Doa Takbir: Idul Fitri, Idul Adha, dan Salat Jenazah
Setiap salat hari besar Islam seperti Idul Fitri hingga Idul Adha, Moms tentu harus membaca doa takbir.
Saat takbir, posisi tangan dan badan untuk semua salat sama saja.
Akan tetapi ada beberapa perbedaan doa takbir pada salat Idul Fitri, Idul Adha, dan juga salat jenazah.
Lalu ketika takbir, seseorang sudah berdiri menghadap kiblat sambil mengucap takbir, اللّٰهُ أَكْبَر (allāhu ʾakbar) yang artinya Allah Maha Besar.
Lantas, bagaimana, ya, doa takbir untuk setiap salat? Yuk, disimak!
Baca Juga: 8 Golongan Mustahik Zakat, Kaum yang Berhak Menerima Zakat
Doa Takbir Salat Idul Fitri
Selesai Ramadan, umat Muslim akan melangsungkan salat Idul Fitri secara berjemaah atau dilakukan sendirian (munfarid) di rumah.
Hukum menunaikan salat Idul Fitri yakni sunah muakadah artinya salat tersebut lebih baik dikerjakan secara syariat.
Salat ini hanya dikerjakan setahun sekali, yakni setiap tanggal 1 Syawal.
Waktu pelaksanannya sejak terbitnya matahari hingga masuknya waktu salat zuhur.
Pada rakaat pertama salat Idul Fitri, dianjurkan untuk bertakbir sebanyak tujuh kali dan membaca doa iftitah.
Sedangkan pada rakaat kedua dianjurkan untuk bertakbir sebanyak lima kali.
Lalu, di antara takbir tersebut dianjurkan membaca doa zikir.
Doa takbir tersebut adalah: “Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhîm”.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Dia, Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
Atau bisa juga membaca: “Subhânallâhi wal hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar."
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Baca Juga: 7+ Keutamaan Sahur Sebelum Puasa, Bisa Tambah Energi!
Doa Takbir Salat Idul Adha
Selain menyembelih hewan kurban, ibadah yang harus dilaksanakan pada lebaran haji adalah salat Idul Adha.
Memiliki hukum seperti salat Idul Fitri, salat ini juga bisa dilakukan sendiri.
Dalam melaksanakan salat Idul Adha, ternyata ada tata cara khusus yang membedakannya dengan salat wajib pada umumnya.
Sebab saat melaksanakan salat Idul Adha, sebelum membaca Al Fatihah, terdapat 7 takbir pada rakaat pertama, dan 5 takbir pada rakaat kedua.
Salat Idul Adha seperti salat wajib lainnya, diawali dengan takbiratul ihram.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, baru melakukan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama.
Berikut ini adalah bacaan atau doa takbir pada rakaat pertama yang bisa diamalkan:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau bisa juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
Setelah 7 takbir pada rakaat pertama selesai, baru membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan gerakan salat seperti pada salat wajib biasanya.
Kemudian, dilanjutkan pada rakaat kedua, umat Muslim membaca takbir lagi sebelum membaca Al-Fatihah.
Namun, pada rakaat kedua hanya sebanyak 5 kali takbir.
Dan bacaan doa takbir yang dibaca di sela-sela 5 takbir pada rakaat kedua juga sama dengan bacaan di sela-sela 7 takbir pada rakaat pertama.
Baca Juga: Hukum Masturbasi dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!
Doa Takbir Salat Jenazah
Melansir laman Muhammadiyah, salat jenazah adalah salat yang dilakukan untuk mendoakan Muslim yang telah meninggal dunia.
Salat jenazah hukumnya wajib kifayah, yakni kewajiban yang pelaksanaannya dapat tercukupi saat telah ditunaikan oleh sebagian kaum muslimin.
Namun, jika tidak ada yang melaksanakannya sama sekali saat ada orang yang meninggal, seluruh kaum muslimin berdosa karenanya.
Doa takbir dalam salat jenazah terletak di rakaat ketiga dan juga keempat.
Pada takbir pertama, seseorang akan melakukan takbiratul ihram atau takbir pertama.
Itu dilakukan tanpa perlu membaca istiftah dan langsung berta’aawudz (أَعُوّْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ), serta membaca basmalah dan diikuti dengan bacaan surat Al-Fatihah.
Pada takbir kedua diikuti dengan ucapan salawat kepada Nabi Muhammad SAW seperti salawat yang dibaca pada tasyahud akhir dalam salat fardu.
Pada takbir ketiga terdapat doa takbir yang berisi doa-doa yang terdapat dalam hadis-hadis yang sahih.
Setelah berdoa, kemudian melakukan takbir terakhir yakni takbir keempat, berhenti sejenak, lalu salam ke arah kanan dengan satu kali salam.
Di antara doa-doa tersebut adalah:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Artinya: “Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun.
Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya.
Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)
Jika yang disalatkan itu jenazah perempuan maka orang yang salat akan mengucapkan:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا
Yaitu dengan mengubah semua dhamir-nya menjadi dhamir muannats atau kata ganti untuk perempuan.
Dan jika yang disalatkan adalah anak kecil, doa yang dibaca yaitu:
اللّهُمَّ اجْعَلْهُ لِوَالِدَيْهِ فَرَطًا وَأَجْرًا وشَفِيعًا مُجَابًا
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah dia sebagai simpanan, pahala, dan sebagai syafaat yang mustajab untuk kedua orang tuanya.” (HR Al-Bukhari)
Ada juga doa lainnya, seperti:
اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا، وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُورَهُمَا، وَأَلْحِقْهُ بِصَالِحِ سَلَفِ الْمُؤْمِنِينَ، وَاجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Artinya: “Ya Allah, perberatlah karenanya timbangan kebaikan kedua orang tuanya, perbanyaklah pahala kedua orang tuanya;
dan kumpulkanlah dia bersama orang-orang saleh terdahulu dari kalangan orang yang beriman;
masukkanlah dia dalam pengasuhan Ibrahim, dan dengan rahmat-Mu, peliharalah dia dari siksa neraka Jahim.”
Baca Juga: Niat Keramas Sebelum Puasa Ramadhan dan Doa Mandi, Yuk Baca!
Itulah penjelasan ringkas mengenai doa takbir yang bisa diamalkan oleh umat muslim.
- https://kabar24.bisnis.com/read/20220427/79/1527920/doa-di-sela-takbir-salat-idul-fitri-bacaan-dan-tata-caranya
- https://www.detik60.com/religi/pr-3703845596/umat-muslim-wajib-tahu-bacaan-doa-di-sela-sela-takbir-shalat-idul-adha-berikut-tata-caranya
- https://muslimah.or.id/4864-tata-cara-shalat-jenazah-menyalatkan-mayit.html
- https://muhammadiyah.or.id/shalat-jenazah/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.