5+ Pasar di Solo yang Wajib Dikunjungi, Ada Pusat Batik Murah!
Banyak jenis pasar di Solo yang bisa dikunjungi sesuai dengan keinginan. Sebab, Kota Solo memiliki beberapa pasar yang bahkan menjadi destinasi wisata yag terkenal saat ini.
Menurut Dinas Perdagangan Surakarta, terdapat 44 pasar di Solo. Misalnya pasar Rerajut Ati atau ‘Resik, ramah, jujur, tertib, aman dan simpati’.
Ini digunakan sebagai slogan yang menterjemahkan pasar tradisional, sebagai pusat interaksi dan ekonomi masyarakat. Selain itu, ada banyak pasar lain yang memiliki keunikan tersendiri.
Baca Juga: 5 Resep Terik Tahu Tempe Khas Solo, Wajib Dicoba!
Deretan Pasar di Solo
Foto: Surakarta.go.id
Banyak wisatawan yang menyukai pasar di Solo sehingga antusias untuk berkunjung, belajar serta berbelanja di sana, menurut studi Repository UGM
Selain itu, pasar tradisional di Kota Solo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata alternatif, yang tentunya membutuhkan pembangunan fasilitas penunjang untuk mendukungnya.
Selain memiliki usia yang lama karena telah berdiri puluhan tahun, pasar-pasar di Solo yang tradisional ini juga memiliki keunikan tersendiri yang tidak bisa ditemukan di pasar lain. Di mana saja? Intip listnya!
1. Pasar Gede Harjonagoro yang Legendaris
Sebenarnya pasar ini sama seperti pasar-pasar biasanya yang menjual berbagai bahan makanan, buah-buahan, daging, dan kue-kue tradisional.
Yang khas dari pasar ini karena memiliki nilai sejarah dan memiliki arsitektur yang unik. Dibangun pada masa kolonial, 1927-1930, Pasar Gede dirancang oleh arsitek Belanda bernama Thomas Karsten.
Selain menjadi pasar tertua, pasar ini juga menjadi salah satu ikon Kota Solo. Bangunan Pasar Gede juga dirancang secara canggih dan berbeda dengan bangunan pasar pada umumnya.
Ini ditunjukkan dengan separuh dinding di lantai dua yang dirancang secara terbuka dan hanya diberi anyaman kawat sebagai pagar.
Ini dimaksudkan sebagai ventilasi udara yang juga berfungsi sebagai pendingin ruangan agar tetap adem meski cuaca terik. Juga sebagai penyaring bebauan yang tak sedap seperti bau amis pada daging.
Tidak hanya itu, pasar legendaris ini juga ternyata sudah ramah difabel karena terdapat jalur khusus bagi pengguna kursi roda di dalamnya.
Pasar Gede sendiri tidak hanya terkenal karena menjadi pasar tertua saja. Pasar ini pun merupakan pasar tradisional terbesar sekaligus yang paling terkenal dan mungkin bisa dibandingkan dengan Pasar Beringharjo di Yogyakarta.
Baca Juga: 6 Dokter Mata di Solo yang Bisa Moms Kunjungi untuk Berkonsultasi Penyakit Mata
2. Pasar Klewer sebagai Pusat Batik
Foto: Surakarta.pro
Berlokasi tepat di sebelah Alun-alun Utara Keraton Kasunanan, pasar Klewer belum lama ini telah direvitalisasi pada Juli 2020.
Tidak hanya mudah ditemukan, lokasi strategis tersebut membuat Pasar Klewer menjadi pusat perbelanjaan sejak tahun 1940-an.
Kini suasana di luar dan di dalam pasar yang memiliki dua lantai ini cukup nyaman untuk berjualan dan juga ramah untuk wisatawan.
Termasuk pasar di Solo yang ikonik dan juga legendaris, pasar ini pertama kali berdiri pada 1942. Pembangunan terus lakukan sebagai upaya revitalisasi pasar.
Keberadaan Pasar Klewer tidak bisa dipisahkan dari Solo sebagai Kota Batik, karena telah menjadi pusat penjualan batik dengan ratusan kios di dalamnya.
Di pasar ini juga bisa ditemukan beragam produk batik, mulai dari harga yang paling murah hingga premium, yang dijual eceran hingga grosir.
Dulunya, pasar ini bernama pasar Slompretan. Nama ini diambil dari tiupan terompet kereta api pada masa pendudukan Jepang.
Pasar di Solo ini menjual beraneka ragam produk tekstil, mulai dari batik hingga baju tren saat ini. Ada pula beragam kuliner khas Solo yang bisa disantap selama belanja di Pasar Klewer.
3. Pasar Keris yang Menjual Barang Pusaka
Masih di kawasan sekitar Alun-alun Utara, terdapat Pasar Keris. Lokasinya hanya sekitar beberapa ratus meter dari Pasar Klewer, persis di sebelah Timur Alun-alun.
Sesuai namanya, salah satu pasar di Solo ini menjual banyak keris dalam berbagai corak. Sebagai salah satu kota pusat budaya Jawa yang memiliki dua keraton, Solo menjadi salah satu tujuan pecinta keris dan benda pusaka lainnya.
Di dalamnya terdapat barang pusaka, cendera mata, gamelan Jawa, hingga perlengkapan busana tradisional Jawa seperti Blangkon.
Tidak heran, pasar ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara yang mencari barang-barang antik khas Jawa.
4. Pasar Barang Antik Triwindu
Kota Solo juga memiliki pasar yang sangat terkenal di kalangan pecinta atau kolektor barang antik, yakni pasar Triwindu.
Pasar yang berada di Jalan Diponegoro, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, berdiri pada tahun 1939 oleh KGPAA Mangkunegara VII sebagai peringatan 24 tahun (tiga windu) masa pemerintahannya.
Di sana, terdapat beragam barang antic seperti keris kuno, patung, hingga lampu antik dan alat musik klasik. Bahkan di pasar legendaris yang ini, pengunjung bisa menemukan fosil purba Sangiran.
Di lantai atas, pengunjung bisa menemukan banyak jenis barang-barang kuno yang dulu ada di keseharian masyarakat Indonesia.
Seperti ornamen hiasan dinding, barang pecah belah, radio klasik, hingga mesin jahit lama dan onderdil motor telah langka yang menghadirkan suasana khas masa lalu.
Menariknya, pasar ini masih memberlakukan sistem barter. Hanya bernegosiasi hingga menemui kesepakatan, maka sistem barter dapat dilakukan. Tentunya, dilakukan dengan barang yang juga antik.
Baca Juga: 10 Tempat Instagramable di Solo yang Memiliki Spot Keren
5. Pasar Klithikan Notohardjo yang Menjual Barang Bekas
Foto: Pegi-pegi.com
Pasar di Solo lainnya yang bisa dikunjungi adalah pasar Klithikan Notohardjo. Dibanding dengan pasar-pasar sebelumnya, pasar ini terbilang muda karena baru dibangun pada 2006 oleh pemerintah Kota Solo.
Pembangunan pasar Klithikan ini ditujukan untuk menampung pedagang kaki lima yang dulunya berjualan di kawasan Taman Monumen 45 Banjarsari.
Kebanyakan barang yang dijual di Pasar Klithikan Notoharjo adalah barang bekas. Meski begitu, barang-barang bekas tersebut masih layak pakai dan beberapa di antaranya masih memiliki nilai guna tinggi.
6. Pasar Kliwon yang Menjual Kambing
Pasar Kliwon merupakan tempat penjualan kambing di Solo yang ramai setiap hari pasaran Kliwon. Pasar ini berada di Kampung Arab, yaitu tempat tinggal khusus orang Arab di zaman penjajahan Belanda.
Kuliner yang terkenal di sekitar Pasar Kliwon adalah Sate Kambing Hj. Bejo yang ada di belakang Luwes Lojiwetan yang terkenal dengan sate buntelnya.
Ada juga Sate Kambing Pak Min Sinthong di depan Masjid Riyadh. Di sebelah Lawang Gapit bagian selatan, kamu bisa mencicipi Es Plengeh atau sekadar rekreasi pada sore hari di Alun-Alun Kidul.
Di sore hari, di sekitar sana menjadi semacam pasar dadakan yang dipenuhi dengan berbagai macam penjual makanan ringan.
Jadi, sudah pernah mengunjungi pasar di Solo yang mana saja nih?
- https://surakarta.go.id/?p=23388
- https://dinasperdagangan.surakarta.go.id/
- https://www.pinhome.id/info-area/pasar-di-solo/
- http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/83707
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.