15 Contoh Puisi Alam, Menggambarkan Keindahan Semesta!
Keindahan alam seringkali bisa diungkapkan melalui berbagai cara, mulai dari foto, video, hingga kata-kata yang indah, seperti dalam puisi alam.
Puisi alam merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa indah untuk menggambarkan suasana atau pemandangan alam.
Dengan rima dan irama yang tersusun dalam setiap bait, puisi alam dapat membantu Moms dan Dads merasakan keindahan alam secara lebih mendalam.
Jika Moms sedang mencari inspirasi puisi tentang alam yang cantik, yuk, simak beberapa contoh menarik di sini!
Baca Juga: 20 Contoh Puisi Cinta Romantis, Dijamin Bikin Meleleh!
Aneka Puisi Alam
Membacakan puisi alam terasa sangat indah, hal ini karena penggambaran momen dan pemandangan yang indah dapat terlihat sangat istimewa bagi pendengarnya.
Berikut ini beberapa contoh puisi alam yang bisa Moms atau Dads gunakan untuk mengungkapkan pemandangan indah atau suasana alam:
1. Hutan Karet (Karya Joko Pinurbo)
Daun-daun karet berserakan
Berserakan di hamparan waktu
Suara monyet di dahan-dahan
Suara kalong menghalau petang
Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan
Berloncatan di semak-semak rindu
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
Membelit kenangan terjal
Sesaat sebelum surya berlalu
Masih kudengar suara bedug bertalu-talu
2. Hujan Bulan Juni (Karya Sapardi Djoko Damono)
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
3. Derai-Derai Cemara (Karya Chairil Anwar)
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
4. Akulah Si Telaga (Karya Sapardi Djoko Damono)
Akulah si telaga: berlayarlah di atasnya
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
Perahumu biar aku yang menjaganya
5. Senandung Daun (Karya Yudhistira ANM Massardi)
Dalam gerak lambat
Cinta hinggap di daun
Menjadi madu kupu-kupu
Dan jejak embun
Membasahi jemarimu
Hingga pagi merambat
Memutihkan semua niat
Yang dimimpikan malam
Ketika bulan bersinar
Hingga duka pudar
Sebelum kokok ayam
Dalam gerak lambat
Cinta membuat gambar
Dengan hijau dan kuning
Memadu hening dan bening
Pada kedua bola mata
Seperti cinta pertamamu
Bunga lily dan melati
Dua puisi yang menyanyi
Dengan mawar pada pipi
Sepasang bibir yang tersenyum
Di setiap helai daun.
6. Alam Adalah Jiwaku (Karya Putubiung)
Aku mencintai alam fanaku
Pada setiap helai rumput
Pada setiap lautan pasir
Pada setiap semak dan pohon
Pada air yang memberi kesuburan
Aku merindukan alam fanaku
Seperti pohon merindukan angin
Seperti tanah merindukan hujan
Seperti daun merindukan butiran embun
Seperti jiwaku yang punya hati
Hatiku punya rasa
Rasaku punya cinta
Dan cintaku pada alam
Sebab alam adalah guruku
Alam yang membentuk jiwaku
Untuk tegar dalam kebijakan
Baca Juga: 20 Puisi Cinta Pendek untuk Pujaan Hati, Lucu dan Romantis
7. Lautan yang Indah dan Tenang (Karya Rini Sita)
Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang bergurau riang
Dibalik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersama tanaman laut yang bergerak indah
Manusia yang melihat itu sangat terpesona
Ikan-ikan berenang dengan ceria
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang
Suasan lautan sangat nyaman dan tenang
8. Nyanyian Satwa Alam (Karya Arie Anggara)
Rangkaian kata indah bagai taman bunga
Tarian pena memikat jiwa
Bangkitlah gairah hasrat menggoda
Lentik jari membungkam relung hati
Gemuruh sudut kecil menatap tajam
Senyum manis menikam dada
Gelapnya jagad kecil menari indah
Hanya demi meraih sang bintang
Sederhana bahasa jalana
Tersingkir dari indahnya kaum bangsawan
Terasa risih menyapu bersih
Berpesta raih kemenangan sang hewan bernyanyi
9. Sajak Alam (Karya Sukma Taufik)
Lekuk tanah bukit gunung menjulang
Sepoi angin melambai, daun ranting ilalang bergoyang
Mentari turun membelah keheningan, seruling gembala mengawali pagi
Kedamaian tersaji tapak-tapak kaki tak tersentuh polusi
Terhampar luas tanah luhur hijau subur makmur
Di ladang bukit dan gunung
Sejuk membentang kala mata memandang
Keindahan alam tak dapat tebayangkan
Hasil karyanya cipta Tuhan
Namun kini kidung cinta musim tuai lamat-lamat punah pesta tlah usai tiada lagi
Kembang bermekaran dilindas roda zaman
Tersusupi debu polusi yangan-tangan rakus menghakimi
Menggerus mengubah tampilan alam
Keseimbangan pun menghilang petaka datang menjelma bencana menerjang
Entah sampai kapan
Alam mampu bertahan dari terjangan
Serbuan kemajuan jaman
10. Pantai (Karya Panca Empri)
Kubiarkan ombak menguap
Kedua kakiku seperti menari-nari
Dalam buaian keriaan kalbumu kupandang jauh
Jauh di ufuk kebiruan berpadu yang menyatukan langit dan laut
Namun waktupun sekejap berlalu beranjak dari pesona
Dengan hamparan pasir putihmu
Debur ombak yang berdebar dan keceriaan anak-anak tertawa
Tersenyum serta lesung pipimu
Bak guratan pasir jemari-jemari lentik yang sesekali gelombang menyapanya
Waktu yang tak pernah kembali berjalan bahkan berlari
Ijinkanlah kutemui
Bukan sekedar untaian mimpi
Kan kubasuh kakiku di pantaimu
Baca Juga: 18 Puisi Perpisahan Sekolah untuk Guru dan Sahabat, Haru!
Contoh Puisi Alam Singkat
Dengan kata-kata sederhana namun penuh makna, puisi alam mampu menggambarkan suasana yang menenangkan sekaligus menyentuh hati.
Berikut adalah beberapa puisi singkat bertema alam yang bisa Moms nikmati.
11. Dalam Hening Pegunungan
Dalam sunyi gunung yang tinggi,
Angin berbisik di sela dedaunan,
Tenang hati yang dulu gundah,
Alam mengajarkan arti kedamaian.
12. Langit Senja
Senja datang menghias langit,
Jingga menyapa di ufuk barat,
Sejenak diam, nikmati waktu,
Alam mengingatkan, semua tak abadi.
13. Rintik Hujan
Rintik hujan turun perlahan,
Membasahi bumi yang gersang,
Di setiap tetesnya, harapan tumbuh,
Alam tak pernah lelah memberi kehidupan.
14. Nyanyian Hutan
Daun-daun bernyanyi dalam angin,
Burung berkicau penuh ceria,
Di hutan ini, kehidupan berirama,
Alam mengajarkan harmoni yang sempurna.
15. Pagi di Ujung Desa
Embun menetes di ujung daun,
Mentari menyapa dengan lembut,
Pagi datang membawa semangat,
Alam mengisi jiwa dengan kebahagiaan.
Itulah beberapa contoh puisi alam yang bisa Moms dan Dads baca untuk menggambarkan indahnya pemandangan.
- https://www.puisibijak.com/2019/01/kumpulan-puisi-puisi-tentang-alam-indah.html#toc_1
- https://contohpantunpuisicerpen.blogspot.com/2015/09/10-contoh-pantun-alam-pilihan.html
- https://student-activity.binus.ac.id/stmanis/2018/05/sapardi-djoko-puisi-seindah-alam/
- https://borobudurwriters.id/sajak-sajak/puisi-puisi-yudhistira-anm-massardi/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.