Menindik Bayi Perempuan, Masalah Kesehatan dan Pencegahan Infeksinya
Kebanyakan orang tua menindik bayi perempuan, tidak lama setelah ia lahir, untuk memberikan identitas dan mempercantik Si Kecil. Namun tidak sedikit bayi rewel saat ditindik, maupun setelahnya.
Titik yang mengalami tindikan juga sering dikeluhkan infeksi, membuat anak menangis seharian, serta sekujur tubuhnya demam.
“Keputusan untuk menusuk telinga anak Anda adalah keputusan yang sangat pribadi. Tidak ada jawaban benar atau salah,” kata Carolyn Sanchez, MD, dokter anak di South Jordan Health Center University of Utah.
Namun, ia memperingatkan sejumlah gejala membutuhkan perawatan antibiotik dengan resep dokter.
Masalah Kesehatan karena Menindik Bayi Perempuan
Orami Photo Stock
Mudah-mudahan bayi Moms sehat selalu setelah ditindik. Umumnya, akan muncul seperti kotoran kuning kering di sekitar anting. Moms hanya perlu membersihkannya.
Pembengkakan dan kemerahan yang signifikan, ditandai dengan titik tindik yang terlihat jauh lebih besar, adalah tanda infeksi setelah ditindik.
Peradangan tidak boleh bertahan lebih dari satu minggu dan harus dianggap abnormal jika terus berlanjut. Jika berlangsung sampai seminggu, Moms wajib membawa bayi ke dokter anak.
Rewel saat sudah ditindik adalah sinyal yang diberikan bayi kepada orangtua, bahwa ia kesakitan.
Baca Juga: Usia Berapa Sebaiknya Menindik Telinga Bayi Perempuan?
Nyeri juga bisa disebabkan oleh laserasi karena pembengkakan yang cepat. Ibuprofen dapat membantu mengimbangi rasa nyeri, sampai masalah utama di titik tindiknya teratasi.
Bayi juga perlu diukur suhunya ketika rewel saat ditindik. Demam adalah tanda bahwa tubuh mereka melawan infeksi.
Meskipun lebih umum terjadi di situs penindikan tubuh selain telinga, tapi penindikan dapat berefek samping lepuh berisi nanah di telinga, jika terinfeksi.
Jangan mencoba mengupasnya sendiri. Moms harus mendapatkan resep untuk salep topikal antibiotik untuk merawat pustula dengan aman.
Mengelapnya secara paksa dengan tisu atau perban, dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut dan kerusakan pada daun telinga anak Moms.
Baca Juga: Hindari Risiko Infeksi, Begini Cara Merawat Luka Tindik pada Bayi
Pencegahan Infeksi karena Tindikan
Foto: Orami Photo Stock
American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan ada sedikit risiko pada usia berapa pun, bahkan jika dilakukan dengan hati-hati. Tetapi AAP merekomendasikan menunggu sampai seorang anak cukup besar untuk merawat tindiknya sendiri.
Berapapun usianya, jika Moms berpikir untuk menindik telinga Si Kecil, ada tindakan pencegahan yang harus diperhatikan.
Pertama, orang tua harus mewaspadai potensi infeksi atau reaksi negatif terhadap perhiasan.
Juga, penting untuk memastikan tindikan dilakukan dengan benar. "Pastikan anak Anda menindik telinganya di lokasi yang menggunakan teknik steril dan ikuti prosedur pembersihan aftercare untuk durasi waktu penuh," kata Sanchez.
"Saya pribadi merekomendasikan kepada pasien saya untuk menunggu sampai anak mereka memiliki setidaknya dua vaksin tetanus."
Jika Moms menindik telinga bayi, pertimbangkan untuk pergi ke profesional tepercaya dan mencoba menghindari toko perhiasan atau pusat perbelanjaan. Tempat-tempat ini biasanya menggunakan senjata piercing bukan jarum, yang tidak bisa disterilkan.
Baca Juga: Kylie Jenner Menindik Telinga Stormi, Ini Risiko Melakukan Tindik pada Bayi yang Harus Dipahami
Saat memilih anting-anting untuk anak Moms, gunakan anting-anting yang sangat kecil, bundar, dan serata mungkin. Jangan pernah menggunakan anting-anting yang menjuntai, karena mereka bisa tertangkap dan merobek daun telinganya.
Jika infeksi terjadi setelah menindik bayi perempuan, hubungi dokter Moms, terutama jika bayi Moms demam atau daun telinga menjadi sangat merah dan bengkak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.