Puasa Daud: Niat, Tata Cara, Keutamaan, dan Manfaatnya
Selain puasa wajib di bulan Ramadan, ada juga puasa sunah lain yang dikenal oleh banyak orang, yakni puasa Daud.
Banyak manfaat dari puasa yang bisa dirasakan, salah satunya adalah memberi manfaat untuk kesehatan.
Secara umum, pelaksanaan puasa Daud sama dengan intermittent fasting, yaitu puasa yang dilakukan berselang satu hari.
Melansir International Journal of Obesity, puasa ini banyak dipilih oleh orang-orang yang ingin berdiet karena dapat membantu menurunkan berat badan.
Satu studi di jurnal Obesity Reviews tahun 2011 juga menunjukkan bahwa puasa intermiten menyebabkan lebih sedikit kehilangan otot daripada pembatasan kalori secara terus menerus.
Dalam Islam, puasa Daud bukan hanya baik bagi kesehatan, tetapi juga berpahala dan merupakan amalan yang disukai oleh Rasulullah SAW.
Sebab dengan berpuasa Daud, seseorang telah mengikuti sunah nabi yang termasuk salah satu amal saleh.
Baca Juga: Simak Jadwal Puasa Sunah Juli 2024, Lengkap dengan Niat!
Mengenal Puasa Daud
Rasulullah SAW bersabda:
“Salat yang paling dicintai Allah adalah salat Nabi Daud dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud,
ia tidur separuh malam kemudian salat di sepertiganya dan tidur lagi di seperenamnya, ia puasa sehari serta berbuka sehari,” (HR Bukhari).
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling, yakni sehari puasa, sehari tidak.
Disebut Puasa Daud karena puasa ini merupakan puasanya Nabi Daud AS. Para ulama pun telah bersepakat mengenai sunahnya puasa ini.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menegaskan,
“Puasa-puasa sunnah yang disepakati para ulama antara lain puasa sehari dan tidak puasa sehari. Inilah puasa yang paling utama."
Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab mengatakan,
“Di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa Daud. Yakni satu hari puasa dan satu hari tidak.
Di dalam hadis Nabi SAW, disebutkan bahwa puasa ini adalah puasa sunah yang paling afdal.”
Dilansir Suara Muhammadiyah, Puasa Daud adalah puasa sunah yang dilakukan secara sehari berpuasa, sehari berbuka, sehari berpuasa lagi, dan hari berikutnya berbuka, demikian seterusnya.
Puasa Daud ini bermula saat ada seseorang yang secara terus menerus melakukan ibadah di malam hari dan puasa di siang hari, sehingga Rasulullah SAW diberi petunjuk agar dilakukan tiga hari setiap minggu.
Tetapi orang itu masih mendesak dan merasa punya kemampuan untuk melakukan puasa lebih dari itu.
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasalah seperti puasanya nabi Daud, dan janganlah menambahnya'.
Aku bertanya (‘Abdullah bin ‘Amr): ‘Wahai Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?’. Rasulullah SAW menjawab: ‘Dahulu Nabi Daud puasa sehari dan berbuka sehari’,” (HR Ahmad).
Dalam pandangan Muhammadiyah, berdasarkan hadis-hadis dan kesepakatan ulama mengenai sunahnya puasa Daud sekaligus merupakan puasa yang paling dicintai Allah SWT.
Maka, puasa Daud adalah puasa sunah yang utama dan sangat dianjurkan bagi umat Islam.
Baca Juga: 6 Menu Buka Puasa untuk Diet, Sehat dan Rendah Kalori!
Waktu Puasa Daud
Puasa Daud sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
Waktu pelaksanaan puasa Daud bisa kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa.
Ada beberapa hari yang diharamkan untuk berpuasa, yaitu:
- Hari raya Idul Fitri (1 Syawwal).
- Hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).
- Hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
- Separuh terakhir dari bulan Sya’ban.
- Hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan ru’yatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).
Keutamaan Puasa Daud
Karena merupakan puasa yang paling dicintai oleh Allah SWT, puasa Daud memiliki banyak keutamaan bagi orang yang melaksanakannya.
Ada beberapa keutamaan puasa Daud, antara lain:
1. Dapat Lebih Memperhatikan Ibadah yang Lain
Ada begitu banyak jenis ibadah, begitu pula dengan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap hamba-Nya.
Jika seseorang berpuasa setiap hari, maka sudah pasti ia akan meninggalkan beberapa kewajiban lain.
Maka dari itu, dianjurkan untuk melakukan puasa Daud agar dapat lebih memperhatikan kewajiban-kewajiban lain yang harus dilakukan, serta dapat meletakkan sesuatu sesuai dengan porsi yang pas dan sesuai.
2. Tidak Melakukan Sesuatu Secara Berlebihan
Melakukan sesuatu secara berlebih hingga melampaui batas termasuk dalam bentuk ghuluw atau berlebih-lebihan yang tercela.
Begitu pula saat seseorang melakukan ibadah secara terus menerus dan berlebihan.
Selain karena menyelisihi petunjuk dari Rasulullah SAW, ini juga dapat membuat seseorang melalaikan diri dari berbagai kewajiban yang lainnya.
Hal ini juga dapat menyebabkan seseorang menjadi malas, kurang bersemangat dan lemas saat melakukan ibadah lainnya.
Baca Juga: 9 Macam Puasa yang Diharamkan dalam Ajaran Islam, Catat!
3. Hanya Dilakukan oleh Orang yang Mampu
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin RA pernah mengatakan:
“Puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit saat melakukannya.
Jangan sampai ia melakukan puasa ini hingga membuatnya meninggalkan amalan serta ibadah yang disyariatkan lainnya.
Begitu juga dengan belajar ilmu agama, jangan sampai hanya karena melakukan puasa Daud, ia tidak mempelajari ilmu agama.
Karena selain puasa Daud ini, masih banyak ibadah lainnya yang harus dilakukan.
Jika banyak melakukan puasa dapat membuat tubuh menjadi lemas, maka janganlah memperbanyak puasa. Wallahul Muwaffiq.”
4. Seperti Berpuasa Setengah Tahun
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada puasa yang lebih afdal dari puasa Daud.
Puasa Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Daud adalah sebaik-baiknya puasa.
Bahkan, puasa Daud ini memiliki keutamaan yang lebih utama dari puasa sepanjang tahun.
Ini akan menjadi sesuatu yang baik bagi orang yang hendak mengerjakannya karena ingin mendapatkan pahala.
5. Puasa Sunah Tertinggi
Puasa Daud merupakan puasa terbaik sekaligus puasa tertinggi dan terberat.
Sebab, seseorang tidak boleh berpuasa melebihi ini karena tubuh juga punya hak untuk dijaga.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam sebuah hadis:
“Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah SAW menanyakan kepadaku, ‘Aku mendengar kabar bahwa engkau selalu qiyamul lail dan siangnya berpuasa,’. Aku menjawab: ‘Benar ya Rasulullah.’
Maka Rasulullah bersabda: ‘Berpuasalah dan berbukalah. Salatlah dan tidurlah! Karena tubuhmu memiliki hak terhadapmu.
Istrimu memiliki hak terhadapmu. Dan tamumu juga memiliki hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa tiga hari setiap bulan.’
Abdullah berkata: ‘Aku bertahan.’ Maka Rasulullah pun bersikeras pula. Akhirnya aku berkata: ‘Ya Rasulullah, aku sanggup lebih dari itu.’
Rasulullah bersabda, “Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap pekan.’
Abdullah berkata: ‘Aku bertahan.’ Maka Rasulullah pun bersikeras pula.
6. Mendatangkan Kebahagiaan
Menjalani ibadah puasa sunah juga dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini yang artinya:
“Dari Abu Salih az-Zayyat sesungguhnya dia mendengar Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Terdapat dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, yaitu saat datang waktu buka dan dia gembira. Dan jika bertemu Tuhannya dia gembira karena (pahala) puasanya,’.” (HR al-Bukhari)
Aku berkata lagi, ‘Ya Rasulullah, aku sanggup lebih dari itu.' Rasulullah bersabda: ‘Kalau begitu, berpuasalah seperti Nabi Daud dan jangan lebih dari itu.’
Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ia berpuasa sehari lalu berbuka sehari’,” (HR Ahmad).
Hukum Puasa Daud
Puasa Daud hukumnya sunah, dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW:
“Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Dawud, beliau (Nabi Dawud) berpuasa sehari dan tidak puasa sehari (puasa sehari selang seling),” (HR Bukhari dan Muslim, lihat Al Wajiiz fi Fiqhi Sunnah wal Kitabil ‘Aziiz).
Lalu, bagaimana jika puasa Daud bertepatan dengan hari Jumat, atau hari Sabtu, atau hari Ahad, apakah seseorang boleh berpuasa pada hari itu?
Melansir laman Konsultasi Syariah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin RA menyatakan:
“Ya, boleh bagi seseorang apabila dia telah terbiasa berpuasa sehari dan tidak puasa sehari kemudian dia berpuasa hari Jumat itu saja (tanpa mengiringi dengan puasa sehari sebelum atau sesudahnya) atau hari Sabtu saja, atau Ahad.
Bisa juga, di hari-hari yang lainnya selama tidak menabrak hari-hari terlarang untuk puasa, karena apabila dia menabrak hari-hari terlarang untuk puasa maka dia haram berpuasa dan wajib baginya meninggalkan puasanya (tidak boleh puasa).
Misalnya, apabila ada seorang lelaki yang berpuasa sehari dan tidak puasa sehari, kemudian (giliran) tidak puasanya bertepatan dengan hari Kamis sehingga giliran puasa (berikutnya) bertepatan dengan hari Jumat, maka tidak ada halangan baginya untuk berpuasa pada hari Jumat dalam kondisi demikian,
Sebab dia tidaklah berpuasa di hari Jumat karena status hari itu adalah hari Jumat.
Akan tetapi, dia sekadar meneruskan puasa yang biasa dilakukannya.
Adapun apabila dia meneruskan puasa yang biasa dilakukannya (dan) bertepatan dengan hari terlarang untuk puasa.
Maka wajib baginya meninggalkan puasa seperti apabila (giliran) puasanya itu bertepatan dengan hari Idul Adha atau hari Tasyriq.
Sebagaimana apabila ada seorang perempuan yang biasa berpuasa sehari dan tidak puasa sehari kemudian dia menjumpai sesuatu yang menghalanginya untuk berpuasa
Seperti karena sedang haid atau nifas, maka saat itu dia tidak boleh berpuasa,” (Diterjemahkan dari Fatawa Arkanil Islam, hal. 492, cet Dar Ats Tsuraya).
Baca Juga: Tadabbur Al-Quran, Sikap yang Harus Diteladani Umat Muslim
Tata Cara Puasa Daud
Sebenarnya, tata cara puasa Daud tidak berbeda dengan puasa lain pada umumnya, baik puasa wajib maupun puasa sunah.
Secara singkat, tata cara dalam menjalanka puasa Daud adalah sebagai berikut:
1. Niat
Niat puasa Daud sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum fajar terbit.
Namun karena ini merupakan puasa sunah, jika lupa maka boleh berniat di pagi hari asal belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apa pun yang akan membatalkan puasa.
Meski begitu, di dalam hadis tidak ditemukan bagaimana lafaz dari niat puasa Daud.
Selain itu, Rasulullah SAW dan para sahabat beliau juga biasa mengerjakan amal dengan niat namun tanpa dilafazkan.
Syaikh Wahbah dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafazkan niat bukanlah syarat.
Namun, jumhur ulama berpendapat hukumnya sunah agar membantu hati dalam menghadirkan niat.
Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Rasulullah SAW.
Namun jika ingin mengetahui lafaz niat puasa Daud, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma daawuda sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta’ala.”
2. Makan Sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan.
Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena terlambat bangun dan waktu sahur habis, maka puasanya tetap sah.
3. Menahan Diri dari Sesuatu yang Membatalkan
Sesuatu yang menjurus kepada batalnya puasa misalnya dengan menahan diri dari makan, minum, berhubungan seksual dan hal-hal lainnya yang bisa membatalkan puasa.
Ini dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Perlu juga menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa atau menghampakan puasa.
Misalnya dengan berdusta, melakukan gibah, dan segala bentuk kemaksiatan.
Nantinya, orang tersebut hanya akan merasakan lapar dan haus saja, dan tidak mendapatkan pahala puasa.
4. Berbuka
Waktu berbuka puasa Daud sama dengan waktu berbuka puasa pada umumnya, yakni ketika matahari terbenam.
Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunah puasa yang juga baik untuk tubuh untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Baca Juga: Catat Moms! Ini 13 Menu Buka Puasa Sehat, Murah dan Nikmat
Manfaat Puasa Daud secara Spiritual
Tentunya, ada banyak manfaat dari menunaikan puasa Daud, di antaranya:
1. Melatih Pengendalian Diri
Menahan diri dari makan dan minum pada hari puasa mengajarkan kekuatan pengendalian diri dan kesadaran akan nafsu dan keinginan duniawi.
2. Meningkatkan Ketakwaan
Puasa Daud adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Dengan menjalankannya, seseorang dapat meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT.
Puasa ini mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.
3. Memperdalam Hubungan Spiritual
Berpuasa secara rutin seperti puasa Daud dapat memperdalam hubungan spiritual dengan Allah.
Selama berpuasa, waktu yang biasanya digunakan untuk makan dan minum dapat dialihkan untuk berdoa, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.
Ini memberikan kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri.
4. Membersihkan Jiwa dan Hati
Puasa Daud membantu dalam pembersihan jiwa dan hati. Dengan menahan diri dari perbuatan dosa dan maksiat, seseorang dapat memurnikan hati dan memperbaiki karakter.
Ini juga membantu dalam mengurangi kecenderungan terhadap perilaku negatif dan meningkatkan keinginan untuk melakukan kebaikan.
5. Mendatangkan Kebahagiaan
Menjalankan puasa sunah seperti puasa Daud dapat mendatangkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda bahwa ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa: saat berbuka dan saat bertemu dengan Allah di akhirat.
Kebahagiaan ini datang dari rasa pencapaian spiritual dan ketenangan batin yang diperoleh dari menjalankan ibadah dengan ikhlas.
Manfaat Puasa Daud untuk Kesehatan
Puasa Daud tidak hanya memiliki keutamaan dari sisi agama Moms, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah.
1. Menurunkan Berat Badan
Puasa Daud, yang mirip dengan konsep intermittent fasting, dapat membantu dalam menurunkan berat badan.
Pola makan ini memungkinkan tubuh untuk menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, yang berkontribusi pada penurunan berat badan secara efektif.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity, intermittent fasting dapat menjadi metode yang efektif untuk mengurangi lemak tubuh dan mempertahankan massa otot.
2. Peningkatan Metabolisme
Puasa yang dilakukan secara bergantian seperti puasa Daud dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Dengan mengatur pola makan, tubuh belajar untuk mengoptimalkan penggunaan energi, yang pada gilirannya meningkatkan fungsi metabolisme.
Ini juga membantu dalam mengurangi risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.
3. Detoksifikasi Tubuh
Selama berpuasa, tubuh diberikan waktu untuk membersihkan diri dari racun dan zat berbahaya.
Proses detoksifikasi ini membantu meningkatkan kesehatan organ-organ vital seperti hati dan ginjal.
Dengan memberikan istirahat pada sistem pencernaan, tubuh dapat lebih fokus pada proses penyembuhan dan regenerasi sel.
4. Peningkatan Fungsi Otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan fungsi otak dan mencegah penyakit neurodegeneratif.
Proses ini diyakini dapat merangsang produksi protein yang mendukung kesehatan neuron dan meningkatkan konektivitas otak.
Dengan demikian, puasa Daud dapat berkontribusi pada peningkatan kognisi dan fungsi mental.
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25540982/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21410865/
- https://www.healthline.com/nutrition/10-health-benefits-of-intermittent-fasting#TOC_TITLE_HDR_3
- https://islam.nu.or.id/puasa/tata-cara-puasa-dawud-niat-waktu-dan-keutamaannya-zJX8X
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.