11 Agustus 2022

Museum Ranggawarsita Semarang dengan Koleksi Terlengkap di Jawa Tengah

Koleksi di museum cukup banyak dan jumlahnya terus bertambah

Jika berkunjung ke Semarang, ada satu museum yang cukup emnarik yaitu Museum Ranggawarsita.

Saat memasuki Semarang dari arah Jakarta, tepatnya di Bunderan Kalibanteng, Moms dan Dads akan melewati sebuah bangunan berbentuk joglo.

Nah, bangunan itu adalah Museum Jawa Tengah Ranggawarsita.

Nama Ranggawarsita ini diambil dari nama seorang pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yang karya-karyanya telah dikenal luas oleh masyarakat Jawa.

Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai Museum Ranggawarsita Semarang melalui ulasan berikut ini!

Baca Juga: 3 Manfaat Penting Mengajak Anak Ke Museum

Lokasi dan Harga Tiket Masuk Museum Ranggawarsita Semarang

museum ranggawarsita
Foto: museum ranggawarsita

Foto Museum dari Tampak Depan (ihategreenjello.com)

Museum Ranggawarsita dibangun tahun 1989 dan setelah itu, koleksimya terus bertambah.

Kini koleksinya mencapai 59.814.

Sebagian dari koleksi tersebut dipajang di ruang pamer utama, ruang karantina, selasar gedung, ruang laboratorium perawatan koleksi, sementara sebagian yang lain disimpan di gudang.

Museum ini terletak di jalan Abdurrahman Saleh dan tercatat sebagai museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan, dan wawasan nusantara.

Nama museum ini diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan.

Museum Ranggawarsita menempati luas tanah 1,8 hektar dan dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.

Lokasinya cukup strategis dan berjarak kurang lebih 3 km dari Tugumuda.

Ia pun dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi.

Museum ini merupakan aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi.

Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975.

Kemudian ia secara resmi dibuka untuk publik oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.

Nah, alamat lengkap dari Museum Ranggawarsita ini ada di Jalan Abdulrahman Saleh No 1 Kalibanteng Kulon Semarang Jawa Tengah.

Untuk nomor telepon, bisa menghubungi 024 7602389 atau e-mail: info@museumranggawarsita.com untuk melakukan reservasi sebelum kedatangan.

Jam layanan pukul 08.00 – 16.00 WIB, buka setiap hari termasuk akhir pekan dan libur nasional.

Harga tiket dewasa adalah Rp 4.000,- dan anak anak Rp 2.000 saja.

Baca Juga: 5 Museum untuk Merayakan Kemerdekaan Indonesia Bersama Si Kecil

Koleksi yang Ada di Museum Ranggawarista

museum ranggawarsita
Foto: museum ranggawarsita

Foto Koleksi Museum Ranggawarsita (seputarsemarang.com)

Sebagai museum provinsi terbesar dengan didukung kekayaan lebih dari 50.000 koleksi.

Museum Jawa Tengah Ronggowarsito ini dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung.

Nah, fasilitas tersebut antara lain empat gedung pameran tetap, masing-masing terdiri dari dua lantai dan satu ruang koleksi emas.

Ada juga sembilan ruang pameran atau galeri Museum Jawa Tengah Ronggowarsito sebagai berikut:

1 . Gedung A: Galeri Geologi (Lantai I)

  • Gunungan Blumbangan

Tradisi Gunung Blumbangan dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15.

Gunungan menggambarkan alam semesta, manusia, dan juga lingkungannya.

  • Lukisan Alam Semesta
  • Koleksi Kosmologika

Ada berbagai lukisan-lukisan galaksi, proses terbentuknya planet, atmosfer bumi, serta koleksi benda angkasa luar berupa meteorit.

  • Koleksi Geologika dan Geografika

Isinya mencakup ilustrasi skala waktu geologi, diorama stalaktit-stalagmit, formasi batuan Karangsambung-Kebumen yang merupakan daerah penelitian batuan terbesar di Asia Tenggara.

  • Koleksi Ekologika

Menyajikan diorama ekosistem, koleksi awetan binatang, dan foto-foto lingkungan alam yang terkenal di Jawa Tengah.

2. Gedung A: Galeri Paleontologi (Lantai II)

  • Kelompok Paleobotani

Isinya mencakup koleksi fosil-fosil kayu dari Sangiran yang terbentuk karena proses mineralisasi yaitu meresapnya mineral (silikat) ke dalam struktur/pori-pori kayu, dan ilustrasi bentuk tumbuhan zaman purba.

  • Kelompok Paleozoologi

Terdapat beberapa fosil seperti kerang, gajah purba, kerbau purba, serta ilustrasi kehidupan binatang purba.

  • Kelompok Paleontologi

Terdapat beberapa koleksi fosil-fosil fragmen tulang manusia purba jenis Pithecanthropus erectus, manusia-kera yang berjalan tegak.

3. Gedung B: Peninggalan dari Peradaban Hindu-Buddha (Lantai I dan II)

Budaya yang berasal dari pengaruh agama Hindu-Buddha dari India sering disebut peradaban klasik.

Peradaban tersebut datang secara bergelombang, bermula dari awal abad Masehi.

Ini juga membawa tiga perubahan besar bagi masyarakat lokal, yaitu mengenal ajaran Hindu-Buddha, sistem pemerintahan kerajaan, dan bentuk tulisan.

Nah, koleksi yang dipamerkan berupa:

  • Miniatur Candi Borobudur, Prambanan, Kalasan.
  • Replika Prasasti Tukmas dan Cangal.
  • Arca-arca dan replika, lingga-yoni, kala-makara. Arca Ganesha dari Sawit, Boyolali, sangat sempurna dilihat dari sisi artistik.
  • Koleksi yang berhubungan dengan kehidupan religi seperti kentongan, kendi, genta, cermin yang dibuat dari perunggu.
  • Peralatan sehari-hari berupa lampu gantung, bokor, bejana, talam, cetakan mata uang.

Baca Juga: 4 Museum Makanan di Berbagai Negara yang Menarik Dikunjungi

museum ranggawarsita
Foto: museum ranggawarsita

Foto Koleksi Museum Ranggawarsita (kompas.com)

4. Gedung B: Peninggalan dari Berbagai Zaman Peradaban (Lantai II)

  • Zaman Batu

Peradaban batu berupa serpih, kapal genggam, kapak besar (beliung), punden berundak, menhir, arca-arca di Jawa Tengah tersebar di berbagai wilayah.

  • Zaman Perunggu

Berupa benda-benda peralatan (kapak corong) dan benda-benda untuk kepentingan upacara keagamaan seperti nekara, digunakan dalam upacara memanggil hujan.

  • Peradaban Polinesia

Disebut peradaban Polinesia karena berbagai langgam budaya yang ditinggalkan khas budaya Polinesia.

Ini berupa arca mirip Ganesha temuan dari Desa Jalatiga, Kecamatan Doro, Pekalongan.

  • Zaman Pengaruh Islam

Pesisir utara Jawa Tengah (Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Rembang, Lasem) termasuk daerah awal persebaran pengaruh Islam di Indonesia.

Koleksi berupa fragmen seni hias, replika kaligrafi karya RM Sosrokartono, serta miniatur Masjid Agung Demak dan Masjid Sunan Kudus.

  • Peninggalan Zaman Kolonial

Berupa meriam pertahanan temuan dari Tegal dan Brebes, pedang militer, lonceng dan jangkar kapal, dll.

5. Gedung C: Galeri Bersejarah Perjuangan Bersenjata (Lantai I)

Bagian dari koleksi Museum Ranggawarsita ini dibagi dua bagian, yaitu koleksi semasa perjuangan fisik dan diplomasi, serta diorama.

Di sana ada diorama pertempuran lima hari Semarang, diorama peristiwa Palagan Ambarawa, Diorama gerilya dan kembali ke Yogyakarta.

6. Gedung C: Galeri Koleksi Teknologi dan Kerajinan Tradisional (Lantai II)

Ruangan ini dibagi menjadi beberapa bagian, mencakup ruang teknologi mata pencaharian, ruang teknologi industri, dan transportasi, ruang teknologi kerajinan, dan rumah tinggal.

Baca Juga: Moja Museum, Tempat Artsy yang Berada di Kota Jakarta

museum ranggawarsita
Foto: museum ranggawarsita

Foto Koleksi Museum (jatengprov.go.id)

7. Gedung D: Galeri Pembangunan (Lantai I)

Galeri di dalam Museum Ranggawarsita ini dikelompokkan ke dalam Ruang Pembangunan, Ruang Numismatika dan Heraldik, Ruang Tradisi Nusantara, Ruang Intisari, dan Hibah.

8. Ruang D: Galeri Kesenian (Lantai II)

Galeri kesenian menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang dipisahkan menjadi (1) Seni Pergelaran, dan (2) Seni Pertunjukan dan Seni Musik.

Ruang Seni Pergelaran ditampilkan kesenian wayang.

Wayang ini adalah kesenian asli Indonesia yang dalam perkembangannya telah mengalami perubahan baik dalam bentuk jenis maupun fungsinya.

Ada belasan jenis wayang yang ditampilkan dan dua jenis wayang lainnya, yaitu Wayang Kayu dan Wayang Kontemporer.

Koleksi Ruang Seni Pergelaran lainnya adalah peragaan pergelaran Wayang Purwa dan Wayang Orang.

Nah, Wayang Orang merupakan perpaduan antara seni drama, seni tari, dan seni (musik) gamelan.

Ia biasanya mengangkat kisah Ramayana dan Mahabarata.

Dalang berperan sebagai pembawa cerita dan suluk, sedang dialog dilakukan oleh masing-masing tokoh.

Ruang Seni Pertunjukan dan Seni Musik menampilkan beberapa bentuk pertunjukan kesenian rakyat, yaitu kuda lumping, barongan, nini thowok, dan beberapa foto penunjang kesenian pertunjukan.

9. Ruang E: Galeri Koleksi Emas

Ini adalah ruang susulan yang ada di Museum Ranggawarsita untuk menampilkan koleksi emas.

Koleksi dibagi menjadi empat kategori:

  • Perhiasan Badan: Anting-anting, gelang, binggel, hiasan dada, kelat leher, ikat pinggang.
  • Perhiasa Kepala: Mahkota dan grado.
  • Berbagai bentuk cincin.
  • Benda-benda untuk sarana upacara keagamaan, mata uang, lempengan prasasti, arca, keris, dan mangkuk.

Baca Juga: Jangan Lakukan 6 Hal Ini Saat Mengajak Si Kecil ke Museum

Itulah beberapa informasi mengenai Museum Ranggawarsita yang menarik untuk diketahui.

Semoga informasi ini membantu, ya!

  • https://jatengprov.go.id/beritaopd/asyiknya-jelajah-virtual-museum-ranggawarsita/
  • https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/belajar-sambil-berwisata-di-museum-ranggawarsita/
  • https://www.museumindonesia.com/museum/34/1/Museum_Ronggowarsito_Semarang

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.