17 Juni 2024

Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?

Yuk, simak jawaban dari dokter spesialis kandungan!
Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?

Foto: Freepik

Setiap keluarga tentunya memiliki rencana mengenai waktu yang tepat untuk memiliki anak. Lantas, lepas KB 3 bulan, tapi belum haid, apa bisa hamil?

Jika belum haid, tak usah khawatir, karena penggunaan KB memang bisa mempengaruhi siklus haid, Moms.

Seperti yang Moms ketahui, KB memiliki banyak jenisnya, seperti IUD, pil KB, suntik KB, hingga implan.

Nah, setiap jenis KB tersebut memang bisa mempengaruhi siklus menstruasi.

Jadi, selama menunggu haid datang, sebaiknya Moms menerapkan pola hidup sehat.

Agar lebih maksimal, Moms juga bisa konsultasikan langsung ke dokter agar diberikan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi Moms.

Lalu, jika sudah lepas KB 3 bulan, tapi belum haid, apa bisa hamil?

Simak jawabannya di bawah ini yang sudah dilengkapi dengan wawancara dokter, ya Moms.

Baca juga: 4 Fase Proses Terjadinya Menstruasi, Mudah Dipahami!

Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?

Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?
Foto: Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil? (Freepik.com/user3802032)

Banyak Moms mungkin pernah mengalami telat haid setelah melepas KB.

Bahkan, pernah juga bertanya-tanya mengenai lepas KB 3 bulan, tapi belum haid, apa bisa hamil?

Nah, seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, lamanya menstruasi datang setelah lepas KB tergantung dari jenis KB yang digunakan.

Oleh karena itu, sebelum Moms memutuskan untuk menggunakan KB, sebaiknya konsultasikan dahulu ekspektasi dan efek samping yang mungkin terjadi.

Sebab, dokter bisa membantu menentukan jenis KB yang cocok dengan kondisi.

Hal ini dijelaskan oleh dr. Rudi Simanjuntak, Sp. O. G., Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.

"Lamanya durasi untuk haid kembali setelah melepas alat kontrasepsi bergantung pada jenis kontrasepsi yang digunakan," jelasnya.

dr. Rudi Simanjuntak menambahkan, jika menggunakan kontrasepsi hormonal, maka tubuh membutuhkan waktu 3-10 bulan hingga hormon seimbang dan siklus haid kembali normal.

Selama menunggu, sebaiknya jaga pola hidup sehat agar lepas KB 3 bulan, bisa langsung haid.

"Normalnya, wanita dapat kembali haid teratur dalam waktu 3-10 bulan setelah melepas kontrasepsi hormonal," tambah dr. Rudi Simanjuntak.

Jika siklus haid sudah kembali normal, kemungkinan wanita bisa hamil pun meningkat.

Sebaiknya Moms jangan cemas jika mengalami menstruasi yang terlambat dari biasanya.

Hal ini terjadi karena tubuh sedang berusaha menyeimbangkan hormon.

"Telat haid setelah melepas kontrasepsi hormonal merupakan hal yang umum terjadi karena hormon dalam tubuh masih belum seimbang dan membutuhkan waktu untuk kembali ke siklus normal," terang dr. Rudi Simanjuntak.

Baca juga: Siklus Menstruasi Normal pada Wanita, Moms Wajib Tahu!

Cara Agar Cepat Haid setelah Lepas KB

Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?
Foto: Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil? (Cosmo.ph)

Setelah Moms mengetahui jawaban dari, "lepas KB 3 bulan, tapi belum haid, apa bisa hamil?", tentunya juga ingin tahu cara agar cepat haid.

Pasalnya, ketika Moms sudah haid, peluang untuk hamil tentu meningkat.

Menurut penjelasan dr. Rudi Simanjuntak, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengembalikan siklus menstruasi setelah melepas KB:

  • Menjaga berat badan ideal

Tanpa disadari ternyata kenaikan berat badan yang cukup drastis dapat menganggu siklus mentruasi, lho Moms.

Sebab, berat badan yang seimbang dapat membantu menjaga kadar hormon dalam tubuh tetap stabil, yang merupakan kunci untuk siklus menstruasi yang teratur.

  • Rutin berolahraga

Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga dapat membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk rahim.

Namun, hindari olahraga berat yang dapat membuat tubuh Moms terasa lebih lelah, ya.

  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang

Konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan.

Sebab, zat besi membantu tubuh memproduksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk rahim.

Selain itu, konsumsi makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, stroberi, dan brokoli. Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.

Hindari makanan olahan dan tinggi gula, karena dapat mengganggu keseimbangan hormon.

  • Mengelola stres dengan baik

Seperti yang telah diketahui, stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dan memperlambat menstruasi.

Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik untuk mengelola stres.

  • Memiliki waktu istirahat yang cukup

Kualitas tidur yang cukup dan berkualitas juga dapat membantu mengurangi stres.

Selain itu, istirahat yang cukup juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon dan mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita.

Ketika tubuh mendapatkan istirahat yang cukup, terutama pada malam hari, produksi hormon seperti estrogen dan progesteron dapat berjalan dengan lancar.

Apabila sudah menerapkan beberapa hal di atas untuk mengembalikan siklus haid, tapi haid tidak kunjung datang, sebaiknya periksakan ke dokter, ya Moms.

Menurut dr. Rudi Simanjuntak, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika dalam rentang 3 hingga 10 bulan belum juga mengalami menstruasi.

"Jika menstruasi tidak kunjung kembali ke siklus normal setelah 3-10 bulan menghentikan penggunaan kontrasepsi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi," jelasnya.

Pemeriksaan ke dokter spesialis berguna untuk mengetahui apakah terdapat kelainan hormonal maupun non hormonal.

"Dokter juga akan memberikan penanganan sesuai dengan diagnosis pasien," tambahnya.

Baca juga: Bolehkah Pijat saat Sedang Menstruasi? Ini Jawabannya!


Kontrasepsi yang Tidak Memengaruhi Hormon

Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil?
Foto: Lepas KB 3 Bulan, tapi Belum Haid, Apa Bisa Hamil? (Orami Photo Stocks)

Kesimpulan dari penjelasan di atas: "lepas KB 3 bulan, tapi belum haid, apa bisa hamil?", tergantung dari jenis kontrasepsi yang Moms gunakan.

Selain itu, jika Moms khawatir dalam penggunaan KB yang mengganggu hormon, ada beberapa pilihan KB yang tidak mengganggu hormon.

Dua diantaranya adalah IUD dan kondom.

"Alat kontrasepsi non hormonal seperti intrauterine device (IUD) non hormonal dan kondom," jelas dr. Rudi Simanjuntak.

Berikut adalah jenis-jenis kontrasepsi lain yang tidak memengaruhi hormon:

1. Diafragma

Diafragma adalah salah satu jenis kontrasepsi non hormonal.

Bentuknya menyerupai setengah lingkaran kecil dan terbuat dari silikon.

Untuk menggunakannya bisa dimasukkan ke diafragma ke dalam vagina sehingga dapat menutupi leher rahim atau serviks.

Agar efektif, penggunaan diafragma harus tetap berada di dalam vagina setidaknya 6 jam setelah berhubungan seksual.

Kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan diafragma adalah ketidakpatuhan terhadap instruksi penggunaannya.

Seperti tidak menambah spermisida pada sisi diafragma saat dimasukkan ke dalam vagina.

2. Spermisida

Spermisida adalah kontrasepsi non hormonal yang bisa digunakan tanpa menggunakan diafragma.

Spermisida merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk membunuh sel sperma. Bahan ini biasanya tersedia dalam bentuk krim, busa, atau gel.

Namun, jika digunakan sendiri tanpa dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lainnya, spermisida hanya mencegah kehamilan dengan efektivitas sekitar 28%.

Maka, sebaiknya jika ingin menggunakan kontrasepsi jenis ini, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Sebab, tidak semua orang cocok untuk menggunakan bahan kimia ini mengingat spermisida mengandung Nonoxynol-9.

Nonoxynol-9 beresiko mengakibatkan perubahan warna kulit di sekitar area genital.

Baca juga: 11 Penyebab Darah Haid Hitam, Apakah Tanda Penyakit Serius?

3. Kondom

Kondom adalah jenis kontrasepsi paling umum dijumpai. Kondom hadir untuk perempuan maupun laki-laki.

Mengutip dari Center of Disease Control and Prevention kedua kondom tersebut bekerja dengan cara yang sama.

Kondom hanya perlu digunakan jika ingin melakukan hubungan seksual. Jadi, alat ini tidak perlu dipasangkan di dalam tubuh.

Nah, itulah informasi yang bisa Moms ketahui.

Sebagai kesimpulan, "lepas KB 3 bulan, tapi belum haid, apa bisa hamil?" sangat tergantung pada jenis kontrasepsi yang digunakan.

Apabila Moms sudah lepas KB 3 bulan tapi belum haid atau bahkan sudah lebih dari 10 bulan, sebaiknya konsultasikan ke dokter, ya Moms.

Semoga pertanyaan tentang lepas KB 3 bulan tapi belum haid apa bisa hamil menjawab kebingungan Moms!

  • https://www.cdc.gov/reproductivehealth/contraception/index.htm
  • https://www.webmd.com/sex/birth-control/pregnant-after-birth-control

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.