3 Ide Permainan Sensori untuk Bayi, Yuk Coba!
Taktil atau yang kita kenal sebagai indera peraba merupakan salah satu indera manusia yang berfungsi untuk memberikan dan memproses informasi melalui rangsang sentuhan di kulit. Informasi bisa berupa tekstur, tekanan, suhu dan rasa sakit.
Untuk memperbaiki serta mencegah seorang anak memiliki masalah sensori taktilnya, maka permainan sensori untuk bayi perlu dilakukan.
Dikutip dari Simply Psychology, Jean Piaget, ahli perkembangan, mengatakan bahwa tahap pertama dari perkembangan anak adalah sensori-motor. Sehingga bermain sensori amat sangat penting untuk mendorong anak menggunakan indera-inderanya.
Berbagai manfaat yang bisa diperoleh yakni dalam hal perkembangan kognitif atau kecerdasan, perkembangan bahasa, motorik, kreativitas, sosial emosional, juga bisa membantu seorang anak mengatasi masalah sensori.
Bagaimana permainan sensori untuk bayi bisa mengatasi masalah sensori?
Masalah sensori terbagi menjadi 3, yakni hipersensitif, hiposensitif dan sensation seeking. Pada anak yang hipersensitif atau terlalu sensitif, bermain sensori mampu membantu mengurangi kepekaan sehingga anak bisa menghadapi berbagai sensasi dan fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Sedangkan untuk anak yang hiposensitif atau kurang sensitif, permainan sensori bisa membuat seorang anak lebih menyadari akan lingkungan sekitar. Pada anak yang mengalami sensation seeking, permainan sensori akan memfasilitasi kebutuhan yang tinggi akan sensasi.
Baca Juga: 5 Ide Permainan Sensorik Untuk Bayi 8 Bulan
Dikutip dari Understood.org, beberapa karakteristik anak yang memiliki hipersensitif, hiposensitif atau sensation seeking pada indra perabanya antara lain:
- Tidak suka dipeluk
- Takut atau tidak nyaman dengan tekstur tertentu
- Merasa butuh memegang apa saja yang dilihat walaupun sadar itu tidak boleh
- Meminta tubuhnya dikelitik
- Tidak suka disisir, dipakaikan baju, sikat gigi
- Menyukai sensasi getaran atau sensasi pusing setelah berputar-putar
- dan lain-lain
Ide Permainan Sensori untuk Bayi
Photo: Orami Photo Stock
Nah, Moms, walaupun Si Kecil tidak memiliki karakteristik seorang anak yang memiliki masalah sensori indera peraba, namun bermain sensori tetap penting dilakukan, lho.
Kira-kira untuk mengasah indera perabanya, permainan sensori apa yang bisa dicoba untuk bayi ya? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Stimulasi Sensorik dan Motorik Si Kecil, Saya Lakukan Baby Sensory Class Sendiri di Rumah
1. Permainan Panas dan Dingin
Membuat permainan sensori panas dan dingin cukup mudah dilakukan dengan bahan seadanya di rumah. Moms bisa siapkan satu baskom berisi es batu atau jelly yang sudah didinginkan di dalam kulkas.
Baskom satu lagi Moms bisa siapkan handuk yang dicelup ke air hangat, atau bisa juga langsung air hangat.
Moms bisa tambahkan beberapa mainan anak seperti figur binatang di dalam kedua baskom atau mainan yang anak suka supaya anak tertarik untuk memasukkan tangannya ke dalam baskom.
Sembari anak Moms bermain, jelaskan bahwa es batu yang anak pegang ini rasanya dingin, sedangkan di wadah yang lain ada air berisi air hangat.
Permainan ini memang akan berantakan, oleh karena itu siapkan tempat di mana anak bisa bermain berantakan dengan bebas. Misalnya di pekarangan rumah atau di kamar mandi.
Manfaat permainan panas dan dingin ini adalah untuk mengenalkan anak mengenai sensasi panas dan dingin juga menambah kosa katanya.
Moms bisa mengkreasikan beragam permainan dari kata kunci permainan panas dan dingin di rumah, lho!
2. Sensory Cube
Moms bisa membeli sensory cube atau bisa juga membuatnya sendiri. Sensory cube atau kubus sensori ini beragam macam dan Moms bisa kreasikan sendiri serta sesuaikan dengan bahan yang ada di rumah.
Sensory cube dalam merangsang indera peraba, Moms bisa membuat kubus dengan anak tekstur dengan ukuran yang disesuaikan dengan usia anak Moms.
Dalam sensory cube ini, di setiap sisinya, Moms bisa menempelkan beragam tekstur yang bisa anak pegang. Misal Moms menempelkan kain handuk dan kain sifon untuk mengenalkan tekstur halus dan kasar.
Bisa juga menambahkan kertas bergerigi, spons, cardboard untuk mengenalkan berbagai tekstur lainnya.
Baca Juga: 5 Ide Aktivitas Multisensori untuk Anak di Bawah 3 Tahun yang Seru untuk di Rumah
3. Sensory Bin
Siapkan beberapa baskom, isi dengan berbagai tekstur berbeda dan ajak anak untuk masuk dan menginjak isi dari baskom tersebut. Isi dari baskom bisa bermacam-macam dan disesuaikan dengan bahan yang tersedia di rumah.
Jika anak belum bisa berdiri atau berjalan, Moms bisa membantu Si Kecil untuk memasukkannya ke dalam aneka baskom.
Beberapa bahan yang bisa dicoba antara lain bubble wrap, velcro, daun kering, pasir, waterbeads, air, spons, handuk, jelly. Atau bisa juga tanpa baskom, yakni mengajak anak bermain di ruang terbuka tanpa alas kaki.
Misal berdiri di atas rumput, bebatuan, daun kering, kubangan air, kubangan lumpur, di atas ranting, dan lain-lain.
Permainan sensori untuk bayi ini bermanfaat dalam mengenalkan konsep kasar, halus, licin, kenyal, basah, kering.
Ketiga permainan sensori di atas bisa dipraktikan sejak bayi usia 6 bulan ke atas, lho. Jika khawatir kotor dan berantakan, Moms selalu bisa memberikan alas seperti koran atau plastik agar ketika permainan ini tercecer ke lantai bisa lebih mudah dibersihkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.