)

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang selanjutnya adalah dengan oatmeal.

Melansir The Journal of Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, oatmeal aman dan efektif untuk perawatan kulit.

Efektif untuk meringankan kulit kering dan gatal.

Moms dapat menambahkan gandum di bak mandi bayi atau menggunakan ekstrak oat untuk menenangkan kulit.

5. Kompres Dingin

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang selanjutnya adalah dengan kompres dingin.

Moms dapat mencoba menggunakan kompres dingin di daerah yang terkena untuk meredakan peradangan kulit.

Ambil satu mangkok air dingin dan rendam handuk bersih.

Oleskan ini ke daerah yang terkena selama 5-10 menit untuk menenangkan kulit yang meradang.

Setelah selesai, tepuk area tersebut hingga kering. Moms dapat mengulangi prosedur ini saat dan ketika dibutuhkan.

6. Jaga Kebersihan Kulit

Bayi
Foto: Bayi (https://bebeclub.co.id/)

Cara mengatasi leher bayi merah yang selanjutnya adalah jaga kebersihan kulit.

Jika Moms selalu memandikan Si Kecil secara teratur dan menjalankan praktik kebersihan yang baik, mungkin dapat mencegah ruam kulit ini.

Saat mandi, pastikan untuk menggunakan sabun bayi yang lembut dan tidak mengandung pengharum atau deterjen yang kuat ya Moms.

Gunakan lotion lembut tanpa wewangian pada kulit kering bayi jika perlu, tetapi hindari menggunakan lotion pada leher yang mengalami ruam.

Kulit harus dijaga tetap kering dan diobati dengan salep penyembuhan.

Moms dapat mempertimbangkan krim hidrokortison berkekuatan non-resep.

Tetapi tanyakan kepada dokter anak seberapa sering dan berapa lama untuk menggunakannya.

"Menjaga kebersihan bayi dan perlengkapannya, seperti dengan memandikan bayi, membersihkan tumpahan susu, serta mencuci pakaian dan sprei secara rutin," kata dr. Sander D.

7. Gunakan Air Rebus

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang selanjutnya adalah gunakan air rebus untuk mandi.

Ingatlah untuk menggunakan air rebusan untuk memandikan bayi Moms.

Ini akan memastikan bahwa air mandi tidak mengandung mikroba berbahaya yang mungkin membahayakan.

8. Pijat dengan Minyak Kelapa

Minyak Kelapa
Foto: Minyak Kelapa (Orami Photo Stocks)

Cara mengatasi ruam pada leher bayi yang selanjutnya adalah pijat dengan minyak kelapa.

Moms juga dapat mencoba memijat bayi Moms dengan minyak kelapa dua kali sehari untuk menghilangkan gejala.

Karena sifat emollient dan anti-mikroba, minyak kelapa dapat berfungsi sebagai produk perawatan kulit preventif untuk Si Kecil.

9. Pakai Salep

Moms bisa oleskan lapisan tipis salep penyembuhan seperti Aquaphor atau petroleum jelly pada kulit bayi, yang akan bertindak sebagai penghalang antara kulit bayi Moms.

Salep ini bisa membantu menenangkan kulit bayi yang sedang iritasi karena ruam.

10. Kompres Dingin

Kompres
Foto: Kompres (Istockphoto.com)

Kompres dingin juga bisa membantu menenangkan kulit Si Kecil yang sedang iritasi dan meradang.

Jika terkena ruam, anak pasti akan merasakan gatal yang sangat pada kulitnya.

Alhasil terkadang tangannya tidak segan menggaruk, dan luka bisa terbuka lagi.

Untuk mengatasinya, Moms bisa memberikan kompres dingin pada ruam di leher anak.

Akan ada sensasi dingin, sehingga meredam rasa gatal.


Jenis Salep Ruam Leher Bayi

Salep
Foto: Salep (Orami Photo Stocks)

Leher bayi merah dapat mudah diatasi dengan salep, krim, atau gel yang dibuat khusus untuk kulit bayi.

Walaupun obat atau salep untuk mengatasi leher bayi merah dapat didapatkan tanpa resep, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Berikut ini adalah deretan obat yang direkomendasikan sebagai cara mengobati leher bayi merah, baik dengan maupun tanpa resep.

1. Salep yang Mengandung Zinc Oxide

American Academy of Dermatology menyebutkan salep zinc oxide sebagai salah satu pengobatan ampuh untuk leher bayi merah.

Zinc oxide membentuk lapisan pertahanan pada kulit teratas bayi untuk memperkecil peluang zat asing menyebabkan iritasi.

Efek samping juga jarang terjadi pada bayi yang menggunakan obat ini.

Namun, gunakan obat sesuai arahan dokter maupun apoteker.

Bersihkan tangan Moms sebelum mengoleskan obat ini ke kulit dengan tipis-tipis.

Jika dalam beberapa hari ruam tidak juga membaik, konsultasikan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.

2. Salep Hidrokortison

Salep hidrokortison bisa digunakan sebagai cara mengobati leher bayi merah.

Obat ini dapat mengurangi pembengkakan, rasa gatal, dan iritasi pada kulit.

Sebagian besar krim kulit memang mengandung hidrokortison dosis ringan.

Namun, untuk digunakan sebagai obat leher bayi merah, cara pakai salep hidrokortison harus diawasi oleh dokter jika usia anak di bawah 10 tahun.

Gunakan hanya ketika dokter merekomendasikannya untuk Si Kecil.

Penggunaan secara sembarangan justru dapat memperparah ruam dan iritasi kulit.

Bila Moms menggunakan salep hidrokortison sebagai obat untuk mengatasi leher bayi merah, jangan gunakan obat lain secara bersamaan.

Sebaiknya tunggu sekitar 10 menit baru oleskan obat lain, atau akan lebih baik jika obat lain digunakan pada waktu yang berbeda.

3. Krim Antijamur

Perlu diketahui bahwa ada jamur yang hidup di permukaan kulit.

Namun, keberadaannya tidak membahayakan karena jumlahnya tidak banyak dan terkendali.

Sayangnya, kondisi kulit yang lembap dan kotor dapat merangsang pertumbuhan jamur jadi lebih banyak.

Kondisi tersebut bisa terjadi pada kulit di sekitar leher bayi.

Untuk mengobati leher bayi merah akibat infeksi jamur, Moms sebaiknya menggunakan salep antijamur untuk bayi.

Obat ini dapat mengurangi infeksi dengan menghambat pertumbuhan jamur di kulit.

Beberapa salep antijamur yang biasanya digunakan, yaitu golongan clotrimazole atau miconazole, seperti Balmex, Desitin, Triple Paste dan Lotrimin.

Selain itu, salep antijamur juga sering mengandung zinc oksida, ini adalah bahan aktif yang banyak dipakai di dalam produk untuk mengatasi leher bayi merah.

Kandungan ini bisa menenangkan dan melindungi kulit bayi sepanjang hari.

4. Krim Antibiotik

Selain jamur, infeksi juga bisa disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak pada kulit lembap dan kotor.

Jika leher bayi merah terjadi akibat infeksi bakteri, cara mengobatinya adalah dengan salep antibiotik.

Antibiotik mampu untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Namun, penggunaannya untuk mengobati ruam popok sangat perlu resep dokter.

Hal ini karena tidak semua antibiotik dapat membantu mengobati ruam, seperti amoxicillin misalnya.

Penggunaan antibiotik secara sembarangan dan tidak perlu juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.

Selain itu, antibiotik tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan resistensi (bakteri kebal dengan antibiotik).

Oleh karena itu, Moms harus konsultasi ke dokter.

5. Petroleum Jelly

Pilihan salep terakhir sebagai cara mengobati leher bayi merah adalah petroleum jelly, khususnya jika iritasi masih tergolong ringan.

Mengaplikasikan petroleum jelly pada kulit bayi juga dapat menjadi obat tambahan untuk krim ruam tertentu agar tidak lengket menempel di baju bayi.

Setelah sembuh, Moms bisa menggunakan salep ini sebagai perawatan lanjutan untuk mencegah leher bayi merah kembali kambuh.

Studi tahun 2013 pada Journal for Specialists in Pediatric Nursing menunjukkan bahwa, penggunaan petroleum jelly menurunkan risiko bayi terkena ruam popok di kemudian hari.

Agar lebih optimal, gunakan setelah kulit bayi dibersihkan dengan air agar salep dapat menahan air dan lebih efektif menjaga kelembapan kulit.

Baca Juga: Serba-serbi Darah Implantasi, Flek di Awal Kehamilan

Kapan Leher Bayi Merah Perlu Diperiksa Dokter

Periksa ke Dokter
Foto: Periksa ke Dokter

Kebanyakan kasus ruam leher bisa diatasi dengan pengobatan rumah sederhana atau pengolesan salep atau krim untuk mengurangi efek ruam.

Akan tetapi, ketika gejala ruam leher tidak menunjukkan tanda membaik setelah dirawat, dan gejala-gejala seperti di bawah ini muncul:

  • Ruam tampaknya menyebar ke bagian tubuh yang lain
  • Bayi mengalami demam bersama dengan ruam leher
  • Ruam leher berubah menjadi lepuh berisi nanah

Baca Juga: Penyebab Darah Haid Sedikit dan Cara Mengatasinya, Moms Wajib Tahu!

Maka Moms sebaiknya segera membawa Si Kecil untuk berkonsultasi ke dokter, karena ada kemungkinan ada sebab-sebab lain kenapa leher bayi merah menjadi parah.

Dokter juga akan lebih paham pengobatan terbaik untuk bayi!

  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jspn.12022
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3508548/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/6387672/
  • https://parenting.firstcry.com/
  • https://www.momjunction.com/articles/simple-home-care-tips-to-treat-neck-rashes-in-your-baby_0077751/
  • https://www.healthline.com/health/baby/baby-yeast-infection-neck#symptoms
  • https://www.parents.com/baby/health/rashes/infant-neck-rashes/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.