03 September 2024

Menometroragia: Mengenal Perdarahan Berlebih dari Rahim yang Harus Diwaspadai

Kenali gejala dan penyebabnya berikut ini, Moms
Menometroragia: Mengenal Perdarahan Berlebih dari Rahim yang Harus Diwaspadai

Foto: Freepik.com/stefamerpik

Menometroragia adalah kondisi medis yang serius dan memengaruhi kesehatan reproduksi wanita.

Kondisi ini ditandai dengan perdarahan yang berlebihan dari rahim, baik selama menstruasi maupun di antara siklus menstruasi.

Istilah menometroragia sendiri merujuk pada gabungan dua gangguan menstruasi: menorrhagia (perdarahan hebat selama menstruasi) dan metrorrhagia (perdarahan tidak teratur di luar siklus menstruasi).

Kondisi ini dapat sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup wanita, sehingga penting bagi Moms untuk mengenali gejala dan penyebabnya agar bisa mengambil langkah-langkah proaktif dalam menjaga kesehatan reproduksi.

Baca Juga: 10+ Penyebab Darah Haid Hitam, Apakah Tanda Penyakit Serius?

Apa Itu Menometroragia?

Nyeri Haid
Foto: Nyeri Haid (Freepik.com/diana-grytsku)

Menometroragia adalah perdarahan rahim abnormal yang sangat berat dan tidak teratur.

Kondisi ini menyebabkan darah keluar dari rahim tidak hanya selama periode menstruasi, tetapi juga di luar periode tersebut, bahkan bisa terjadi di antara siklus menstruasi.

Perdarahan ini bisa sangat mengganggu, dan sering kali menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius pada sistem reproduksi.

Gejala Menometroragia

Gejala menometroragia bisa bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh penderita menometroragia:

  • Perdarahan berat selama menstruasi: Aliran darah yang sangat banyak dan sering disertai dengan keluarnya gumpalan darah besar.
  • Durasi menstruasi yang lebih lama: Menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya, kadang mencapai lebih dari 7 hari.
  • Siklus menstruasi tidak teratur: Perdarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi normal, atau menstruasi yang datang terlalu sering.
  • Perdarahan di antara menstruasi: Perdarahan yang terjadi pada waktu-waktu yang tidak biasa, seperti setelah berhubungan seksual atau di antara dua siklus menstruasi.

Anemia: Kehilangan darah yang signifikan dapat menyebabkan anemia, yang membuat Moms merasa lelah, lemah, dan pucat.

Baca Juga: Bolehkah Testpack setelah Berhubungan Semalam? Cek di Sini!

Penyebab Menometroragia

Periode Haid
Foto: Periode Haid (Freepik.com/freepik)

Beberapa faktor bisa menjadi penyebab menometroragia, dan memahami penyebabnya adalah langkah awal dalam mengelola kondisi ini.

Berikut adalah beberapa penyebab umum dari menometroragia:

1. Ketidakseimbangan Hormonal

Hormon seperti estrogen dan progesteron berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi.

Ketika terjadi ketidakseimbangan hormon, misalnya kadar estrogen yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah, lapisan rahim bisa tumbuh terlalu tebal atau tidak teratur.

Ini dapat menyebabkan perdarahan berlebihan dan tidak teratur, yang merupakan ciri khas dari menometroragia.

2. Gangguan Pembekuan Darah

Gangguan pada proses pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya.

Kondisi ini bisa terjadi ketika darah tidak dapat membeku dengan baik, sehingga perdarahan menjadi lebih sulit untuk dihentikan.

3. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat dapat memengaruhi siklus menstruasi dan memicu perdarahan yang tidak normal.

Obat pengencer darah, obat hormonal, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) adalah beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan menometroragia sebagai efek samping.


4. Polip Rahim

Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam rahim.

Meskipun biasanya bersifat jinak, polip ini dapat mengganggu siklus menstruasi dan menyebabkan perdarahan tidak normal, terutama ketika polip tumbuh besar atau teriritasi.

5. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim justru tumbuh di luar rahim, misalnya di ovarium atau saluran tuba.

Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan dan disertai dengan nyeri panggul yang parah.

6. Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi di mana lapisan dalam rahim tumbuh ke dalam lapisan otot rahim.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan perdarahan berlebihan selama menstruasi.

Penyebab pasti adenomiosis belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor hormonal dan genetik dianggap berperan.

Bagaimana Menometroragia Didiagnosis?

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Diagnosis menometroragia biasanya melibatkan beberapa langkah pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari perdarahan rahim yang abnormal.

Berikut adalah beberapa prosedur yang mungkin dilakukan dokter:

  • Pemeriksaan Fisik: Termasuk pemeriksaan panggul untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi.
  • Riwayat Kesehatan: Dokter akan menanyakan pola menstruasi, gejala lain yang dialami, serta riwayat kesehatan umum.
  • Tes Darah: Untuk mengevaluasi kadar hormon dan kemungkinan adanya anemia.
  • Ultrasonografi Pelvik: Untuk memvisualisasikan organ panggul dan mendeteksi kelainan struktural seperti polip atau fibroid.
  • Histeroskopi: Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melihat langsung ke dalam rahim untuk mencari kelainan.

Biopsi Endometrium: Pengambilan sampel jaringan dari rahim untuk pemeriksaan lebih lanjut di bawah mikroskop.

Baca Juga: Mengenal Tubektomi, Kontrasepsi Permanen untuk Wanita

Cara Mengatasi Menometroragia

Siklus Menstruasi
Foto: Siklus Menstruasi (Freepik.com/freepik)

Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan menometroragia biasanya disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang bisa membantu mengatasi kondisi ini:

1. Pil KB

Pil kontrasepsi oral bisa membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi perdarahan yang berlebihan.

Pil ini bekerja dengan menyeimbangkan hormon estrogen dan progestin di dalam tubuh, yang dapat membantu mengontrol perdarahan menstruasi.

2. Alat Kontrasepsi Hormonal (IUD)

IUD hormonal adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di dalam rahim dan dapat membantu mengendalikan perdarahan yang tidak teratur.

IUD melepaskan hormon progestin secara terus-menerus, yang membantu menstabilkan lapisan rahim dan mengurangi perdarahan.

3. Histerektomi

Dalam kasus yang parah, histerektomi mungkin menjadi pilihan terakhir.

Prosedur ini melibatkan pengangkatan rahim untuk menghilangkan sumber perdarahan.

Meskipun efektif, histerektomi biasanya hanya dipertimbangkan setelah semua opsi pengobatan lain gagal.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.