24 Juli 2020

Moebius Syndrome, Sindrom Tanpa Ekspresi yang Diderita Anak dr. Andreas Kurniawan (@ndreamon)

Bayi yang diberi nama Hiro tersebut mengalami kondisi langka yakni Moebius syndrome atau Sindrom Moebius.

Seorang selebtwit sekaligus psikiater, dr. Andreas Kurniawan, atau yang akrab dikenal dengan nama @dreamon, menceritakan kondisi anaknya yang baru saja lahir pada 27 Juni 2020.

Bayi yang diberi nama Hiro tersebut mengalami kondisi langka yakni Moebius syndrome atau Sindrom Moebius.

Kondisi ini menyebabkan Hiro lahir tanpa ekspresi, tidak menangis, bahkan tidak bernapas, sehingga perlu perawatan lebih lanjut.

Hari kedua kelahiran Hiro, dokter yang bertugas merawat Hiro menyampaikan bahwa Moebius syndrome atau masalah pada saraf kranial VI dan VII yang menyebabkan wajah otot tidak bisa digerakkan, bola mata pun tidak bisa melirik dan tanpa ekspresi.

Baca Juga: Mungkinkah Mencegah Autisme Selama Kehamilan?

Apa Itu Moebius Syndrome?

moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)
Foto: moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)

Foto: Twitter/@dreamon

Menurut U.S National Library of Medicine, Moebius syndrome adalah kondisi neurologis langka yang mempengaruhi otot-otot wajah sehingga berpengaruh pada ekspresi wajah dan gerakan mata.

Kondisi biasa merupakan bawaan sejak lahir. Penyakit ini tergolong langka karena menyerang 1 dari 500 ribu kelahiran bayi.

Mereka yang mengalami Moebius syndrom umumnya menjadi sulit berekspresi, tidak bisa tersenyum, mengerutkan kening, bahkan mengangkat alis. Kelemahan otot wajah ini juga menyebabkan kesulitan untuk makan.

Hal ini juga terjadi pada Hiro, Andreas bercerita bahwa Hiro membutuhkan selang untuk mengonsumsi makanan karena tidak bisa menelan.

Karena kelemahan otot wajah dan mulut, kadang makanan yang ditelan Hiro masuk ke paru-paru dan membuat bayi mungil itu tersedak hingga sesak napas.

Baca Juga: Mengidap Sindrom Turner, Ketahui Hal Penting Ini Sebelum Program Hamil

Tanda Anak Mengalami Moebius Syndrome

moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)
Foto: moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)

Foto: Wikipedia

Menurut jurnal penelitian yang yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine berjudul Moebius sequence and autism spectrum disorders--less frequently associated than formerly thought, menjelaskan bahwa bayi yang lahir dengan Moebius Syndrome memiliki tanda-tanda sebagai berikut:

- Dagu kecil (micrognathia)

- Mulut kecil (microstomia)

- Lidah pendek atau berbentuk tidak biasa

- Atap mulut mungkin memiliki lubang abnormal (langit-langit mulut) atau tinggi dan melengkung

- Memiliki kelainan berbicara

- Kelainan gigi seperti gigi yang tidak tumbuh atau tidak selaras

- Kesulitan melakukan kontak mata dan selalu melihat ke arah yang sama (strabismus)

- Kelopak mata tidak bisa dipejamkan atau tidur yang membuat mata menjadi kering dan mudah iritasi

- Kelainan tulang di tangan dan kaki

- Gangguan pendengaran

Menurut beberapa penelitian, anak dengan Moebius Syndrome cenderung memiliki karakteristik gangguan spektrum autisme dibandingkan dengan anak-anak yang normal.

Hal ini ditandai dengan gangguan komunikasi dan interaksi sosial.

Meski begitu, penelitian baru masih terus menggali informasi dan bukti-bukti terkait hubungan antara Moebius Syndrome dengan autism.

Baca Juga: Cerdas Cegah Cacat Janin Sejak Dini Dengan 5 Cara Ini

Penyebab Moebius Syndrome

moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)
Foto: moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon) (hopkinsmedicine.org)

Foto: Orami Photo Stocks

Hingga kini, penyebab pasti Moebius Syndrome belum diketahui.

Meski begitu, ada kemungkinan bahwa Moebius Syndrome disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan genetik.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Broussard AB, Borazjani JG berjudul The faces of Moebius syndrome: recognition and anticipatory guidance, mengungkapkan bahwa hingga kini para peneliti masih terus melakukan identifikasi dan menjelaskan spesifik gen yang menjadi salah satu penyebab Moebius Syndrome.

Menurut penelitian tersebut, ada kelainan terkait dengan perubahan di kromosom di beberapa gen keluarga.

Selain itu, obat-obatan yang dikonsumsi selama masa kehamilan atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti kokain juga jadi faktor lain yang menyebabkan bayi lahir dengan Moebius Syndrome.

Sementara itu, hasil penelitian lainnya menyebut bahwa Moebius Syndrome ini terjadi akibat perubahan aliran darah ke batang otak selama tahap awal perkembangan embrionik.

Meski begitu, belum diketahui secara pasti apa yang mengakibatkan perubahan pada aliran darah tersebut sehingga mengganggu perkembangan saraf kranial VI dan VII.

Penyebab kelainan otot tangan dan kaki hingga kini juga belum ditemukan.

Baca Juga: Bagi Wanita Hamil, Tahukah Sindrom Alkohol Janin Pada Bayi?

Cara Menangani Anak dengan Moebius Syndrome

moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)
Foto: moebius syndrome, sindrom tanpa ekspresi yang diderita anak dr. andreas kurniawan (@ndreamon)

Foto: Orami Photo Stocks

Hingga kini masih belum ditemukan pengobatan khusus untuk menyembuhkan Moebius Syndrome.

Namun perawatan yang menunjang kebutuhan bayi seperti tabung makanan harus dilakukan untuk mempertahankan kondisi kesehatan dan nutrisi pada bayi.

Selain itu, operasi pembedahan untuk memperbaiki mata juling, mengobati kelainan tulang dan rahang, terapi fisik dan bicara untuk meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi, serta mengontrol kemampuan makan bisa jadi alternatif pengobatan untuk anak dengan Moebius Syndrome.

Itulah penjelasan mengenai penyakit yang diderita Hiro, anak dari dr. Andreas Kurniawan, beserta gejala hingga cara menanganinya. Sehat selalu, Hiro dan tetap jadi anak yang kuat!

Baca Juga: Gejala dan Penanganan Multisystem Inflammatory Syndrome, Yuk Cari Tahu!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.