Candi Ratu Boko: Rute, Fasilitas, dan Cara Beli Tiket
Bagi Moms yang ingin berwisata ke Yogyakarta, cobalah mengunjungi situs sejarah candi Ratu Boko.
Candi ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang terletak di Desa Dawung dan Desa Sambirejo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yuk, cari tau rute menuju ke sana, sejarah, serta keunikan apa saja yang bisa Moms temui di kawasan candi Ratu Boko.
Sejarah Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko merupakan candi peninggalan agama Hindu yang letaknya tak jauh dari Candi Plaosan, Candi Sewu, Candi Kalasan, dan Candi Sambisari.
Candi ini terletak di atas puncak bukit dengan tinggi sekitar 200 meter.
Kendati bernama candi, situs peninggalan sejarah ini merupakan reruntuhan istana atau keraton. Maka itu, candi ini kadang juga dikenal sebagai Keraton Ratu Boko.
Candi Ratu Boko ditemukan orang Belanda bernama H.J. De Graff yang pada abad ke-17 mendapat informasi bahwa ada peninggalan sejarah menarik di daerah Bokoharjo.
Karena ketertarikan tersebut, H.J. De Graff menyambangi Yogyakarta dan menemukan peninggalan sejarah ini.
Awalnya, nama candi ini diambil dari nama seorang penguasa di Mataram, yakni Raja Ratu Boko.
Raja Boko diyakini pula sebagai ayah dari Roro Jonggrang yang terkenal menjadi salah satu tokoh cerita dalam terbentuknya Candi Prambanan.
Dilansir dari laman Borobudur Park, Istana Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Dinasti Syailendra Buddha.
Namun, kemudian raja-raja Mataram Hindu mengambil alih tempat tersebut.
Pengambilalihan ini membuat arsitektur maupun relief Kraton Ratu Boko terlihat banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Budha.
Baca Juga: Mengenal Candi Singasari, Peninggalan Kerajaan Singasari yang Terletak di Malang, Jawa Timur
Arsitektur Bangunan Candi
Area Candi Ratu Boko ini memiliki luas 250.000 meter persegi. Sebenarnya terdapat beberapa bangunan utama di Istana Ratu Boko.
Namun, saat ini kawasan tersebut hanya tertinggal reruntuhan sisa keraton atau istana saja. Berikut adalah bagian bagian dari arsitektur Candi Ratu Boko
- Gerbang Utama
Gerbang masuk ke situs peninggalan sejarah ini terletak di bagian barat candi. Ada dua gerbang masuk, yakni gerbang luar dan gerbang dalam.
Ukuran gerbang luar candi lebih kecil dan gerbang dalam berukuran lebih besar.
Terdapat 3 buah gapura paduraksa yang berjajar. Sementara itu, gapura utama memiliki 5 buah gapura paduraksa dan letaknya ada di bagian dalam candi.
Terdapat tulisan Panabwara di gapuran utama. Tulisan Panabwara merujuk pada Rakai Panabwara yang merupakan keturunan dari Raja Rakai Panangkaran.
Menurut sejarah, Rakai Panangkaran adalah salah satu penguasa Keraton atau Istana Ratu Boko.
- Candi Batu Kapur, Candi Pembakaran, dan Sumur Suci
Candi Batu Kapur atau Candi Batu Putih terletak di bagian timur laut candi.
Dinamakan Batu Kapur karena pondasinya terbuat dari batu kapur. Sayangnya, bagian atas candi ini sudah runtuh tak bersisa.
Sedangkan candi Pembakaran terletak di bagian depan candi dan Moms dapat melewatinya sesaat setelah memasuki gerbang Candi Ratu Boko.
Candi Pembakaran dibangun dari bahan batu andesit. Dinamakan Pembakaran karena ditemukan abu bekas pembakaran di situs ini.
Di bangunan Candi Pembakaran Moms juga bisa melihat sumur suci.
- Keunikan Bangunan Candi Ratu Boko
Berbeda dengan candi-candi pada umumnya. Candi Ratu Boko terlihat sebagai kompleks bangunan tempat tinggal karena ditemukan terdapat bekas bangunan kolam renang.
Bekas kolam renang tersebut kemungkinan menandakan bahwa candi ini dulunya adalah sebuah komplek istana tempat tinggal para Raja dan Permaisuri.
Baca Juga: Ini Daftar Candi di Pasuruan, Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga!
Rute Menuju ke Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko terletak di Jl. Raya Piyungan, Prambanan No 2, Gatak, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 5572.
Ada beberapa rute serta cara menuju ke tempat wisata ini, di antaranya:
- Via stasiun Tugu
Dari stasiun kereta api Tugu anda bisa langsung naik bus Trans Jogja jalur 1A dari halte Mangkubumi
- Bandara
Dari Bandara Adisucipto, Moms bisa menaiki bus Trans Jogja rute 1A Halte Pasar Prambanan. Selanjutnya, gunakan kendaraan umum seperti taksi online untuk menuju pintu masuk candi Ratu Boko.
- Kendaraan Pribadi
Jika diakses dari kota Yogyakarta, Moms bisa berkendara sejauh 19 kilometer ke arah Timur melalui Jln. Raya Solo - Jln. Laksda Adi Sucipto.
Di persimpangan Pasar Prambanan, ambil arah kanan(Arah selatan) ke arah jalan Prambanan-Piyungan.
Tiga kilometer dari persimpangan, Moms akan menemukan petunjuk jalan ke arah Kraton Ratu Boko. Candi ini juga berjarak 3 km sebelah selatan dari Candi Prambanan.
Fasilitas di Candi Ratu Boko
Jam buka candi ini mulai dari 07:00–17:00 WIB. Moms bisa menikmati seluruh kawasan candi ini seharian.
Pada wisata situs peninggalan sejarah ini, terdapat beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan.
Di antaranya, terdapat parkiran mobil dan motor yang luas, musala, toilet, dan taman terbuka hijau yang ukurannya cukup luas.
Area kompleks candi ini juga sudah dilengkapi dengan CCTV dan banyak security atau penjaga.
Serta guide atau pemandu wisata yang membantu memberikan informasi kepada Moms dan keluarga yang berkunjung.
Beli Tiket Candi Ratu Boko
Untuk memasuki situs peninggalan sejarah candi Ratu Boko, Moms dapat membelinya seharga Rp40.000 per orang.
Tiket ini merupakan karcis tunggal yang dapat dibeli langsung di komplek keraton candi Ratu Boko.
Nah, supaya tidak antri, Moms juga bisa membeli tiket candi Ratu Boko dari link di atas, ya.
Selain itu, Moms juga bisa bisa membeli tiket terusan dari candi Prambanan, ya.
Jadi sehabis berkunjung ke candi Prambanan, Moms bisa lanjut menyusuri istana Ratu Boko.
Baca Juga: Serba-Serbi Candi Borobudur, Tiket Masuk Naik jadi Rp750 Ribu!
Itu dia Moms hal-hal yang perlu diketahui tentang Candi Ratu Boko. Segera rencanakan perjalanan ke Yogyakarta dan nikmati keindahan candi ini, ya!
- https://borobudurpark.com/en/temple/ratu-boko-2/
- https://www.indonesiana.id/read/140601/keistimewaan-dan-sejarah-candi-ratu-boko-jogja
- https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-candi-ratu-boko
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.