Moms, Perhatikan Waktu Pemberian ASI Agar Si Kecil Tidak Rewel
Para ibu baru memiliki kekhawatiran saat memberiksan ASI pada bayinya. Meski tidak semua ASI keluar pada hari pertama sejak melahirkan, namun sebenarnya 30 menit setelah melahirkan, ASI sudah bisa diberikan.
Kathleen Gale, seorang konsultan laktasi dan perawat terdaftar di Swedish Covenant Hospital di Chicago mengatakan, setiap ibu menghasilkan ASI dengan kecepatan berbeda.
“Setiap ibu memiliki kapasitas penyimpanan berbeda di payudaranya. Dan setiap bayi berbeda dalam kemampuannya mengeluarkan ASI,” kata dia.
Nah, setelah ASI mulai keluar, banyak lagi pertanyaan lainnya. Seperti kapan bayi harus menyusui kembali? Seberapa sering bayi harus disusui? Kapan saja waktu menyusui bayi? Dan banyak lagi yang lainnya. Tentang ini, Moms tidak sendiri kok.
"Saya pikir salah satu kejutan terbesar tentang menyusui adalah menemukan seberapa sering bayi Anda perlu disusui," kata Carol Huotari, IBCLC, direktur Pusat Informasi Menyusui di La Leche League International di Schaumberg.
Baca Juga: 5 Tips Menyusui Bayi dengan Puting Terbalik
Bahkan, para ahli mengatakan banyak Moms yang khawatir tidak menghasilkan cukup ASI hanya karena bayi sering menyusui.
"Mereka mengira itu karena bayi mereka sering makan, atau karena payudara mereka terasa tidak kencang lagi seiring berjalannya waktu. Bagi mereka, itu pertanda bahwa mereka tidak menghasilkan cukup ASI, tetapi ini tidak benar," kata Linda Hanna, IBCLC, koordinator program untuk Layanan Laktasi dan Pendidikan Pralahir di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.
Tak Perlu Panik, Itu Normal
Karena ASI sangat mudah dicerna, sebagian besar bayi ASI akan lebih sering menyusi daripada yang menggunakan susu formula. Waktu menyusui bayi dalam sehari bisa dilakukan antara delapan hingga 12 kali sehari.
Karena mudah dicerna, Moms bisa menyusui Si Kecil setiap satu setengah jam hingga dua jam sepanjang waktu selama beberapa minggu pertama.
Sementara itu, menangis merupakan sinyal bahwa bayi lapar dan siap untuk menyusui. Carol mengatakan, pada awal pekembangannya waktu menyusui bayi akan lebih sering. Jadi, Moms tidak perlu menunggu sampai bayi menangis sebelum menyusuinya.
"Bayi memiliki perut yang sangat kecil, jadi Anda harus menganggap mereka akan lapar dalam waktu dua jam atau kurang. Jika memungkinkan, jangan menunggu sampai bayi Anda menangis untuk menyusui," jelas Carol.
Biasanya, jika Moms telat menyusui, awalnya bayi akan menolak untuk menyusui. Atau, bayi terlalu bersemangat hingga tersedak dan bahkan muntah atau gumoh karena terlalu cepat menyusui. Oleh karena itu, lakukan observasi saat Si Kecil menunjukkan tanda ingin menyusui.
Baca Juga: Benarkah Menyusui Bayi Hilangkan Berat Badan?
Bangunkan Bayi Saat Jadwal Menyusui
Walaupun sebagian besar bayi selalu banguan malam hari saatt merasa lapar, sebagiannya lagi tidak. Linda mengatakan bahwa beberapa bayi baru lahir lebih suka tidur dan tidak bangun untuk menyusui.
“Bukan ide yang baik untuk membiarkan bayi Anda tidur sampai Anda memiliki jadwal menyusui yang rutin. Biasanya, dua hingga tiga minggu awal setelah melahirkan, Anda harus lebih sering menyusui bayi,” kata dia.
Hal ini dilakukan, selain untuk memenuhi kebutuhan bayi, juga untuk membuat Moms memiliki banyak ASI.
Semakin banyak ASI yang dikeluarkan secara teratur selama beberapa minggu pertama menyusui, semakin banyak ASI yang akan diproduksi di kemudian hari.
"Jika bayi Anda tidak bangun untuk menyusui, jangan menunggu lebih dari empat jam sebelum membangunkannya," kata Carol.
Susui dengan Satu Payudara Hingga Terasa Kosong
Kepercayaan sejak dulu, dalam sekali waktu menyusui bayi harus mendapatkan ASi dari keua payudara. Namun kini, hal terseut tidak lagi berlaku.
Para ahli di American College of Obstetrics and Gynecology mengatakan, ada dua jenis susu dalam satu payudara. Pertama, foremilk yang berfungsi untuk memuaskan dahaga bayi dan memiliki kandungan memasok gula, protein, mineral, dan cairan.
Selanjutnya, payudara akan mengeluarkan handmilk yang lebih mengenyangkan, lebih kental, tinggi lemak, sangat memuaskan dan paling bergizi. Ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
"Jika Anda mengganti payudara di tengah-tengah menyusui, Anda berisiko hanya memberi bayi foremilk, tidak dengan handmilk. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk terus menyusui sampai payudara sepenuhnya kosong, lalu beralih ke payudara lain untuk menyusui berikutnya," kata Carol.
Baca Juga: Ibu Menyusui Minum Antibiotik Dapat Menyebabkan Bayi Diare?
Berapa Lama Waktu Menyusui Bayi?
Adapun tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap menyusui, Carol mengatakan sesi menyusui harus berlangsung sekitar setengah jam, dengan bayi menyusu di payudara selama sekitar 15 hingga 20 menit.
Saat perut bayi mulai kenyang, perhatikan cara menelannya. Jika bayi berhenti lebih lama di antara menelan, ini adalah tanda bahwa bayi merasa kenyang.
“Namun, jika bayi berhenti menelan atau menyusu setelah hanya 10 menit, ini bisa menjadi pertanda bayi tidak cukup menyusui,” kata Carol.
Jika terjadi hal tersebut, cobalah untuk memposisikan payudara agar bayi lebih mudah menyusu. Siapa tahu pelekatan mulut bayi dan payudara tidak sempurna. Pastikan juga Moms tidak menutup hidung bayi, yang bisa membuatnya lebih sulit menyusu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.