15 Juni 2024

7 Penyebab Mual tapi Tidak Muntah dan Cara Mengatasinya

Bisa karena asam lambung atau keracunan makanan

Mual tapi tidak muntah merupakan kondisi yang kerap dialami banyak orang dan rasanya sangat tidak nyaman, ya Moms.

Dry heaving adalah sensasi ingin muntah namun tidak disertai dengan adanya sesuatu yang dimuntahkan.

Sensasi ini diawali dengan perasaan mual yang merangsang daerah otak tertentu untuk mengontrol muntah.

Namun bahkan setelah sensasi mual berhenti, pusat muntah otak mungkin saja masih aktif.

Hal ini menyebabkan kelanjutan kontraksi otot perut yang menekan diafragma sehingga menyebabkan saluran napas tertutup, seperti reflek muntah sungguhan.

Namun, tidak ada yang dimuntahkan.

Selain sensasi ingin muntah, kondisi ini juga sering disertai dengan rasa kering di mulut dan tenggorokan.

Penderita juga sering kali berkeringat, denyut nadi meningkat, dan terkadang pusing.

Gejala lainnya yakni merasa gelisah, rasa tidak enak di mulut, kehilangan nafsu makan, batuk, tersedak, dan sakit perut.

Beberapa kondisi bisa memicu sensasi ingin muntah, tapi tidak ada yang dimuntahkan. Inilah kondisi-kondisi tersebut.

Baca Juga: Mungkinkah Hamil Tanpa Mual? Yuk Cari Tahu Faktanya, Moms!

Penyebab Mual tapi Tidak Muntah

Mual (Orami Photo Stock)
Foto: Mual (Orami Photo Stock)

Banyak faktor yang bisa membuat perut terasa mual tapi tidak muntah.

Jika sedang tidak hamil dan tidak makan makanan yang tidak enak, Moms mungkin bertanya-tanya mengapa merasa mual terus menerus tanpa muntah.

Rasa mual adalah perasaan tidak nyaman yang berkisar dari rasa ringan hingga tak tertahankan. Mual terjadi tepat sebelum muntah, meskipun Moms mungkin tidak ada keinginan untuk muntah.

Berikut beberapa kemungkinan penyebab mual tapi tidak muntah, dan tindakan tepat yang dilakukan untuk meredakannya.

1. Penyakit Asam Lambung

Mual tapi Tidak Muntah (Orami Photo Stocks)
Foto: Mual tapi Tidak Muntah (Orami Photo Stocks)

Gastroesophageal reflux (GERD) menyebabkan gejala mulas.

Hal ini dapat menyebabkan naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa mual maupun kontraksi otot perut yang sangat kuat.

Pada sebagian orang, kondisi ini bisa memicu sensasi mual tapi tidak muntah.

Mengutip Mayo Clinic, GERD atau asam lambung ini terjadi ketika sfingter mengendur secara tidak normal atau melemah, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan.

Asam yang terus-menerus naik ke kerongkongan ini ini mengiritasi lapisan esofagus dan seringkali menyebabkannya meradang.

Gejala yang dirasakan seringkali mual tapi tidak muntah dan membuat tubuh tidak nyaman.

Faktor-faktor yang dapat memperburuk refluks asam (GERD) meliputi:

  • Merokok
  • Makan dalam porsi besar atau makan larut malam
  • Makan makanan (pemicu) tertentu seperti makanan berlemak atau gorengan
  • Minum minuman tertentu, seperti alkohol atau kopi
  • Minum obat tertentu, seperti aspirin

Refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada, yang bisa menjalar ke leher.

Perasaan ini sering disebut dengan heartburn.

Jika sedang mengalami refluks asam, Moms mungkin akan merasakan rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut.

Ini juga dapat menyebabkan memuntahkan cairan dari dalam perut.

Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan kesulitan menelan.

Selain sensasi mual tapi tidak muntah, ia dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti batuk kronis atau asma.

Baca Juga: 25 Obat Asam Lambung Alami dari Rempah-Rempah dan Herbal

2. Konsumsi Obat

Sebagian obat-obatan untuk mengatasi kecemasan dan depresi bisa menyebabkan mual tapi tidak muntah alias dry heaving.

Terkadang mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol, ibuprofen, atau tylenol saat perut kosong dapat membuat mual terus menerus setelah mengonsumsinya.

Setiap kali meminum obat yang dijual bebas, pastikan untuk sambil makan camilan kecil seperti biskuit dan minum banyak air.

Perlu diingat, minum obat-obatan ini perlu mendapat arahan dari dokter agar tak keliru dan mendapat perawatan yang tepat.

3. Hamil

Perut Ibu Hamil
Foto: Perut Ibu Hamil (Womenshealth.gov)

Banyak wanita hamil di awal kehamilan mengalami kondisi ini karena dipicu oleh morning sickness.

Gejala mual tapi tidak muntah ini kerap dialami sebagian wanita.

Kondisi ini biasanya terjadi hingga trimester kedua kehamilan.

Selain itu, wanita hamil cenderung sensitif terhadap bau-bauan, sehingga ketika mencium aroma yang tidak mengenakkan ia cenderung merasa mau muntah karena mual.

Dalam studi di jurnal PLOS One, yang mensurvei lebih dari 5.000 wanita selama awal kehamilan menemukan bahwa 33,6% melaporkan mual setiap hari dan 9,6% mengalami muntah setiap hari.

Tidak ada penyebab utama kehamilan menyebabkan mual tapi tidak muntah, tetapi kemungkinan karena kombinasi dari imunitas, hormon, dan perubahan struktur tubuh.


4. Olahraga Berat

Berolahraga dengan intensitas yang terlalu tinggi dan dalam kondisi kenyang atau perut kembung bisa menyebabkan diafragma berkontraksi.

Hal ini memicu tejadinya mual tapi tidak muntah.

Makanya, hindari makan besar sebelum berolahraga, atau tunggu hingga satu jam setelah makan besar untuk melakukan olahraga.

Jika saat berolahraga mulai terasa mual terus menerus dan ingin muntah, istirahat sejenak dan minum air secara perlahan.

5. Konsumsi Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan rasa mual tapi tidak muntah.

Untuk itu, batasi jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Jika merasakan tanda-tanda mual tapi tidak muntah, bisa menetralisirnya dengan mengunyah makanan yang mudah dicerna seperti biskuit asin dan meminum air sedikit demi sedikit.

Batasi jumlah alkohol yang dikonsumsi. Jika mulai merasakan gejala rasa mual tidak muntah, hentikan konsumsi alkohol.

Cobalah minum air putih secara perlahan.

6. Flu Perut

Flu tak hanya menyerang sistem pernapasan, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Mengutip dalam laman MyGiHealth, penyebab rasa mual tapi tidak munta bisa terjadi karena penyakit flu perut.

Flu perut atau viral gastroenteritis adalah infeksi usus yang ditandai dengan diare berair, kram perut, mual tapi tidak muntah, dan terkadang demam.

Hal ini biasanya terjadi karena ada kontak dengan orang yang terinfeksi atau dengan menelan makanan atau air yang terkontaminasi.

Tergantung pada penyebabnya, gejala flu perut dapat muncul dalam 1 hingga 3 hari setelah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan hingga parah.

Gejala biasanya berlangsung hanya satu atau dua hari, tetapi terkadang dapat bertahan selama 10 hari.

7. Alergi Makanan

Mual tapi Tidak Muntah (Orami Photo Stocks)
Foto: Mual tapi Tidak Muntah (Orami Photo Stocks)

Penyebab mual tapi tidak muntah berikutnya adalah karena alergi makanan.

Alergen atau racun makanan dapat menyebabkan muntah mendadak yang intens dan pengosongan isi perut dan usus besar-besaran.

Respons yang parah ini sering kali berlanjut selama beberapa waktu setelah alergen dibersihkan dari perut.

Tak jarang ini disertai dengan sakit kepala ketika rasa mual tidak muntah tak berangsur hilang.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

Cara Mengatasi Mual tapi Tidak Muntah

Perempuan Mual
Foto: Perempuan Mual (Orami Photo Stocks)

Begini Moms cara mengatasi mual tapi tidak muntah agar lebih nyaman!

1. Menghindari Makanan Berminyak atau Berat

Makanan yang berminyak, berlemak, atau terlalu berat bisa memperburuk mual.

Cobalah makanan ringan yang mudah dicerna, ya Moms.

2. Mengonsumsi Jahe

Salah satu manfaat jahe adalah dapat meredakan mual.

Moms bisa mengonsumsinya dalam bentuk teh, suplemen, atau makanan.

3. Menghindari Bau yang Menyengat

Bau tertentu bisa memicu mual. Usahakan untuk menghindari bau-bauan yang kuat.

4. Pernapasan Dalam

Teknik pernapasan dalam bisa membantu mengurangi mual.

Caranya adalah dengan duduk atau berbaring dalam posisi nyaman, kemudian letakkan satu tangan di perut dan satu tangan di dada.

Tarik napas perlahan melalui hidung, biarkan perut mengembang sementara dada tetap relatif tenang.

Tahan napas sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut sambil merasakan perut kembali rata.

Ulangi proses ini beberapa kali, fokus pada ritme pernapasan yang lambat dan stabil.

Teknik ini membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi sensasi mual tanpa menyebabkan muntah.

5. Mengonsumsi Makanan Kecil dan Sering

Makan dalam porsi kecil tapi sering bisa membantu meredakan mual.

6. Menghindari Gerakan Mendadak

Gerakan yang tiba-tiba atau terlalu aktif bisa memperburuk mual.

Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!

7. Menjaga Hidrasi

Pastikan Moms terhidrasi dengan baik. Minum air putih secara bertahap bisa membantu.

8. Obat Anti-Mual

Jika mual berlanjut, obat anti-mual yang diresepkan dokter bisa digunakan.

Jika mual tidak kunjung reda atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.


Kapan Harus Segera Mencari Pertolongan Medis?

Jika mual tapi tidak muntah yang Moms rasakan tidak kunjung membaik setelah mencoba pengobatan rumahan, maka ini saatnya menemui dokter.

Mereka dapat membantu menentukan penyebabnya dan menyarankan pengobatan yang sesuai.

Segera menemui dokter jika memiliki gejala lain, seperti:

  • Nyeri dada yang parah
  • Sakit perut yang tajam
  • Pusing atau lemah
  • Peningkatan detak jantung
  • Sedikit atau tidak ada buang air kecil
  • Darah dalam urine
  • Muntahan atau tinja berdarah
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri atau kelemahan otot yang parah

Gejala-gejala ini bisa saja mengindikasikan kondisi yang lebih serius.

Baca Juga: 13 Penyebab Mual Setelah Berhubungan Intim, Cari Tahu Yuk!

Pengobatan untuk Gejala yang Tidak Kunjung Membaik

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Saat berobat ke dokter, mungkin Moms akan diresepkan obat antimual. Beberapa dari obat ini tersedia tanpa resep.

Obat ini disebut antiemetik dan bekerja dengan cara memblokir zat tertentu dalam tubuh yang berperan dalam rasa mual.

Mengonsumsi obat ini juga dapat menghentikan naik-turunnya rasa mual.

Dimenhydrinate (Dramamine) adalah obat mabuk perjalanan yang dapat meredakan mual.

Selalu bicarakan dengan dokter sebelum meminum obat apa pun untuk mengatasi kondisi mual tapi tidak muntah ini.

Efek samping obat ini ringan, termasuk mulut kering dan sembelit.

Namun, pengobatan tersebut dapat memperburuk kondisi lain yang Moms alami, seperti glaukoma dan tekanan darah tinggi.

Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh anak di bawah 12 tahun.

Baca Juga: Mungkinkah Hamil Tanpa Mual? Yuk Cari Tahu Faktanya, Moms!

Cara Mencegah Mual

Makan Salad
Foto: Makan Salad (Freepik.com/yanalya)

Moms mungkin menemukan bahwa perubahan gaya hidup sederhana tertentu dapat membantu mencegah mual tapi tidak muntah ini.

Nah, ayo coba kiat-kiat ini:

  • Makanlah dalam porsi kecil sepanjang hari, terutama jika Moms sedang hamil.
  • Hindari berolahraga dengan perut kenyang.
  • Minum lebih banyak air.
  • Kurangi atau hilangkan konsumsi alkohol.
  • Hindari minum alkohol saat perut kosong.
  • Dapatkan tidur yang cukup.
  • Kelola stres.

Bagi kebanyakan orang, mual tapi tidak muntah adalah kondisi akut, yang berarti gejala ini berlangsung dalam waktu singkat dan kemudian hilang.

Penyakit ini dapat diobati dengan pengobatan rumahan atau perawatan ringan.

Penting untuk menemui dokter jika gejala tidak membaik.

Naik-turun keinginan muntah yang terus-menerus dapat mengindikasikan masalah medis yang mendasarinya.

Jadi, itulah penyebab mual tapi tidak muntah yang bisa Moms curigai apabila mengalaminya.

Segera kunjungi dokter jika gejala tidak kunjung membaik dengan pengobatan rumahan, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5096665/
  • https://mygi.health/education/symptoms/nausea-vomiting

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.