Pahami Makna Misoginis, Rasa Benci Berlebihan pada Wanita
Moms mungkin pernah mendengar kata misogini atau misoginis dalam sebuah percakapan sehari-hari atau media sosial. Namun, apakah Moms paham dengan arti dari kata tersebut?
Mengutip PsychCentral, kata misoginis berasal dari bahasa Yunani, yakni “misein”, yang berarti “membenci”, dan “gynē”, yang berarti “wanita”.
“Jadi, misogini adalah kebencian, ketidaksukaan, atau ketidakpercayaan terhadap wanita,” kata Jill A. Stoddard, PhD, seorang psikolog dan direktur The Center for Stress and Anxiety Management di San Diego.
Dalam kebanyakan kasus, misoginis bahkan tidak tahu bahwa mereka membenci wanita.
Menurut Phychology Today, misogini biasanya merupakan kebencian bawah sadar yang dibentuk pria di awal kehidupan.
Kondisi ini seringkali terjadi sebagai akibat dari trauma yang melibatkan sosok wanita yang mereka percayai. Misalnya, seorang ibu, saudara perempuan, guru, atau pacar yang kasar.
Dalam Industrial Psychiatry Journal, misogini sering kali melibatkan hak istimewa laki-laki, patriarki, diskriminasi gender, pelecehan seksual, meremehkan perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan objektifikasi seksual.
Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai misoginis yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: 8 Jenis Penyakit Psikologi atau Gangguan Mental yang Perlu Dipahami
Ciri-ciri Pria Misoginis
Meski saat ini sudah memasuki zaman kesetaraan gender, pria misoginis masih tetap ada. Biasanya, pria seperti ini banyak ditemui dalam sebuah hubungan percintaan.
Meskipun banyak pria misoginis berada dalam hubungan, mereka tidak benar-benar berkomitmen.
Hal ini karena pria misogini cenderung memiliki perasaan superioritas yang mendasari mereka atas wanita, penghinaan terhadap pikiran feminin, kecemburuan atas keberhasilan wanita atau memang tidak suka dengan wanita pada umumnya.
Kondisi itulah yang menghambat komitmen. Oleh karena itu, Moms perlu berhati-hati dan sebaiknya memahami ciri-ciri pria misoginis.
1. Cenderung Melabeli Wanita
Foto: pria misoginis (Pexels.com)
Pria misogini sering kali melabeli wanita sebagai sesuatu yang “baik” atau “buruk” dan memperlakukannya sesuai dengan itu.
Seseorang yang misoginis juga akan sering menggunakan kecenderungan untuk membenci wanita dan mencoba menghilangkan atau mengurangi jumlah wanita dalam hidup mereka.
Meski pria misogini memiliki kebencian terhadap wanita, tetapi mereka biasanya tetap menjalin hubungan dengan wanita karena kebutuhan emosional dan fisik.
Namun, hanya karena mereka menjalin hubungan dengan wanita, bukan berarti mereka pasangannya setara dengannya.
Di balik penampilannya yang tampak menawan, pria misogini mungkin masih percaya bahwa wanita berada di bawahnya, bahkan mereka bisa saja hanya menganggap wanita hanyalah objek seksual baginya.
Baca Juga: Mengenal Hustle Culture dan Dampak Negatifnya pada Kesehatan Mental
2. Suka Mengontrol Hubungan
Foto: pria dan wanita berdebat (Orami Photo Stock)
Pria misogini percaya bahwa mereka harus mengendalikan hubungan dan dapat mendikte segalanya.
Mulai dari cara pasangannya menata rambut hingga jam berapa makan malam akan disajikan, dan film apa yang akan ditonton secara detail.
Mereka akan sering mulai dengan ajakan lembut, kemudian bujukan, sebelum perlahan beralih ke penghinaan dan ejekan untuk membuat pasangan wanitanya mengubah perilaku atau penampilan.
Sebenarnya, hal itu normal bagi seorang pria untuk memiliki preferensi. Namun, jika pria terus-menerus menekan masalah ini atau marah karena keinginannya tak dituruti, dia mungkin seorang misoginis.
Setelah mengontrol perilaku atau penampilan fisik, pria misogini juga mungkin dapat memengaruhi emosional pasangan mereka. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman, merasa dikekang, bahkan kehilangan jati diri.
Baca Juga: Cemburu atau Posesif? Ketahui Perbedaannya di Sini!
3. Sering Menyalahkan Wanita
Foto: wanita dan pria bertengkar (Orami Photo Stock)
Seorang misoginis cenderung menyalahkan wanita atas segala sesuatu yang salah dalam hubungan dan kehidupan mereka.
Tidak peduli apapun masalahnya, wanitalah yang akan disalahkan terus-menerus.
Wanita yang jatuh cinta dengan pria misogini seperti ini pun akan mendapati diri mereka meminta maaf atas segalanya, meski bukan mereka yang melakukannya.
Jika Moms berada dalam hubungan yang seperti ini, sebaiknya segera berpikir untuk mengakhiri hubungan. Pasalnya, berada dalam hubungan bersama pria misogini bisa membuat Moms kelelahan fisik dan mental.
Baca Juga: 9 Cara Meredakan Emosi Paling Efektif Agar Tidak Gampang Marah, Catat!
4. Sangat Kompetitif dengan Wanita
Foto: Orami Photo Stock)
Moms perlu mencurigai pria misogini jika mereka sering kali bersikap sangat kompetitif dengan wanita.
Jika seorang wanita melakukan lebih baik daripada dia secara sosial atau profesional, pria misogini akan merasa tidak suka sehingga akan berusaha mengalahkannya.
Selain itu, perilakunya terhadap wanita pada umumnya adalah muluk-muluk, angkuh, suka mengontrol, dan mementingkan diri sendiri.
Dia mungkin menuntut seks atau menahan seks dalam hubungannya, membuat lelucon tentang wanita atau menempatkan mereka sebagai objek yang tidak pantas di depan umum, serta “meminjam” ide-ide wanita dalam konteks profesional tanpa izin dan etika.
Secara tidak sadar, pria misoginis juga menggunakan apa pun dalam kekuatannya untuk membuat wanita merasa sengsara.
Dalam sebuah hubungan, biasanya mereka akan memperlakukan seorang wanita berkebalikan dari apa yang dia sukai.
Baca Juga: Mengenal Masokis, Kelainan Seksual yang Ditandai dengan Kesenangan Terhadap Rasa Sakit
5. Menggunakan Kasih Sayang Sebagai Senjata
Foto: pasangan romantis (pexels.com)
Moms mungkin sadar ketika menjalin hubungan dengan pria misogini dengan melihat ciri-ciri di atas, tetapi biasanya akan sulit untuk mengakhiri.
Pasalnya, mereka sering menggunakan kasih sayang sebagai senjata melawan wanita.
Jika Moms tidak berperilaku seperti yang mereka inginkan, atau melakukan sesuatu yang membuat mereka marah, seorang misoginis biasanya akan bersikap diam (silent treatment) dan cemberut seperti anak kecil yang pemarah.
Dia juga mungkin menolak untuk melakukan sesuatu yang telah dia setujui. Singkatnya, pria misogini cenderung tidak peduli dengan perkataan maupun perasan seorang wanita.
"Dia mungkin mendengarkan, tetapi sebenarnya dia sedang mempersiapkan pernyataan persuasif berikutnya," kata Mark Rogers, Ph.D., pelatih hubungan Irving, Texas yang bekerja dengan Dr. Phil.
Pria seperti ini juga mungkin tiba-tiba menghilang dari suatu hubungan tanpa mengakhirinya, tetapi mungkin kembali lagi beberapa bulan kemudian dengan penjelasan yang dirancang untuk memikat wanita itu kembali.
Dari luar, seorang misogini mungkin benar-benar peduli dengan pasangan wanita mereka, tapi bisa jadi hal tersebut hanyalah tipuan belaka.
Misogini adalah sifat yang melekat, jadi jangan tertipu, Moms.
Setiap kali mereka dapat menjatuhkan seorang wanita atau menyakiti perasaannya, mereka secara tidak sadar merasa senang dan akan mengulanginya.
Dia mungkin mencintai, tapi juga sering menyalahkan dan membenci wanita.
Apabila sudah demikian, hal ini hanya membuat Moms berada dalam roller coaster emosi yang konstan selama menjalin hubungan.
Hubungan yang tidak sehat ini tentu sangat menguras energi, bisa mengikis martabat atau harga diri, dan dapat berbahaya secara fisik bagi Moms maupun keluarga.
Oleh karena itu, sudahi toxic relationship tersebut segera mungkin. Bila perlu, cari bantuan untuk melepaskan diri.
Baca Juga: Mengenal Toxic People, Ciri-Ciri dan Cara Menghadapinya
Jarang sekali seorang misoginis memiliki semua sifat ini sehingga membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi.
Kemampuan mereka untuk memikat wanita dengan pesona dan karisma juga dapat menambah kesulitan mengenali tanda-tanda peringatan dini.
Jadi, sebaiknya Moms sangat berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan pria. Jangan sampai terjebak dalam hubungan bersama pria misogini, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6058438/
- https://psychcentral.com/blog/the-psychology-of-misogyny-misogynistic-people#1
- https://www.everydayhealth.com/healthy-living/how-tell-your-guy-misogynist/
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mysteries-love/201502/12-ways-spot-misogynist
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.