25 Oktober 2023

5 Peran Ayah dalam Keluarga Menurut Islam, Tak Tergantikan!

Ayah memegang peran penting dalam keluarga, terutama dalam hal pendidikan

Peran ayah dalam keluarga sangatlah penting. Ayah merupakan sosok yang penting dalam keluarga.

Selain sebagai pemimpin, ayah juga sering dijadikan idola dan panutan anak-anaknya.

Saat menjalankan kewajibannya dengan baik, ayah menjadi sosok panutan yang bertanggungjawab dengan melindungi keluarganya.

Peran ayah dalam keluarga juga tentu akan memberikan pengaruh dalam pembentukan sebuah keluarga.

Meski ayah dan ibu memiliki peran dan fungsinya masing-masing baik dalam hal pengasuhan anak maupun rumah tangga, peran ayah memiliki nilai yang lebih tinggi sebagai pemimpin.

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Hafizhohullah menjelaskan bahwa ayah memiliki tanggung jawab untuk mengambil peran dalam mendidik keluarga serta putra-putrinya untuk mentaati Allah SWT.

Sebab, di antara doa-doa yang dilantunkan oleh para nabi, yakni itu adalah doa khusus untuk kebaikan anak-anak dan keturunananya.

Peran ayah dalam keluarga sudah harus terasa bahkan sejak kelahiran, dilansir Constructing Fatherhood.

Di rumah, peran ayah ibarat kepala sekolah dan ibu sebagai guru.

Ayah berperan sebagai seorang konseptor yang merancang kurikulum dan ibu sebagai guru pelaksana sehingga lahir para alumni yang baik dan dicintai oleh Allah SWT.

Baca Juga: Istri Wajib Jaga Aib Suami, Ini Aturannya Menurut Islam!

Peran Ayah dalam Keluarga Menurut Islam

Berikut adalah sejumlah peran ayah dalam keluarga menurut Islam yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menjadi Pemimpin dalam Keluarga

Peran Ayah dalam Keluarga
Foto: Peran Ayah dalam Keluarga (Orami Photo Stock)

Peran ayah dalam keluarga yang pertama adalah menjadi pemimpin keluarga.

Setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, dan Allah menciptakan manusia untuk menjadi Khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-An’am:165).

Manusia dianugerahkan oleh Allah kedudukan untuk mengatur, memimpin dan memiliki kekuasaan di muka bumi. Meski begitu, menjadi pemimpin tentu tidak mudah.

Karena setiap pemimpin itu akan diminta pertanggungjawabannya.

Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya,

Dan istri pemimpin terhadap keluarga, rumah suaminya, dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya,”

Kedua keterangan tersebut menegaskan betapa pentingnya sosok seorang ayah sebagai pemimpin keluarga.

Tugas dan tanggung jawabnya begitu besar, karena tidak hanya menyangkut kehidupan di dunia tapi juga di akhirat kelak.

Ayah berperan sebagi pemimpin agar keluarganya selalu melakukan kebaikan yang mendatangkan pahala. Allah berfirman: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya,” (QS. Al-Zalzalah: 7-8).

Baca Juga: Ini Hukum Suami Tidak Memberi Nafkah dalam Islam, Catat!

2. Pencari Nafkah Keluarga

Peran ayah dalam keluarga yang selanjutnya adalah menjadi pencari nafkah keluarga. Peran ini selain sebagai pemimpin adalah sebagai pencari nafkah untuk keluarganya.

Sebagaimana Allah Berfirman: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.

Sebab itu maka perempuan yang salihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar,” (QS. An-Nisa: 34).

Nafkah yang dicari oleh seorang ayah ini juga haruslah nafkah yang halal, karena Allah sudah menentukan rezeki bagi setiap orang. Allah berfirman: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya,” (QS. An-Nahl: 114).

3. Menjadi Suami dan Ayah yang Baik

Peran Ayah dalam Keluarga (Orami Photo Stock)
Foto: Peran Ayah dalam Keluarga (Orami Photo Stock)

Selain itu, peran ayah dalam keluarga menurut Islam adalah menjadi sosok suami sekaligus ayah yang baik.

Misalnya, suami dan ayah yang penuh kasih dan cinta, berlaku adil dalam keluarga, serta bertanggungjawab kepada keluarganya.

Perintah untuk menjadi suami yang adil ini terdapat dalam ayat Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 129, Allah SWT berfirman:

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung.

Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ketika terdapat konflik keluarga, sebaiknya seorang ayah mempertimbangkan keputusan adil bagi seluruh anggota keluarga.

Karena istri dan anak-anak memiliki hak mereka, maka sang ayah harus memenuhi hak tersebut dengan adil.

Misalnya, meski sibuk mencari nafkah, tetapi ayah sebaiknya juga memberikan waktu luang untuk dinikmati bersama keluarga sehingga tetap rukun dan harmonis.

Sementara itu, suami bertanggungjawab yang dimaksud yakni harus memenuhi kewajiban mereka terhadap keluarga. Selain mencari nafkah, memenuhi kebutuhan secara lahiriah, ayah juga bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan batin.

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam Al-Qur'an yang berbunyi:

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf.” (QS. Al-Baqarah: 233).

Kebutuhan batin terhadap istri ialah dalam bentuk berhubungan suami istri.

Sementara kebutuhan batin anak-anak berupa pemberian pendidikan agama Islam dengan akhlak yang mulia.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS at-Tahriim: 6).

Salah satu contoh pendidikan Islam yang sebaiknya diajarkan pada anak, yaitu mengenalkan Allah SWT dengan cara mendirikan sholat.

“Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS. Luqman: 17).

Baca Juga: 15 Panggilan Suami Istri, Mulai yang Romantis hingga Islami dan Ala Drama Korea

4. Mencarikan Pendamping yang Baik untuk Anaknya

Peran ayah dalam keluarga yang berikutnya adalah mencarikan pendamping yang baik untuk anaknya. Urusan pendamping atau jodoh ini memang sudah diatur oleh Allah SWT.

Namun, apabila seorang ayah memiliki anak perempuan yang sudah mampu untuk menikah, maka ayah bisa mencarikan pendamping untuk anaknya.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa memelihara tiga orang anak perempuan, lalu ia mendidik dan menikahkan mereka, serta berbuat baik kepada mereka, maka dia akan mendapatkan surga,”

Selain memimpikan surga, mencarikan pendamping yang baik untuk anaknya adalah peran ayah dalam keluarga yang ditunjukkan agar anak-anaknya memiliki keluarga yang lebih baik dari dirinya.

Tentunya setiap orang tua berharap anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dalam segala hal.

5. Peran Ayah sebagai Pendidik

Peran Ayah Dalam Keluarga Islam (Orami Photo Stock)
Foto: Peran Ayah Dalam Keluarga Islam (Orami Photo Stock)

Peran ayah dalam keluarga yang lainnya adalah menjadi pendidik keluarga.

Dalam surat Luqman ayat 13-19, menyiratkan bahwa seorang ayah memiliki peran sebagai pemimpin sekaligus pendidik bagi anaknya.

Dia tidak dapat melepaskan masalah pendidikan anak-anaknya hanya kepada ibu dan sekolahnya. Anak memerlukan ayah dalam perkembangannya, yang tidak dapat digantikan.

Nabi Muhammad SAW: “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca Al-Qur'an, karena orang-orang yang memelihara Al-Qur'an itu berada dalam lingkungan singgasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya; mereka beserta para Nabi-Nya dan orang-orang suci,” (At Thabrani).

Menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik atau educator dalam keluarga, ayah adalah guru bagi anak-anaknya, baik di dalam maupun di luar rumah.

Cakupan pendidikan yang bisa diberikan pada anaknya begitu luas. Bukan hanya pendidik akademik saja, tetapi juga sosial dan nilai-nilai agama.

Rasulullah telah membuatkan metode yang jelas dalam mencegah kesalahan-kesalahan pada anak serta meluruskan ketimpangan perilakunya.

Orang tua yang berperan sebagai pendidik semestinya menempuh metode yang diberikan Rasulullah dan memilih metode yang paling patut dipakai dalam mendidik dan mengasuh anak.

Sehingga, para orang tua sampai pada apa yang mereka cita-citakan yaitu mendapatkan anak yang disiplin, beriman dan bertakwa.

Di antara metode Rasulullah dalam mencegah atau mengatasi kesalahan ialah pengarahan langsung.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis dari Abu Salamah, ia berkata, “Aku pernah di bawah asuhan Rasul, dan waktu itu tanganku menggamak ke sana-sini di dalam baskom besar, maka Rasul berkata kepadaku,”Wahau anakku, bacalah bismillah kemudian makanlah dengan tangan kananmu, dan makan makanlah yang dekat denganmu,”

Baca Juga: 12 Perkembangan Bayi 5 Bulan dari Fisik, Kognitif dan Sosial

Teladan Seorang Ayah

Peran Ayah dalam Keluarga (Orami Photo Stock)
Foto: Peran Ayah dalam Keluarga (Orami Photo Stock)

Karena Dads juga memiliki peran ayah dalam keluarga dalam mendidik keluarga, hal yang sama juga dicontohkan oleh para sahabat nabi.

Abu Bakar Ahmad bin Kamil bin Khalaf bin Syajarah al-Baghdadi (350H) Rahimahullah misalnya, senantiasa memantau pendidikan putrinya, Amat as-Salam (Ummu al-Fath, 390 H) di tengah kesibukannya sebagai hakim.

Diriwayatkan oleh al-‘Atiqi, hafalan hadis Amat as-Salam bahkan selalu dicatat oleh sang ayah.

Syaikhul Islam Abu Abbas Ahmad bin Abdillah al-Maghribi al-Fasi (560 H) rahimahullah juga tercatat mengajari putrinya yang berusia tujuh tahu cara baca Al-Qur'an, serta buku-buku hadis seperti Bukhari dan Muslim.

Walaupun ada yang mengatakan bahwa beliau terlalu sibuk dengan dakwah sehingga tidak pernah punya waktu untuk putrinya, hal ini dibantah oleh Imam al-Dhahabi yang mengatakan bahwa sulit dipercaya jika ada ulama yang berperilaku seperti ini.

Sebab, perbuatan seperti ini merupakan keburukan yang bertentangan dengan ajaran Nabi SAW, Sang Teladan bagi umat manusia yang biasa menggendong cucunya bahkan ketika sedang sholat.

Contoh lain bisa didapati dari riwayat pakar pendidikan Islam Ibnu Sahnun (256H) Rahimahullah.

Disebutkan, Hakim Isa bin Miskin selalu memanggil dua putrinya setelah sholat Ashar untuk diajari A-Qur'an dan ilmu pengetahuan lainnya.

Demikian pula dengan Asad bin al-Furat, panglima perang yang menaklukkan kota Sicily, ternyata juga mendidik sendiri putrinya.

Nama lain yang tercatat dalam sejarah adalah Syaikh al-Qurra, Abu Dawud Sulayman bin Abi Qasim al-Andalusi (496H) dan Imam ‘Ala al-din al-Samarqandi (539H) Rahimahumullah.

Baca Juga: Profil Edi Darmawan Salihin, Ayah Mendiang Mirna Salihin

Mengingat pentingnya peran ayah dalam keluarga, Dads harus pintar-pintar membagi waktu, ya.

Semoga informasi ini bermanfaat, Moms!

  • https://us.sagepub.com/en-us/nam/constructing-fatherhood/book205834
  • https://quran.com/id/luqman/13-19
  • https://tafsirweb.com/11010-surat-at-tahrim-ayat-6.html
  • https://muhammadiyah.or.id/ketentuan-menyusui-bayi-dalam-qs-al-baqarah-ayat-233/#:~:text=%E2%80%9CDiwajibkan%20kepada%20para%20ibu%2C%20baik,orang%20tua%20memandang%20adanya%20kemaslahatan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.