Manfaat Tersembunyi di Balik Cegukan pada Bayi
Setiap orang pasti pernah mengalami cegukan. Hal itu datang sendirinya dengan tiba-tiba dan kadang sulit untuk dihilangkan. Si Kecil juga bisa mengalami hal tersebut. Kadang, langsung menyusuinya bisa meredakan cegukan yang terjadi.
Ternyata, para ilmuwan masih tidak yakin alasan mengapa seseorang bisa cegukan. Belum mendapatkan jawaban tentang hal tersebut, kini sebuah studi baru menghasilkan temuan bahwa manfaat cegukan pada bayi ternyata berpengaruh pada perkembangan otaknya.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti di University College of London dan diterbitkan dalam jurnal Clinical Neurophysiology. Penelitian tersebut melibatkan 217 bayi yang lahir pada kisaran 30 minggu hingga 42 minggu.
Baca Juga: Bagaimana Menghentikan Bayi Cegukan?
Manfaat Cegukan pada Bayi
Foto: babydocclub.ie
Para peneliti merekam aktivitas otak bayi dengan elektroda yang ditempatkan pada kulit kepala mereka. Peneliti juga menempatkan sensor gerakan pada perut bayi untuk membantu menunjukkan kapan cegukan terjadi.
Hasilnya, dari 217 bayi yang baru lahir, sebanyak 6 persen atau 13 orang dari mereka mengalami cegukan selama pemantauan sensor EEG. Para peneliti mencatat kemungkinan cegukan terjadi disebabkan oleh bayi yang terbangun.
Setiap cegukan memicu tiga gelombang otak yang terpisah di semua bayi yang baru lahir. Yang terakhir membantu bayi menghubungkan suara cegukan dengan kontraksi diafragma.
Peneliti juga menemukan bahwa bayi prematur lebih rentan terhadap cegukan dan menghabiskan sekitar 15 menit sehari untuk cegukan.
Secara keseluruhan, para peneliti percaya bahwa cegukan dapat membantu bayi yang baru lahir belajar bagaimana mengendalikan napas pada tingkat kognitif.
"Aktivitas yang dihasilkan dari cegukan mungkin membantu otak bayi mempelajari cara memonitor otot-otot pernafasan," kata Lorenzo Fabrizi, penulis senior studi tersebut.
Studi tersebut mengemukakan, saat dilahirkan sirkuit yang memproses sensasi tubuh tidak sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam dengan media cegukan merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir.
Baca Juga: Apa Penyebab Bayi Cegukan?
Cegukan Menjadi Gangguan Refleks
Foto: nydailynews.com
Penulis utama penelitian Kimberly Whitehead menyatakan, alasan cegukan pada orang dewasa bisa jadi karena refleks peninggalan yang tersisa sejak bayi. Cegukan menjadi gangguan refleks dari masa bayi karena memiliki fungsi penting.
"Alasan mengapa kita cegukan tidak sepenuhnya jelas, tetapi mungkin ada alasan perkembangan. Mengingat bahwa saat berbentuk janin dan pada bayi baru lahir cegukan begitu sering terjadi," ujarnya.
Para peneliti menemukan bahwa kontraksi otot diafragma dari cegukan, membangkitkan respons yang jelas di korteks otak, dua gelombang otak besar diikuti oleh yang ketiga.
Karena gelombang otak ketiga mirip dengan yang ditimbulkan oleh suara, otak bayi yang baru lahir mungkin dapat menghubungkan suara 'cegukan' dengan nuansa kontraksi otot diafragma.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi dengan Cepat
Penelitian Tentang Tendangan Bayi dalam Rahim
Foto: istockphoto.com
Tim yang sama ini bekerja sebelumnya untuk mempelajari tendangan refleks bayi di dalam rahim. Mereka berspekulasi bahwa pola pergerakan ini mengarah pada pembuatan peta mental bayi.
Studi baru tentang cegukan dan koneksi otak ini merupakan tambahan dari temuan mereka sebelumnya.
Penelitian sebelumnya ini berjudul, "Lintasan perkembangan osilasi kortikal terkait gerakan selama tidur aktif dalam kohort cross-sectional bayi manusia pra-jangka dan penuh," diterbitkan pada Maret 2018 dan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports .
Untuk studi ini, tim telah memasukkan 19 bayi yang berusia dua hari dan beberapa di antaranya lahir cukup bulan sementara yang lain prematur. Gelombang otak mereka direkam menggunakan EEG non-invasif.
Hasilnya menunjukkan bahwa ketika bayi menendang, daerah otak mereka yang terkait dengan input sensorik diaktifkan. Ini disebut korteks somatosensorik.
Saat melakukan tendangan, ada pelepasan gelombang otak yang terbesar di antara bayi prematur. Setelah usia beberapa minggu, bayi-bayi itu tidak menunjukkan hubungan tendangan dengan aktivasi gelombang otak ini.
Gerakan spontan dan umpan balik dari lingkungan selama periode perkembangan awal diperlukan untuk pemetaan otak.
“Kami pikir temuan ini memiliki implikasi untuk menyediakan lingkungan yang optimal untuk bayi yang lahir dini, sehingga mereka menerima input sensorik yang tepat. Karena gerakan yang kami amati terjadi selama tidur, mendukung penelitian lain yang menunjukkan bahwa bayi baru lahir harus terlindungi saat tidur. Misalnya dengan meminimalkan gangguan yang terkait dengan prosedur medis yang diperlukan,” kata Kimberly.
Manfaat cegukan pada bayi merupakan bagian dari proses tumbuh kembang bayi. Meski begitu, jika terlalu sering terjadi, Moms harus berkonsultasi dengan dokter.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.