25 Oktober 2024

8 Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan, Waspada Luka Vagina!

Hati-hati juga jika pendarahan ketika seks saat hamil

Pendarahan setelah berhubungan seks adalah kondisi yang cukup umum, namun sering kali menimbulkan kekhawatiran.

Munculnya darah setelah berhubungan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari hal ringan seperti iritasi atau kurangnya pelumasan, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti infeksi atau bahkan kanker serviks.

Meski tidak selalu berbahaya, pendarahan ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan.

Penyebab Pendarahan setelah Berhubungan

Kondisi ini bisa terjadi pada wanita dari berbagai usia dan sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi yang ringan hingga yang memerlukan penanganan medis.

Beberapa penyebab umum meliputi.

1. Pertama Kali Berhubungan Seks

Darah yang keluar setelah pertama kali berhubungan seks biasanya disebabkan oleh robeknya selaput dara (hymen), yaitu lapisan tipis yang sebagian menutupi bukaan vagina.

Selaput dara ini bisa robek saat penetrasi pertama kali, sehingga menyebabkan pendarahan ringan.

2. Iritasi atau Luka pada Area Vagina

Aktivitas seksual yang terlalu intens atau kurangnya pelumas bisa menyebabkan iritasi atau luka ringan pada vagina, sehingga menyebabkan perdarahan.

3. Infeksi pada Saluran Reproduksi

Infeksi seperti vaginitis, servisitis (infeksi serviks), atau infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan setelah berhubungan.

4. Polip atau Luka pada Serviks

Polip atau pertumbuhan jaringan yang abnormal pada serviks bisa menyebabkan perdarahan saat tertekan selama hubungan seksual.

5. Ketidakseimbangan Hormon

Fluktuasi hormon dapat menyebabkan penipisan pada dinding vagina atau serviks, yang membuatnya lebih mudah berdarah.

6. Kondisi Sebelum atau Sesudah Menstruasi

Melansir WebMD, terkadang pendarahan setelah berhubungan dapat terjadi jika seks dilakukan sebelum haid atau setelah periode haid.

7. Endometriosis

Ini adalah kondisi di mana jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau panggul, yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut.

Saat berhubungan, tekanan pada jaringan ini dapat menyebabkan pendarahan karena iritasi atau luka pada area yang terpengaruh.

Hal ini membuat penderita endometriosis rentan mengalami nyeri dan pendarahan setelah hubungan seksual.

8. Kanker Serviks

kanker serviks bisa menyebabkan pendarahan setelah berhubungan.

Ini terjadi karena sel-sel kanker yang tumbuh di leher rahim membuat jaringan menjadi lebih rapuh dan mudah berdarah, terutama saat terjadi gesekan atau tekanan selama hubungan seksual.

Pendarahan ini sering menjadi salah satu gejala awal kanker serviks dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jika mengalami pendarahan setelah berhubungan lebih dari sekali, atau jika disertai gejala lain seperti nyeri atau keputihan yang tidak biasa, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapan Harus ke Dokter?

Melansir laman Medpark, ini kondisi yang perlu penangan medis.

  • Pendarahan vagina yang sering atau berlebihan.
  • Rasa gatal atau terbakar pada vagina saat buang air kecil.
  • Keputihan yang tidak normal atau terus-menerus.
  • Gatal atau nyeri saat buang air kecil.
  • Pendarahan vagina setelah menopause.

Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil

Pendarahan setelah Seks saat Hamil
Foto: Pendarahan setelah Seks saat Hamil (Freepik.com/freepik)

Selain dalam kondisi biasa, seks yang dilakukan saat hamil juga bisa berdampak pendarahan.

Pendarahan setelah berhubungan saat hamil bisa disebabkan oleh kondisi normal.

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), bercak darah cokelat atau merah biasanya tidak berbahaya.

Apa saja penyebab pendarahan setelah berhubungan seks saat hamil?

Berikut ini beberapa di antaranya. Catat agar tidak salah kaprah lagi, ya, Moms!

1. Peningkatan Suplai Darah

Peningkatan Suplai Darah pada Ibu Hamil
Foto: Peningkatan Suplai Darah pada Ibu Hamil (verywellfamily.com)

Menurut artikel dari Healthdirect, tingkat suplai darah ke vagina dan leher rahim meningkat sangat cepat setelah Moms hamil.

Ketika berhubungan seks saat hamil, akan ada tekanan tambahan pada area serviks yang menyebabkan pendarahan kecil atau bercak.

2. Peningkatan Kapiler

Moms, beberapa kapiler darah atau pembuluh darah kecil terbentuk selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang tinggi bagi ibu dan janin.

Banyak dari kapiler ini berkembang di vagina dan leher rahim. Mereka begitu halus sehingga mudah pecah saat berhubungan saat hamil.

3. Polip Serviks

Polip Serviks pada Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Polip Serviks pada Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Polip adalah pertumbuhan yang tidak berbahaya pada serviks dan terjadi karena tingginya kadar estrogen.

Dilansir dari artikel keluaran Harvard Health Publishing, polip tersebut mengandung pembuluh darah kecil yang rapuh.

Tekanan apa pun di daerah tersebut saat berhubungan saat hamil dapat menyebabkan pendarahan.

4. Plasenta Abruption

penyebab pendarahan setelah berhubungan seks saat hamil
Foto: penyebab pendarahan setelah berhubungan seks saat hamil

Ini terjadi ketika ada pemisahan awal plasenta dari rahim, yang dapat menyebabkan perdarahan hebat, dengan atau tanpa gumpalan.

Jika pemisahannya sedikit, biasanya ada sedikit bahaya bagi Moms atau bayi.

Tetapi jika lebih parah, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit, itulah mengapa sangat penting untuk mengunjungi dokter.

Baca Juga: Gejala dan Penyebab Solusio Plasenta, Putusnya Plasenta dari Dinding Rahim saat Hamil

5. Kehamilan Ektopik

Perdarahan setelah berhubungan seks saat hamil juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik.

Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel di tempat selain rahim.

Kondisi ini mesti segera diobati, agar tidak meningkatkan risiko komplikasi.

6. Plasenta Previa

peyebab pendarahan setelah berhubungan seks
Foto: peyebab pendarahan setelah berhubungan seks (https://hellosehat.com/)

Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester kedua atau ketiga dan ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks.

Jika seks diikuti oleh perdarahan merah terang, itu bisa mengarah ke plasenta previa sebagai penyebabnya.

British Journal of General Practice mengungkapkan, keguguran yang dipicu oleh berhubungan saat hamil jarang terjadi.

Hal ini karena janin diamankan oleh kantung ketuban yang diisi oleh cairan yang bertugas sebagai bantal bayi dan bertindak sebagai peredam kejut.

Apalagi, Si Kecil pun ditempatkan jauh dari wilayah senggama.

Namun, jika pernah mengalami keguguran atau melemahnya dinding serviks di masa lalu, dokter akan merekomendasikan Moms untuk tidak melakukan hubungan seks beberapa saat.

Lalu, bila Moms melihat adanya bercak atau aliran darah yang sangat ringan, jangan gunakan tampon, ya.

Akan lebih baik jika Moms menggunakan pembalut.

Jika pendarahan setelah berhubungan saat hamil terjadi sangat berlebihan atau tidak berhenti mengalir, segera berobat ke dokter, ya.

Tindakan tersebut sangat penting, apalagi jika keluhan disertai dengan kram sedang, parah, tekanan punggung dan panggul, atau kontraksi.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Pendarahan Saat Trimester Pertama Kehamilan

Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Berikut adalah beberapa situasi di mana Moms harus berkonsultasi ke dokter jika mengalami pendarahan setelah berhubungan saat hamil:

  1. Pendarahan Berlanjut: Jika pendarahan tidak berhenti setelah berhubungan atau berlangsung lebih dari beberapa jam.
  2. Pendarahan Berat: Jika Moms mengalami pendarahan yang mirip dengan menstruasi atau lebih berat, terutama jika disertai dengan penggumpalan darah.
  3. Nyeri atau Kram yang Parah: Jika pendarahan disertai dengan nyeri atau kram perut yang intens, ini bisa menjadi tanda masalah serius.
  4. Gejala Keguguran: Jika mengalami pendarahan yang disertai dengan gejala lain seperti nyeri punggung yang parah, keluarnya jaringan dari vagina, atau penurunan gerakan janin (jika sudah dalam trimester kedua).
  5. Pendarahan Setelah Trimester Pertama: Pendarahan yang terjadi setelah trimester pertama kehamilan harus selalu dievaluasi oleh dokter.
  6. Tanda Infeksi: Jika ada tanda-tanda infeksi, seperti demam, bau tidak sedap, atau keluarnya cairan abnormal dari vagina.

Demikian fakta tentang pendarahan setelah berhubungan seks saat hamil.

Apabila mengalami kondisi tersebut, jangan langsung khawatir, ya, Moms!

Akan tetapi, jika keluhan disertai gejala-gejala yang mengganggu, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter, ya!

  • https://www.acog.org/Patients/FAQs/Bleeding-During-Pregnancy?IsMobileSet=false
  • https://www.healthdirect.gov.au/vaginal-bleeding-after-sex
  • https://www.health.harvard.edu/a-to-z/cervical-polyps-a-to-z
  • https://www.webmd.com/women/bleeding-after-sex
  • https://www.medparkhospital.com/en-US/disease-and-treatment/postcoital-bleeding-bleeding-after-sex

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.