Perut Bayi Buncit, Normalkah?
Perut buncit pada bayi dapat disebabkan oleh kondisi normal dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.
Salah satu penyebab perut bayi buncit yang paling umum dan bukan merupakan gangguan kesehatan adalah menelan udara berlebih.
Hal ini paling mungkin terjadi selama menyusu atau menangis dan dapat menyebabkan perut buncit.
Selain itu, kolik juga dapat menyebabkan perut bayi menjadi buncit. Sementara penyebab perut buncit pada bayi yang lebih serius perlu didiagnosis oleh dokter.
Baca Juga: Bedak Bayi Berbahaya Untuk Saluran Pernapasan Si Kecil?
Adanya Gas Berlebih di Dalam Perut Bayi
Bayi lahir dengan usus yang belum sepenuhnya berkembang. Kebanyakan ahli setuju bahwa selama tiga belas minggu pertama kehidupan di luar rahim, sistem pencernaan bayi baru lahir secara harfiah hanya belajar berfungsi.
Sementara otot-otot yang mendukung pencernaan masih belum mengembangkan ritme yang tepat (peristaltic) untuk memindahkan makanan secara efisien.
Bayi baru lahir juga kekurangan probiotik yang berkembang dari waktu ke waktu untuk membantu pencernaan dan melengkapi pekerjaan yang dilakukan oleh enzim yang disekresikan di saluran pencernaan.
Gas memiliki daya apung dan kantong-kantong gas dapat terperangkap di usus bawah maupun atas. Gas sendiri bertindak seperti gabus, menghambat atau menghentikan aliran cairan lambung.
Tekanan yang terbangun dari gas menyebabkan kembung yang menyakitkan. Bahkan tumpukan gas juga menyebabkan perut menjadi buncit. Padahal sistem pencernaan bayi yang belum matang tidak mampu mengatasi gas secara efektif.
Jika perut buncit bayi disebabkan adanya penumpukan gas, Moms dapat mengatasinya dengan membantu mengeluarkan gas dari dalam perutnya.
Mulailah dengan menempatkan Si Kecil pada ermukaan yang rata dengan posisi tengkurap. Kemudian angkat sedikit bagian perutnya dan dengan lembut cobalah untuk memijat lembut bagian perut dan punggungnya.
Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Diperhatikan saat Bayi Baru Lahir
Kolik Juga Sebabkan Perut Bayi Menjadi Buncit
Penyebab lain perut bayi buncit yang masih berhubungan dengan gas adalah kolik. Menurut Dr. Alan Greeene, sekitar 20 persen bayi mengalami kolik, periode menangis dan kerewelan yang biasanya berlangsung selama lebih dari 3 jam setiap hari.
Kolik sendiri dapat dimulasi saat bayi berusia sekitar 3 minggu dan paling sering antara usia 4-6 minggu. Biasanya bayi akan bebas kolik setelah berusia 12 minggu.
Penyebab dari kolik masih belum dapat diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan gas usus atau ketidaknyamanan perut karena alergi atau kelebihan makanan.
Respon ketidaknyamanan bayi selama periode kolik sangat bervariasi. Misalnya, ada yang suka tidur, sementara yang lainnya suka mengisap empeng.
Bayi kolik juga suka digendong, sehingga pastikan untuk memeluknya dalam posisi tegak untuk membantu mengeluarkan gas. Konsultasikan dengan dokter anak untuk saran terbaik mengenai penanganan kolik.
Baca Juga: Simak Serba-Serbi Wasir Pada Bayi, dari Penyebab hingga Penanganannya!
Bahaya Perut Bayi Buncit Akibat Masalah Kesehatan Serius
Meskipun pada umumnya perut buncit pada bayi adalah kondisi yang normal. Namun, perut bayi buncit juga perlu diwaspadai karena berhubungan dengan masalah medis.
Contohnya seperti masalah usus yang dapat menyebabkan perut buncit, termasuk obstruksi, malabsorpsi atau berbagai macam infeksi yang rawan menyerang sistem pencernaan bayi.
Organ lain yang mungkin terlibat dalam kondisi perut buncit pada bayi termasuk jantung, hati, ginjal dan limpa.
Oleh karena itu, jika perut bayi buncit, Moms dapat segera membawanya ke dokter anak. Terutama jika itu merupakan kondisi yang mengkhawatirkan dan si kecil sering menangis.
Perut buncit memang mungkin tidak serius, namun Moms tentunya akan merasa lebih nyaman setelah diperiksa langsung oleh dokter bukan?
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.